4 Desember 2019
REVIEW ARTICLE
ABSTRAK
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia 1 RSUD Cilincing, Jakarta,
maupun di dunia. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan Indonesia
terhadap lensa. Katarak dapat disebabkan oleh berbagai hal dan salah
satunya adalah radikal bebas atau oksidan. Pada umumnya antioksidan Korespondensi:
diketahui dapat mencegah terjadinya katarak dengan cara menurunkan Mohammad Fachri Ibrahim
faktor risiko terbentuknya katarak. Hal ini dikarenakan antioksidan dapat RSUD Cilincing, Jakarta, Indonesia
menetralisir oksidan pada lensa. Antioksidan yang berkaitan dengan Jalan Raya Kebantenan No.4,
katarak antara lain vitamin C, vitamin E dan karotenoid. Antioksidan Semper Timur, Cilincing, Jakarta
tersebut terbukti mempunyai hubungan dengan penurunan risiko Utara, DKI Jakarta 14130
terjadinya katarak pada beberapa studi. Tetapi, tidak semua penelitian Phone: 081212614496
mendapatkan hasil yang serupa. Maka dari itu diperlukan penelitian yang Email: ayfach.ibra@gmail.com
lebih terperinci mengenai manfaat antioksidan terhadap katarak.
DOI: https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2019.v2.154-161
154
J Biomedika Kesehat Vol. 2 No. 4 Desember 2019
ABSTRACT
Antioxidants and cataracts
Cataract is the main cause of blindness in Indonesia and also in the world. Cataract is a condition where
the lense loses its transparency. There are many factors that can cause cataract, one of them is oxidant. In general,
anioxidant are known for preventing cataracts by reducing cataracts risk farctors. Antioxidant is assumed to be able
to prevent cataract by being neutralizer of oxidant. Antioxidant which relate with cataract are vitamin C, vitamin
E, and carotenoid. In several studies, those antioxidants are proven to prevent cataract. But in some studies, show
the opposite. Therefore more detail research about the function of oxidant against cataract is needed.
155
Ibrahim Antioksidan dan kejadian katarak
katarak diharapkan dapat menekan angka kejadian menjadi salah satu penyebab utama terjadinya
katarak yang merupakan penyebab nomor satu katarak.(5)
kebutaan di Indonesia. Tinjauan artikel ini
bertujuan untuk menelaah pengaruh antioksidan Metabolisme antioksidan
yaitu vitamin C, vitamin E dan karotenoid terhadap Lensa mempunyai enzim-enzim yang
pembentukan katarak. berfungsi melindunginya dari zat-zat radikal
bebas seperti glutation peroksidase, katalase, dan
Metabolisme lensa superoksida dismutase. Pada keadaan normal,
Metabolisme lensa bertujuan terdapat zat-zat antioksidan di dalam lensa sehat
untuk mendapatkan energi bagi lensa dan seperti glutation, asam askorbat dan katalase.
mempertahankan transparansi dari lensa. Lensa Glutation dapat dijumpai dalam jumlah besar
mendapatkan energi dari hasil metabolisme terutama di lapisan epithelial. Glutation berfungsi
glukosa. Lensa mempertahankan transparansinya untuk mempertahankan transparansi lensa
melalui metabolisme antioksidan, protein, dan dengan cara mencegah agregasi kristalin dan
mekanisme pengaturan keseimbangan cairan melindunginya dari kerusakan oksidatif.(6)
serta elektrolit. Berikut metabolisme zat-zat yang Mekanisme antioksidan pada lensa
terdapat di dalam lensa: diawali dengan dismutase superoksida menjadi
hidrogen peroksida oleh enzim superoksida
Metabolisme glukosa dismutase. Selanjutnya, hidrogen peroksida
Glukosa di aqueous humor memasuki akan diubah menjadi molekul air (H20) dan
lensa melalui difusi sederhana dan difusi yang oksigen (O2) dengan bantuan enzim katalase.
