Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 10

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL (EKMO5313.02)

Nama : Matsaid Budi Reksono


NIM : 530015107
Tutor : Andriati Fitrinungrum, Ph.D PPs

Pertanyaan
Dear All,
Salam.....Selamat datang di Forum Diskusi Manajemen Keuangan Internasional [MKI].

Ini adalah forum untuk berdiskusi mengenai materi sesi 10. Jika Anda mempunyai pertanyaan
ataupun pendapat seputar MKI jangan ragu2 untuk mengungkapkannya di forum ini. Saya dan
teman2 Anda yang lain akan membantu untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dan
menanggapi pendapat Anda ;)
-Keep spirit-

Jawaban

Risiko yang terjadi pada Transaksi Keuangan Internasional

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Manajemen keuangan internasional memainkan peranan yang penting dalam proses risiko
manajemen. Dalam hal ini manajemen keuangan internasional akan membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifisikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu, dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

2 hal yang terkait dengan analisis risiko yang terjadi pada transaksi keuangan internasional, antara
lain:

1. Volatilitas dan fluktuasi nilai tukar

Fluktuasi dan volatilitas nilai tukar selalu diamati oleh pelaku perdagangan (MNC) sebagai
dasar untuk menentukan kebijakannya (dalam modul ini diasumsikan sifat pelaku perdagangan
sebagai risk aversion). Volatilitas nilai tukar yang tinggi tentunya akan membuat para pengambil
keputusan dapat menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi dalam memperkirakan
keuntungan yang diperoleh. Tindakan yang biasanya dilakukan oleh para pelaku perdagangan
dalam menghadapi ketidakpastian ini, antara lain dengan melakukan penyesuaian jumlah produksi,
agar didapatkan manfaat yang paling optimum, yaitu dengan cara memaksimalkan pendapatan dan
meminimumkan biaya produksi. Tindakan lain, yang dapat diambil adalah mengurangi risiko ini
dengan jalan hedging atau tindakan perlindungan yang dapat mengurangi ketidakpastian.
Ada tiga metode utama untuk menghitung VaR, yaitu metode parametrik (disebut juga metode
varian-kovarian), metode simulasi Monte Carlo dan simulasi historis. Ketiga metode mempunyai
karakteristik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Metode varian-kovarian
mengasumsikan bahwa return berdistribusi normal dan return portofolio bersifat linier terhadap

1 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2
return aset tunggalnya. Kedua faktor ini menyebabkan estimasi yang lebih rendah terhadap potensi
volatilitas aset atau portofolio di masa depan. VaR dengan metode simulasi Monte Carlo
mengasumsikan bahwa return berdistribusi normal yang disimulasikan dengan menggunakan
parameter yang sesuai dan tidak mengasumsikan bahwa return portofolio bersifat linier terhadap
return aset tunggalnya. VaR dengan simulasi historis adalah metode yang mengesampingkan
asumsi return yang berdistribusi normal maupun sifat linier antara return portofolio terhadap return
aset tunggalnya.

2. Analisis lindung nilai (Hedging)

MNC menghadapi risiko pertukaran valuta asing dan risiko politik. Risiko pertukaran valuta
asing untuk perusahaan multinasional mungkin meningkatkan biaya modal mereka dan
menurunkan rasio hutang optimal mereka. MNC menghadapi premi risiko politik pada aktivitas
aktivitas.
mereka di pasar-pasar luar negeri yang muncul dan tidak stabil.
Menurut Eiteman (2010), lindung nilai (hedging) adalah mengambil suatu posisi, memperoleh
suatu arus kas, asset, atau kontrak (termasuk kontrak forward) yang akan naik (atau turun) nilainya
dan mengoffsetnya dengan suatu penurunan (atau kenaikan) nilai dari suatu posisi yang sudah ada.
Lindung Nilai (hedging) dapat disebut sebagai strategi untuk mengurangi resiko bisnis. Aktivitas
hedging adalah kontrak penjualan atau pembelian mata uang asing untuk mengurangi resiko yang
timbul karena menyimpan piutang atau hutang dalam mata uang asing.
Sedangkan menurut Ekananda (2014), hedging adalah istilah jika seorang manajer keuangan
international bermaksud menekan risiko melalui cara melindungi nilai transaksi atau asset yang
dimilikinya. Hedging dipandang pula sebagai lindung nilai. Lindung nilai adalah sebuah posisi
yang didirikan di satu pasar dalam upaya untuk mengimbangi eksposur terhadap fluktuasi harga
di beberapa posisi yang berlawanan di pasar lain dengan tujuan untuk meminimalkan paparan satu
untuk yang tidak diinginkan risiko.
MNC menghadapi risiko pertukaran valuta asing dan risiko politik. Risiko pertukaran valuta
asing untuk perusahaan multinasional mungkin meningkatkan biaya modal mereka dan
menurunkan rasio hutang optimal mereka. MNC menghadapi premi risiko politik pada
aktivitasaktivitas mereka di pasar-pasar luar negeri yang muncul dan tidak stabil.
Perusahaan multinasional melakukan hedging dalam situasi bilamana mereka memperkirakan
valuta akan bergerak dalam arah yang akan membuat hedging bermanfaat. Perusahaan-perusahaan
multinasional ini tidak berharap bahwa hedging akan selalu menguntungkan, bahkan hedging akan
memberikan hasil rata-rata yang sama dengan strategi tanpa hedging. Akan tetapi, mereka
menginginkan sebuah kepastian mengenai kurs di masa depan dalam rangka memperbaiki
perencanaan korporasi. Secara umum, keputusan untuk melakukan hedging, berapa besar nilai
yang harus di-hedge, dan teknik apa yang dipakai akan bervariasi menurut tingkat risk aversion
yang dimiliki manajemen multinasional, dan tentu saja nilai tukar hasil peramalan. Perusahaan-
perusahaan multinasional yang konservatif biasanya meng-hedge sebagian besar eksposur mereka.

Dalam implementasinya, MNC akan menggunakan kurs spot sebagai dasar peramalan dalam
membuat anggaran. Ketika peruhaan MNC membuat anggaran keuangan, perusahaan harus
mengestimasikan nilai arus kas dalam mata uang asing yang akan diterima oleh induk perusahaan.
Oleh karena telah terbukti bahwa perusahaan tidak dapat meramalkan nilai masa depan dengan
akurat, MNC harus menggunakan kurs spot dalam anggaran. Perubahan dalam kondisi ekonomi

2 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2
sulit diprediksi, dan kurs spot merupakan terbaik atas kurs spot masa depan jika tidak terdapat
perubahan pada kondisi perekonomian. Hal lain yang dapat diperhatikan adalah tidak harus MNC
menghadapi risiko nilai tukar terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan MNC seharusnya melakukan
lidung nilai transaksi yang tidak diantisipasi. Akan tetapi, jika memang MNC melakukan hedging
yang terlalu tinggi pada arus kas bersih dalam mata uang asing, maka perusahaan tetap terkena
risiko kurs.

DAFTAR PUSTAKA

Eiteman, D.K. 2010. Manajemen Keuangan Multinasional. Edisi 11.Jakarta: Indeks.


Ekananda, M. 2014. Manajemen Keuangan Internasional Cetakan 2. Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.
Fitrinungrum, A. 2019. Diktat Inisiasi - Manajemen Keuangan Internasional. Diunduh 29 Oktober
2019, dari situs World Wide Web: https://elearning.ut.ac.id/

3 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2

Anda mungkin juga menyukai