PENCERNAAN
OLEH
SISWANTO
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………….................. 5
Materi ………………………………………………………………………………………………………… 7
Ruminasi …………………………………………………………………………………………………….. 10
Vomiting ……………………………………………………………………………………………………… 10
- Yeyenum ……………………………………………………………………………………. 13
Abomasum..…………………………………………………………………………........ …………………15
Pankreas ...………………………………………………………………………………………………… 17
Hati …………………………………………………………………………………………………………. 17
Absorpsi ……………………………………………………………………………………………………. 18
Evaluasi …………………………………………………………………………………………………….. 20
1. Capaian Pembelajaran PS : Menguasai ilmu kedokteran hewan (fisiologi) untuk menentukan struktur
dan fungsi sistemik hewan yang sehat dan semua aspek pengelolaan hewan.
2. Capaian Pembelajaran MK : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa semester 2 Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Udayana :
- dapat menjelaskan fungsi dan mekanisme kerja berbagai organ
tubuh hewan (pencernaan, indera, otot, saraf, dan mekanisme ginjal
serta thermoregulator) secara integratif dan menyeluruh dengan
menggunakan konsep dasar, prinsip dan teori fisiologi dengan baik
dan benar.
- memiliki keterampilan dalam mengukur parameter faal (meliputi :
pencernaan, indera, otot, saraf, dan mekanisme ginjal) .
- memiliki keterampilan dalam menerapkan IPTEK laboratorium
fisiologi(meliputi : pencernaan, indera, otot, saraf, dan mekanisme
ginjal dan thermoregulasi).
3. Petunjuk Dosen :
- Memimpin presentasi mahasiswa.
- Waktu menjelaskan 10 menit.
- Menjelaskan alat dan bahan perkuliahan
- Mengarahkan dan menjelaskan.
- Mnguji, dan mengevaluasi
5
Pendahuluan :
Semua aktivitas hewan selama hidup, yang meliputi pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan
produksi (kerja, anak, susu, daging atau telur dan lain-lainnya) memerlukan energi dan gizi lain yang
diperoleh dari bahan pakan. Bahan pakan biasanya merupakan campuran dari protein, karbohidrat, lemak,
air, mineral dan vitamin. Bahan pakan demikian hanya terdapat dalam bahan berasal dari mahluk hidup.
Oleh karena itu hewan tingkat tinggi (termasuk mamalia dan unggas) sangat tergantung pada mahluk
hidup lainnya (hewan dan tumbuh-tumbuhan), dalam hal pakan yang diperlukannya.
Bahan pakan itu biasanya merupakan campuran zat-zat protein, lemak, karbohidrat, air, mineral
dan vitamin. Oleh karena tidak semua zat dapat diserap secara langsung dari dinding usus, maka harus
dipersiapkan dengan melalui pemecahan mekanis dan enzimatis secara extraseluler dalam lumen saluran
pencernaan (tractus digestivus). Hal itu dilaksanakan dalam proses pencernaan, yang meliputi semua
aktivitas saluran pencernaan dan kelenjar pembantunya (glandula accessoria). Perombakan bahan pakan
ke dalam zat-zat yang dapat berdifusi dan berasimilasi, terutama dilakukan oleh enzim- enzim yang
diekskresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh berbagai kelenjar yang bermuara atau berlokasi di
dindingnya.
Hewan dan alat tubuhnya (termasuk alat pencernaannya) berkembang dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya serta bahan pakannya. Dengan demikian, kita kenal beberapa golongan hewan
yang berbeda berdasarkan sumber bahan pakannya. Pada mamalia kita kenal : Karnivora (anjing, kucing)
merupakan hewan pemakan daging, sehingga sumber bahan pakannya adalah hewan lain. Herbivora
(sapi, kuda) merupakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. Dalam golongan herbivora ini dibedakan
golongan herbivora berlambung tunggal (kuda, keledai) dan herbivora berlambung komplex atau
ruminansia (sapi, kerbau). Omnivora (babi) merupakan hewan pemakan segala bahan pakan yang berasal
- Ruminansia (sapi, domba) dengan lambung komplex dan fermentasi mikrobial yang extensif terhadap
Domestikasi dapat mengubah bahan pakan yang biasa dimakan, meskipun omnivora makan
tanaman dan bahan berasal dari hewan, pencernaannya terutama bersifat enzimatis seperti pada
karnivora. Ternak babi karena domestikasi lebih bersifat sebagai herbivora, sehingga terdapat pencernaan
6
mikrobial yang menyolok terhadap bahan nabati dalam usus tebal (intestinum crassum), karena ransum
MATERI
Difinisi :
penghancuran bahan makanan (scr mekanis/enzimatis, kimia, dan mikrobial) dari bentuk komplek
The gastrointestinal tract must absorb other essential minor nutrients (e.g., salts, vits, hormon) so that they
are available to the cells of the body.