difasilitasi. Sekitar 90-95% glukosa yang masuk Selain itu, hidrogen peroksida akan menerima
ke dalam lensa akan difosforilasi oleh enzim gugus hidrogen dari glutation tereduksi menjadi
hexokinase menjadi glukosa-6-fosfat. Sekitar 3% molekul air dengan bantuan enzim glutation
Glukosa-6-fosfat yang telah terbentuk di dalam peroksidase. Glutation yang telah teroksidasi
lensa akan dimetabolisme melalui jalur glikolisis akan menjadi tidak aktif. NADPH (Nicotinamide
anaerob. Hal ini disebabkan karena ketiadaan Adenine Dinucleotide Phosphate) yang berasal
pembuluh darah lensa sehingga kadar oksigen dari jalur pentose akan mengubahnya kembali
di dalam lensa menjadi sangat rendah. Jalur lain menjadi glutation tereduksi dengan bantuan enzim
untuk metabolisme glukosa di dalam lensa adalah glutation reduktase.(6,7)
melalui jalur pentose fosfat. Sekitar 5% dari
keseluruhan glukosa di dalam lensa mengalami Metabolisme protein
metabolisme melalui jalur ini. Jalur metabolisme Protein lensa dapat dimetabolisme. Protein
terakhir yang dapat memetabolisme glukosa lensa akan diubah oleh enzim endopeptidase
dalam lensa adalah jalur sorbitol. Jalur ini akan menjadi peptida yang akan dirombak menjadi
lebih aktif pada keadaan hiperglikemia. Pada jalur asam amino oleh enzim eksopeptidase. Calpain
ini, glukosa akan diubah menjadi sorbitol oleh adalah contoh dari enzim endopeptidase yang
enzim aldose reductase yang berada pada epitel terdapat pada lensa. Sedangkan, calpastatin yang
lensa. Kemudian, sorbitol akan dimetabolisme merupakan inhibitor calpain terdapat pada lensa
oleh enzim poliol dehydrogenase. Enzim poliol dengan jumlah yang lebih banyak dari calpain.
dehydrogenase tersebut mempunyai afinitas yang Hal ini menyebabkan protein lensa dapat stabil
rendah sehingga dapat menyebabkan sorbitol dalam jangka waktu yang panjang.(8)
terakumulasi sebelum dimetabolisme.
Penumpukan sorbitol di dalam lensa Mekanisme pengaturan keseimbangan asam
menyebabkan osmolaritas lensa meningkat dan basa
sehingga menarik air. Penumpukan air di dalam Keseimbangan elektrolit merupakan salah
lensa menyebabkan lensa menggembung satu hal yang penting dalam mempertahankan
sehingga dapat merusak sitoskeletal lensa dan transparansi lensa. Transparansi lensa sangat
mengakibatkan lensa menjadi keruh. Hal ini dapat bergantung pada komponen struktural dan
menjelaskan mengapa penyakit Diabetes Melitus makromolekular. Hidrasi lensa juga dapat
156
J Biomedika Kesehat Vol. 2 No. 4 Desember 2019
157
Ibrahim Antioksidan dan kejadian katarak
lensa ditemukan sekitar 20 sampai 30 lipat lebih termasuk reactive oxygen species (ROS).(13) Kisic
tinggi dibandingkan konsentrasinya di dalam B, et al, pada penelitiannya menunjukkan adanya
plasma, bahkan lebih tinggi dari kadar vitamin C perbedaan yang signifikan antara jumlah oksidan
di dalam vitreous. Pada penelitian terakhir di India di dalam lensa dengan katarak matur dibandingkan
ditemukan kadar vitamin C pada lensa normal dengan lensa normal.(14)
