Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

KEGIATAN BELAJAR 3- ISOMETRI

A. Kompetensi dan Indikator


1. Kompetensi
a. memahami konsep isometri
b. memahami konsep isometri
c. memahami konsep isometri langsung dan isometri lawan

2. Indikator
Mahasiswa dapat:
a. menjelaskan konsep isometri
b. menjelaskan konsep isometri
c. menjelaskan konsep isometri langsung dan isometri lawan

B. Uraian Materi
Definisi:
Suatu transformasi T adalah suatu isometri jika dan hanya jika untuk
setiap pasang titik P dan Q berlaku P’Q’ = PQ dengan P’ = T(P) dan Q’ =
T(Q).

Teorema:
Sebuah isometri bersifat:
a. Memetakan garis menjadi garis
b. Mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
c. Mengawetkan kesejajaran dua garis
Bukti:
a) Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri
Akan dibuktikan bahwa T ( g ) =h adalah suatu garis.

19
B B’

A A’
g h

Ambil A ∈ gdan B∈ g.
Maka A' =T ( A ) ∈ h , B' =T ( B)∈ h;
Melalui A ' dan B' ada satu garis, misalnya h’.
Akan dibuktikan h’= h.
Untuk itu perlu dibuktikanh ' ⊂ h dan h ⊂ h '.
i. Buktih' ⊂ h
AmbilX ' ∈ h'.
Karena merupakan bidang Euclides, kita andaikan ( A' X ' B' ),
artinya
A' X ' + X ' B' = A ' B ' .
Karena T suatu isometri, jadi merupakan suatu
transformasi, maka ada X sehingga T ( X )=X ' dan karena T
suatu isometri maka AX= A ' X '.
Begitu pula XB+ X ' B '.
Jadi AX+ XB= AB .
Ini berarti bahwa AXB segaris pada g.
Sehingga h' ⊂ h sebab bukti serupa berlaku untuk posisi X '
dengan ( X ' A ' B' )atau ( A' B ' X ' ).
ii. Buktih ⊂ h '
AmbilY ' ⊂ h.
Maka ada Y ∈ g sehingga T ( Y ) =Y ' dengan Y misalnya ( AYB ),
artinya Y ∈ g dan AY + YB= AB.
Karena T sebuah isometric maka A' Y ' =AY , Y ' B' =YB , A ' B' = AB
.

20
Sehingga A' Y ' +Y ' B' = A ' B'
Ini berarti A’, Y’, B’ segaris, yaitu garis yang melalui A’ dan
B’.
Karena h’ satu-satunya garis yang melalui A’ dan B’ maka
Y ' ∈h '.
Jadi haruslah h ⊂ h '.
Bukti serupa berlaku untuk keadaan ( YAB )atau ( ABY ).
Sehingga h=h '.
Jadi kalau g sebuah garis maka h=T (g) adalah sebuah
garis.

b) Ambil sebuah ∠ ABC


A A’

B C B’ C’

Andaikan A' =T ( A ) , B' =T ( B ) , C' =T (C).


Menurut (a) maka A '´ B' dan B'´C ' adalah garis lurus.
Oleh karena ∠ ABC=⃗
BA ∪ ⃗
BC maka ∠ A ' B ' C '=⃗
B ' A ' ∪⃗
B'C'
sedangkan A' B' = AB , B' C' =BC , C' A ' =CA .
Karena dalam segitiga ABCdan segitiga A ' B' C ' berlaku sisi, sisi,
sisi maka
△ ABC ≅ △ A ' B ' C '.
Akibatnya ∠ ABC=∠ A ' B' C '.
Sehingga suatu isometri mengawetkan besarnya sudut.

21
c)

a b a’ b’

Diketahui a // b
Akan ditunjukkan bahwa a’ // b’.
Andaikan a’ memotong b’ di sebuah titik P’.
Jadi P ' ∈a ' dan P ' ∈b '.
Karena T sebuah transformasi, maka ada P sehingga T ( P ) =P '
dengan P ∈a dan P ∈b.
Ini berarti bahwa a memotong b di P.
Ini bertentangan dengan a // b.
Jadi pengandaian bahwa a’ memotong b’ salah.
Jadi haruslah a’ // b’.

