Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“AKUNTANSI INTERNASIONAL”

Dosen Pengampu:

Adrian Hartanto Darma Sanputra, SE., MSA.

Disusun Oleh:

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Syaifa Istihfar Roh (12403173223)


2. Moh. Habibi Ainun Najib (12403173241)
3. Himatun Habibah (12403173251)
4. Winda Tripuji Utami (12403173262)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH 6E


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
April 2020
BAB II

PEMBAHASAN

A. Harmonisasi Akuntansi Internasional


Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telas dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah
perusahaan yang berusaha memperoleh modal dari luar pasar Negara asal dan para investor yang
berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara mengakomodasi perbedaan-perbedaan
antar negara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara
internasional.sedangkan Harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan
satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada
harmonisasi. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi, pengungkapan atau
audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para
pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa
perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
B. Keuntungan Harmonisasi Internasional
Ada beberapa keuntungan dalam harmonisasi internasional, yaitu:
 Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akanmemperbaiki efisiensi alokasi modal.
 Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, potofolio akan lebih
beragam dan resiko keuangan berkurang.
 Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
 Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
internasional menghadapi ,asalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan
nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit. Terkadang orang menggunakan istilah
harmonisasi dan standarisasi seolah-olah keduanya memiliki arti yag sama.
Secara umum, standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi
tidak Kritik atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditaktkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon
terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningkat dan
semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya
besar.
Rekonsiliasi dan pengakuan bersama dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang
mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan
lintas batas:
 Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi,perusahaan asing dapat menyusun laporan keungan dengan
menggunakan stamdar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antar ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan
ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan,
 Pengakuan bersama (imbal balik/resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
C. Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah mendorong pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi internasional:
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Faderasi Internasional Akuntansi (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (Internasional Standars of Accouting and
Reporting-ISAR), bagian dari konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdangangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development-UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
D. Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973
oleh organisasi akuntansi professional di sembilan negara. Tujuan IASB adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi
global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang
mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat
dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang
ketat. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar
akuntansi internasional dan pelaporan keuangan internasional kearah solusi
berkualitas tinggi.
E. Harmonisasi Akuntansi Meksiko
Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan saran umum, sedangkan perusahaan
swasta mendominasi industry manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa.
Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industry-industri yang tidak
strategis.
Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi,
meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih
sehat. Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas
Amerika Utara (North American Free Trade Agreement-NAFTA) yang ditandatangani dengan
Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994. Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di
dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatife kecil, karena
perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui utang disbanding dengan ekuitas.
Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan Meksiko
tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan.
Cirri penting lain akuntansi Meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum
yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi
dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi,
khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya. Standar akuntansi di
Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju
inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal tersebut. Untuk mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang
digunakan oleh berbagai negara. Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of
IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS).
Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC
(Standing Intepretation Committee). Perkembangan selanjutnya dalah IASC membentuk IASC
Foundation.
Memlalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan pelaporan
tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation.
Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah:
a) IASB (Internasional Accounting Standard Board)
b) IFRIC (Internasional Financial Reporting Committee)
c) SAC (Standard Advissory Committee).
ISB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan memperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan pleh
IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-
standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut
kemudian diberi nama IFRS (Internasional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi
standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar
baru. Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang
berlaku secara internasional.
Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu
pada IFRS dan IAS, kemudian jadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut. Dalam
kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh
banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya.
Secara garis besar lamgkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi
dua, yaitu harmoniasai dan konvergensi. Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar
akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku
secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki
tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional. Harmonisasi fleksibel dan terbuka
sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut dengan
standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan
yang bersifat bertentangan. Selama berbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap
dipakai oleh negara yang bersangkutan.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti
nantinya ditunjukkan hanya aka nada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku
menggantikan standar yang tadinya dibuatdan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada
konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di
negara tersebut dengan standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan
tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak aka nada lagi perbedaan antara
standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional, misanya:
1. Regulasi dan Aturan Akuntansi Hukum komersial Meksiko dan hukum pajak
penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai perbuatan ringkasan catatan
akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, nemun pengaruh keduanya
terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Intitut Akuntan
Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar
akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berbeda dibawah
institute tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi
Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa,
terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis. Meskipun
sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di
Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika, atau Anglo-Saxon dan
bukan pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi Meksiko tidak
membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan diterpakan untuk seluruh
bentuk badan usaha.
2. Pelaporan keuangan
3. Tahun fiscal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender.
Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari:
 Neraca
 Laporan Laba Rugi
 Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi
 Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
 Laporan perubahan posisi keuangan
 Catatan
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan
auditor) dan mencangkup sebagai berikut:
a) Kebijakan akuntansi perusahaan
b) Kontinjensi dalam jumlah material
c) Komitmen pembelian aktiva dalam jumlahbesar atau berdasarkan kontak
sewa guna usaha
d) Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
e) Pembatasan terhadap deviden
f) Jaminan
g) Program pension karyawan
h) Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
i) Pajak penghasilan.
F. Harmonisasi IFRS di Indonesia
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau Internasional Financial Reporting Standard (IFRS).standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belummenyeluruh, baru
sebagaian (harmonisasi). Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi
internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan
adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam
melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dnegan pelanggan, supplier, investor, dan
kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya
tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses
harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prisip akuntansi.
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan
perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk
mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah, karena memerlukan pemahaman dan
biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi
dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas dasar standar internasional tersebut. Adopsi
standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan public. Hal ini dikarenakan
perusahaan public merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi
juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan
lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan.
Ada beberapa pilihanuntuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau
harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang haru di adopsi sesuai
dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no. 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19.
Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan
sinyal kepada semua perusahaa go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita
tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataan Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang
berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang
listing di bursa efek Negara lain. Perusahaan asing akan kesulitan untuk menerjemahkan laporan
keuangannya dulu sesuai stadarnasional kita, sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di
Neegara lain juga cukup kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar di
Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan
berkurang dan tidak mengglobal’
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Operasi bisnis dan pasar modal yang bersifat global menuntut adanya standar yang
bersifat global pula. Oleh karenanya beberapa organisasi di dunia sepakat membentuk Standar
Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard/AIS) yang kini menjadi
Internasional Financial Reporting Standard (IFRS) untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan
keuangan yang bersifat internasional. Adanya IFRS banyak mendapat penolakan yang
disebabkan karena latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan
kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Meskipun banyak penolakan tetapi banyak pula
tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang menjembatani agar Standar
Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan
konvergensi terhadap IFRS. Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka
diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi.
Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara
negara dan untuk pengambilan keputusan.
Indonesia juga sangat perlu adanya harmonisasi standar akuntansi internasional untuk
memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya.
Perusahaan asing akan kesulitan untuk menerjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai dengan
standar nasional kita, sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain juga cukup
kesulitan untuk mebandingakan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan
menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2010.Internasional Accounting. Buku 2. Salemba
Empat. Jakarta.
https://jmmymartin.wodpress.com/2014/06/07/bab-7-harmonisasi-akuntansi-internasional.
http://methaardiah.blogspot.com/2014/05/harmonisasi-standar-akuntansi-internasional.html.
http://hestibluggy.blogspot.com/2012/06/bab-8-harmonisasi-akuntansi.html.
http://nissa3601.blogspot.com/2014/03/harmonisasi-akuntansi-internasional.html.
http://novian09.wordpress.com/3013/04/22/bab-7-harmonisasi-akuntansi-internasional.

Anda mungkin juga menyukai