Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN RISIKO

PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI

1
SIKLUS MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI

2
DEFINISI
• Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan
kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber
bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi.

• Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap


risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya,
menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko.

• Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan


dengan memadukan nilai kekerapan/frekuensi terjadinya
peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/kerugian/dampak
kerusakan yang ditimbulkannya.
3
DEFINISI

Bahaya: Segala kondisi yang dapat merugikan


baik cidera atau kerugian lainnya, atau Bahaya
adalah sumber, situasi atau tindakan
yang berpotensi menciderai manusia atau sakit
penyakit atau kombinasi dari semuanya

4
JENIS BAHAYA
Benda Bergerak
lurus Putar Acak Angkut/angkat

Benda diam
Gravitasi/elevasi Rusak Ambruk Kunci lemah

Benda phisik
Cahaya Bising Suhu Radiasi Getaran Tekanan

Aliran Listrik
Lebih beban Tersentuh Loncatan api Isolasi buruk Gagal fuse

Bahan Kimia
Ledakan Kebakaran Keracunan Korosi

Biologis
Bisa Kuman Virus.jamur Serangga

Ergonomis
Berdiri Duduk Ukuran Jangkauan

Phsycologis
JKS-Bintek k3 2014 5
Stress Tidak harmonis Habis dimarahi
PENGERTIAN
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan yang menguraikan suatu risiko dengan cara menentukan
besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari
akibat/consequences suatu risiko bahaya

Penilaian Risiko/Risk Assessment


Menilai suatu risiko dengan cara membandingkannya
terhadap tingkat standar risiko yang telah dapat
ditoleransi/ditetapkan
Pengendalian
Segala Upaya untuk meniadakan risiko
6
PERMEN PU No 05/PRT/M/2014 Pasal 19
huruf J tentang Tugas tanggung jawab
penyedia jasa:

“Melakukan pengendalian risiko K3 konstruksi, termasuk inspeksi


yang meliputi”
1. Tempat kerja
2. Peralatan kerja
3. Cara Kerja
4. Alat Pelindung Kerja
5. Alat Pelindung Diri
6. Rambu-rambu dan
7. Lingkungan kerja konstruksi sesuai RK3K

7
Masukan Sub Judul Di Sini
Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendaliannya
1) Mengakomodasi kegiatan rutin.
2) Mengakomodasi kegiatan non rutin.
3) Kegiatan semua orang yang memiliki akses di tempat kerja.
4) Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya.
v
5) Mengidentifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan personil di tempat kerja.
6) Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan kegiatan kerja
penyedia jasa.
7) Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan di tempat kerja yang disediakan
oleh penyedia jasa atau pihak lain.
8) Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahan sementara dan dampaknya pada
operasi, proses dan kegiatannya.
9) Beberapa kewajiban perundangan yang digunakan terkait dengan penilaian
risiko dan penerapan pengendaliannya.
10) Desain lokasi kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi dan
instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadap kemampuan manusia.

8
Masukan Sub Judul Di Sini
v
Manajemen risiko adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari Manajemen Proses. Manajemen
risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam
organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi disiplin
keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko
adalah proses yang berjalan terus menerus.

9
Elemen utama dari proses manajemen risiko,
seperti yang terlihat pada gambar meliputi:

10
MANAJEMEN RISIKO
PENETAPAN TUJUAN
KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA

ANALISA RISIKO

PENILAIAN RISIKO
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
ELEMEN UTAMA DARI MANAJEMEN RISIKO

• Penetapan tujuan; Menetapkan strategi, kebijakan


organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan
dilakukan.

•Identifkasi bahaya; Mengidentifikasi apa, mengapa dan


bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko
untuk analisis lebih lanjut.

12
• Analisa risiko; Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas
dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan
risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut
(Probabilitas x Konsekuensi) atau ( Peluang x Akibat )

• Evaluasi risiko; Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan


kriteria standar. Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa
hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko
ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang
dapat diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan saja
tanpa harus melakukan pengendalian.

13
•Pengendalian risiko; Melakukan penurunan derajat
probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan
menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan
transfer risiko, dan lain-lain.

•Monitor dan Review; Monitor dan review terhadap hasil


sistem manajemen risiko yang dilakukan serta
mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.

•Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi


dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk
tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

14
Cidera atau sakit
Masukan Sub Judul Di Sini
ManajemenRisiko
v
HI-RA-DC
Harta benda
Keselamatan
Umum
Terganggunya
proses produksi
Lingkungan

PELUANG AKIBAT

(1) (1)
Jarang Ringan
(2) (2)
Kadang Sedang
(3) (3)
Sering Berat
Eliminasi
Subsitusi
Rekayasa Engineering
Pengendalian Administrasi

Alat Pelindung Diri

15
RISIKO K3

Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi


terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam
kegiatan konstruksi. v
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability
dan akibat/konsekuensi
 RISIKO = Probability/Peluang x Konsekuensi /Akibat

16
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3
 Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan
keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan
lingkungan serta terganggunya kegiatan konstruksi.
 Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya dpt berisiko membahayakan
keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia
serta terganggunya kegiatan konstruksi.
 Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan
umum dan harta benda serta terganggunya kegiatan
konstruksi.
17
PENILAIAN RISIKO K3
PELUANG/KEMUNGKINAN
nilai 1 = Jarang terjadi
Tingkat Risiko
nilai 2 = Kadang-kadang terjadi
nilai 3 = Sering terjadi Kegiatan
adalah nilai
rata-rata
AKIBAT/KEPARAHAN (SEVERITY)
risiko
• nilai 1= luka ringan
• nilai 2 = luka sedang
• nilai 3 = luka berat, cacat, kematian

nilai 1 dan 2 = Risiko rendah


TINGKAT RISIKO = PELUANG X AKIBAT nilai 3 dan 4 = Risiko sedang
nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
PENGENDALIAN RISIKO K3
1.Eliminasi
2.Substitusi
3.Rekayasa Teknik
4.Pengendalian Administrasi
5.Alat Pelindung Diri
PENGERTIAN

1.Eliminasi adalah Usaha menghilangkan


sumber bahaya ditempat kerja.
2.Substitusi adalah mengganti dengan
metode yang lebih aman dan/ atau material
yang tingkat bahayanya lebih rendah.
3. Rekayasa Teknik adalah melakukan
modifikasi teknologi atau peralatan guna
menghindari terjadinya kecelakaan.
4. Pengendalian Administrasi adalah
pengendalian melalui pelaksanaan prosedur
untuk bekerja secara aman.
5. Alat Pelindung Diri adalah alat
pelindung diri yang memenuhi standard dan
harus dipakai oleh pekerja pada semua
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini

JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
TERIMA KASIH

Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi,


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12110
Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637
http://bpksdm.pu.go.id/pppk
balai.pusbinpk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai