Buku Pedoman 2013 2014
Buku Pedoman 2013 2014
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
Tahun Akademik 2013-2014
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran yang Terkemuka dan
Bertaraf Internasional dan Berjiwa Entrepreneur
Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Misi
Mengembangkan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat
di Bidang Kedokteran Terkini Serta Bermutu
Untuk Membangun Masa Depan Bangsa dengan Dilandasi Nilai-Nilai Universal
Nilai
1. Profesional
2. Dedikatif
3. Futuristik
4. Komitmen dan Kebersamaan
5. Unggul
6. Berjiwa Entrepreneur
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa
atas ridloNya, Buku Pedoman Akademik T.A.2013/2014 ini bisa terselesaikan.
Buku Pedoman Akademik 2013/2014 untuk Penyelenggaraan Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini disusun oleh tim yang
telah ditetapkan sesuai dengan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya No. 204/SK/UN10.7/KP/2013 kemudian diterbitkan berdasarkan Keputusan
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya No. 246.A/SK/UN10.7/AK/2013
dengan harapan dapat menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang terlibat
dalam penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Tahun Akademik
2013/2014. Dibandingkan dengan Pedoman Akademik Tahun Akademik
sebelumnya (2012/2013), dalam buku ini ada sedikit perubahan, khususnya pada
bab pelaksanaan rotasi klinik (VIII), yang semula hanya 79 minggu (3 semester)
menjadi 96 minggu (4 semester) dan tentang evaluasi (bab IX). Adapun susunan
struktur kurikulum untuk seluruh Tahap Akademik sejak Semester I sampai dengan
Semester VII, masih tetap sama dengan program penyelenggaraan PBM tahun sebelumnya,
yaitu terdiri atas 2 semester Tahap Dasar Kedokteran dan 5 semester Tahap Kompetensi
Klinik. Mata Kuliah Elektif yang sudah diberikan sejak tahun 2011/2012, masih tetap
dilaksanakan pada Semester IV dan V. Beberapa mata kuliah yang tergolong Humaniora
seperti Agama, Bioetika, Pancasila dan Kewarganegaraan diberikan dalam bentuk blok
longitudinal. Disamping itu, model pembelajaran Problem Based Learning diganti
dengan moedl doctoring, pada setiap akhir Semester III sampai dengan Semester VII
untuk melatih mahasiswa melakukan self directed learning. Demikian juga, teknik
pengalaman belajar untuk berinteraksi dengan masyarakat diberikan melalui
Program Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) yang dilaksanakan pada akhir tahap
pendidikan akademik (Semester VII).
Semoga dengan rakhmat dan ridlo Allah swt, kita semua berharap agar buku
Pedoman Akademik ini dapat membantu kesempurnaan pelaksanaan pendidikan dokter
dengan acuan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Ttd.
i
DAFTAR ISI
PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
ii
Bab III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
3.1. Peran dan Fungsi dalam Penyelengaraan Pembelajaran ........ 35
3.1.1. Pimpinan Fakultas ................................................... 35
3.1.2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) ..................................... 35
3.1.3. Unit Jaminan Mutu (UJM) ....................................... 36
3.1.4. Medical Education Unit (MEU) ................................. 36
3.1.5. Jurusan/ Program Studi ........................................... 36
3.1.6. Laboratorium .......................................................... 39
3.1.7. UPT Labskill & Laboratorium Sentral Biomedik .......... 40
3.1.8. Urusan Administrasi Akademik Program Studi ........... 40
3.1.9. Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) ...................... 41
3.1.10. Kelompok Pengajar ................................................. 41
3.1.11. Mahasiswa.............................................................. 42
3.2. Prosedur dan Koordinasi Proses Pembelajaran ...................... 43
iii
Bab VIII PENDIDIKAN TAHAP PROFESI
8.1. Umum................................................................................ 95
8.2. Mahasiswa ......................................................................... 95
8.3. Batas Masa Pendidikan ........................................................ 97
8.4. Pengalaman Belajar, Tempat Pendidikan dan
Sumber Daya Pendidikan .................................................... 97
8.5. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 97
8.6. Evaluasi ............................................................................. 98
8.7. Bentuk Sanksi..................................................................... 99
8.8. Hak Banding Mahasiswa ...................................................... 100
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab I
KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI DOKTER
1
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
2
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
3
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
4
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
5
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
maupun harapannya
Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang
kurang dimengerti
Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat
6
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
dan disepakati.
