LAPORAN KASUS
21
a. Data Kesehatan Umum
1. Riwayat Kesehatan Saat ini
Pasien masuk RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 24 Januari
2020 pukul 09.08 WIB dikarenakan keluhan perut Ny.S membesar.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Januari 2020 jam 10.00
WIB,. pasien mengeluh perut nyeri diarea luka operasi apabila dibawa
bergerak nyeri semakin terasa, nyeri luka operasi dirasakan seperti disayat dan
dirasakan hilang timbul, skala nyeri 6, Ny. S mengatakan merasa tidak
nyaman diarea perut, terasa kembung dan begah pada perut, kurang nafsu
makan, mual dan muntah terkadang, badan terasa lemah dan mudah lelah.
Pasien mengatakan badan terasa panas dan wajah memerah. Pasien hanya
menghabiskan 1/4 dari diit yang diberikan oleh rumah sakit. Aktivitas dibantu
oleh keluarga.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
yang sama dengan pasien dan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti
kanker, hipertensi, jantung, dan DM.
4. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Lamanya : 7 hari
3) Jumlah Darah Haid : 2-3 x ganti pembalut
4) Siklus : teratur
5) Banyak : pasien mengatakan haid paling banyak yaitu selama 7 hari
6) Warna : merah
7) Bau : bau khas
8) Dismenorrhe : pasien mengatakan mengeluhkan nyeri haid pada hari
pertama, nyeri haidnya masih bisa ditahan
9) Keluhan lain : tidak ada
5. Riwayat Perkawinan
22
Pasien mengatakan ini merupakan perkawinan pertama
6. Riwayat Kehamilan
No Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Jenis BB Keadaan
persalinan Hamil Persalinan Kelamin Anak
Saat Ini
1 1995 Rumah 9 Spontan dukun Laki-laki 3000g Hidup
bulan
7. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien mengatakan tidak ada menggunakan KB
C. Pola Kebiasaaan Sehari-hari
SEHAT SAKIT
A. Pola Nutris Makan : diit makanan cair
Ny.S sering jarang makan nasi 6x30cc
Makan : 3 kali sehari (nasi+lauk Minum : 3-5 kali sehari (minum
pauk+tempe/s air putih) :
ayuran), porsi 300cc
makan habis.
Minum : 5-6 kali sehari (minum
air putih)
B. Pola Eliminasi
Buang Air Besar : pagi hari, 1 Buang Air Besar : 2-3 kali
kali sehari, sehari,
konsistensi konsistensi
lembek, tidak lembek
ada Buang Air Kecil :warna
penggunanaan kekuningan
pencahar. pekat, bau
Buang Air Kecil : 4-6 kali khas.
sehari, warna Terpasang
bening, bau kateter
khas. (900cc/ hari)
C. Pola tidur dan istirahat
23
Siang : 2-3 jam sehari atau Siang : 2-3 jam sehari
tidak tidur siang (nyenyak) Malam : 5-6 jam sehari (kurang
Malam : 7-8 jam sehari nyenyak dikarenakan sering
(nyenyak) terbangun karena nyeri dan
D. Pola kenyamanan/ nyeri tidaknyaman di perutnya )
P: nyeri akibat bekas operasi
Q: seperti disayat
R:di perut bawah di area
operasi laparatomi
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul dan saat
bergerak
E. Pola Aktifitas dan latihan Selama di rawat di rumah sakit
Pasien mengatakan sebelum pasien tidak bisa melakukan
sakit dapat melakukan aktivitas aktivitas secara mandiri. Pasien
secara mandiri. Pola Bekerja mengatakan selama di rawat di
Pasien mengatakan sebelum rumah sakit dibantu oleh orang
sakit ia adalah seorang ibu tuanya untuk melakukan
rumah tangga yang tidak aktivitas seperti makan, minum,
bekerja bantu untuk berdiri dan duduk
serta membantu ke kamar
mandi.
