Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Preeklamsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra, dan
post partum. Dari gejala-gejala klinik pre eklamsia dapat dibagi menjadi preeklamsia ringan
dan preklamsia berat. Pembagian preeklamsia menjadi berat dan ringan tidaklah berarti
adanya dua penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan
preeklamsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma. (Sarwono,
2015).
Preeklampsia (dahulu disebut gestosis) merupakan hipertensi yang dipicu oleh
kehamilan dan terjadi pada 5-20% perempuan khususnya primigravida, ibu hamil dengan
kehamilan kembar, ibu yang menderita diabetes mellitus, dan hipertensi essensial. Bahaya
dari preeklampsia meliputi solutio placenta, kegagalan ginjal dan jantung, hemorargi
serebral, insupisiensi placenta, dan gangguan pertumbuhan janin (Denis Tiran, 2013).
Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama
kematian maternal dan perinatal di Indonesia. Mereka diklasifikasikan kedalam penyakit
hypertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-
berat, edema, dan proteinuria yang masif. Sedangkan eklampsia ditandai oleh adanya koma
dan/atau kejang di samping ketiga tanda khas PEB.
Di negara berkembang, AKI sebesar 585/100.000 kelahiran hidup. Di Asia AKI terjadi
323/100.000 kelahiran hidup setiap tahunnya. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI), AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 228/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab AKI diantaranya Pendarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), komplikasi
masa puerperium (8%), abortus (5%), partus lama (5%), emboli obstetri (3%), dan lain-lain
(11%) (Depkes RI, 2014).
Dari sekian banyak jenis penyakit, preeklamsia (PEB) begitu menarik perhatian untuk
diteliti dan di informasikan kepada masyarakat, terutama untuk wanita di Indonesia yang
setiap tahunnya bertambah banyak penderitanya. Angka kejadian preeklamsia di indonesia
didapatkan 20,6% hingga 75,5% pada kelompok infertilitas. (Nasdaldy, 2015).
Rumah Sakit Umum Pusat Dr M.Djamil Padang ditemukan klien preeklamsia yang
dirawat di KLS II Kebidanan dari tanggal 1 Mei sampai 19 Mei 2019 yaitu 10 orang. Salah
satu pasien adalah Ny. L dengan umur 25 tahun, saat pengkajian Ny.L mengeluh nyeri
kepala hebat, mual muntah pada epigastrium atau kuadran perut bagian kanan atas, nyeri
terasa seperti berdenyut-denyut, klien mengatakan nyeri sedang skala nyeri 5, nyeri
dirasakanan ketika istirahat dan saat beraktivitas, nyeri datang secara tiba-tiba, klien
mengatakan dia akan operasi dan dia mengatakan cemas untuk melakukan operasi. klien
mengatakan hanya tau tentang penyakitnya saja dan tidak tau tentang perawatan dan
penyebab dari penyakitnya.
Pentingnya bagi perawat dan berperan untuk dapat mengetahui berbagai penyakit serta
mengetahui bagaimana cara pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan preeklamsia.
Dari latar belakang diatas kelompok tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan
pada Ny.E dengan preeklamsia di ruangan Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang.
B. Tujuan
1. Tujan umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan preeklamsia di ruangan
Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa profesi :
a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny.L dengan preeklamsia di ruangan
Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan baik
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada Ny.L dengan preeklamsia di
ruangan Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan baik
c. Mampu melakukan intervensi pada Ny.L dengan preeklamsia di ruangan
Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan baik
d. Mampu melakukan Implementasi pada Ny.L dengan preeklamsia di ruangan
Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan baik atau sesuai SOP.
e. Mampu mengevaluasi pada Ny.L dengan preeklamsia di ruangan Obsetrik
Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan sesuai criteria hasil yang
ditetapkan pada NOC dan dari hasil implementasi yang sudah dilaksanankan.
f. Mampu melakukan pendokumentasian keperawatan pada Ny.L dengan
preeklamsia di ruangan Obsetrik Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan
baik dan benar
C. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana tentang
asuhan keperawatan preeklamsia dan perawatannya serta dapat dijadikan bahan
acuan untuk memberikan asuhan keperawatan bagi perawat yang berada di ruang
Obsetrik kebidanan.
2. Bagi tenanga kesehatan
Untuk dapat menambah pengetahuan terkait pemasalahan pada psien dengan
preeklamsia dan dapat membantu penerapan atau penatalaksanaan asuhan
keperawatan dengan preeklamsia.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukkan untuk mengembangkan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan klien dengan preeklamsia.

Anda mungkin juga menyukai