7
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
8
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
9
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
10
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
11
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
12
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
13
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
14
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
15
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
16
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
17
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
18
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
19
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan yang diminta olehnya. Dokter mampu
merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang terkait dan mampu
menindak-lanjuti sesudahnya.
Tingkat Kemampuan 3a
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan yang diminta olehnya. Dokter dapat
memutuskan dan memberi terapi pendahuluan serta merujuk ke
spesialis yang relevan (bukan kasus kedaruratan medik).
Tingkat Kemampuan 3b
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan yang diminta olehnya. Dokter dapat
memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke
spesialis tyang relevan (kasus kedaruratan medik).
Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan yang diminta olehnya. Dokter dapat
memutuskan dan mampu menangani problem secara mandiri hingga
tuntas.
20
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab II
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.1 Sejarah
Sejak tahun 1982, pendidikan dokter di Indonesia mengacu pada
“Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia” atau KIPDI I yang
menitikberatkan pada penguasaan disiplin ilmu. Sesuai dengan percepatan
perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, telah disepakati bahwa KIPDI
diperbarui setiap 10 tahun. Pada tahun 1994, KIPDI II diterbitkan dan masih
menitikberatkan pada penguasaan disiplin ilmu sehingga gambaran dokter yang
dihasilkan belum terinci secara eksplisit.
Standar Kompetesensi Dokter disusun untuk memperbarui KIPDI II tahun
1994 yang sudah saatnya diganti. Format Standar Kompetensi Dokter berbeda
dengan KIPDI sebelumnya, karena menyesuaikan dengan perkembangan
peraturan terkini yang tercantum pada SK Mendiknas No.045/U/2002, Undang-
Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Undang-Undang RI Nomor
29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dan Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Jauh sebelum ditetapkannya, sejak SK Mendiknas No.045/U/2002, melalui
Tim Penataan Kurikulum yang dibentuk berdasarkan SK Dekan FKUB No.
86//ST/J.191.10/KP/1999, FKUB telah berupaya mengembangkan kurikulum
mengacu pada The Five Star Doctor (WHO-SEARO, 1995). Hasil kerja tim ini
menjadi bahan Rapat Kerja Tahun 2000 yang menghasilkan Profil Lulusan dan
Kompetensi lulusan yang saat itu diputuskan mencacu pada Kompetensi
Lulusan berdasarkan The Australian Medical Council. Untuk tindak lanjutnya,
melalui SK Dekan FKUB No. 036/SK/J10.1.1.17/KP/2002 dibentuk Komite
Kurikulum. Produk Komite ini berupa Struktur Kurikulum KBK yang pertama kali
dibahas dan disetujui dalam Rapat Kerja Tahun 2004. Pada saat itu, banyak
rumusan Kompetensi Lulusan Pendidikan Dokter digagaskan. Selain dari The
Australian Medical Council, muncul pula Konsep Kompetensi Dokter dari Proyek
Health Worker Service World Bank/DitjenDikTi dan dari Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). Acuan akhir adalah rumusan
Kompetensi berdasarkan SK Mendiknas No 045/U/2002 pada pasal 2,sedang
Standar Kompetensi mengacu pada rumusan Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI).
Untuk mempersiapkan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), Dekan FKUB membentuk Tim Persiapan Pelaksanaan Problem Base
21
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
22
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
23
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Kuliah Disiplin Ilmu (MKDI) secara sinergis pada setiap Blok KBK dengan
pembelajaran kompetensi yang disebut sebagai Mata Kuliah Kompetensi
(MKK).
2.3.5 Evaluasi keberlanjutan studi dilaksanakanpada akhir Semester II, VII,
dan XI, agar mahasiswa yang memang memiliki potensi akademik yang
baik dapat melanjutkan pendidikannya ke semester-semester berikutnya.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin kualitas lulusan Uji Kompetensi
Dokter tetap terjaga, selain menjamin kualitas PSPD FKUB sendiri
sebagai institusi pendidikan dokter yang unggul dan berkualitas.