The gastrointestinal tract is essentially a long smooth muscle tube extending from mouth to anus.
The tube has two distinct layer of smooth muscle in its wall (circular and longitudinal layers) and its
lined with epithelia that function as selective barriers between the lumen and the body fluids.
Aktivitas Makan
Aktivitas makan meliputi prehensi, salivasi, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi dan exkresi (defekasi).
- Prehensi
Aktivitas mengambil pakan dan memasukkannya dalam mulut disebut prehensi.
- Salivasi
Bahan pakan yang masuk ke dalam mulut dicampur dengan cairan ludah (saliva) dan
proses ini disebut salivasi atau insalivasi. Ludah merupakan hasil sekresi kelenjar ludah
(glandula salivarius). Saliva campuran yang diperoleh dari mulut adalah zalir yang tidak
berwarna dan sedikit keruh, mengandung sejumlah kecil elektrolit, protein dan a-amilase
(pada beberapa hewan), juga sel-sel lepas dari mukosa pipi dan limfosit dari jaringan
limfoid dalam mulut dan tekak (pharynx). Ludah seperti juga getah cerna lainnya
terbentuk dari darah.
Fungsi saliva sebagai :
1. cairan pembasah (lubrikasi) bahan pakan agar mudah di- kunyah dan di telan.
2 pelarut beberapa zat pakan, sehingga dapat mengenai reseptor-reseptor rasa, untuk dapat diperbedakan
berbagai macam rasa pakan.
4. bahan pelindung mukosa mulut dengan tetap membasahi dan melumasi mulut dengan
saliva, sebagai sekresi spontan pada waktu tidak ada bahan pakan dalam mulut. Pada
waktu merasa mual (nausea) sebelum muntah (vomitus), sekresi saliva meningkat untuk
melindungi membrana mukosa terhadap lewatnya muntahan yang asam.
5. bahan pelumas osofagus (kerongkongan).
6. bahan pemecah amilum, karena saliva beberapa hewan (babi, anjing, kucing dan
kelinci) mengandung enzim amilolitis yang disebut ptialin atau amilase saliva yang
menghidrolisis amilum menjadi dextrin dan maltose. Pakan terlalu singkat tinggal dalam
mulut, sehingga kerja ptialin itu diteruskan sampai dalam lambung, selama pengaruh
asam lambung (HCl) masih kecil, karena enzim itu masih dapat bekerja dalam kondisi
yang agak asam. Banyak enzim lain seperti lipase, maltase, peroxidase dan enzim
mukolitis bisa ditemukan dalam saliva, tetapi mereka berasal dari bakteria yang normal
tinggal dalam mulut atau dari pecahan sel-sel mukosa pipi.
7. pembantu termoregulasi, karena kelenjar ludah menyediakan air yang mudah ber-
evaporasi (menguap) dari mukosa pipi. Pada atmosfer yang panas dan kering, mulut yang
kering secara reflex akan mengandung sekresi saliva berair yang cepat menguap pada
waktu hewan terengah-engah (panting).
8. Zat yang bersifat bakteriostatis, Fleming menemukan suatu agen dalam jaringan dan
sekresi saliva yang mampu melarutkan bakteria, yaitu lisozim.
- Mastikasi
Mastikasi atau pengunyahan ialah pemecahan pakan secara mekanis dalam mulut.
Penggerusan terjadi diantara gigi-gigi geraham (molair).
Mastikasi ini penting karena :
1. Pakan dihancurkan, sehingga memberikan bidang permukaan yang lebih luas bagi kerja
enzim atau mikroorganisme.
2. Pakan tercampur dengan saliva, sehingga bolus lebih mudah ditelan (pelumasan).
Arti mastikasi itu tidak sama bagi masing-masing golongan hewan. Pada
karnivora, mastikasi dilakukan kurang sempurna, karena bahan pakannya tidak
memerlukan mastikasi yang sempurna. Lain halnya pada herbivora yang bahan pakannya
bersifat kasar dan berbongkah (amba), sehingga mastikasi sangat penting artinya. Pada
9
- Deglutisi
Deglutisi atau menelan adalah lewatnya pakan dari mulut, melalui pharynx dan esofagus,
ke lambung dan meliputi serangkaian peristiwa yang terkoordinasi dalam berbagai
daerah disitu. Permulaan deglutisi, sebagai perbuatan volunter, tetapi menjadi reflex
selama pelaksanaannya.
10
Proses menelan itu ada 3 fase : 1. dari mulut ke pharynx, 2. dari pharynx ke esofagus,
dan 3 dari esofagus ke lambung
Ruminasi : pengunyahan kembali mkn yg telah ditelan mll mekanisme regurgitasi, remastikasi, resalivasi,
dan redeglutisi.
SISTEM PENCERNAAN :
- alat pencernaan
- kelenjar pencernaan
- proses pencernaan
Hw. Lambung tunggal :
1. Mulut (cavum oris)
2. Tekak (pharyng)
3. Kerongkongan (Oesophagus)
4. Gatrium (Lambung)
5. Intestinum tennue (Usus Halus : duodenum, ileum, dan jejenum)
6. Intestinum crasum (Usus Kasar = colon : kaekum, rektum)
7. Anus.
Faring :
- mrpk. persimpangan saluran nafas dg. saluran cerna jln mkn hrs cepat
- bolus tdk berubah.
Kerongkongan (Oesophagus)
Tersusun : otot polos (mukosa, submukosa, muskularis, fibrosa
Tdpt sfingter esofagi-gaster & gastrio-duodenum.
Sbg. penyalur bolus ke lambung mll.=
• Peristaltik (primer dan sekender)
• Bukofaringeal
• Gaya berat (gravitasi)
tdpt kelenjar skretoris : untk melicinkan jln bolus.
Bolus tdk berubah baik bentuk dan susunannya.
Lambung
Tersusun : mukosa, sub-mukosa, muskularis, serosa (paling luar).
Terdiri dr :
- kardia, fundus, badan (tdpt sel utama badan mensekresi pepsin dan sel parietalis atau sel oxyntic mhslk
HCl).
- pilorus (sekresi mukos = hormon gastrin).
12
13
Fungsi lambung
- Mengaduk bolus dg getah lb bntk chyme
- Mengasamkan bolus olehHCl.
- Kerja amilase berlanjut.
- Pepsin mencerna protein mjd pepton.
- Hwn muda, renin memecah casein (protein susu) mjd paracasein.
Fungsi HCl
- sbg. aktifator pepsinogen dan renninogen, gastrin, serta koleosistokinin.
- sebagai bahan isi lambung.
- Menurunkan pH/mengasamkan isi lambung (sbg antiseptik).
Usus Kecil/Halus
Duodenum
Tmpt muara getah pankreas (mengand enzim tripsinogen, amilase, lipase, dlm bntk aktif,
Na2(HCO3) dg getah empedu.
Tmpt tjd penetralan chyme ol sod bikarbonat.
Tjd aktivasi tripsinogen dan chymotripsinogen ol enterokinase (enzim yg diprod ol sel enterosit dlm
lumen usus).
Pengelmusian lemak ol gth empedu.
Duodenum
Tjd penguraian pepton mjd peptida ol tripsin.
Pemecahan peptida mjd as am ol chymotrypsin.
Pemecahan lemak ol lipase mjd as lmk dan gliserol.
Tepung mjd oligosakarida ol amilase kmd mjd disakarida.
Mulai tjd absorbsi ttp blm intensif.
Yeyenum
14
Illeum
Melanjutkan absorpsi.
Reabsorpsi garam empedu ol enterocyte mnju liver mll vena porta, dan hematosit ak mengambil
kbli grm empedu, kmd disekresi kdlm kntong empedu tjd reuse
Gerak usus
Esofagus
Bolus tidak berubah baik dlm bentuk dan susunannya.
Hny mrpk penyalur ke lambung.
Dari esofagus bolus memasuki lambung.
Lambung mlpti rumen, retikulum, omasum, dan ab-omasum.
Lambung Komplek
Rumen :
elastis, ukuran bsr (4 x omasum dan abomasum)
tbagi bbrp ruang : ventral, dorsal, ant, dan post.
dibatasi dg pilar2, spt rmh laba2, tdk bkelenjar.
banyak mikroba (bak, jamur, protozoa, amuba) sbg fermentator
tempat tjd pencer mikrobial mll proses fermentasi
Tempat tbtk vit B12 dg bantuan Co.
15
GERAK RUMEN
Gerak kompartmen :
- ke 4 ruang saling berpengaruh/keterkaitan.