Akibat:
Apabila a ⊥ b maka T (a)⊥ T (b) dengan T sebuah isometri.
Bukti:
Dipunyai a ⊥ b.
Akan ditunjukkan T (a)⊥ T (b).
Andaikan T(a) tidak tegak lurus dengan T(b).
Maka terdapat sudut antara T(a) dengan T(b) yang tidak sama dengan
90o.
Karena isometri mengawetkan besarnya sudut antara dua garis maka
sudut yang dibentuk oleh a dan b tidak sama dengan 90o.
Ini kontradiksi dengan a ⊥ b.
Jadi pengandaian salah.

22
Yang benar T (a)⊥ T (b).
Jadi terbukti bahwa Apabila a ⊥ b maka T (a)⊥ T (b) dengan T sebuah
isometri.

Contoh:
Diketahui garis g ≡ {( x , y )| y=−x } dan garis h ≡ { ( x , y )| y=2 x−3 }.
Apabila M g adalah refleksi garis g, tentukanlah persamaan garis

h' =M g (h).
Penyelesaian:
Y
h
g
h’

Q
P’ X
O
R
Q’
P

Garis h’ akan melewati titk potong antara h dan g, yaitu R, karena


M g ( R )=R .
Dengan mensubsitusikan g ≡ y=−x ke dalam h ≡ y =2 x −3 diperoleh:
y=2 x−3
⇔−x=2 x−3
⇔−3 x=−3
⇔ x=1
Substitusi x=1 ke g ≡ y=−x diperoleh y=−1
Jadi titik potong R=(1 ,−1)

23
3
h’ akan pula melalui Q ’=(0 ,− ). Persamaan garis h’ adalah
2
y − y 1 x−x 1
=
y 2− y 1 x2 −x 1
y−(−1) x−1
⇔ =
−3 0−1
−(−1)
2
y +1 x −1
⇔ =
−1 −1
2
1
⇔ y +1= ( x−1)
2
1 1
⇔ y +1= x−
2 2
⇔ 2 y +2=x −1
⇔ x−2 y −3=0
Dengan demikian maka persamaan gari h’ adalah h ' ≡ { ( x , y )|x−2 y−3=0 }.

Isometri Langsung dan Isometri Lawan


Definisi :
1. Suatu transformasi T mengawetkan suatu orientasi apabila
untuk setiap tiga titik tak segaris (P, Q, R) orientasinya sama
dengan ganda (P, Q, R) dengan P’ = T(P), Q’ = T(Q), R’ = T (R) .
2. Suatu transformasi T membalik suatu orientasi apabila untuk
setiap tiga titik yang tak segaris (P, Q, R ) orientasinya tidak
sama dengan orientasi peta-petanya (P’, Q’, R’) dengan P’ = T (P),
Q’= T(Q), R’= T (R).

Definisi :
Suatu transformasi dinamakan langsung, apabila transformasi itu
mengawetkan orientasi; suatu transformasi dinamakan transformasi
lawan apabila transformasi itu mengubah orientasi. Salah satu sifat
yang penting dalam geometri transformasi adalah:

24
Teorema 4.2
Setiap refleksi pada garis adalah suatu isometri lawan.

Tidak setiap isometri adalah isometri lawan.


Perhatikan gambar 4.9b, isometri yang digambarkan (yaitu rotasi pada
titik 0) adalah sebuah isometri langsung. Oleh karena itu, tanpa bukti
dapat dikemukakan teori berikut :

Teorema 4.3
Setiap isometri adalah sebuah isometri langsung atau sebuah isometri
lawan.

A’
C’

C
B’ g

B
A

Gambar a Gambar b
Pada Gambar a, suatu transformasi T memetakan segitiga ABC pada
segitiga A’B’C’ misalnya sebuah pencerminan pada garis g. Terlihat
pada segitiga ABC urutan kelilingnya A→ B→C berlawanan dengan
putaran jarum jam, pada petanya , yaitu segitiga A’B’C’ urutan