2.3.6 Dengan dasar-dasar di atas serta penerapan otonomi pendidikan
khususnya otonomi akademik, maka selain karakteristik KBK pada
umumnya, PSPD FKUB mengembangkan KBK-nya dengan
karakteristik berikut:
a. Masa Studi adalah 5,5 tahun, terdiri dari Pendidikan Tahap Akademik
7 semester dan Pendidikan Tahap Profesi Dokter 4 semester.
b. Curriculum content sepanjang 7 semester disusun sesuai dengan
prinsip pembelajaran KBK. Pada semester awal, pembelajaran
keilmuan dibelajarkan lebih banyak dan semakin berkurang pada
semester-semester diatasnya. Sebaliknya, penguasaan keterampilan
klinik (clinical skill) menjadi lebih banyak menjelang pendidikan tahap
rotasi klinik dilaksanakan.
c. Pendidikan Tahap Akademik akan menghasilkan lulusan dengan gelar
Sarjana Kedokteran (SKed.). Sebagai Sarjana, selain dapat
melanjutkan mengikuti Pendidikan Tahap Profesi Dokter, lulusan dapat
melanjutkan diri mengikuti pendidikan akademik S2 dan selanjutnya.
d. Pembelajaran pada dua semester awal dari Tahap Pendidikan
Akademik dimaksudkan untuk pencapaian dasar 7 Area Kompetensi
KKI terutama “Area Komunikasi Efektif”dan “Landasan Ilmiah-Ilmu
Kedokteran”. Tahap ini berujung pada evaluasi keberlanjutan studi ke
semester-semester barikutnya.
e. Pembelajaran pada lima semester berikutnyamerupakan pembelajaran
ilmu-ilmu klinik berbasis pada Sistim (System-based Clinical Science).
Pada setiap Sistim dibelajarkan: Struktur dan Fungsi Normal
sertaPerubahan Patologis Sistim tersebut, Penyakit yang menyangkut
Sistim, Prinsip Terapi, Dampak Penyakit pada Individu, Keluarga, dan
Masyarakat, sertaKedaruratan Medik (sebagai konsekuensi menjadi
Unggulan PSPD FKUB). Acuan dalam penyusunan materi ini adalah
SKDI dan United States Medical Licensing Examination (USMLE) tahun
2008. Tahap ini diakhiri dengan evaluasi untuk memperoleh gelar
SKed.
24
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
25
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
26
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
2.4.1 Umum
a. Pendidikan Dokter di Program Studi Pendidikan Dokter FKUB ditempuh
dalam 5,5 tahun. Pendidikan ini dibagi menjadi 2 tahap pendidikan
berurutan, masing-masing Tahap Pendidikan Akademik berlangsung 7
semester dan Tahap Pendidikan Profesi 4 semester.Tahap Pendidikan
Akademik meliputi Tahap Pendidikan Dasar Kedokteran selama 2
semester yakni SemesterI dan II, serta Tahap Pendidikan Kompetensi
Klinik selama 5 semester. Tahap Pendidikan Profesi terdiri dari Tahap
rotasi klinik.
b. Implementasi Pendidikan dikaitkan dengan kekhususan Kurikulum
Berbasis Kompetensi baik kekhususan dalam penetapan beban studi
maupun dalam proses belajar mengajarnya yang berbeda bermakna
terhadap pembelajaran konvensional.
c. Setiap Blok terdiri dari 4 komponen: 1) Mata Kuliah Disiplin Ilmu
(MKDI) yang terkait dengan tema Blok, 2) Praktikum MKDI (kalau
ada), 3) Modul terintegrasi (integrasi MKDI terkait tema Blok), dan 4)
Skill (pembelajaran keterampilan klinik terkait tema Blok). Pada
SemesterI dan II, modul dan keterampilanklinik tidak selalu berkaitan.
d. Setiap Blok disebut sebagai Mata Kuliah Kompetensi (MKK).
e. Diluar struktur Blok, pada semester tertentu terdapat PBL- hybrid,
Metodologi, Tugas Akhir, danProgram Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM).
2.4.2 Tahap Pendidikan Dasar Kedokteran
a. Pendidikan Dasar Kedokteran meliputi ilmu-ilmu Dasar Kedokteran,
Kedokteran Dasar dan Keterampilan Klinik Dasar.