24
D. Riwayat keluarga (genogram)
Ket :
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Pasien
E. Riwayat Lingkungan
Rumah pasien berdekatan dengan rumah penduduk lainnya. Pasien
mengatakan pasien mengatakan tinggal di pinggir jalan raya
F. Aspek Psikososial
1. Persepsi diri
25
a. Hal yang amat dipikirkan saat ini
Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya
b. Harapan setelah menjalani perawatan
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar segera pulang dan bisa
melakukan aktivitas seperti biasanya serta dapat segera berkumpul dengan
keluarga.
2. Pola pertahanan
Tubuh pasien masih lemah dan hanya berbaring di tempat tidur
3. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama islam, pasien juga berkata bahwa ia tak pernah
berhenti berdoa kepada Allah SWT atas kesembuhannya.
G. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tekanan darah : 110/60 mmHg
3) Suhu : 36,9 °C
4) Pernafasan : 18 x/menit
5) Nadi : 72 x/menit
6) BB : sebelum sakit 63 kg saat sakit 47 kg
7) TB : 157 cm
b. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lepekberwarna hitam, rambut mudah
rontok saat di pegang, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, wajah tampak
memerah
c. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
reflek cahaya positif kiri dan kanan, reflek pupil positif kiri dan kanan, isokor.
d. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip.
e. Mulut : Mulut tampak kering, tidak ada sariawan, tidak ada sianosis, gusi
didapatkan tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor,membran mukosa
mulutkering, mukosa mulut agak pucat.
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak kotor, tidak ada nyeri tekan.
26
g. Leher : bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening ataupun vena jugularis.
h. Dada
Paru
Inspeksi : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : bronkovesikular, wheezing dan ronkhi tidak ada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di RIC V
Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 murni/teratur
i. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka bekas operasi, dan ada infeksi di bekas operasi
,terdapat pus di bekas operasi
Auskultasi : bising usus 18x per menit
Palpasi : ada nyeri tekan
j. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, areola mamae tampak
berwarna kecoklatan, papila mamae tampak kecoklatan dan puting tidak
lecet/terbenam.
Palpasi : tidak ada teraba benjolan pada kedua payudara
k. Reproduksi : tampak bersih, tidak ada kelainan, keputihan tidak ada,
perdarahan hanya flek flek darah sedikit
l. Neorologi : GCS 15 (E4M6V5), refleks fisiologis positif, refleks patologis
negatif, tidak ada gangguan neurologis.
m. Muskuloskeletal
Kekuatan otot : 555 555
555 555
Atas : akral teraba hangat, tidak ada edema pada kedua tangan, CRT < 2 detik,
terpasang infus RL 28 tts/menit pada tangan sebelah kanan.
27
Bawah : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada udem
Pemeriksaan Laboratorium
28
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
30/02/2020 Hematologi
Hemoglobin 12,2 g/dl 12 - 16
Leukosit 8,19 /mm3 5.000 - 10.000
Trombosit 402 /mm3 150.000 - 400.000
Hematokrit 39% 37 - 43
Natrium 140 mmol /L 136-145
Kalium 4,3 mmol /L 4,3
Klorida 100 mmol /L 3,5-5,1
Globulin 3,7 g/dl 1,3-2,7
SGPT 39 U/L <31
Ureum 6 mg/dL 10-50
Kreatinin 0,7 mg/dL 0,6-1,2
Kesan : globulin meningkat, SGPT meningkat, trombositosis
I. Terapi
Tanggal 29 Februari 2019
1) IVFD RL 20 tetes/menit
2) Ceftriaxone 2x200 g
3) Metrodinazole 3x500 g
4) Ketorolac 3x2 g
5) Ranitidine 2x1 ampl
6) Clinimic 10 tetes/menit
7) D5% 20 tetes/menit
29
Klien mengatakan ooforktomi
nyeri hilang
timbul dan Post operasi
semakin terasa
saat bergerak
Klien mengatakan Ada luka
perut juga terasa operasi
sakit dan tidak
nyaman Diskontiniutas
Klien mengatakn jaringan
skala nyeri 6
DO : MK : Nyeri
P: nyeri akibat aku
bekas operasi
Q: seperti disayat
R:di perut bawah
di area operasi
laparatomi
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
dan saat bergerak
TTV :
Tekanan darah:
110/60 mmHg
Suhu: 36,9 °C
Pernafasan:18
x/menit
Nadi: 72 x/menit
30
menghabiskan MK :
1/4 porsi dari diit Ketidakseimb
yang diberikan angan nutrisi
rumah sakit kurang dari
BB menurun dari kebutuhan
56 kg menjadi 47 tubuh
kg
31
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d.
