Makalah Pajak s3 Revisi
Makalah Pajak s3 Revisi
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan
wawancara ini.
Laporan wawancara ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Memimpin Usaha dari Ibu dosen kami Bu Listyorini Wahyu Widati,SE,A.Kp, M.
Si,AK. Tak lupa, kami mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen yang sedianya
membimbing kami dalam membuat laporan ini. Laporan ini berisi daftar
pertanyaan wawancara, serta narasi wawancara yang bertemakan cara Budidaya
Ternak Ayam Broiler.
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Persoalan yang sering di perbincangkanbanyakmasyarakat, khususnya di dalam dunia
bisnisadalah RUU perpajakan. Secarasubstansial RUU Perpajakanmengundangperdebatanluas di
tengahmasyarakat. Kenyataaniniperlu di lihatdariduaperspektif yang berbeda. Pertama,
banyaktuntutandarimasyarakat dan pengusahasebagaiwajibpajak agar diaturhubungan yang
lebihadilantarawajibpajak dan petugaspajak. Kedua, upayaDirektoratJendralPajak yang
semakinaktifdalammengeksplorasisumberpotensialperpajakankarenabesarnyatuntutanpenerimaan
pajak yang dibebankan pada lembagatersebut.
DirektoratJendralPajakdapatmengambillangkah-langkahdalamrangkareformasiperpajakan
yang berkelanjutanmeliputibeberapabidang, antara lain dalam system pelayanan dana
administrasi, pengawasanwajibpajak, pengawasan internal, sumberdayamanusia, system
informasi dan teknologi dan lainnya. Upaya-upayatersebut juga
dapatberupaintensifikasimaupunekstensifikasiperpajakan.
Intensifikasipajakdapatberupapeningkatanjumlahwajibpajakmaupunpeningkatanpenerimaanpajak
itusendiri. Upayaekstensifikasidapatberupaperluasanobjekpajak yang selamainibelumtergarap.
Untukmengejarpenerimaanpajak, perludidukungsituasi social ekonomipolitik yang stabil,
sehinggamasyarakat juga bisadengansukarelamembayarpajaknya.
Pentinguntukdipertimbangkanbeberapapersoalan yang
hinggasaatinimenjadiperhatianbagipihak-pihak yang berkepentingan. Pada satusisi, RUU
Perpajakandimaksudkanuntukmendukungekstensifikasiperpajakanuntukdapatmemenuhi target
penerimaanpajak. Di sisilain, terdapatmasalahkeadilanyaitu, tuntutankesetaraanantarawajibpajak
dan petugaspajaksertapersoalanpengampunanpajak (tax amnesty).
Salah
satucarauntukmeningkatkanpenerimaanpajaktanpamenambahbebanpajakbarukepadamasyarakat,
dunia usaha, dan para pekerjaadalahmelalui program pengampunanpajak. Meskipunbukansatu-
satunyasolusiuntukmengatasikesulitananggaran negara, pengampunanpajakapabiladirancang dan
dilaksanakansecarabaikdapatmembantumemperbaikicitranegatif yang selamainimelekat pada
aparatpajak.
Pengampunanpajakdiharapkanmenghasilkanpenerimaanpajak yang
selamainibelumataukurangbayar,
disampingmeningkatkankepatuhanmembayarpajakkarenamakinefektifnyapengawasan,
didukungsemakinakuratnyainformasimengenai daftar kekayaanwajibpajak. Dengan kata lain
kebijakanini juga diharapkandapatmeningkatkansubyekpajakmaupunobyekpajak.
Subyekpajakdapatberupakembalinya dana-dana yang berada di luar negeri,
sedangkandarisisiobyekpajakberupapenambahanjumlahwajibpajak. Indonesia pernahmenerapkan
amnesty pajak pada 1984. Namunpelaksanaannyatidakefektifkarenawajibpajakkurangmerespon
dan tidakdiikutidenganreformasisistemadministrasiperpajakansecaramenyeluruh.
