Anda di halaman 1dari 11

PAPER

METODE KASUS DALAM KEPERAWATAN MANAJEMEN

Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Manajemen

Dosen Pengampu: Suko Pranowo, M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. DWI UTAMI (108117006)

2. TRIA WIDIASTUTI (108117014)

3. AHDA SABILA (108117017)

4. NUR AFIFAH AINI (108117032)

5. LISTYA AMININGRUM (108117036)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH

CILACAP

TAHUN AJARAN 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut


perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal.
Indonesia juga berupaya mengembangkan Model Praktik Keperawatan
Profesional (MPKP).

MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.

Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia


belum mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan
keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya
pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian manajemen keperawatan metode kasus itu ?


2. Apa saja kelebihan dari manajemen keperawatan metode kasus ?
3. Adakah kekurangan dari metode tersebut ?
4. Bagaimana metode kasus diterapkan dalam pelayanan keperawatan ?
5. Apakah tugas perawat dalam metode kasus diterapkan dalam pelayanan
keperawatan ?
6. Bagaimana ketenagaan dalam metode kasus ?
7. Bagaimanakah pembagian tugas dalam penerapan metode kasus ?
1.3. Tujuan

1. Memahami pengertian manajemen keperawatan metode kasus


2. Memahami kelebihan dari manajemen keperawatan metode kasus
3. Mengerti kekurangan dari metode tersebut
4. Memahami konsep dasar metode yang diterapkan
5. Mengetahui tugas perawat dalam metode ini
6. Memahami ketenagaan dalam metode ini
7. Mengetahui peran dari pembagian tugas dalam metode kasus
8. Memahami konsep dasar metode yang diterapkan
9. Mengetahui tugas perawat dalam metode ini
10. Memahami ketenagaan dalam metode ini
11. Mengetahui peran dari pembagian tugas dalam metode kasus
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Kasus

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk


satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode
waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalampembagian
tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini
staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien
yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

2.2 Kelebihan Metode Kasus

a) Bersifat kontinue dan konfrehensif.


b) Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap
pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit (Gillies,1998). Keuntungan yang
dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan diberikan bermutu tinggi dan
tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi,
informasi dan advokasi sehingga pasien merasa puas.
c) Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan
komprehensif.
d) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
2.3 Kekurangan Metode Kasus

a) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas


sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.
b) Membutuhkan banyak tenaga.
c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.
d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung
jawab klien bertugas.
2.4 Konsep Dasar Metode Kasus

1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat


2. Ada otonomi
3. Ketertiban pasien dan keluarga
2.5 Syarat Ketenagaan
1. Perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki STR
2. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh konsil keperawatan setelah
memenuhi persyaratan
3. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan
b. Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
e. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
4. STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5tahun
5. Persyaratan untuk registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. Memiliki STR lama
b. Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
e. Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi dibidangnya
f. Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, atau
kegiatan ilmiah lainnya
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
huruf e dan huruf f diatur oleh konsil keperawatan
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara registrasi ulang diatur dalam peraturan konsil
keperawatan
2.6 Tugas Perawat Dalam Metode Kasus

1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.


2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6. Menerima dan menyesuaikan rencana.
7. Menyiapkan penyuluhan pulang.
8. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
masyarakat.
9. Membuat jadwal perjanjian klinik.
10. Mengadakan kunjungan rumah.
2.7 Ketenagaan Metode Kasus

1. Setiap perawat primer adalah perawat “bed side”


2. Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat.
3. Penugasan ditentukan oleh kepala jaga.
2.8 Peran Dari Pembagian Tugas Dalam Metode Kasus.

Kepala Perawat

1. Memimpin rapat.
2. Evaluasi kinerja perawat.
3. Membuat daftar dinas.
4. Menyediakan material.
5. Perencanaan, pengawasan, pengarahan
Perawat primer / kepala jaga

1. Membuat perencanaan asuhan keperawatan.


2. Mengadakan tindakan kolaborasi.
3. Memimpin timbang terima.
4. Mendelegasikan tugas.
5. Memimpin ronde keperawatan.
6. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan
7. Bertanggung jawab terhadap klien
8. Memberi petunjuk jika klien akan pulang.
9. Mengisi resume keperawatan
Perawat Associate

(Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untu k memberikan


pelayanan keperawatan langsung kepada klien.)

1. Memberikan asuhan keperawatan.


2. Mengikuti timbang terima.
3. Melaksanakan tugas yang didelegasikan
- Mendokumentasikan tindakan.
- Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
1. Bagan Manajemen Keperawatan Metode Kasus

KEPALA RUANG

TIM 1 TIM 2 TIM 3

Pagi Siang Malam

Perawat Primer
Perawat Primer Perawat Primer

PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
PERAWAT
PELAKSANA

4-6 PASIEN 4-6 PASIEN 4-6 PASIEN


2. Bagan Penerapan Metode Kasus dalam Asuhan Keperawatan

PASIEN MASUK

IGD

Ruang Perawatan
BAB
Perawat Primer Perawat Associate III
1. Membuat perencanaan asuhan keperawatan 1. Memberi asuhan keperawatan
2. Mengadakan tindakan kolaborasi 2. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh perawat
3. Memimpin timbang terima primer.
4. Mendelegasi tugas - Mendokumentasikan tindakan
5. memimpin ronde keperawatan - Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan
6. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan
7. Bertabggubgjawab terhadap klien
8. Memberi petunjuk jika klien akan pulang
9. Bertanggungjawab terhadap klien boleh pulang atau tidak

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan


untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau
jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Dalam metode ini staf
perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada
pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

Tugas Perawat Dalam M etode Kasus :

1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.


2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.
3.2 Saran

Sebaiknya dalam melaksanakan Metode Kasus adalah Ahli Profesional yaitu


perawat Spesialist yang khusus di bidangnya sehingga pelayananan dapat berjalan
secara komprehensif dan optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai