Anda di halaman 1dari 2

kenny robert

1953010020

Menurut Anda dengan kondisi saat ini (pandemi covid-19 dan


kondisi ekonomi Indonesia) bagaimana peluang Outbound Tour?
akan tetap eksis atau justru terpuruk?
: Merebaknya virus corona yang saat ini menjadi perhatian dunia pertama kali merebak di
kota Wuhan, Provinsi Wubei, Tiongkok. Penyebaran kasus corona virus yang cepat,
diprediksi dapat mengakibatkan ancaman perlambatan ekonomi negara-negara yang
terdampak dan ancaman ini akan terasa diberbagai sektor, salah satunya pariwisata.
Tiongkok merupakan penghasil wisatawan mancanegara (wisman) global dengan persentase
10 persen lebih atau setara 135 juta wisman setiap tahunnya. Tiongkok juga merupakan
destinasi wisata dunia yang populer, walaupun Wuhan bukan destinasi wisata yang umum
dan sering dikunjungi. Dengan kondisi tersebut maka akan ada penurunan pergerakan
wisatawan dunia dari market Tiongkok dan pengalihan destinasi wisata non-Tiongkok. Dari
gambaran sektor pariwisata di Tiongkok pasti juga berpengaruh ke negara lainnya. Menurut
saya peluang tersebut masih tetap menurun sampai pandemic ini selesai di Indonesia.
Belum lagi jika sudah mulai reda atau siuman ada tahap – tahap dimana masih melakukan
pembatasan di wilayah – wilayah tertentu khususnya destinasi wisata. Tetapi ada agent
travel yang memanfaatkan peluang outbond tour ini atau Travel & Leisure yaitu PT.
Panorama. Panorama atau PT. Panorama Sentrawisata, Tbk. (PANR), sebagai grup usaha
pariwisata di Indonesia yang memiliki pilar usaha Inbound dan Travel & Leisure (outbound)
melakukan upaya risk management dengan memetakan tantangan dan peluang untuk
menghadapi situasi ini. Hal ini dikarenakan Panorama Destination tidak menargetkan
Tiongkok sebagai sourcemarket, sehingga tidak berdampak secara langsung kepada
perseroan. Pangsa pasar PDES terbesar dari Eropa Barat, Eropa Timur, Skandinavia disusul
beberapa negara Asia Tenggara dan Asia Selatan, lalu Afrika serta Timur Tengah dan Arab.
Namun demikian dampak tidak langsung bisa terjadi yang terkait dengan persepsi pasar.
“Ada peluang market leisure dan MICE switching destination ke Indonesia, ini yang harus
diupayakan pemerintah untuk melobi maskapai internasional serta travel agent di negara-
negara yang menjadi target market inbound Indonesia, jika mungkin dapat diberikan
incentive untuk wholesaler dan pemain MICE yang berhasil membelokkan kunjungan
wisman ke Indonesia” tambah Sadewa. Panorama melalui merek Panorama JTB Tours
sebagai tour operator yang menyediakan beragam paket wisata luar negeri dan domestik,
tidak melihat penurunan secara signifikan akibat coronavirus. Hal ini dikarenakan portfolio
produk wisata Tiongkok dan Hongkong yang dimiliki tak lebih dari 9%. Pertumbuhan justru
terjadi sepanjang masa booking kuartal I/2020 sebesar 83% dimana portfolio produk
terbesar adalah destinasi Eropa Barat, Eropa Timur, Inggris, Skandinavia, Rusia, Turki dan
negara sekitarnya dengan persentase diatas 50 persen. Tetapi Panorama saat ini mulai
menjalankan kampanye “Keep Traveling and Stay Healthy” dimana seluruh unit bisnis
Panorama menyebarkan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan sehingga
masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan wisata dengan tenang.
kenny robert
1953010020
Sumber : https://berempat.com/bisnis/ticketing-traveling-dan-transportasi/12415/corona-virus-tak-goyahkan-bisnis-pariwisata-pt-panorama/

Anda mungkin juga menyukai