kurang asupan
makanan
3 Hambatan mobilitas 29-01-2020 MHS 30-01-2020
fisik b.d. tirah baring
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri akut b.d agen Tingkat nyeri Manajemen Nyeri
cedera fisik Indikator : 1. Lakukan pengkajian
1. Mengenali kapan nyeri komprehensif yang
nyeri terjadi meliputi lokasi,
2. Menggambarkan karakteristik,
faktor penyebab onset/durasi, frekuensi,
3. Melaporkan kualitas, intensitas atau
perubahan terhadap beratnya nyeri dan faktor
gejala nyeri pada pencetus
profesional kesehatan 2. Observasi adanya
4. Mengenali apa yang petunjuk nonverbal
terkait dengan gejala mengenai
nyeri ketidaknyamanan
5. Melaporkan nyeri terutama pada mereka
yang terkontrol yang tidak dapat
berkomunikasi secara
efektif
Pengetahuan: 3. Gunakan strategi
manajemen nyeri komunikasi terapeutik
Indikator : 4. Gali pengetahuan dan
1. Mengetahui faktor kepercayaan pasien
penyebab mengenai nyeri
2. Mengetahui tanda dan 5. Gali bersama pasien
gejala faktor-faktor yang dapat
3. Mengetahi efek menurunkan atau
samping terapeutik memperberat nyeri
obat 6. Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
Respon pengobatan
lama nyeri akan
Indikator :
dirasakan, dan antisipasi
1. Pasien mengetahui
dari ketidaknyamanan
efek sampingnya
akibat prosedur
2. Tidak ada reaksi alergi
7. Ajarkan prinsip-prinsip
3. Tidak ada efek prilaku
manajemen nyeri
dari pengobatan
8. Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologi
(terapi relaksasi)
32
9. Evaluasi keefektifan dari
tindakan pengontrol
nyeri yang dipakai
selama pengkajian nyeri
dilakukan
10. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri
Pemberian Analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dankeparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien
2. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis, dan
frekuensi obat analgesik
yang diresepkan
3. Cek adanya riwayat
alergi obat
4. Pilih analgesik atau
kombinasi analgesik
yang sesuai ketika lebih
dari satu diberikan
5. Tentukan pilihan obat
analgesik (narkotik, non
narkotik atau NSAID)
berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
6. Kolaborasi dengan
dokter apakah obat,
dosis, rute pemberian
atau perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgesik
7. Monitor tanda vital
sebelum dan setelah
memberikan analgesik
narkotik pada pemberian
dosis pertama kali atau
jika ditemukan
tandatanda yang tidak
biasanya
8. Berikan analgesik
33
tambahan dan atau
pengobatan jika
diperlukan untuk
mengingkatkan efek
pengurangan nyeri
9. Lakukan tindakan-
tindakan untuk
menurunkan efek
samping analgesik
(misalnya: konstipasi
dan iritasi lambung)
10. Evaluasi kefektifan
analgesik dengan
interval yang teratur
pada setiap setelah
pemberian khususnya
setelah pemberian
pertama kali, juga
observasi adanya tanda
dan gejala efek samping
(misalnya: depresi
pernafasan, mual dan
muntah, mulut kering
dan konstipasi)
11. Dokumentasikan respon
terhadap analgesik dan
adanya efek samping
12. Evaluasi dan
dokumentasi tingkat
sedasi dari pasien yang
menerima opioid
2 Ketidakseimbangan Status nutrisi : asupan Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari makanan dan cairan Aktivitas :
kebutuhan tubuh b.d Indikator : 1. Kaji apakah ada alergi
kurang asupan makanan 1. Asupan makanan makanan
secara oral adekuat 2. Monitor intake nutrisi
2. Asupan cairan secara 3. Kaji kemampuan pasien
oral adekuat dalam asupan nutrisi
3. Asupan cairan IV 4. Monitor adanya
adekuat penurunan berat badan
4. Asupan nutrisi 5. Anjurkan pasien
parenteral adekuat meningkatkan makanan
5. Mual dan muntah yang mengandung
tidak ada protein dan vitamin C,
6. Identifikasi perubahan
Nafsu makan nafsu makan
Indikator : 7. Monitor untuk mual dan
1. Peningkatan keinginan muntah
34
untuk makan 8.Kaji mual dan muntah
2. Peningkatan menggunakan
rangsangan untuk pengkajian Morrow
makan Assessment of Nausea
3. Intake makanan and Emesis / MANE
adekuat 9.Berikan informasi
mengenai kebutuhan
nutrisi pasien
3 Hambatan mobilitas Keseimbangan Manajemen Energi
fisik b.d agens Indikator : Aktivitas :
farmaseutikal 1. Keseimbangan 1. Monitor tanda-tanda
gerakan vital pasien, dorong
2. Mempertahankan pasien untuk
keseimbangan ketika mengungkapkan
berdiri perasaanya
3. Mempertahankan 2. Observasi nutrisi sebagai
keseimbangan ketika sumber energi
berjalan 3. Bantu pasien untuk
mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
4. Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
5. Anjurkan keluarga untuk
membantu aktivitas
pasien
6. Monitor kadar hb,
leukosit dan trombosit
35
mengenai nyeri seperti Klien tampak tidak
penyebab nyeri, berapa lama nyaman
nyeri akan dirasakan, dan Klien tampak
antisipasi dari menjaga atau
ketidaknyamanan akibat memegang area nyeri
prosedur TTV :
5. Mengajarkan relaksasi Tekanan darah:
dengan cara relaksasi napas 110/70 mmHg
dalam dan aromatherapy Suhu: 36,9 °C
lemon Pernafasan:19 x/menit
6. Mengatur posisi yang
Nadi: 88 x/menit
nyaman
7. Mendukung istirahat/tidur
A: Nyeri teratasi
yang adekuat untuk
sebagian
membantu penurunan nyeri
P intervensi dilanjutkan
8. Memberikan analgesic
Atur posisi
( Ketorolac 3x2g)
9. Memonitor tanda vital Member analgesic
Ajarkan relaksasi
Memonitor TTV dan
nyeri
36
relaksasi otot yang
diajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
Monitor kalori dan
intake nutrisi
Monitor adanya
penurunan berat badan
Monitor mual dan
muntah
Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Rabu/ 29 1. Mengkaji status fisiologis Jam 16.00 WIB MHS
Januari pasien yang menyebabkan S:
2020 kekelahan sesuai dengan Pasien mengatakan
pukul konteks usia dan badan masih terasa
14.30 perkembangan lemah
2. Menganjurkan pasien untuk Pasien mengatakan
mengungkapkan perasaan kurang nafsu makan
secara verbal mengenai Pasien mengatakan
keterbatasan yang dialami aktivitas masih dibantu
3. Memperbaiki defisit status keluarga
pisiologis (misalnya, O:
kemoterapi yang Pasien tampak lemah
menyebabkan anemia) Makanan pasien
sebagai prioritas pertama bersisa 1/4 porsi
4. Memonitor intake/asupan Pasien terpasang RL
nutrisi untuk mengetahui 20 tetes/menit
sumber energi yang adekuat TTV :
5. Memonitor waktu dan lama Tekanan darah:
istirahat pasien 110/70 mmHg
6. Membantu pasien untuk Suhu: 36,9 °C
mengidentifikasi kegiatan Pernafasan:19 x/menit
rumah yang bisa dilakukan Nadi: 88 x/menit
oleh keluarga dan teman Hb: 12,2 g/dl
dirumah untuk Trombosit :
mencegah/mengatasi 402.000/mm3
kelelahan Ht : 39%
7. Menginstruksikan pasien A:
atau keluarga mengenai stres Masalah belum teratasi
dan koping intervensi untuk P:
mengurangi kelelahan Intervensi dilanjutkan
8. Membatasi pengunjung Monitor tanda-tanda
9. Menginstruksikan pasien vital pasien
untuk menggerakkan kaki Dorong pasien untuk
terlebih dahulu kemudian mengungkapkan
37
badan ketika memulai perasaanya
berjalan dari posisi berdiri Observasi nutrisi
10. Memonitor kadar Hb, sebagai sumber energy
leukosit dan trombosit Membantu pasien
untuk mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
Anjurkan keluarga
untuk membantu
aktivitas pasien
Monitor kadar Hb,
Leukosit dan
Trombosit
1 Kamis / 1. Menggunakan strategi Jam 11.00 WIB MHS
230 komunikasi terapeutik S:
Januari 2. Menggali bersama pasien Klien mengatakan
2020 faktor-faktor yang dapat nyeri sudah berkurang
pukul menurunkan atau Klien mengatakan
10.00 memperberat nyeri skala nyeri 4
3. Memberikan informasi O
mengenai nyeri seperti Klien tampak sedikit
penyebab nyeri, berapa lama lebih nyaman
nyeri akan dirasakan, dan TTV :
antisipasi dari Tekanan darah:
ketidaknyamanan akibat 120/70 mmHg
prosedur Suhu: 37 °C
4. Mengajarkan relaksasi
Pernafasan:18 x/menit
dengan cara relaksasi napas
Nadi: 66 x/menit
dalam dan aromatherapy
lemon
A: Nyeri teratasi
5. Mengatur posisi yang
sebagian
nyaman
P intervensi dilanjutkan
6. Mendukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk Atur posisi
membantu penurunan nyeri Member analgesic
7. Memberikan analgesic Ajarkan relaksasi
8. ( Ketorolac 3x2g) Memonitor TTV dan
9. Memonitor tanda vital nyeri
38
12.00 dan vit C perut begah dan
3. Menimbang berat badan. kembung berkurang
4. Memberikan informasi Pasien mengatakan
kepada pasien dan keluarga tidak ada alergi
tentang kebutuhan nutrisi makanan
yang mencakup berapa O :
banyak jumlah protein, Pasien tampak lemah
vitamin, dan karbohidrat. Pasien tampak tidak
5. Memonitor untuk mual dan menghabiskan
muntah menggunakan makanannya
pengkajian Morrow Pasien tampak tidak
Assessment of Nausea and nafsu makan,
Emesis / MANE makanan yang habis
6. Mengajarkan teknik hanya 1/2 dari yang
relakasasi otot progresif disajikan
pada klien dan keluarga Pasien terpasang
Nacl RL % 20
tetes/menit
Keluarga dan pasien
berpartisipasi
melakukan gerakan
relaksasi otot yang
diajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
Monitor kalori dan
intake nutrisi
Monitor adanya
penurunan berat badan
Monitor mual dan
muntah
Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Kamis / 1. Mengkaji status fisiologis Jam 15.00 WIB MHS
30 pasien yang S:
Januari menyebabkan kekelahan Pasien mengatakan
2020 sesuai dengan konteks badan sudah enakan
pukul usia dan perkembangan Pasien mengatakan
13.00 2. Menganjurkan pasien nafsu makan sudah
untuk mengungkapkan sedikit baik
perasaan secara verbal Pasien mengatakan
mengenai keterbatasan aktivitas masih dibantu
yang dialami keluarga
3. Memperbaiki defisit O:
status pisiologis Pasien tampak lemah
(misalnya, kemoterapi Makanan pasien
39
yang menyebabkan bersisa 1/2 porsi
anemia) sebagai prioritas Pasien terpasang RL
pertama 20 tetes/menit
4. Memonitor intake/asupan TTV :
nutrisi untuk mengetahui Tekanan darah:
sumber energi yang 120/70 mmHg
adekuat Suhu: 37 °C
5. Memonitor waktu dan Pernafasan:18 x/menit
lama istirahat pasien Nadi: 66 x/menit
6. Membantu pasien untuk Hb: 12,2 g/dl
mengidentifikasi kegiatan Trombosit :
rumah yang bisa 402.000/mm3
dilakukan oleh keluarga Ht : 39%
dan teman dirumah untuk A:
mencegah/mengatasi Masalah teratasi sebagian
kelelahan P:
7. Menginstruksikan pasien Intervensi dilanjutkan
atau keluarga mengenai Monitor tanda-tanda
stres dan koping vital pasien
intervensi untuk Observasi nutrisi
mengurangi kelelahan sebagai sumber energy
8. Membatasi pengunjung Membantu pasien
9. Menginstruksikan pasien untuk mengidentifikan
untuk menggerakkan kaki aktivitas yang mampu
terlebih dahulu kemudian dilakukan
badan ketika memulai Anjurkan pasien
berjalan dari posisi menghindari aktivitas
berdiri selama periode istirahat
10. Memonitor kadar Hb, Anjurkan keluarga untuk
leukosit dan trombosit membantu aktivitas
pasien
1 Jumat/ 31 1) Memberikan informasi Jam 10.00 WIB
Januari mengenai nyeri seperti S:
2020 penyebab nyeri, berapa lama Klien mengatakan
Pukul nyeri akan dirasakan, dan nyeri sudah berkurang
09.00 antisipasi dari Klien mengatakan
ketidaknyamanan akibat skala nyeri 3
prosedur Klien mengatakan
2) Mengajarkan relaksasi nyeri terasa hanya
dengan cara relaksasi napas saat bergerak
dalam dan aromatherapy O:
lemon Klien tampak lebih
3) Mengatur posisi yang nyaman
nyaman TTV :
4) Mendukung istirahat/tidur Tekanan darah:
yang adekuat untuk 130/70 mmHg
membantu penurunan nyeri
Suhu: 36,9 °C
5) Memberikan analgesic
40
6) ( Ketorolac 3x2g) Pernafasan:19 x/menit
7) Memonitor tanda vital Nadi: 87 x/menit
A: Nyeri teratasi
sebagian
P intervensi dilanjutkan
Atur posisi
Member analgesic
Ajarkan relaksasi
Memonitor TTV dan
nyeri
41
Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Jumat/ 31 1) Menganjurkan pasien untuk Jam 14.30 WIB
Januari mengungkapkan perasaan S:
2020 secara verbal mengenai Pasien mengatakan
Pukul keterbatasan yang dialami badan sudah enakan
14.00 2) Memonitor intake/asupan Pasien mengatakan
nutrisi untuk mengetahui nafsu makan sudah
sumber energi yang adekuat sedikit baik
3) Memonitor waktu dan lama Pasien mengatakan
istirahat pasien aktivitas masih dibantu
4) Membantu pasien untuk keluarga
mengidentifikasi kegiatan O:
rumah yang bisa dilakukan Pasien tampak lemah
oleh keluarga dan teman Makanan pasien
dirumah untuk bersisa 1/2 porsi
mencegah/mengatasi Pasien terpasang RL
kelelahan 20 tetes/menit
5) Menginstruksikan pasien TTV :
atau keluarga mengenai stres Tekanan darah:
dan koping intervensi untuk 130/70 mmHg
mengurangi kelelahan Suhu: 36,9 °C
6) Membatasi pengunjung Pernafasan:19 x/menit
7) Menginstruksikan pasien Nadi: 87 x/menit
untuk menggerakkan kaki Hb: 12,2 g/dl
terlebih dahulu kemudian Trombosit :
badan ketika memulai 402.000/mm3
berjalan dari posisi berdiri Ht : 39%
8) Memonitor kadar Hb, A:
leukosit dan trombosit Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Monitor tanda-tanda