b. Pendidikan pada tahap ini bertujuan menghasilkanpenguasaan
Kompetensi Dasar Kedokteran, khususnya dalam pencapaian
kompetensi “Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran” yang akan menjadi
27
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
28
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
29
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
30
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
SEMESTER
TAHAP
ISI PEMBELAJARAN
INTERN
SHIP
MAGANG
UKDI
XI
ROTASI KLINIK
X
ROTASI KLINIK BERBASIS LABORATORIUM/BAGIAN/DEPARTEMEN
(37 sks)
IX
VIII
VI
Hepato(7) (4) (1)
Kedokteran Tropik (2)
Blok 4: Blok 5:
(Biosains 3) (Biosains 4) Blok 6:
Bedah, (Biosains 5) Kewarga Bhs Inggris Basic
Farmako Onkologi,Rad negaraan
Biologi Mikroba (3) (2) Life
DASAR KEDOKTERAN
31
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Jumlah sks 23
II Blok 4 Biosains 3, terdiri dari:
Biologi Mikroba DKBM 3
Dasar Infeksi Mikroba DKMI 2
Imunologi DKIM 2
Blok 5 Biosains 4, terdiri dari : DK 1.4 3
Farmakokinetik & Farmakodinami
Blok 6 Biosains 5, terdiri dari : DK1.5 5
Siklus Hidup& Nutrisi
Bedah, Onkologi,Radiologi, PADasar 1
Blok Basic Life Support DK3.3 2
Longi- Kewarganegaraan H2 2
tudinal Bahasa Indonesia H3 2
Bahasa Inggris H4 2
Jumlah sks 24
32
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Jumlah sks 20
33
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
34
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab III
PERAN, FUNGSI, KOORDINASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu
indikator kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal
yang seperti itu akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas tentang peran, fungsi,
dan tugas masing-masing unsur penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK).
Unsur yang dimaksud meliputi: Pimpinan Fakultas, Gugus Penjaminan Mutu
(GJM), Unit Penjaminan Mutu (UJM), Jurusan, Medical Education Unit (MEU),
Laboratorium, Penanggung-Jawab Mata kuliah dan Kelompok Pengajar, Staf
Administrasi Akademik, Penasehat Akademik, Unit Bimbingan dan Konseling, serta
Mahasiswa.
35
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
36
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
37
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
38
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
3.1.6 Laboratorium
a. Laboratorium adalah unit fakultas yang berfungsi sebagai pusat
pembelajaran, sumber belajar, dan dosen dalam disiplin ilmu terkait
dengan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
b. Dalam Pedoman Akademik ini, Laboratorium bertugas:
1) Memfasilitasi Jurusan dalam penggunaan sarana dan prasarana
belajar baik sebagai host maupun sebagai wadah penunjang
pembelajaran KBK
2) Memfasilitasi permintaan Jurusan dalam menunjuk dosen
laboratorium yang menjadi host Mata Kuliah kompetensi(MKK)
untuk menjadi Penanggungjawab Mata Kuliah (PJMK) dan atau
anggota kelompok pengajar mata kuliahKBK
3) Memfasilitasi Jurusan dengan mengkontribusikan bahan ajar
(course content) mata kuliahnya yang relevan dengan kompetensi
tertentu.
c. Dalam hal memfasilitasi Mata Kuliah Disiplin Ilmu (MKDI)di atas,
Laboratorium seyogyanya:
1) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk
menjaga pemerataan pendistribusian dosen laboratorium dalam
kegiatan Jurusan agar seluruh dosen laboratoriumnya berfungsi
maksimal dalam memenuhi standar Beban Mengajar Dosen (BKD)
masing-masing dosen.
2) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk
menjaga agar program pengajaran Laboratorium (kuliah dan
praktikum) tersebar dalam program pengajaran Jurusan secara
proporsional agar tujuan instruksional masing-masing mata kuliah
laboratorium tetap dapat dicapai secara maksimal
3) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Jurusan untuk menjaga
agar isi mata kuliah (course content) laboratorium dapat
terdistribusikan secara proporsional kedalam silabus Jurusan
4) Memelihara dan mengembangkan mutu isi mata kuliah yang
relevan dengan kompetensi yang akan dicapai lulusan
5) Tetap mengembangkan potensi akademik, keterampilan
instruksional, penelitian dan pengembangan ilmu dosen
dilingkungannya dalam menunjang pembelajaran Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
39
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
40
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
41
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
3.1.11 Mahasiswa
a. Mahasiswa dalam Pedoman Akademik ini adalah mahasiswa yang
berhak mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya apabila memenuhi kriteria berikut:
1) Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui
berbagai seleksi resmi penerimaan mahasiswa baru
2) Terdaftar pada tahun akademik bersangkutan
3) Memiliki Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
4) Memenuhi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap
persyaratan administratif yang ditentukan Universitas/Fakultas/
Program Studi untuk mengikuti pendidikan
5) Mengisi dan memiliki Kartu Rencana Studi (KRS)
6) Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Universitas/Fakultas/Jurusan.
b. Mahasiswa berhak:
1) Memperoleh pendidikan yang sebaik-baiknya
2) Memperoleh informasi dan sosialisasi yang memadai atas segala
sesuatu terkait dengan program pembelajaran Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang diikutinya
3) Ikut dan menyampaikan pendapat dan aspirasinya dalam
perencanaan, pemantauan dan evaluasi institusional program
pendidikan yang diikuti
4) Memperoleh bantuan bimbingan, dan konseling, serta
kepenasehatan akademik.
