Anda di halaman 1dari 3

1.

Transaminasi
Transaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan
gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini
gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto,
yaitu asam piruvat, α ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah
menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Ada dua
enzim yang penting dalam reaksi transaminasi, yaitu alanin transaminase dan glutamat
transaminase yang bekerja sebagai katalis pada reaksi berikut:
alanin transaminase
asam amino + asam piruvat asam alfa keto + alanin

glutamat transaminase
asam amino + asam alfa ketoglutarat asam alfa keto + asam glutamat

Reaksi transaminasi bersifat reversibel. Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang
hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino dietrima oleh asam keto.
Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam
piruvat-alanin sebagai satu pasang subsrat, tetapi tidak terdapat asam-asam amino yang lain.
Dengan demikian alanin transaminase dapat mengubah berbagai jenis asam amino menjadi
alanin, selama tersedia asam piruvat. Gluatamat transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang subsrat, karena
enzim ini dappat mengubah asam-asam amino menjadi asam glutamat. Apabila alanin
transaminase terdapat dalam jumlah banyak, maka alanin yang dihasilkan dari reaksi
transaminasi akan diubah menjadi asam glutamat.
alanin + asam alfa ketoglutarat asam piruvat + asam glutamat
Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam rekasi tersebut adalah alanin-glutamat
transaminase.
Dari reaksi-reaksi di atas dapat dilihat bahwa walaupun ada beberapa jalur transaminasi,
namun asam ketoglutarat merupakan akseptor gugus amino yang terakhir. Dengan demikian
hasil reaksi transaminasi keseluruhan adalah asam glutamat.
Reaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma.
Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.
Piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada
reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Transaminasi tidak terbatas pada gugus α-amino. Gugus δ-amino pada ornitin, tetapi
bukan gugus ε-amino pada lisin – mudah mengalami transaminasi.

2. Deaminasi Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa
sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang
menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
asam glutamat + NAD+ asam alfa ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH 4+. Selain
NAD+, glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai akseptor elektron.
Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat
dehidrogense merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino.
Dua jenis dehidrogenase lain yang penting adalah L-asam amino oksidase dan D-asam
amino oksidase.
H
L R C COOH + E FMN R C OH + NH3 + E FMNH2

NH2 O

L-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang mempunyai gugus prostetik
flavinmononukleotida (FMN). Enzim ini terdapat dalam sel hati pada endoplasmik retikulum
dan merupakan enzim yang penting. D-asam amino oksidase adalah juga enzim flavoprotein
dan merupakan katalis pada reaksi:
H
D R C COOH + E FAD R C OH + NH3 + E FADH2

NH2 O

Enzim ini mempunyai FAD sebagai gugus prostetik dan terdapat dalam sel hati. Oleh
karena D-asam amino jarang terdapat pada tubuh manusia, maka fungsi D-asam amino
oksidase belum diketahui dengan jelas.
3. Jelaskan mengapa ammonia harus diubah menjadi urea pada proses katabolisme asam amino?
Jawaban:
Amonia yang telah terbentuk pada Deaminasi Oksidatif tidak bisa langsung dikeluarkan oleh tubuh.
Karena amonia yang terbentuk tersebut sangat bersifat toxic dan tidak mudah larut dalam air sehingga
perlu dibentuk atau diubah menjadi senyawa yang mudah larut dalam air dan senyawa itu adalah urea.
Maka harus melalui yang namanya siklus urea yang terjadi di hati maupun ginjal. Nah organ hati
berperan untuk mengubah atau menetralisir racun dalam hal ini amonia.
4. jelaskan perbedaan antara asam amino kategonik dan glukogenik disertai contohnya
masing-masing?

Jawaban:

• Asam Amino Glukogenik


Asam amino glukogenik adalah Asam amino yang dipecah menjadi piruvat, -α
ketoglutarat dan suksinil KoA, fumarat atau oksaloasetat. Asam amino glukogenik adalah
asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam
sitrat seperti -ketoglutarat atau α oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan
prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis.
Contohnya: Arginin, Glutamin, Histidin, Trolin, Metionin, Valin, Alanin, Sistein, Glisin ,
Serin, Asparagin, Aspertat.
• Asam Amino Ketogenik
Asam amino ketogenik adalah asam amino yang hanya dapat masuk ke intermediet
asetil KoA atau asetoasetil KoA.
Contohnya: Leusin, Lisin.

Anda mungkin juga menyukai