jauh lebih tinggi dari kadar vitamin C pada lensa Vitamin C atau asam askorbat juga berperan
dengan katarak matur.(11) penting dalam menurunkan angka kejadian katarak
yang ditunjukkan dalam penelitian oleh Atti S, et
al.(15) Dalam penelitiannya, dilakukan studi case
control terhadap 100 pasien dengan katarak senilis
serta mengukur kadar vitamin C dalam serum
pasien-pasien tersebut. Hasilnya didapatkan
rendahnya kadar vitamin C dalam serum pasien
dengan katarak senilis jika dibandingkan dengan
pasien kontrolnya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pastor-
valero M di mana dalam penelitiannya ditemukan
Gambar 3. Peran Oxidative Stress dalam hubungan yang signifikan antara konsumsi
pembentukan katarak.(2) vitamin C dengan dosis >107mg per hari dengan
penurunan prevalensi kejadian katarak senilis.(11)
Hubungan antara antioksidan dan katarak Hal ini didukung juga oleh studi yang dilakukan
Pada 10 tahun terakhir telah dilakukan oleh Breakhuis AJ et al, di mana dalam tinjauan
banyak penelitian mengenai hubungan antara artikel yang membahas tentang strategi nutrisi
antioksidan dan katarak khususnya katarak untuk mencegah katarak, disebutkan bahwa
senilis. Pada penelitian yang dilakukan oleh Cui konsumsi vitamin C dalam dosis kecil (<100mg
YH, ditemukan adanya hubungan terbalik antara per hari) mempunyai hubungan terhadap
kadar antioksidan di dalam darah dengan risiko penurunan risiko katarak senilis, dan konsumsi
terjadinya katarak.(12) vitamin C dalam dosis sedang (250mg per hari)
Antioksidan yang dipilih oleh penulis dapat menurunkan tanda dan gejala katarak
adalah vitamin C, Vitamin E dan karotenoid. setelah dilakukan percobaan pada pasien selama
Antioksidan tersebut merupakan antioksidan yang 3 bulan.(2) Sedangkan konsumsi vitamin C dalam
berperan dalam pencegahan katarak yang sesuai dosis tinggi (1000mg per hari) akan meningkatkan
dengan patogenesis terbentuknya katarak dan bisa risiko terjadinya katarak sebesar 21%. Beberapa
didapatkan melalui makanan maupun suplemen penelitian menyatakan vitamin C dapat berperan
sedangkan glutation merupakan antioksidan sebagai antioksidan maupun prooksidan. Hal ini
esensial yang sudah ada di dalam lensa. tergantung dari kadar vitamin C, oksigen dan ion
Fe.(14)
Vitamin C Vitamin C bisa menjadi oksidan bila
Vitamin C atau asam askorbat merupakan teroksidasi oleh ion Fe sehingga diperkirakan
salah satu vitamin larut air yang terkadung dalam dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak.
beberapa jenis makanan terutama buah-buahan. Diketahui bahwa terdapat ion Fe dalam konsentrasi
Vitamin C di dalam tubuh berperan sebagai yang kecil (micromolar) di dalam lensa. Dengan
antioksidan yang berfungsi untuk melindungi adanya ion Fe serta oksigen di dalam lensa akan
sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh mengakibatkan vitamin C teroksidasi menjadi
radikal bebas. Vitamin C juga merupakan salah dehidroaskorbat yang nantinya akan menghasilkan
satu antioksidan yang terkandung di dalam lensa. hydrogen peroksida dan ion Fe akan tereduksi.