c. Mahasiswa berkewajiban:
Mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan akademik dan
administratif Fakultas, Jurusan, maupun Laboratorium yang berlaku.
d. Proses penyampaian pendapat/aspirasi dilakukan secara santun dan
beretika melalui Pembantu Dekan I Bidang Akademik dan Jurusan
dalam segala permasalahan menyangkut perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran, serta kepenasehatan akademik.
e. Proses penyampaian pendapat/aspirasi dilakukan secara santun dan
beretika melalui Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Jurusan dalam segala permasalahan menyangkut kemahasiswaan,
minat, bakat, kesejahteraan, serta pembinaan ekstrakurikuler,
bimbingan dan konseling.
42
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Dekan
PD I,II,III
- Kompetensi
Klinik Sekretariat
PSPD
- Kepaniteraan
Klinik
PJMK
PJMK
PJMK
Keterampilan
PJMK: Keterampilan Tim PBL
Keterampilan
Klinik
MKK dalam Blok Klinik
Klinik Tim TA
Tim PKNM
MKMK Non-Blok
Non-Blok
Subag Akademik
Ka Ur Adm Akad
Kepala UPT Kepala PSPD
Labskill Laboratorium
Kepala Lab
Sentral Biomedik
Keterangan:
1) Dekan, dalam Pedoman Akademik ini, memimpin dan mengkoordinasikan
Jurusan, MEU, UJM, Laboratorium Mata Kuliah Dasar Ilmu (MKDI), UPT
Labskill, Lab Sentral Biomedik untuk keharmonisan.
2) Medical Education Unit menyusun rancangan kurikulum, silabus, model
pembelajaran, model evaluasi, bersama-sama PSPD. Draft rancangan
diserahkan kepada Dekan sebagai pertimbangan pelaksanaan kurikulum
setiap tahun ajar.
43
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
3) Melalui rapat koordinasi dengan Program Studi, MEU, dan GJM, Dekan
memutuskan menetapkan Kurikulum dan Pelaksanaannya untuk satu tahun
ajar.
4) Jurusan selaku pimpinan Program Studi Pendidikan Dokter memiliki sebuah
sekretariat dipimpin Sekretaris Jurusan dan mempunyai sekurang-kurangnya
seorang staf sekretariat.
5) Dalam melaksanakan tugasnya, Program Studi dibantu oleh:
Koordinator Pendidikan Dasar Kedokteran, untuk SemesterI dan II
Koordinator Pendidikan KompetensiKinik, untuk SemesterIII, IV, V, VI,
dan VII
Koordinator Pendidikan Rotasi Klinik untuk Semester VIII, IX, X
6) Sekretariat Jurusan mengadministrasikan database Jurusan, pengarsipan
surat keluar masuk Jurusan, dan berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha
Fakultas terkait dengan tugas Jurusan.
7) Dalam mengkoordinasikan pembelajaran, Jurusan membawahi PJMK dari
masing-masing Mata Kuliah Kompetensi, serta pejabat setara dengan PJMK
untuk pembelajaran Pengembangan Keterampilan.
8) Dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, PJMK berkoordinasi
dengan PJP sebagai representasi laboratorium (MKDI) yang terkait dengan
Mata Kuliah kompetensi (MKK) atau Blok yang dibelajarkan
9) Dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, PJMK melalui
sekretaris Jurusan berkoordinasi dengan staf Bagian Tata Usaha Subag
Akademik Urusan Administrasi Akademik Jurusan Kedokteran terkait urusan
yang diperlukannya.
10) Dalam melaksanakan dukungan penunjang pembelajaran Jurusan, Urusan
Administrasi Jurusan Kedokteran terdiri dari sekurang-kurangnya seorang
staf, masing-masing untuk:
Urusan Sarana/Prasarana Akademik
Urusan Pelaksanaan Pembelajaran
Urusan Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Dokter.
11) Staf Urusan Sarana/Prasarana Akademik ditunjuk diantara staf Subag Umum
Tata Usaha berkoordinasi dengan Kepala Urusan Administrasi Akademik
Jurusan bertugas:
menyediakan ruangan dan sarana pembelajaran serta fasilitas sumber
belajar yang diperlukan Jurusan
merawat serta menjaga sustainabilitas prasarana termasuk listrik agar
pembelajaran terlaksana tanpa gangguan.
