Anda di halaman 1dari 12

KUALITAS DAYA

D4 Sistem Kelistrikan 3B
Oleh:
Moch. Wahyu Ainul Fauzi (1741150117) /14

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 SISTEM KELISTRIKAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020

i
Daftar Isi

JAWABAN UJIAN MID SEMESTER GENAP 2020 / 2021.................................................1


1.1 Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat....................................................3
1.2 Perhitungan Impedansi Sumber...........................................................................3
1.3 Perhitungan Reaktansi Trafo................................................................................3
1.4 Impedansi Penyulang.............................................................................................4
1.5 Impedansi Ekuivalen.............................................................................................5
1.6 Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa........................................6
1.7 Perhitungan Voltage SAG (Kedip Tegangan)......................................................7

ii
JAWABAN UJIAN MID SEMESTER GENAP 2020 / 2021

Di ketahui jaringan transmisi mempunyai single wiring dan data sebagai berikut :

B. Generator output beban 70 %


(gunakan table 2)

Gambar 1 Single Line Jaringan Penyulang

Bila panjang saluran semua feeder adalah sama yaitu 50 Km, tentukan :

1. Vsag (tegangan kedip ) di BUS bila lokasi gangguan berada di feeder 1 dengan
jarak di asumsikan
2. Vsag (tegangan kedip ) di BUS bila lokasi gangguan berada di feeder 2 dengan
jarak di asumsikan
3. Vsag (tegangan kedip ) di BUS bila lokasi gangguan berada di feeder 3 dengan
jarak di asumsikan
4. Vsag (tegangan kedip ) di BUS bila lokasi gangguan berada di feeder 4 dengan
jarak di asumsikan

1
Data Generator Name plate

SrG = 200 MVA

UrG = 21 kV

RG = 0.0025 Ω

x" = 17%

xdsat = 200%

cos ϕrG = 0.78

Xd” = (Xd”/ 100) x (UrG2 / SrG)

ZG = RG + jXG

Data Transformator

Tabel 1. Data Spesifikasi Trafo Daya 2

Merk Trafo CG PAUWELS


TRAFO

Serial Number 30111400

2
Kapasitas Trafo 200 MVA

Tegangan LV 21 kV

Tegangan HV 150 kV

Frekuensi 50 Hz

Koneksi Trafo YNyn0(d)

Tabel 2. Tahanan (R) dan Reaktansi (XL) Penghantar AAAC Tegangan 20 kV (SPLN
64 : 1985)

Penampang Jari–Jari Impedansi Urutan Positif Impedansi Urutan Nol


Nominal (mm2) (mm) (Ω/km) (Ω/km)

70 4,7193 0,4608 + j 0,3572 0,6088 + j 1,6447

95 5,4979 0,3396 + j 0,3449 0,4876 + j 1,6324

120 6,1791 0,2688 + j 0,3376 0,4168 + j 1,6251

150 6,9084 0,2162 + j 0,3305 0,3631 + j 1,6180


1.1 Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi pada jaringan distribusi ada
tiga, yaitu gangguan hubung singkat 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa. Pada jawaban ini saya
menghitung gangguan hubungsingkat 3 fasa. Perhitungan arus gangguan hubung
singkat dapat dihitung berdasarkan panjang penyulang yang diasumsikan terjadi di
titik 25%, 50%, 75%, dan 85% dari panjang penyulang seperti pada gambar 1.

1.2 Perhitungan Impedansi Sumber


Untuk menghitung impedansi sumber di sisi sekunder (20 kV) maka harus
dihitung lebih dahulu impedansi sumber di sisi primer (150 kV). Data hubung

3
singkat di bus 150 kV sebesar 500 MVA. Maka impedansi sumber (Xs) adalah :
Pada Sisi Primer
❑ K V2
Xs ( 150 kv ) =
MVA
212
¿ = 3,15 Ω
140
Pada Sisi Primer
2
❑ K V sekunder trafo
Xs ( 20 kv ) = x Xs (sisi primer )
KV primer trafo ²
212
¿ x 3,15=0,06174 Ω
150²

1.3 Perhitungan Reaktansi Trafo


Besarnya reaktansi trafo tenaga di gardu induk adalah 12%
(dimisalkan), agar dapat mengetahui besarnya nilai reaktansi urutan
positif, negatif dan reaktansi urutan nol dalam ohm, maka perlu dihitung
dulu besar nilai ohm pada 100% nya yaitu :
❑ K V primer trafo 2 21kv ²
Xt ( pada 100 % ) = = =2,205 Ω
MVA trafo 200 MVA

Nilai reaktansi trafo tenaga :

1. Reaktansi urutan positif dan negatif (Xt1= Xt2)


Xt = 12 % × 2,205 Ω
Xt = 26,46 Ω

2. Reaktansi urutan Nol (Xt0)


Trafo daya pada Gardu Induk yang mensuplai Penyulang memiliki hubungan
Ynyn0 yang tidak memiliki belitan delta maka nilai Xt0 berkisar antara 9 sampai 14.
Pada perhitungan ini nilai Xt0 = 10. Untuk mencari nilai Xt0 dapat dihitung dengan

4
rumus :
Xt0 = 10 × 26,46
Xt0 = 264,6 Ω

1.4 Impedansi Penyulang

Perhitungan impedansi pada saluran distribusi sesuai dengan panjang


saluran distribusi. Impedansi saluran distribusi antara lain terdiri dari impedansi
urutan positif, impedansi urutan negatif, dan impedansi urutan nol.
Tabel 3. Reaktansi penghantar AAAC tegangan 20 kV (SPLN 64 : 1985)

Jenis Penghantar Impedansi Urutan Impedansi Urutan


Positif (ohm/km) Nol (Ohm/km)
AAAC 3×70 mm 0,4608 + j 0,3572 0,6088 + j 1,6447
AAAC 3×95 mm 0,3396 + j 0,3449 0,4876 + j 1,6324
AAAC 3×120 mm 0,2688+ j 0,3376 0,4168 + j 1,6251
AAAC 3 × 150 mm 0,2162 + j 0,3305 0,3631 + j 1,6180

Besarnya nilai impedansi suatu penyulang adalah Z = (R + jX). Impedansi penyulang


urutan positif, negatif dan nol dapat dicari menggunakan persamaan :

𝑍1 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝑍2 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝑛 × 𝐿 × (𝑍1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑍2) (Ω 𝑘𝑚 ⁄ ) 𝑍0 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔


= 𝑛 × 𝐿 × 𝑍0 (Ω 𝑘𝑚 ⁄ )

Keterangan :

n = Lokasi gangguan (%)

L = Panjang penyulang (km)

Z = Impedansi urutan penghantar (Ohm/km)

5
Tabel 4. Impedansi penyulang urutan positif dan nol
Titik Z1 = Z2 (Ω) Urutan Positif Z0 (Ω) Urutan Nol
(%)
25 0,25 × 50 × (0,4608 + j 0,3572) 0,25 × 50× (0,6088 + j 1,6447)
= 5, 76 + j 4,46 = 7,6 + j 20,51
50 0,50 × 50 × (0,3396 + j 0,3449) 0,50 × 50× (0,4876 + j 1,6324)
= 8,5 + j 8,62 = 12,1 + j 40,7
75 0,75 × 50× (0,2688 + j 0,3376) 0,75 × 50× (0,4168 + j 1,6251)
= 10,06 + j 12,64 = 15,57 + j 60,6
85 0,85 × 50× (0,2162 + j 0,335) 0,85 × 50× (0,3631 + j 1,6180)
= 9,3 + j 14,22 = 15,35 + j 68,42

1.5 Impedansi Ekuivalen

Impedansi ekivalen jaringan urutan positif, negatif, dan nol dapat dicari
menggunakan persamaan :

𝑍1 𝑒𝑘𝑖 = 𝑍2 𝑒𝑘𝑖 = 𝑍𝑠1 + 𝑍𝑡1 + 𝑍1 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔

𝑍0 𝑒𝑘𝑖 = 𝑍𝑡0 + 3𝑅𝑁 + 𝑍0 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔

Keterangan :

Zs1 = Impedansi sumber sisi 20 kV (Ω)

Zt = Impedansi urutan trafo tenaga (Ω)

RN = Tahanan tanah trafo tenaga (Ω)

Zpenyulang = Impedansi urutan penyulang (Ω)

6
Titik Z1ekuivalen = Z2 ekuivalen (Ω) Z0 ekuivalen(Ω) Urutan Nol
(%) Urutan Positif
25 J 27, 0774 + (5,76 + j 4,46) J 264,6 + 1,5 + (7,6 + j 20,51)
= 5, 76 + j 31,5374 = 5, 76 + j 31,5374
50 J 27, 0774 + (8,5 + j 8,62) J 264,6 + 1,5 + (12,1 + j 40,7)
= 8,5 + j 35,6974 = 13,6 + j 305,3
75 J 27, 0774 + (10,06 + j 12,64) J 264,6 + 1,5 + (15,57 + j 60,6)
= 10,06 + j 39,7174 = 17,07 + j 325,2
85 J 27, 0774 + (9,3 + j 14,22) J 264,6 + 1,5 + (15,35 + j 68,42)
= 9,3 + j 41,2974 = 16,85 + j 333,02

Tabel 5. Impedansi ekivalen jaringan urutan positif, negatif, dan nol

1.6 Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa


Arus gangguan hubung singkat 3 fasa dapat dihitung dengan rumus
berikut :
V
I=
Z
Dimana :
V = tegangan fasa-netral
Z = impedansi (Z1+ Z2+ Z0)ekivalen
Jadi untuk perhitungan gangguan 3 fasa titik gangguan panjang
penyulang 25% sebagai berikut :

V
I ( 3 fasa )=
Z

Keterangan: V = Tegangan fasa-netral

Z = Impedansi Z ekuivalen

7
1. Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 25 % adalah :

20000
I ( 3 fasa )=
√3 =360,8<−79,65 ᵒ
5,76+ j 31,5374

2. Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 50 % adalah :

20000
I ( 3 fasa )=
√3 =314,6<−76,6 ᵒ
8,5+ j 35,6974

3. Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 75 % adalah :

20000
I ( 3 fasa )=
√3 =281,63<−75,78 ᵒ
10,06+ j 39,7174

4. Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 85 % adalah :

8
20000
I ( 3 fasa )= √3 =272,78<−77,3 ᵒ
9,3+ j 41,2974

1.7 Perhitungan Voltage SAG (Kedip Tegangan)


Untuk mencari nilai kedip tegangan saat terjadi gangguan hubung singkat tiga
fasa dapat menggunakan persamaan :

𝑉𝑑𝑖𝑝 3∅ = √ (n x Z 1)² x I 3 ∅

Keterangan : n = Lokasi gangguan (%)

Z1 = Impedansi penyulang urutan positif (Ω)

I3ø = Arus hubung singkat tiga fasa (A)

Berdasarkan persamaan diatas maka

1. Kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 25%
adalah :

𝑉𝑑𝑖𝑝 3∅ = √ ( 25 % x 5,76 )2+(25 % x 31,5374)² x 360,8<-79,65ᵒ x √ 3

= 1138,12 < -79,65ᵒ V

2. Kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 50%
adalah :

𝑉𝑑𝑖𝑝 3∅ = √ ( 50 % x 8,5 )2+(50 % x 4,46) ² x 314,6< - 76,6ᵒ x √ 3

= 3298,3 < -76,6ᵒ V

9
3. Kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 75%
adalah :

𝑉𝑑𝑖𝑝 3∅ = √ ( 75 % x 10,06 )2+(75 % x 12,64) ² x 281,63 <-75,78ᵒ x √ 3

= 5910,15 < -75,78ᵒ V

4. Kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 85%
adalah :

𝑉𝑑𝑖𝑝 3∅ = √ ( 85 % x 9,3 )2+(85 % x 14,22) ² x 272,78 < - 77,3ᵒ x √ 3

= 6823,6 < -77,3ᵒ V

10

Anda mungkin juga menyukai