25
kelilingnya A’ → B’→C’ sesuai dengan putaran jarum jam. Jadi
transformasi ini merupakan isometri lawan.
Pada gambar b tampak suatu isometri, yang berupa suatu rotasi
(putaran) mengelilingi sebuah titik O. Jika pada segitiga KLM urutan
kelilingnya K → L→M berlawanan arah dengan putaran jarum jam,
maka pada petanya yaitu segitiga K’L’M’ urutan kelilingnya K’ → L’→M’
tetap berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Sehingga isometri
ini disebut isometri langsung.
Untuk memahami lebih lanjut tentang isometri, diperkenalkan kembali
konsep orientasi tiga titik tak segaris. Andaikan (P, Q, R) ganda tiga
titik yang tak segaris, maka melalui P, Q dan R ada tepat satu
lingkaran. Kita dapat mengelilingi lingkaran tersebut misalnya berawal
dari P kemudian sampai di Q, R dan akhirnya kembali ke P. Apabila
arah keliling ini sesuai dengan putaran jarum jam, maka dikatakan
bahwa ganda tiga titik (P, Q, R) memiliki orientasi yang sesuai dengan
putaran jarum jam (orientasi negatif) . Apabila arah keliling itu
berlawanan dengan arah putaran jarum jam, maka dikatakan bahwa
ganda tiga titik (P, Q, R) memiliki orientasi yang berlawanan arah
dengan putaran jarum jam (orientasi positif).

C. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut ini!

1. Diketahui garis g dan h seperti dapat dilihat pada ganbar. Dengan


menggunakan jangka dan penggaris lukislah garis g’=Mh(g) dengan
Mh sebuah pencerminan pada garis h.
2. Diketahui garis-garis s, t, u dan titik A,B seperti dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. T adalah sebuah isometri dengan B=T ( A) dan
u=T (s). kalau t ⊥ s, lukislah t ’=T (t) .

26
3. Diketahui garis t, lingkaran l dengan pusat D dan segitiga ABC
seperti pada gambar.
a) Lukislah Mt( ∆ ABC )

b) Hubungan apakah antara ( ∆ ABC )dan Mt( ∆ ABC ) ?


c) Lukislah Mt(l)

4. Diketahui garis t.
a) Lukislah sebuah ΔABC sehingga Mt(ΔABC) = ΔABC (artinya: oleh
Mt, ΔABC dan hasil refleksi pada t berimpit)
b) Lukislah sebuah lingkaran yang berimpit dengan petanya oleh
Mt.
c) Lukislah sebuah segi empat yang berimpit dengan petanya oleh
Mt.

5. Diketahui garis g={( x , y)∨x+2 y=1 } dan h={( x , y )∨x=−1 }.


Tulislah sebuah persamaan garis g ’=M h (g) .

D. Rangkuman
Suatu transformasi T adalah suatu isometri jika dan hanya jika
untuk setiap pasang titik P dan Q berlaku P’Q’ = PQ dengan P’ = T(P)
dan Q’ = T(Q).
Sebuah isometri bersifat:
a. Memetakan garis menjadi garis
b. Mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
c. Mengawetkan kesejajaran dua garis
Suatu transformasi dinamakan langsung, apabila transformasi
itu mengawetkan orientasi; suatu transformasi dinamakan
transformasi lawan apabila transformasi itu mengubah orientasi.

27
E. Tes Formatif
Kerjakan soal berikut pada lembar tersendiri!
1. Diketahui garis g={( x , y)∨3 x− y+ 4=0 } dan h={( x , y )∨ y=2 }.

Tulislah persamaan garis g’ = Mh(g).

2. Diketahui garis-garis g={( x , y)∨ y=0 },h={(x , y )∨ y=x }, dan

k ={( x , y )∨x=2 }.
Tulislah persaman garis-garis berikut;
a). Mg(h) b). Mh(g)
c). Mg(k) d). Mh(k)

2 2
3. Diketahui lingkaran l= {( x , y ) : ( x−2 ) + ( y−3 ) =4 }

T sebuah isometri yang memetakan titik A(2,3) pada A’(1,-7).


Tentukan persamaan himpunan T(l). Apakah peta l juga lingkaran?

4. Diketahui lima garis g, g’, h, h’, dan k sehingga g’=M k(g), dan
h’=Mk(h). Apabila g’//h’ buktikan bahwa g//h.
5. Diketahui garis-garis g, h, dan h’ sehingga h’=M g(h). Apakah
ungkapan-ungkapan di bawah ini benar?

a. Jika h’//h, maka h//g.


b. Jika h’=h maka h=g.

c. Jika h’ ¿ h={A}, maka A g.

28

Anda mungkin juga menyukai