Anda di halaman 1dari 1

Nama Kelompok 6:

Ni Kadek Dwi Vidyamaharani (1607532035)


Agustinus I Ketut Alexdipa (1707532126)
Komang Bagus Surya Kepakisan (1707532131)
Kadek Erma Damayanti (1707532135)
Made Evelyn Nadhea Kezia (1707532140)

1.Konsep Kepemilikan
Mereka yang menganut konsep ini telah memahami perusahaan sebagai sesuatu yang dimiliki
oleh seorang pemilik tunggal, sekumpulan partner (mitra usaha) dan sejumlah pemegang saham.
Asset perusahaan dilihat sebagai kepemilikan orang-orang tersebut dan kewajiban (hutang)
perusahaan sebagai kewajiban dari mereka. Total asset dikurangi dengan total kewajiban sama
dengan kekayaan bersih yang dimasukkan dalam perusahaan. Pos pendapatan dan biaya akan
meningkatkan atau mengurangi kekayaan bersih.
2.Konsep Entitas
Mereka yang menganut konsep ini melihat entitas sebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari
pihak-pihak yang memberikan dukungan modal kepada entitas tersebut. Mereka memandang bahwa
asset dan kewajiban sebagai milik dari entitas itu sendiri dan bukan milik dari pemegag saham atau
pemilik perusahaan. Penganut konsep ini memandang bahwa keuntungan yang tidak dibagi tetap
menjadi milik entitas dan membentuk bagian dari aset bersih entitas. Pada bagian ini, harus
ditekankan bahwa entitas harus benar-benar melihat aset bersih sebagai milik dari entitas itu sendiri
dan bukan pemilik saham.
3.Konsep Tanggung Jawab Sosial
Ada beberapa yang orang memahami bahwa perusahaan sebagai lembaga sosial yang
beroperasi untuk memajukan seluruh anggota dan kelompok dalam masyarakat. Mereka melihat
bahwa perusahaan bertanggungjawab kepada konsumen (pelanggan), karyawan (tenaga kerja),
pemegang saham (investor), kreditor, lingkungan (pencemaran lingkungan), pemerintah, distributor
dan anggota publik lainnya.
4.Budaya
Budaya merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi.
Setiap aggota akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima di lingkungan
tersebut. Budaya dibagi menjadi tiga faktor, yaitu struktural, politis, dan emosional. Hofstede et al.
(1990) menyatakan nilai-nilai budaya dapat dimanifestasikan dalam berbagai pilihan perilaku. Ada dua
jenis praktik organisasi yang dilakuakan dan menghasilkan nilai-nilai budaya, yaitu proses seleksi dan
sosialisasi. Proses seleksi meliputi dua komponen, yaitu perekrutan dan seleksi individu. Dalam
artikelnya yang berjudul An Amerikan in Paris: The Influence of Nationality on Organization Theories,
Hofstede (1990) menyatakan bahwa karena kekuasaan bagi orang Perancis adalah sangat penting,
maka analisis organisasi maupun ilmu sosial selalu dimulai berdasarkan konsep kekuasaan. Menurut
Hofstede (1980, 1991), ada empat dimensi budaya sosial yang digunakan untuk memahami perbedaan
antar-bangsa, yaitu (a) jarak kekuasaan (power distance), (b) penghindaran kepastian (uncertain
avoidance), (c) maskulinitas dan feminisitas (masculinity and femininity), (d) individualisme dan
kolektivisme (individualism and collectivism).

Anda mungkin juga menyukai