Anda di halaman 1dari 4

Nama : Galuh Ageng Rizky Dwi P

NIM : AKF19123

AKFAR 2-D

TUGAS TEORI LIQUID-SEMISOLID

1. Jelaskan syarat apa saja yang harus dipenuhi suatu zat aktif akan dibuat sediaan suspensi?

2. Sebutkan macam macam suspending agent?

3. Apa fungsi suspending agent dalam sediaan suspensi?

4. Jelaskan apa yang dimaksud dispersi dan redispersi?

5. Jelaskan prosedur kerja evaluasi sediaan suspensi?

Jawab

1. Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap. Jika dikocok perlahan-
lahan endapan harus segera terdipersi kembali, kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi
agar sediaan mudah dikocok dan dituang, mengandung zat tambahan.

Menurut FI edisi IV:

 Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intrarektal


 Suspensi yang dinyatakan untuk di gunakan dengan cara tertentu harus mengandung
zat antimikroba.
 Suspensi harus di kocok sebelum digunakan
 Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat

2. Ada dua kelompok suspending agent yaitu:

 Bahan pensuspensi dari bahan alam

Bahan penuspensi dari alam dari jenis gom sering disebut gom/hidrokoloid. Gom dapat
larut atau mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk mucilago. Dengan
terbentuknya mucilago maka viskosias cairan tersebut bertambah dan akan menambah
stabilitas suspensi.
Yang termasuk golongan GOM adalah:

 Acasia (Pulvic Gummi Arabic)

Didapat sebagai eksudat tanaman akasia sp, dapat larut dalam air, tidak larut dalam
alkohol, bersifat asam. Kadar kekentalannya mucilago ini sekitar 35% sama seperti
gliserin.

 Chondrus

Diperoleh dari tanaman chondrus crispus atau gigartina mamilosa, dapat larut dalm air,
tidka larut dalam alkohol, bersifat alkali.

 Tragacanth

Merupakan eksudat dai tanaman astragalus gumnifera. Tragacanth sangat lambat


mengalami hidrasi, untuk mempercepat hidrasi biasanya dilakukan pemanasan.

 Algin

Diperoleh dari beberpa spesies ganggang laut. Dalam perdagangan terdapat bentuk
garamnya yaitu Natrium Alginat. Algin merupakan senyawa organik yang mudah
mengalami fermentasi bakteri sehingga suspensi dengan algin memerlukan bahan
pengawet.

Yang termasuk golongan bukan GOM:

 Tanah liat

Tanah liat yang sering dipergunakan untuk suspending agent dengan tujuan stabilitas
suspensi ada 3 macam yaitu bentonite, hectorite dan veegum. Apabila tanah liat
dimasukkan ke dalam air mereka akan mengembang dan mudah bergerak jika dilakukan
pengocokan. Peristiwa ini disebut dengan tiksotrofi. Karena peristiwa tersebut kekentalan
cairan akan bertambah sehingga stabilitas dari suspensi menjadi lebih baik.

a. Bahan pensuspensi sintetis


 Derivat selulosa (serat)

Termasuk golongan meil selulosa (methosol, tysole), karboksi metil selulosa (CMC),
hidroksi metil selulosa. Dibelakang nama tersebut biasanya terdapat angka, misalnya
methosol 1500. Angka ini menunjukkan kemampuan menambah viskositas dari cairan
yang digunakan untuk melarutkannya. Semakin besar angkanya maka semakin tinggi
kemampuannya.

 Golongan organik polimer (sintetis)

Yang paling terkenal dari kelompok ini adah Carbophol 934. Merupakan serbuk putih
bereaksi sedikit asam ,sedikit larut dalam air, tidak beracun, tidak mengiirtaasi kulit, serta
sedikit pemakaiannya. Sehingga banyak digunakan untuk pensuspensi.

3. Untuk meningkatkan viskositas, mencegah penurunan partikel dan mencegah


penggumpalan resin dan bahan berlemak.

4. Redispersi adalah waktu yg dibutuhkan oleh suspensi untuk dapat terdispersi kembali
secara merata dari keadaan mengendap. Dispersi merupakan sebuah pencampuran pada satu
zat dengan zat lain yang ketika akan dicampur, mengalami pemerataan antara zat dalam zat
lain.

5. Evaluasi Sediaan Suspensi

1. Uji Organoleptis

Mengamati warna, bau dan rasa dari sediaan suspensi.

2. Uji homogenitas

Pengujian dilihat secara visual apakah sediaan telah tercampur homogen atau tidak.

3. Uji pH

Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, pertama diambil sedikit sampel
sediaan, kemudian pH meter ditara dulu dengan buffer standar pada pH 7, kemudian masukan
alat pH meter kedalam suspensi untuk diketahui pH sediaan.

4. Uji viskositas

Uji viskositas menggunakan alat viskosimeter Brookfield dengan rotasi perputaran 12 rpm,
30 rp dan 60 rpm.

5. Pengukuran volume sedimentasi

6. Menggunakan penggaris untuk mengukur sedimentasi dan supernatan sediaan.

7. Pengamatan partikel suspensi


Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop.

8. Uji kerapatan

Menggunakan piknometer dengan tahap sebagai berikut langkah pertama timbang pikno
bersih. Selanjutnya, masukkan pikno yang berisi sampel kedalam beaker glass dengan 200 ml
air es dengan suhu 2˚C diamkan selama 15 menit. Setelah cairan suspensi menyusut, isi
kembali pikno dengan suspensi biarkan pada suhu ruangan, terakhir timbang pikno dengan
isinya. Kerapatan dihitung dengan rumus :

Anda mungkin juga menyukai