- Keadaan makan : kontraksi berurutan.
- Keadaan puasa : hampir seiring.
Macam gerak :
1. Tipe A (gerak maju) Grk lb yg berhub dg retikulum.
Gerak retikulum (biphase) Rumen (ant, post, dor, vent) Omasum
2. Tipe B (garak mundur) Grk lb yg tdk berhub dg retikulum.
Kontraksi ventral blind sacc rumen bag dorsal post dan ant bag ventral.
Omasum
Memeras ingesta dr retikulum hingga padat.
Tjd absorbsi vit dan min (Na, K), VFA dan HCO.
Cl meningk.
Vol kecil shg mkn cepat dikeluarkan ke ab-oma.
Ab-omasum
- berfungsi mengasamkan ingesta kering dr omasum.
- berkelenjar, banyak getah cerna HCl (pH 3), pepsinogen dan gastrin.
- Sekresi fundus dihambat ol : - distensi duodenum
- HCl di usus
CAECUM
Herbivora > carnivora
Kuda (non-rumunansia) >> sbg tempat fermentasi utama.
Gerakan penduler (mencampur) penyerapan maks.
16
PENCERNAAN MIKROBA
Herbivora : mikroba pemecah bhn mkn (fermentasi) diserap sumber energi
Karnivora : tjd di kolon sampai rektum.
Ruminansia (sapi) : rumen fermentasi hasil VFA (as. : asetat, butirat, propionat) sb energi
dan CO2 + CH4
Non-ruminansia (kuda) : kolon dan kaekum (tempat fermentasi utama) penyerapan zat mkn.
Mikroba rumen :
Jamur
VFA = Volatile Fatty Acid = asam lemak mudah menguap (asam asetat = 60-70%; asam butirat =10-
15%; asam propionat =15-20%.
Rumput tinggi = as asetat , prop
Gula dan kh = as asetat , prop
Tetes (molases) = as asetat , butirat
Kec. Fermentasi :
gula kh selulosa halus kasar dan muda tua
Sb N ruminansia : prot mkn, urea, dan nitrat
- kel ludah,
- pankreas dan
- hati (getah empedu).
PANKREAS
1. Sbg fungsi eksokrin (sekresi getah pankreas ol sel aciner)
Fungsi : produksi enzim dan asam karbonat kadar tinggi.
Komp getah pankreas :
Enzim :- pasif : tripsinogen.
- aktif : lipase, amilase, sakarase,
-
- Elektrolit spt : (HCO3)2, Cl
Karbonat Na2(HCO3) untuk menetralkan chyme yg asam.
2. Sbg fungsi endokrin (sekresi hormon pd sel Langerhan’s, mis. insulin)
Dikontrol :
* hormon : skretin dan pankreozimin (meningk)
* saraf fagus (menurunk)
* pH ingesta usus : ingesta asam, sekresi getah pankreas meningk.
HATI
Fungsi :
- sekresi cairan empedu (dr hsl degradasi eritrosit).
- sekresi skretin dan kolesistokinin.
- menyimpan nutrisi dari usus.
- tempat metabolisme bahan makanan.
Getah empedu
Mrpk cairan kental warna hijau (biliverdin), kuning (bilirubin), rasa pahit.
Komposisi : 3% padat, 97% cair : garam/asam empedu, pigmen, elektrolit (Na, Cl, HCO 3),
lesitin, kolesterol.
Fungsi solubilitas lemak/minyak.
Sekresi scr aktiv dan sinambung : tgt : alir drh ke hati, status pencer, komposisi mkn dan
kdr garam empedu.
Kontrol : saraf, kimia, hormon.
Absorpsi
Difusi sederhana (migrasi pasif)
- tgt : derajat konsentrasi zat, berhub langs dg beda konsentrasi, besar, bentuk, muatan listrik dan
polaritas senyawa.
Transport aktif
melawan derajat konsentrasi, perlu energi ATP).
- transport berperantara (K, Na).
18
- difusi terbatas
++ ++
- transport berpenghantar Mg , Fe )
- pinositosis (pencaplokan)
SISITEM EVALUASI.
2.Ganong WF.,1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 14. Terjemahan Andrianto,P. Penerbit Buku
Kedokteran EGC Jakarta.
3.Guyton, AC and Hall, JE.,1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9. Terjemahan Setiawan,
I.,Tengadi,LKA.,Susanto,A, Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta.
th
4.Guyton, A.C.,1992.Textbook of Medical Physiology 5 ed.,WB.Saunders Company,Philadelphia.