Anda di halaman 1dari 5

ASAM URAT

A. Pengertian
Salah satu penyakit metabolik (metabolic syndrom) yang terkait dengan pola makan diet
tinggi purin dan minuman beralkohol sehingga terjadi penimbunan kristal monosodium urat
(MSU) pada sendi dan jaringan lunak.
B. Klasifikasi
- Kadar normal :
Pria : 3-7,2 mg/dl
Wanita : 2-5,6 mg/dl
- Apabila hiperurisemia meningkat sampai 9-10 mg/dl
- Gejala pada tahapan hiperurisemia
 Stadium I Tahap Asimtomatik
Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau permulaan yang
biasa ditandai dengan peningkatan kadar asam urat tetapu tidak dirasakan oleh
penderita karena tidak merasakan sakit asam sekali dan tidak disertai gejala
nyeri, artritis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.
 Stadium II Tahap Akut
Biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat,
bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki.Biasanya serangan
terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah
malam dan menjelang pagi hari.
 Stadium III: Tahap Interkritikal
Tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi setelah satu
sampai dua tahun kemudian
 Stadium IV Tahapan Kronik
Tahap kronik ini ditandai dengan terbentuknya Tofi dan deformasi akan
berubah bentuk pada sendi-sendi tidak dapat berbentuk ke bentuk seperti semula
yang disebut dengan gejala irreversible atau artritis gout kronis. Pada kondisi ini
frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit yang cukup serius
dan terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan yang bisa tinggi.
Dengandemikian menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau lumpuh karena
sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.
C. Etiologi (Penyebab)
- Jenis kelamin
Pria memiliki tingkat serum asam urat lebih tinggi daripada wanita.
- Usia
Pria 30 tahun lebih banyak terjadi daripada wanita. Angka kejadian sama
setelah keduanya berumur >60 tahun.
- Riwayat medikasi
Penggunaan obat diuretik menyebabkan peningkatan reabsorbsi asam urat
dalam ginjal sehingga terjadi hiperurisemia
- Obesitas
Resiko penyakit asam urat sangat rendah untuk pria dengan indeks massa
tubuh antara 21 dan 22 tetapi meningkat tiga kali lipat untuk pria yang indeks massa
tubuh 35 atau lebih besar. Obesitas berkaitan dengan terjadinya resistensi insulin.
Insulin diduga meningkatkan reabsorpsi asam urat pada ginjal melalui urate anion
exchanger transporter-1 (URAT1) atau melalui sodium dependent anion
cotransporter pada brush border yang terletak pada membran ginjal bagian tubulus
proksimal. Dengan adanya resistensi insulin akan mengakibatkan gangguan pada
proses fosforilasi oksidatif sehingga kadar adenosin tubuh meningkat. Peningkatan
konsentrasi adenosin mengakibatkan terjadinya retensi sodium, asam urat dan air
oleh ginjal
- Konsumsi purin dan alkohol
Konsumsi tinggi alkohol dan diet kaya daging serta makanan laut (terutama
kerang dan beberapa ikan laut lain) meningkatkan resiko. Alkohol dapat
mempercepat proses pemecahan adenosin trifosfat dan produksi asam urat (Zhang,
2006). Metabolisme etanol menjadi acetyl CoA menjadi adenin nukleotida
meningkatkan terbentuknya adenosin monofosfat yang merupakan prekursor
pembentuk asam urat. Alkohol juga dapat meningkatkan asam laktat pada darah yang
menghambat eksresi asam urat
Penyebab umum overproduksi dan eksresi dan eksresi yang menurun dari asam urat :
- Over produksi
 Makanan dengan kandungan purin tinggi (misalnya, kerang, tiram, daging merah,
hati, ikan teri)
 Alkohol
 Kekurangan enzim (misalnya, fosforibosiltransfer ase hipoksantinguanin,
phosphoribosyl pirofosfat)
 Obesitas
 Peningkatan pergantian sel
 Keganasan
 Psoriasis
- Eksresi yang menurun
 Penyakit ginjal
 Intoksikasi
 Obat-obatan (misalnya diuretik, siklosporin, aspirin dosis rendah, pirazinamid,
niasin, etambutol)
 Asidosis metabolik (misalnya, ketoasidosis, asidosis laktat)
 Alkohol
D. Patofisiologi
Histopatologis dari tofus menunjukkan granuloma dikelilingi oleh butir kristal
monosodium urat (MSU). Reaksi inflamasi di sekeliling kristal terutama terdiri dari sel
mononuklir dan sel giant. Erosi kartilago dan korteks tulang terjadi di sekitar tofus. Kapsul
fibrosa biasanya prominen di sekeliling tofus. Kristal dalam tofus berbentuk jarum (needle
shape) dan sering membentuk kelompok kecil secara radier. Komponen lain yang penting
dalam tofus adalah lipid glikosaminoglikan dan plasma protein. Pada artritis gout akut cairan
sendi juga mengandung kristal monosodium urat monohidrat pada 95% kasus. Pada cairan
aspirasi dari sendi yang diambil segera pada saat inflamasi akut akan ditemukan banyak
kristal di dalam lekosit. Hal ini disebabkan karena terjadi proses fagositosis.
E. Penatalaksanaan
- Tujuan pengobatan :
 Mengurangi rasa nyeri
 Mempertahankan fungsi sendi
 Mencegah terjadinya kelumpuhan
- Penangan diet :
 Avoid (menghindar)
 Limit (mengurangi)
 Encourage (dianjurkan)
Makanan dengan kadar purin tinggi (150 – 180 mg/100 gram) antara lain jeroan,
daging baik daging sapi, babi, kambing atau makanan dari hasil laut (sea food),
kacang-kacangan, bayam, jamur, kembang kol, sarden, kerang, minuman beralkohol.
Purin merupakan senyawa yang di rombak menjadi asam urat dalam tubuh.

