PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemerosotan kualitas proses dan hasil proses pendidikan selama ini telah menjadi semacam
obsesi yang tidak juga tercapai. Peningkatan kualitas pendidikan memang merupakan
pekerjaan rumah yang tidak juga terselesaikan walaupun berbagai cara telah dilakukan.
Berbagai kebijakan dicanangkan untuk mengangkat kualitas proses dan asil proses
pendidikan ini, bahkan setiap saat kurikulum diganti untuk menyesuaikan proses dengan
kebutuhan masyarakat. Salah satu perkiraan yang menyebabkan kemerosotan kualitas ini
adalah rendahnya kualitas guru.
Guru adalah ujung tombak pendidikan di sekolah, oleh karena itu, upaya peningkatan
kualitas guru sudah seharusnya menjadi bagian rencana strategis dan masuk dalam
kelompok prioritas utama. Jika kualitas diri guru meningkat, otomatis kualitas
pendidikanpun akan meningkat, begitu juga dengan output-nya. Oleh karena itu, program
pengembangan dan peningkatan kualitas guru, merupakan hal yang urgen.
Akibat kemerosotan kualitas hasil proses pendidikan dan pembelajaran inilah, selanjutnya
pada para guru diterapkan berbagai program peningkatan kualitas diri. Program
peningkatan kualitas diri ini dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti di
laksanakannya inhouse training yaitu merupakan program pelatihan bagi guru yang
dilakukan ditempatnya sendiri, dengan peralatan sendiri dan mendatangkan trainernya
sendiri sesuai dengan topik yang sedang dibutuhkan.
B. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian inhouse training.
2. Mengetahui manfaat inhouse training.
3. Mengetahui fungsi dari inhouse training.
4. Mengetahui implementasi inhouse training.
C. PERMASALAH
1. Apa manfaat inhouse training?
2. Apa fungsi inhouse training?
3. Apa tujuan inhouse training?
4. Bagaimana implementasi inhouse training?
BAB II
KAJIAN TEORI
In House Training (iHT) terdiri dari dua kata in house dan training, dalam kamus bahasa
Inggris in house artinya di dalam rumah sedangkan training artinya latihan. Adapun
istilah training mempunyai banyak makna. dalam buku “Human Resource Management”,
(Noe, 2008: 267) training secara umum adalah refers to a planned effort by a company to
facilitate employees’ learning of job related competencies. The job competencies include
knowledge, skill or behaviors that are critical for successful job performance” (pelatihan
mengacu pada upaya yang direncanakan oleh perusahan untuk mengfasilitasi
pembelajaran pada karyawan tentang kompetensi kerja terkait, kompetensi kerja
meliputi keterampilan pengetahuan atau perilaku yang penting untuk kinerja yang sukses)
Dessler (1997: 263) mendefinisikan Training (pelatihan) merupakan proses mengajarkan
karyawan baru atau yang sekarang, tentang keterampilan dasar yang mereka butuhkan
untuk menjalankan pekerjaan mereka. Sikula mengatakan bahwa “pelatihan merupakan
proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisasi, yang mana tenaga nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis untuk tujuan-tujuan tertentu”.
As’ad (Sutrisno, 2009: 67) mengemukakan pelatihan sebagai usaha-usaha yang berencana
yang diselenggarakan agar tercapai penguasaan akan keterampilan, pengetahuan, dan
sikap-sikap yang relevan terhadap pekerjaan. Sementara trainingmenurut Meldona (2009:
232) adalah proses sistematis pengubahan tingkah laku para karyawan dalam suatu arah
untuk meningkatkan upaya pencapaian tujuan-tujuan organisasi (Pelatihan berkaitan
dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini,
memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai mencapai keahlian dan kemampuan
tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya).
Berdasar uraian di atas, maka in House Training merupakan program pelatihan yang
diselenggarakan di tempat sendiri, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
BAB IV
KESIMPULAN
In House Training adalah program pelatihan / training yang diselenggarakan oleh suatu
perusahaan atau organisasi dengan menggunakan tempat pelatihan sendiri, peralatan
sendiri, menentukan peserta dan dengan mendatangkan Trainer sendiri. kemudian
menyediakan peralatan dan mendatangkan Trainer yang sesuai dengan topik tertentu
yang dibutuhkan.
Pelatihan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada guru. Hal ini pun sangat dibutuhkan
untuk menjaga kualitas SDM untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan
relevan dengan yang mereka hadapi dalam bekerja.
Inhouse training merupakan program pelatihan yang diselanggarakan guna meningkatkan
pengetahuan-pengetahuan dan keterampilan guru dalam bidang tertentu sesuai dengan
tugasnya, agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam melakukan tugas-
tugas tersebut. Program ini di perlukan karena banyak guru-guru muda yang belum
mendapat pengalaman dan bekal yang cukup dalam menghadapi pekerjaannya. Dengan
adanya IHT dapat membantu para guru membuat keputusan dengan lebih baik,
meningkatkan kemampuan para guru menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya,
timbulnya dorongan dalam diri guru untuk terus memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan kerjanya, tersedianya informasi berbagai program yang dapat dimanfaatkan
oleh para guru, mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas di masa depan, dll.
Pada implementasinya, banyak contoh kegiatan-kegiatan guru yang termasuk IHT
diantaranya yaitu :
mereka memiliki wawasan dan pengetahuan yang memadai tentang bahan ajar yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran.
2. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
MGMP merupakan forum/ wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran sejenis yang
dilaksanakan digugur oleh guru dan untuk guru.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim, M. 2012. Administrasi dan supervisi pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Siagin. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta:Bumi Aksara.
Saroni, M. 2011. Personal Branding Guru. Jogjakarta: AR-RUZZ Media.
Pengertian inhouse training tersedia [online] pada: pengertian-pengertian-
info.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat.html
http://aanahuraki:lecture.ub.ac.id/files/2012/04/07-peltihan-dan-pengembangan.pdf