Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGKAJIAN DAN PROMOSI IBU NIFAS

Fasilitator :
Nur Chasanah, S.Kp, M.Kes
Disusun Oleh :
1. Afifatussholihah ( 0118004)
2. Agustin Mega Astutik ( 0118005 )
3. Alifvia Nur Afisha ( 0118006 )
4. Ela Farera ( 0118013 )
5. Serly Prasetya Okataviani ( 0118037 )

STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO


TAHUN 2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN MASA NIFAS
I. Judul
Perawatan yang Harus Diperhatikan Ibu Masa Nifas
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien atau keluarga dapat
memahami mengenai Perawatan yang Harus Diperhatikan Ibu Masa Nifas
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga :
1. Menjelaskan kembali pengertian Nifas dengan kalimatnya sendiri
2. Menyebutkan kembali apa saja yang diperhatikan pada saat ibu Nifas
3. Dapat menjelaskan kembali cara melakukan perawatan payudara
IV. Manfaat
Manfaat dari kegiatan penyuluhan Perawatan yang Harus Diperhatikan Ibu Masa Nifas
antara lain:
1. Mahasiswa bisa belajar bersosialisasi kepada temannya dan saling sharing perihal materi yang
diberikan.
2. Pasien dapat menambah wawasan tentang perawatan masa nifas
V. Indikator
Hal yang ingin dicapai dalam penyuluhan perawatan payudara, antara lain:
1. Peserta memahami Perawatan yang Harus Diperhatikan Ibu Masa Nifas.
2. Peserta bisa menerapkan cara perawatan payudara
3. Peserta bisa mengajarkan kepada teman-teman di sekitarnya bagaimana cara perawatan
payudara dengan benar.
VI. Pokok Bahasan
Perawatan yang Harus Diperhatikan Ibu Masa Nifas
VII. Sub Pokok Bahasan
Perawatan Payudara
Fasilitator
o Ketua Pelaksana : Alifvia Nur Afisha
o Sekretaris : Afifatussholikhah
o Sie Acara : Alifvia Nur Afisha
o Sie Perlengkapan : Afifatussholikhah
: Agustin Mega Astutik
: Serly Prasetya Oktaviani
o Sie Konsumsi : Ela Farera
o Sie Humas : Agustin Mega Astutik
o Sie Dekdok : Serly Prasetya Oktaviani

o Pembagian Tugas:
1. Pemateri Satuan Acara Penyuluhan : Agustin Mega Astutik dan Alifvia Nur Afisha
2. Moderator : Ela Farera
3. Observator : Afifatussholikhah
4. Operator : Serly Prasetya Oktaviani
 Sasaran : Keluarga dan pasien ruang Nifas
 Metode : Penyuluhan, Ceramah, tanya jawab
 Alat/Media Pendukung : power point
 Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Kegiatan
Waktu
o kegiatan Penyuluh Sasaran
1 5 menit Pembukaan  Memberi salam Pembuka       Menjawab salam
 Memperkenalkan diri       mendengarkan
 Kontrak waktu       memberi respon
2 15 Kegiatan 1. Menjelaskan tentang       Mendengarkan
Menit inti perawatan masa ibu nifas :       Memperhatikan
 Menjelaskan tentang
kehigienisan daerah vagina
 Menjelaskan tentang cara
perawatan payudara
 Menjelaskan tentang
makanan yang baik bagi ibu
menyusui.
3 10 Penutup  Tanya jawab     Mengajukan
menit  Menyimpulkan hasil pertanyaan
penyuluhan       memahami
 Salam penutup       membalas salam

 Susunan Acara
10.00–10.05 Pembukaan
10.05–10.15 Penyampaian materi dan Tanya jawab
10.15–10.16 Evaluasi peserta
10.17- 10.18 Kesimpulan
10.18–10.20 Penutup

 Materi Dari Penyuluhan


Terlampir
 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.
 Media dan alat memadai.
 Setting sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu.
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif.
 Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh penyuluh pada saat
evaluasi.
3. Evaluasi Hasil
1) Peserta mampu mengulang kembali tentang apa saja yang diperhatikan selama ibu
nifas.
2) Peserta mampu mengulang kembali tentang tujuan merawat payudara
3) Peserta mampu mengulang kembali tentang cara melakukan perawatan payudara
MATERI PENYULUHAN PERAWATAN PADA MASA NIFAS