- Pemberian obat
Ada tiga pilihan obat untuk artritis gout akut, yaitu NSAID, kolkisin,
kortikosteroid. Untuk penderita artritis gout yang mengalami peptic ulcers ,
perdarahan atau perforasi sebaiknya mengikuti standar atau guideline penggunaan
NSAID. Kolkisin dapat menjadi alternatif namun memiliki efek kerja yang lebih
lambat dibandingkan dengan NSAID. Kortikosteroid baik secara oral, intraartikular,
intramuskular, ataupun intravena lebih efektif diberikan pada gout monoartritis,
penderita yang tidak toleran terhadap NSAID dan penderita yang mengalami
refrakter terhadap pengobatan lainnya.

- Pengobatan herbal
Pengobatan menggunakan tanaman obat yang mempunyai khasiat antiinflamasi
seperti kunyit, sambiloto dan daun sendok atau tanaman obat yang mempunyai
khasiat penghilang rasa sakit (analgesik) seperti : sandiguri dan biji adas

- Penanganan
Penanganan gout biasanya dibagi menjadi penanganan serangan akut dan
penanganan hiperurisemia pada pasien artritis kronik. Ada 3 tahapan dalam terapi
penyakit ini:
 Mengatasi serangan akut
Istirahat dan terapi cepat dengan pemberian NSAID, misalnya indometasin 200
mg/hari atau diklofenak 150 mg/hari, merupakan terapi lini pertama dalam
menangani serangan akut gout, asalkan tidak ada kontraindikasi terhadap NSAID.
Obat yang menurunkan kadar asam urat serum (allopurinol dan obat urikosurik
seperti probenesid dan sulfinpirazon) tidak boleh digunakan pada serangan akut.
 Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat pada
jaringan, terutama persendian
 Terapi pencegahan menggunakan terapi hipourisemik

Anda mungkin juga menyukai