12) Staf Urusan Pelaksanaan Pembelajaran bertugas:
mengadakan/menggandakan modul, lembar-lembar observasi dan
perangkat lunak pembelajaran lainnya
44
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
45
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab IV
PEMBELAJARAN BLOK
46
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
47
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
KETUA
PROGRAM STUDI
KEPALA SEKRETARIS
LABORATORIUM PROGRAM STUDI
M TIMSKILL
PJP
KOORDINATOR
BLOK
KONTRIBUTOR SEKRETARIS
BLOK BLOK
FASILITATOR
BLOK
MKDI MKK
NON BLOK
Metodologi, Tugas Akhir, PBL, PKNM,
Lain-Lain
48
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
49
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
4) Fasilitator Blok
Fasilitator adalah dosen yang ditunjuk oleh Kepala
Laboratorium untuk ikut dalam suatu Blokuntuk
membelajarkan MKDI terkait, baik dalam modul terintegrasi
(Modul MKK) danmodul yang tidak terintegrasi (Modul MKDI)
dalam Blokterkait, maupun yang dikuliahkan/dipraktikumkan.
Secara struktural, fasilitator Blok bertanggungjawab kepada
Kepala Laboratorium masing-masing, terkait isi dan
kedalaman MKDI.
Secara fungsional sebagai anggota Tim Blok, fasilitator
berada dibawah koordinasi PJMK.
Fasilitator dapat juga bertugas sebagai tutor.
5) Tutor
Tutor adalah dosen yang bertugas sebagai pembimbing
dalam kelompok diskusiatauinstruktur dalam pembelajaran
keterampilan pada pembelajaran blok.
Jurusan dapat mengusulkan kepada Kepala Laboratorium
untuk menunjuk staf dosennya menjadi tutor dari suatu
bloksekalipun Laboratorium tersebut tidak ikut berintegrasi
didalamnya.
50
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
6) Tim Skill
Tim skill adalah kelompok dosen yang ditunjuk oleh Dekan
atas usulan Jurusan untuk mengkoordinasikan semua jenis
keterampilan klinis di tahap Sarjana Kedokteran.
Tim Skill berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Blok dan
Kepala Labskill untuk setiap pembelajaran keterampilan
klinis.
Tim skill mempunyai struktur organisasi tersendiri misalnya
ketua, wakil ketua, sekretaris, divisi-divisi, dan anggota.
51
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
(keterampilan
klinik)
MKDI
(Kuliah materi laboratorium
termasuk praktikum)
a. Kuliah
1) Kuliah diselenggarakan dalam rangka integrasi tematis, untuk
memberi kesempatan semua laboratorium yang berintegrasi
dalam suatu Blok membelajarkan Mata kuliah Disiplin Ilmu
(MKDI) masing-masing secara utuh sesuai Tema Blok. Dalam
hal ini, laboratorium dapat menggunakan modul MKDI (tidak
terintegrasi) yang didiskusikan dalam kelompok-kelompok kecil.
52
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
53
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
54
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
55
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
56
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
57
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab V
PEMBELAJARAN BLOK LONGITUDINAL
5.1 Doctoring
5.1.1 Batasan
Blok Pengembangan Kompetensi Terintegrasi (Doctoring) adalah Mata
Kuliah Kompetensi longitudinal yang ditujukan untuk membantu mahasiswa
mencapai kompetensi dokter secara integral meliputi penguasaan ilmu dan
keterampilan, komunikasi efektif serta sikap dan perilaku profesional sebagai
dokter secara utuh di bawah supervisi dan umpan balik konstruktif dari dosen.
Doctoring ini disusun dengan landasan konseptual sebagai berikut:
a. Integratif
58
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
b. Kontekstual
Blok Doctoring dapat dilihat sebagai suatu Mata Kuliah Pengayaan yang
menjadi tempat bagi peserta didik untuk belajar secara aplikatif dengan
kontek yang disesuaikan se-riil mungkin dengan lingkungan tempat
seorang dokter layanan primer bekerja. Blok Doctoring ini diharapkan akan
menjadi mata rantai antara pembelajaran di kelas dengan setting riil tempat
dokter bekerja, Kesesuaian kontek ini diaplikasikan dalam bentuk kesesuaian
materi, tingkat kesulitan serta penataan tempat praktik.