vital pasien
Observasi nutrisi
sebagai sumber energy
Membantu pasien
untuk mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
Anjurkan keluarga
untuk membantu
aktivitas pasien
1 Sabtu/ 1 1) Memberikan informasi Jam 10.00 WIB
Januari mengenai nyeri seperti S:
42
2020 penyebab nyeri, berapa lama Klien mengatakan
Pukul nyeri akan dirasakan, dan nyeri sudah berkurang
09.00 antisipasi dari Klien mengatakan
ketidaknyamanan akibat skala nyeri 2
prosedur Klien mengatakan
2) Mengajarkan relaksasi nyeri terasa hanya
dengan cara relaksasi napas saat bergerak
dalam dan aromatherapy Klien mengatakan
lemon nyerinya hanya
3) Mengatur posisi yang seperti ngilu
nyaman O:
4) Mendukung istirahat/tidur Klien tampak lebih
yang adekuat untuk nyaman
membantu penurunan nyeri Klien sudah mulai
5) Memberikan analgesic belajar untuk berjalan
6) ( Ketorolac 3x2g) dibimbing suaminya
7) Memonitor tanda vital
TTV :
Tekanan darah:
120/70 mmHg
Suhu: 36,7 °C
Pernafasan:19 x/menit
Nadi: 81 x/menit
A: Nyeri teratasi
P : intervensi dihentikan
2 Sabtu/ 1 1) Mengkaji kemampuan Jam 12.00 WIB
Januari pasien dalam asupan nutrisi S:
2020 2) Menganjurkan pasien Pasien mengatakan
Pukul meningkatkan makanan sudah nafsu makan
11.00 yang mengandung protein Pasien mengatakan
dan vit C perut begah dan
3) Menimbang berat badan. kembung berkurang
4) Memberikan informasi Pasien mengatakan
kepada pasien dan keluarga tidak ada alergi
tentang kebutuhan nutrisi makanan
yang mencakup berapa O:
banyak jumlah protein, Pasien tampak lemah
vitamin, dan karbohidrat. Pasien tampak
5) Memonitor untuk mual dan menghabiskan
muntah makannya tapi tersisa
6) Mengajarkan teknik sedikit
relakasasi otot progresif Suaminya tampak
pada klien dan keluarga menyuapi Ny.W
A:
Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3 Sabtu/ 1 1) Menganjurkan pasien untuk Jam 16.00 WIB
43
Januari mengungkapkan perasaan S:
2020 secara verbal mengenai Pasien mengatakan
Pukul keterbatasan yang dialami badan sudah enakan
14.00 2) Memonitor intake/asupan Keluarga mengatakan
nutrisi untuk mengetahui Ny.W sudah mulai
sumber energi yang adekuat berjalan
3) Memonitor waktu dan lama Klien mengatakan
istirahat pasien nyeri sudah mulai
4) Membantu pasien untuk berkurang
mengidentifikasi kegiatan Keluarga mengatakan
rumah yang bisa dilakukan membantu Ny.W
oleh keluarga dan teman berjalan perlahan
dirumah untuk perlahan dan keluar
mencegah/mengatasi dari tempat tidur
kelelahan O:
5) Menginstruksikan pasien Pasien tampak
atau keluarga mengenai stres berjalan di lorong dekat
dan koping intervensi untuk konter perawat
mengurangi kelelahan Pasien tampak mulai
6) Membatasi pengunjung bersemangat
7) Menginstruksikan pasien Pasien dibantu oleh
untuk menggerakkan kaki suaminya
terlebih dahulu kemudian Pasien sudah tidak
badan ketika memulai terpasang kateter dan
berjalan dari posisi berdiri infus
8) Memonitor kadar Hb, TTV :
leukosit dan trombosit Tekanan darah:
120/70 mmHg
Suhu: 36,7 °C
Pernafasan:19 x/menit
Nadi: 81 x/menit
Hb: 12,2 g/dl
Trombosit :
402.000/mm3
Ht : 39%
A:
Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
44