Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI

KEPERAWATAN HIV/AIDS

RUDI SARKIM

ALIH JENJANG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MARANATHA KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan
tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin
sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa
menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan AIDS
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =
Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai
penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap
AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah
sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii
pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS).
Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis
mengidap AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara
fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular
virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah
sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa
inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh
(saat penularan) sampai timbulnya penyakit.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS
b. Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui perilaku yang beresiko tertular HIV/AIDS
2 Untuk mengetahui perilaku yang menularkan HIV/AIDS
3 Untuk mengetahui tanda dan gejala penderita HIV AIDS
4 Untuk mengetahui penatalaksaan pasien dengan HIV AIDS
5 Untuk mengetahui prinsip hidup bersama ODHA
6 Untuk mengetahui family Centered pada ODHA
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Perilaku yang beresiko tertular HIV/AIDS


Perilaku berisiko terkena HIV/AIDS merupakan orang yang mempunyai
kemungkinan terkena infeksi HIV/AIDS atau menularkan HIV/AIDS pada orang lain bila dia
sendiri mengidap HIV/AIDS, karena perilakunya. Mereka yang mempunyai perilaku berisiko
tinggi adalah :
1. Perempuan dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan
seksual dan pasangannya.
2. Perempuan dan laki-laki tuna susila.
3. Orang yang dalam melakukan hubungan seksual secara tidak wajar seperti hubungan
seksual melalui dubur (anal) dan mulut (oral), misalnya pada homoseksual dan biseksual.
4. Penggunaan narkotika dengan suntikan, yang menggunakan jarum suntik secara
bergantian (Ronald Hutapea, 1995).
2.2 Perilaku yang menularkan HIV/AIDS
Menurut UNAIDS (2004), individu dapat tertular virus HIV melalui 3 cara, yaitu:
a. Kontak seksual tanpa pelindung.
b. Darah yang terinfeksi pada transfusi darah.
c. Penularan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya, selama kehamilan, proses
kelahiran atau pemberian ASI (Air Susu Ibu).
2.3 Tanda dan gejala penderita HIV AIDS
Tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita AIDS umumnya sulit
dibedakan karena bermula dari gejala klinis umum yang didapati pada penderita penyakit
lainnya. Secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Rasa lelah dan lesu
b. Berat badan menurun secara drastis
c. Demam yang sering dan berkeringat waktu malam
d. Mencret dan kurang nafsu makan

e. Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut


f. Pembengkakan leher dan lipatan paha
g. Radang paru
h. Kanker kulit
Manifestasi klinik utama dari penderita AIDS umumnya meliputi 3 hal yaitu:
a. Manifestasi tumor
1. Sarkoma Kaposi
Kanker pada semua bagian kulit dan organ tubuh. Penyakit ini sangat jarang
menjadi sebab kematian primer.
2. Limfoma ganas
Timbul setelah terjadi Sarkoma Kaposi dan menyerang saraf serta dapat bertahan
kurang lebih 1 tahun.
b. Manifestasi oportunistik
1. Manifestasi pada Paru
a. Pneumoni pneumocystis (PCP)
Pada umumnya 85% infeksi oportunistik pada AIDS merupakan infeksi paru
PCP dengan gejala sesak nafas, batuk kering, sakit bernafas dalam dan
demam.
b. Cytomegalovirus (CMV)
Pada manusia 50% virus ini hidup sebagai komensal pada paru-paru tetapi
dapat menyebabkan pneumocystis. CMV merupakan 30% penyebab kematian
pada AIDS.
c. Mycobacterium avilum
Menimbulkan pneumoni difus, timbul pada stadium akhir dan sulit
disembuhkan.
d. Mycobacterium tuberculosis
Biasanya timbul lebih dini, penyakit cepat menjadi milier dan cepat menyebar
ke organ lain di luar paru.
2. Manifestasi gastrointestinal
Tidak ada nafsu makan, diare kronis, penurunan berat badan >10% per bulan.
c. Manifestasi neurologis
Sekitar 10% kasus AIDS menunjukkan manifestasi neurologis yang biasanya timbul
pada fase akhir penyakit. Kelainan saraf yang umum adalah ensefalitis, meningitis,
demensia, mielopati, neuropati perifer.
2.4 Penatalaksaan pasien dengan HIV AIDS
• Pengobatan suportif : Sebagian besar pasien malnutrisi : perlu dukungan nutrisi
Multivitamin : B-complex, C, E, selenium
• Pengobatan simptomatik
• Dukungan psikososial : depresi, ansietas
• Pengobatan Infeksi Oportunistik ( IO )
• Pencegahan IO : kotrimoksasol
• Pengobatan antiretroviral ( ARV )
2.5 Prinsip hidup bersama ODHA
HIV tidak menular melalui:
1. bersalaman, berpelukan.
2. Berciuman.
3. batuk, bersin.
4. memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar
tidur, dll.
5. Gigitan nyamuk
6. Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama.
7. Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar
tubuh. Karena itu, hidup bersama orang terinfeksi HIV bukanlah hal yang perlu ditakuti.
Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan
cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV
tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

2.6 Family Centered pada ODHA


1. Konsep dari Family Centered Care pada ODHA

 Martabat dan kehormatan Praktisi keperawatan mendengarkan dan menghormati


pandangan dan pilihan pasien. Pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar belakang
budaya pasien dan keluarg abergabung dalam rencana dan intervensi keperawatan
pada ODHA.
 Berbagi informasi. Praktisi keperawatan berkomunikasi dan memberitahukan
informasi yang berguna bagi pasien dan keluarga dengan benar dan tidak memihak
kepada pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga menerima informasi setiap waktu,
lengkap, akurat agar dapat berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan
keputusan pada ODHA.
 Partisipasi. Pasien pada ODHA dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam
perawatan dan pengambilan keputusan sesuai dengan kesepakatan yang telah
mereka buat.
 Kolaborasi. Pasien pada ODHA dan keluarga juga termasuk ke dalam komponen
dasar kolaborasi. Perawat berkolaborasi dengan pasien pada ODHA dan keluarga
dalam pengambilan kebijakan dan pengembangan program, implementasi dan
evaluasi, desain

2. Penyebab dilakukan Family-Centered Care pada ODHA

 Membangun sistem kolaborasi dari pada kontrol atau penyembuhan pada


ODHA( orang dengan HIV AIDS).
 Berfokus pada kekuatan dan sumber keluarga daripada kelemahan keluarga.
 Mengakui keahlian keluarga dalam merawat ODHA( orang dengan HIV AIDS)
seperti sebagaimana profesional
 Mebangun pemberdayaan daripada ketergantungan
 Meningkatkan lebih banyak sharing informasi dengan pasien ODHA( orang
dengan HIV AIDS) , keluarga dan pemberi pelayanan dari pada informasihanya
diketahui oleh professional.
 Menciptakan program yang fleksibel dan tidak kaku.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Human Immunodefisiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan kerusakan
sistem imun dan mneghancurkannya. HIV menginfeksi tubuh dengan periode inkubasi
yang panjang sehingga menyebabkan timbulnya tanda & gejala AIDS (Nursalam, 2011).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome ) dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh
akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodefisiency Virus) yang termasuk famili
retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV (Setiati, 2015).

3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi
pembaca, baik bagi tenaga kesehatan dan khususnya bagi mahasiswa keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan secara professional.

Anda mungkin juga menyukai