A. PERAWATAN MASA IBU NIFAS


Sesudah melahirkan bayi tentu saja rahim tidak serta-merta kembali seperti semula
salah satunya adalah karena amsih ada darah didalam rahim yang biasa disebut dengan nifas.
Pengertian nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan, sampai
organ reproduksi dan anggota badan kembali pulih yaitu kira-kira 40-60 hari ( KBBI ).
Hal- hal yang perlu diperhatikan saat masa nifas yaitu :
a) Menjaga Higienitas Daerah Vagina
Pada persalinan normal, biasanya dilakukan episiotomi atau sayatan untuk
memperlebar jalan lahir, yang sengaja dilakukan guna mencegah robekan vagina
sepanjang persalinan. Setelahnya, sayatan akan dijahit dan otomatis perlu waktu untuk
menyembuhkan luka. Oleh karena itu, menjaga higienitas daerah vagina menjadi hal yang
gawat selama masa nifas. Kurang higienisnya daerah vagina dapat memperlama
penyembuhan, bahkan bisa menyebabkan infeksi pada luka jahitan. Terlebih selama masa
nifas, darah akan terus keluar.
Untuk menjaga kebersihan daerah vagina, gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali.
Jangan lupa membasuh vagina dari arah depan ke belakang (dari arah vagina menuju
anus) setelah buang air kecil maupun buang air besar, guna menghindari perpindahan
kuman dari anus ke vagina. Satu lagi yang harus perhatikan adalah saat membasuh
vagina, jangan hanya disiram air saja, namun luka yang ada juga perlu dibilas. Beberapa
dokter kandungan menyarankan selama beberapa hari pertama pada masa nifas dilakukan
sitz bath alias berendam di larutan antiseptik selama 15 menit. Ada pula yang
menyarankan dikompres dengan kain kasa yang dicelupkan ke larutan antiseptik.
b) Perawatan Payudara
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan
pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan
perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan
dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu setelah
melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat merawat
payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu pasca
melahirkan sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan membantu
memperlancar produksi ASI.
 Tujuan dilakukannya perawatan payudara adalah:
1. Memelihara kebersihan payudara
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu
3. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
4. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
5. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu
dihisap oleh bayi.
6. Melancarkan aliran ASI
7. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga
siap untuk disusukan kepada bayinya
Jika tidak dilakukannya perawatan payudara maka akan timbul dampak negatif
pada bayi dan sang ibu sendiri. Misalnya puting susu masuk kedalam,produksi ASI
terbatas, pembengkakan payudara, puting mudah lecet. Waktu pelaksanaanya
dilakukan hari kedua setelah melahirkan. Dan dilakukan 1-2x sehari.
 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan Payudara
1. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak melukai
payudara.
2. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
3. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum
berangkat tidur.
 Langkah-langkah perawatan payudara
1. Persiapan alat untuk perawatan payudara
- Handuk 2 buah
- Washlap 2 buah
- Waskom berisi air dingin 1 buah
- Waskom berisi air hangat 1 buah
- Minyak kelapa/baby oil
- Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
- Baki, alas dan penutup
2. Pelaksanaan
a. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c. Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d. Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e. Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
a. Teknik Perawatan Payudara
1. Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5
menit, kemudian puting susu dibersihkan
2. Gerakan-gerakan pada perawatan payudara
 Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara,
gerakan tangan ke arah atas pusat ke samping, ke bawah kemudian
payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-30 kali.
 Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut
payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu,
dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara secara
bergantian.
 Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain
mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari
arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
3. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian
selama ±5 menit, keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian
gunakan BH yang bersih dan menopang.
4. Bersihkan payudara terutama bekas minyak
5. Pakailah  BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang
menyangga buah dada atau langsung susui bayi. (Saryono, 2009)
c) Menjaga asupan gizi pada ibu
Memberikan ASI selama 6 bulan pertama usia sang buah hati merupakan
pemilihan yang tepat. ASI mengandung sebagian besar nutrisi yang dibutuhkan sang
bayi. Dengan seperti itu, makanan sehat sangat diperlukan oleh sang ibu agar air susu
yang diproduksi juga sehat dan bernutrisi sehinggah baik bagi bayi. Makanan berikut
bisa dijadikan pilihan ideal bagi para ibu menyusui:
1. Gandum utuh dan beras merah
Kebutuhan karbohidrat yang bisa didapat dari nasi dan roti tentu saja wajib
dipenuhi. Agar tidak semata-mata karbohidrat saja yang masuk, sesekali gantilah
menu ini dengan gandum utuhyang lebih kaya serat.Gandum utuh juga memiliki
manfaat yang sangat baik bagi ibu dan bayi karena kaya akan asam folat. Anda
juga bisa mencampur gandum utuh dengan beras merah untuk menjaga tingkat
energi, seperti nasi cokelat bisa dijadikan alternatif karena mampu menyediakan
kalori untuk memproduksi ASI dengan kualitas yang tinggi.
2. Telur dan ikan
Cukupi kebutuhan protein makanan ibu menyusui dengan daging dan
telur. Telurmengandung vitamin D yang berperan sebagai pembentuk tulang bayi.
Pilihlah telur yang diperkaya DHA untuk mendapatkan kandungan asam lemak
esensial yang lebih tinggi.Dapatkan juga protein melalui konsumsi ikan,
sedikitnya dua porsi seminggu. Pilihlah ikan yang kaya akan DHA, seperti
salmon. DHA sendiri selain bagus untuk perkembangan sistem saraf bayi, juga
berperan mengurangi stres pasca melahirkan bagi sang ibu.
3. Buah dan sayuran
Buah dan sayuran memiliki aneka mikronutrisi yang berperan penting dalam
perkembangan ibu dan anak. Serat dalam kandungan buah dan sayuran sangat
baik bagi sistem pencernaan ibu menyusui. Konstipasi sebagai keluhan paling
umum setelah melahirkan bisa diatasi dengan konsumsi buah dan sayuran yang
cukup. Pastikan buah dan sayuran yang Anda konsumsi bebas dari pestisida.
4. Produk susu rendah lemak
Produk susu merupakan bagian penting dari menyusui yang sehat. Susu dapat
meningkatkan penguatan tulang karena kandungan vitamin D, protein dan vitamin
B. Baik yoghurt, susu, keju, dan produk susu rendak lemak lainnya merupakan
salah satu sumber kalsium terbaik yang dapat membantu pertumbuhan tulang
pada bayi Anda.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Masa nifas adalah periode waktu atau masa dimana organ – organ reproduksi kembali kepada
keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu, pada masa nifas banyak ter
jadi perubahan fisiologis maupun perubahan psikologis,diantara perubahan fisiologis tanda – tan
da vital, pada masa nifas perubahan tanda – tanda vital harus dilakukan karena untuk membantu 
tenaga kesehatan dalam pengawasan postpartum / nifas. Tekanan darah harus dalam keadaan sta
bil, suhu turun secara perlahan dan stabil pada 24 jam post partum, nadi menjadi normal setelah 
persalinan.
Masa nifas atau puerpurium merupakan suatu yang normal dan setiap saat dapat berubah
menjadi abnormal. Dengan pencegahan yang semaksimal mungkin saat kehamilan,persalinan
dan nifas,keadaan yang abnormal dapat ditekan seminimal mungkin.Untuk itu sangat diperlukan
sekali penyebaran informasi dan kesadaran bagi ibu hamil dan keluarga untuk melakukan ANC (
antenatal care ) secara rutin,dan melakukan persalinan pada tenaga kesehatan, baik dokter
ataupun bidan.

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.


2. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
3. Kapita Selekta Kedokteran. Editor Mansjoer Arif (et al.) Ed. III, cet. 2. Jakarta : Media
Aesculapius. 1999.
4. Winkjosastro, H .dkk. 2005. Ilmu kebidanan. Edisi 3. Cetakan 7. Jakarta: yayasan
bina pustaka sarwono priwirohardjo
5. Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC diakses pada tanggal 10
November 2019 pukul 17.36 WIB.
6. Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara. diakses
pada tanggal 10 November 2019 pukul 17.36 WIB
7. Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. diakses pada
tanggal 10 November 2019 pukul 19.44 WIB
8. Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta: mitra cendikia.
diakses pada tanggal 10 November 2019 pukul 19.52 WIB
9. Suririnah, 2007. ASI menyelamatkan Jiwa Bayi. Online

Anda mungkin juga menyukai