Anda di halaman 1dari 5

FISIOTHERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HAJI JAKARTA

SPO/PROKEP/ICU/004 00 Page 1 of 5
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Haji Jakarta
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

10 September 2012 dr. H. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD,


K-GEH, FINASIM, FACP, M. Kes.
Pengertian Tindakan yang terdiri dari penepukan pada daerah dada
penggetaran vibrasi, postural drainage dan latihan pernafasan
untuk pencegahan penumpukan / mobilisasi secret yang
mengakibatkan tersumbatnya jalan nafas dan komplikasi
penyakit pernapasan lainnya
Tujuan 1. Untuk mempertahankan ventilasi yang adequat dan
mencegah infeksi saluran pernafasan pada pasien tirah
baring
2. Merangsang terjadinya batuk dan mempertahankan
kelancaran sirculasi darah
3. Mencegah kolaps paru yang disebabkan retensi sputum
Kebijakan Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi dan
berfokus kepada pasien dan menghormati hak pasien
Prosedur 1. Perawat mengucapkan salam, senyum, dan sapa
”Assalamu’alaikum wr wb” pada pasien dan keluarga
2. Perawat memastikan identitas pasien dengan melihat
gelang identitas
3. Perawat menjelaskan mengenai tindakan yang akan
dilakukan kepada klien dan keluarga klien
4. Perawat membaca ”Bismillahirrahmaanirrahiim”
5. Perawat mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai
meliputi:
5.1. Handuk untuk alas
FISIOTHERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HAJI JAKARTA

SPO/PROKEP/ICU/004 00 Page 2 of 5
5.2. Bantal
5.3. Minyak untuk di gosokkan p0ada bagian tubuh
5.4. Suction set
5.5. Stetoskop
5.6. Bengkok
5.7. Tisue

6. Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah


7. Perawat menggunakan sarung tangan
8. Melatih pernafasan dan batuk efektif
9. Mengajarkan pasien teknik relaksasi sesuai kondisi pasien
10. Perawat melakukan fisioterapi dada terdiri dari:

10.1. Menepuk ( perkusi /Claping ) Vibrasi Untuk


membantu agar sekresi yang melekat pada dinding
alveoli terlepas dan terdorong sehingga dapat keluar
kepercabangan bronchus dan trachea sehingga
merangsang batuk, caranya
10.1.1. Penepukan dilakukan secara seksama pada
dinding thoraks pasien
10.1.2. Posisi pasien diatur pada satu sisi miring

10.1.3. Posisi perawat berdiri di belakang pasien


sambil satu tangan diletakkan pada bagian
posterior

10.1.4. Posisi tangan perawat telungkup membuat


rongga, sehingga pada saat pasien ditepuk
tidak merasa kesakitan

10.2. Menggetarkan / vibrasi, dilakukan untuk


mendorong keluar sekresi yang tertimbun di alveoli
FISIOTHERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HAJI JAKARTA

SPO/PROKEP/ICU/004 00 Page 3 of 5
dengan bantuan menggetarkan dinding thoraks pada
saat ekspirasi. Caranya:
10.2.1. Posisi pasien di atur pada satu sisi miring

10.2.2. Posisi perawat berdiri di belakang pasien


sambil satu tangan diletakkan pada bagian
dada anterior dan satu tangan lain pada
bagian posterior

10.2.3. Berikan tekanan pada saat pasien ekspirasi


dengan menggunakan kekuatan otot bahu
perawat sambil mendorong dan
menggetarkan dinding dada pasien

10.3. Memberikan posisi dranase (postural drainage)


Untuk mengalirkan sekresi dalam paru kejalan
nafas agar mudah di hisap, caranya:
10.3.1. Perawat mengatur posisi pasien lateral dan
sikap menungging 10 – 20 derajat
10.3.2. Perawat mengatur posisi pasien lateral
dalam sikap lurus
10.3.3. Perawat mengatur posisi pasien terlentang
10.3.4. Perawat mengatur posisi pasien telungkup

10.3.5. Lamanya posisi postural drainage 15 – 20


mt

10.3.6. Mengembalikan posisi pasien ke posisi


semula

10.4. Latihan pernafasan, ditujukan untuk


mengeluarkan CO2 purse lip breathing dan untuk
menguatkan oto diafragma. Caranya adalah :
FISIOTHERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HAJI JAKARTA

SPO/PROKEP/ICU/004 00 Page 4 of 5
10.4.1. Purs lip breathing

Anjurkan klien untuk melakukan inspirasi


normal dan ekspirasi melalui mulut
secara berlahan – lahan
10.4.2. Diaphragm breathing

(a) Dapat dilakukan dengan tiduran atau


duduk

(b) Bila tiduran usahakan tempat tidur


lurus

(c) Ganjal pada bagian bawah lutut


dengan tangan kanan diatas dada dan
tangan kiri menahan diafragma
(d) Lakukan inspirasi perlahan – lahan
sambil tangan menahan gerakan
diafragma

(e) Lakukan ekspirasi secara perlahan –


lahan dengan tangan tidak menahan
selama hitungan 1 – 4 sesuai
kemampuan pasien

11. Selama proses tindakan, perawat memperhatikan kondisi


pasien, tanda – tanda vital, keluhan pasien terhadap mual
dan muntah, dilakukan sebelum makan, bila perlu berikan
obat penenang sesuai indikasi medis

12. Hentikan fisiotherapi dada bila pasien kelihatan letih dan


kesakitan
13. Perawat merapihkan klien dan peralatan yang digunakan
14. Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah
FISIOTHERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HAJI JAKARTA

SPO/PROKEP/ICU/004 00 Page 5 of 5
15. Perawat mengakhiri pekerjaan dengan mengucapkan
”Alhamdulillahirabbil’alamiin” dan ”Assalamu’alaikum wr
wb” pada pasien dan keluarga.

16. Perawat mendokumentasikan tindakan yang telah


dilakukan dan respon klien setelah diberikan tindakan.

Unit terkait -

Anda mungkin juga menyukai