1.2Rumusanmasalah
Berdasarkanuraian pada
latarbelakangdiatasmakapermasalahandalampenulisaniniadalahsebagaiberikut :
1. Apakelebihandan KekuranganAmnestikPajak?
2. Bagaimanaperhitungan Tax Amnesty Pajak ?
3. Mengapadiwajibkanikut Tax Amnesty Pajak?
1.3 TujuanPenulisan
Tujuan yang akandicapaidalampenulisaniniadalah :
1. Mengeahuikelebihan dan kekuarang tax amnesty pajak.
2. Mengetahuibperhitungan tax amnesty pajak.
BAB II
2.2.2 KekuranagnAmnestiPajak
1. Tidakmempunyaipayunghukum yang dapatmenjadilandasanhukumimplementasi tax
amnesty yang dapatmemberikanaturanjelas. Hal
iniakanmenambahkeraguanbagiwajibpajak dan
calonwajibpajak.Namunapabilaimplementasi tax amnesty
akanditerapkanmakaberartiharus di buatterlebihdahuluperaturanperpajakan (undang-
undang)yang mengaturtentanghalitu. Hal in tentusajaakanmemakanwaktu yang lebih
lama karenatentusajaharusmendapatpersetujuandari DPR (Dewan Pertimbangan
Rakyat).
2. Dianggapmencederaiasaskeadilan
3. Tax amnesty dianggapmencederaikeadilanbagimasyarakat yang
selamainipatuhmembayarpajak. Apalagi pada tahun 1964 dan 1984, tax amnesty
berjalantidakefektifkarenaminimnyaketersediaan data perpajakan.
Tidakadalengkapnya basis data
perpajakanmembukakemungkinanpetugaspajakuntukmendeteksikekayaan yang
takdilaporkan. Pengemplangpajak pun takperlukhawatirakantertangkap. Terlebih,
kekayaan yang tidakdilaporkan pada umumnyaberada di luar negeri sehinggabenar-
benarjauhdarijangkauanpetugaspajak.
4. Tax Amnesty dikhawatirkantidakakanberjalansecarakonsisten.
5. Banyak yang
menilaijikakekuranganpenerimaanpajaktidakhanyabisadiselesaikandengankebijakanp
engampunanpajaktersebut.
Belumadanyakejelasanmengenaikewajibanbagiwajibpajakuntukmenempatkankekaya
annya di dalam negeri, besarkemungkinanindividu-individu yang
memintapengampunanpajakakanmenyembunyikankembalikekayaanmereka di luar
negeri ketikamanfaattax amnesty taklagidiberikan.
6. Tax Amnesty Hanya Beri "Karpet Merah" bagiKoruptor
7. Tax Amnesty dalam RAPBNP 2016 dianggapsebagian orang
bukanuntukkepentinganmasyarakat. Merekamenilai, tax amnesty
hanyauntukkepentinganpengusaha yang memiliki dana besar di luar negeri.
Pengampunanpajakhanyaakanmenjadikarpetmerahuntukkoruptor dan konglomerat
yang mendapatkeuntungan di Indonesia. Menurutmereka, tax amnesty
hanyadijadikanbahasakampanye oleh politisiuntukmemuluskanproyek-proyekswasta.
4% 6% 10%
4% 6% 10%
BerlakunyaUndang-Undanginimemantikantusiasmemasyarakat.
Bisadilihatdaripenuhnyapeserta acara-acara sosialisasiamnestipajak yang diadakan. Bahkan
acara sosialisasiamnestipajak yang diadakanApindo tempo hari di gedung JI Expo
pesertanyamembludak. Banyak peserta yang relalesehan di karpetlantai demi
mendengarkanpemaparandariPresiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Acara
tanyajawablangsungdenganDirjenPajak Ken Dwijugiasteadi pun
takluputdariantusiasmepeserta. Pemandangan yang langka,
apalagitematentangpajakbiasanyakurangasyikdijual. BiasanyaWajibPajakharusdirayu-rayu
agar bersediadatang di acara-acara sosialisasitentangpajak. Tapitidak kali ini.
BAB III
KESIMPULAN