c. Partisipatif-Developmental
59
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
60
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Profesional Luhur + + ++
Perilaku
Mawas diri dan Pengembangan
Profesional & + + ++
Diri
Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif +++ +++ ++
Aplikasi Ilmu Biomedik dalam
+ + +
Kedoktearn Kognitif & critical
Pengelolaan Informasi & Thinking
+ +++ +++
Kesarjanaan : EBM Practice
Keterampilan Klinis + ++ ++
Pengelolaan Masalah Kesehatan
(Clinical Problem Solving, + ++ ++
Patient Management) Psikomotor/Skill
Kedokteran Emergensi dan
Tanggap Bencana (Emergency + ++ ++
Skill)
61
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
62
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
08.00 – 09.00 Overview/Kontrak Kuliah Pakar PBL Step 6-7 Pleno & Kuliah Formatif
Belajar Pakar quiz
09.00 – 10.00 PBL Step 1-5
10.00 – 11.00 Latihan Kuliah Pakar Pleno & Kuliah OSCE Semester Terjadwal
11.00 – 12.00 Kuliah Pakar Intrepetasi Pakar ISHOMA
Lab
12.00 – 13.00 ISHOMA ISHOMA
13.00 – 14.00 Skill Teaching Skill Teaching Skill Teaching Skill Teaching Refleksi
Orientation Orientation Orientation Orientation Kolaboratif
(Lecture) (Lecture) (Lecture) (Lecture) Learning
14.00 – 15.00 Skill Teaching Skill Teaching Skill Teaching Skill Teaching
15.00 – 16.00 Anamnesa – Anamnesa – Planning Tx, Planning Tx,
Clinical reasoning Clinical KIE/konseling KIE/konseling
(Dx-DDx) reasoning
(Dx-DDx
5.2 Metodologi
Pekerjaan seorang dokter mempunyai dampak langsung pada kehidupan
manusia, karena itu setiap pertimbangan dan pilihan tindakan yang dilakukan
63
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
seorang dokter harus didasari oleh bukti ilmiah yang kuat akan ketepatan dan
kebenarannya. Profesi dokter mengalami perkembangan pesat baik dari segi
keilmuan dan tekhnologi maupun perkembangan konsep pelayanan dan praktek
pelayanan. Dilain pihak kemajuan kualitas sumberdaya manusia secara umum
juga meningkatkan kepekaan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan.
Perkembangan di atas menunjukkan bahwa dokter selain harus mempunyai
kompetensi praktis diharapkan juga mempunyai kemampuan berpikir ilmiah dan
kritis sehingga mampu secara terus menerus mengembangkan keilmuan dan
menemukan pelayanan terbaik.
Dalam perkembangan paradigma baru ini, maka kemampuan untuk
memperbarui pengetahuan dan keahlian dengan pendekatan berpikir ilmiah
menjadi penting bagi seorang dokter. Konsep pembelajaran metodologi
dirancang untuk memberikan dasar ketrampilan intelektual bagi mahasiswa.
5.2.1 Batasan
Mata kuliah Metodologi adalah bentuk MK Blok yang bersifat vertikal,
termasuk dalam kelompok pengembangan keterampilan non-klinik
yang sifatnya penunjang untuk pencapaian kompetensi dokter.
Pembelajaran MK Metodologi dibagi dalam tiga tahap, yaitu Metodologi
1 yang dibelajarkan pada SemesterI, Metodologi-2 dibelajarkan pada
Semester IV, dan Metodologi 3 pada Semester V.
64
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
65
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
66
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
c. Syarat Pembimbing
1) PembimbingIadalah dosen yang memiliki kepangkatan
serendah-rendahnya Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2
(Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3
(Doktor).
2) PembimbingII adalah dosen dengan kepangkatan serendah-
rendahnya Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2 (Magister)
atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor).
d. Tugas dan Kewajiban Pembimbing
1) Tugas dan kewajiban PembimbingIadalah:
Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang
dijadikan dasar penyusunan Tugas Akhir
Membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan Tugas
Akhir
Membimbing mahasiswa dalam penulisan Tugas Akhir.
2) Tugas dan kewajiban PembimbingII adalah membantu
PembimbingIdan melengkapi pembimbingan Tugas Akhir
mahasiswa.
5.3.5 Proses penyusunan Tugas Akhir
a. Mahasiswa mengajukan judul penelitian pada saat pembelajaran
Metodologi Riset, kemudian melalui pembimbingan oleh 1 (satu)
orang fasilitator akan disusun proposal Tugas Akhir.
b. Fasilitator pada mata kuliah Metodologi Riset tersebut selanjutnya
akan bertindak sebagai Pembimbing I dalam pelaksanaan Tugas
Akhir.
c. Di dalam proses pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa akan
mendapatkan Pembimbing II yang distribusinya diatur oleh Tim
Pengelola Tugas Akhir.
d. Mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik dari Tim
Kelayakan Etik Penelitian apabila penelitian Tugas Akhir
menyangkut manusia dan hewan coba.