Mekanisme terbentuknya katarak khususnya Hydrogen peroksida yang dihasilkan tersebut
katarak senilis, dapat disebabkan karena stres dapat bereaksi dengan ion logam yang telah
oksidatif oleh zat-zat oksidan seperti peroksida, tereduksi dan membentuk hydroxyl dan zat-zat
superoksida, dan oksidan-oksidan lain yang oksidan lainnya yang termasuk dalam reactive
158
J Biomedika Kesehat Vol. 2 No. 4 Desember 2019
oxygen species (ROS).(14,15) Hal ini dibuktikan di sejumlah makanan contohnya kacang almond,
oleh Kisic B, et al, dalam penelitiannya yang minyak biji gandum, bayam, alpukat, brokoli,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dan mangga. Terdapat delapan bentuk vitamin E
vitamin C dan ferric reducing ability pada lensa yaitu alpha-, beta-, gamma-, delta-tocopherol dan
dengan katarak matur.(14) alpha-, beta-, gamma-, delta-tocotrienol. Vitamin
E bentuk alpha-tocopherol merupakan satu-
satunya bentuk yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Penyerapan vitamin E bergantung pada
hati (hepar). Hati hanya akan resekresi alpha-
tocopherol melalui hepatic alpha-tocopherol
transfer protein, namun untuk bentuk vitamin E
lainnya akan dimetabolisme dan dieskresi. Pada
lensa, vitamin E dapat menginhibisi peroksidasi
lipid dan membantu mempertahankan kontinuitas
serta fungsi dari membran tersebut.(20) Beberapa
studi menunjukkan bahwa vitamin E dapat
menunda galactose dan aminothizole-induced
Gambar 4. Proses oksigen, vitamin C dan ion cataract pada mata kelinci. Vitamin E sama seperti
Fe menjadi hydrogen peroksida (radikal bebas).(16) vitamin C juga dianggap sebagai pencegah utama
Tetapi tidak semua penelitian menunjukkan terhadap katarak senilis dan irradiation-induced
hasil yang sama dengan penelitian-penelitian cataract.(17)
di atas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Beberapa penelitian telah membuktikan
Mathew MC tidak ditemukan adanya hubungan bahwa asupan antioksidan dapat menurunkan faktor
antara konsumsi vitamin C, baik tunggal maupun risiko terjadinya katarak. Zhang Y et al, melakukan
dikombinasikan bersama vitamin E, dengan risiko tinjauan artikel-artikel yang berkaitan dengan
terjadinya katarak.(13) Di dalam tinjauan yang vitamin E dan katarak senilis, dan didapatkan hasil
dilakukan oleh Thiagarajan R, dinyatakan bahwa bahwa konsumsi suplemen vitamin E mempunyai
efesiensi vitamin C dalam mencegah segala jenis hubungan dengan penurunan faktor risiko katarak
katarak masih belum jelas. Perlu ditekankan senilis.(21) Pada studi kohort yang dilakukan oleh
bahwa vitamin C juga dapat menghasilkan zat-zat Christen WG, et al, ditemukan bahwa adanya
oksidan yang berbahaya bagi lensa. Pemberian hubungan konsumsi vitamin E dalam jangka
suplemen vitamin C dosis tinggi meningkatkan panjang dengan terjadinya katarak senilis.(22) Hasil
angka kejadian katarak senilis pada wanita.(17) tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Selain itu, suatu studi kohort di Amerika Serikat oleh Pastor-valero M yang menggunakan Food
yang dilakukan oleh Christen WG terhadap Frequency Questionnaire (FFQ) sebagai alat
11.545 laki-laki yang berumur lebih dari 50 untuk menilai asupan nutrisi, di mana didapatkan
tahun dengan atau tanpa katarak selama 8 tahun, hasil bahwa konsumsi vitamin E sebanyak 8 mg
didapatkan tidak ada efek yang bermakna antara tiap hari secara rutin mempunyai hubungan yang
konsumsi vitamin C 500 mg per hari dengan risiko signifikan terhadap penurunan prevalensi kejadian
terjadinya katarak.(18) Penelitian di tempat lain katarak senilis.(11)
yang dilakukan oleh Rautiainen S, menggunakan Tetapi tidak semua penelitian mendapatkan
metode studi kohort selama 8 tahun pada wanita hasil serupa, contohnya pada penelitian yang
di Swedia, menyatakan bahwa konsumsi vitamin dilakukan oleh Gritz DC di mana tidak ditemukan
C sebagai nutrisi tambahan berhubungan dengan adanya efek dari pemberian suplemen vitamin E
peningkatan risiko katarak.(19) terhadap progresi katarak.(23) Pada penelitiannya
yang lain, Christen WG menunjukkan bahwa
Vitamin E tidak ditemukan adanya efek pemberian vitamin
Vitamin E adalah salah satu nutrisi E dengan dosis 400 IU per hari terhadap risiko
esensial, larut dalam lemak, yang berfungsi sebagai terjadinya katarak.(18)
salah satu antioksidan. Vitamin E bisa ditemukan
159
Ibrahim Antioksidan dan kejadian katarak
160
J Biomedika Kesehat Vol. 2 No. 4 Desember 2019
161