67
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
68
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
69
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
70
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
71
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
72
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab VI
KETERAMPILAN DAN KETERAMPILAN KLINIK
73
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
74
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
75
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
76
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
77
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
78
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
79
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
80
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
81
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
82
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
83
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
84
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
85
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Kepala JURUSAN/
Laboratorium PROGRAM STUDI
Skill-Laboratory
Tim Blok Tim Skill
System
RANCANGAN
Materi - Tim Trainer – Jadwal
Sarana/prasarana – Instrumen PBM
86
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
87
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
88
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
89
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
90
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab VII
PROGRAM ELEKTIF
7.1 Definisi
Program elektif adalah program pembelajaran yang wajib diikuti
mahasiswa akan tetapi tema/topik/materinya merupakan pilihan mahasiswa
sendiri.
Sesuai dengan Standar Pendidikan Dokter Indonesia, maka program
pendidikan (kurikulum) dilakukan dengan pendekatan SPICES dimana “E” pada
SPICES tersebut merupakan singkatan dari Elective (Elektif) yang artinya
institusi Pendidikan Dokter memberi kesempatan peserta didik/mahasiswa
untuk mengembangkan minat khusus yang bermanfaat dalam pencapaian
kompetensi utama sesuai dengan luasan karir profesi yang diingkinkan di masa
depan (KKI, 2006). Secara Internasional definisi ini memiliki kesamaan dengan
apa yang disebut dengan program Student Selected Components (SSC)
sebagaimana tertuang dalam Tomorrow Doctor (GMC, 2009), Scottish Doctor
(Riley, 2009) atau disebut dengan optional option dalam standar global WFME
(WFME, 2003). Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang tujuan utamanya
mempersiapkan lulusan pendidikan dokter untuk lebih baik mempersiapkan diri
menjadi penyedia layanan kesehatan primer mencantumkan daftar penyakit,
hampir tidak mungkin dijumpai semuanya dalam masa belajar. Dengan
demikian, selain membantu mahasiswa mencapai kompetensi yang sesuai
dengan pengembangan karir yang dikehendaki, bagi institusi pendidikan dokter,
pelaksanaan program elektif merupakan bagian dari upaya menuju insitusi
berstandar Internasional.
Di dalam Standar Pendidikan Dokter disebutkan bahwa materi elektif
dapat merupakan rumusan komponen kompetensi lokal yang merepresentasi-
kan visi dan misi institusi pendidikan dan atau rumusan kompetensi untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan serta penyelesaian masalah kesehatan lokal
(KKI, 2006).
91
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
92
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
93
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
94
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab VIII
PENDIDIKAN TAHAP PROFESI
8.1 Umum
8.1.1 Pengertian Dasar
a. Pendidikan tahap Profesi adalah suatu tahap pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk kontak personal
dengan pasien, dibawah supervisi dokter pembimbing klinik.
b. Pendidikan tahap Profesi diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah
dinyatakan lulus pendidikan tahap akademik dan telah bergelar
Sarjana Kedokteran, selama waktu tertentu untuk menghasilkan
lulusan yang menguasai kompetensi keahlian dalam profesi dokter,
di Rumah Sakit Pendidikan dan/atau di lapangan guna mencapai
syarat yang ditentukan untuk mendapatkan sebutan ‘dokter’.
c. Masa pendidikan tahap profesi adalah masa pendidikan untuk
menyelesaikan seluruh program rotasi di laboratorium / bagian /
departemen di klinik (departmental based).
8.1.2 Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam hal:
Komunikasi efektif
Basic Clinical Skills
Penggunaan Ilmu Dasar Kedokteran dalam praktek kedokteran
Diagnosis, manajemen and pencegahan
Lifelong Learning
8.2 Mahasiswa
8.2.1 Persyaratan
Mahasiswa yang dapat mengikuti pendidikan tahap profesi harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Bergelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
b. Telah mengucapkan janji Dokter Muda
95
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
96
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
97
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Tabel 8.1 Sebarasn, Lama Stase dan Beban Studi Rotasi Klinik
Lama
No Laboratorium Kode Stase SKS
Urut (Minggu)
1 Keterampilan Medik Tramed 8 4
2 Ilmu Penyakit Dalam IPD 10 5
3 Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi PARU 2 1
4 Kardiologi dan Ilmu Kedokteran Vaskuler KARDIO 2 1
5 Ilmu Kesehatan Anak IKA 8 4
6 Ilmu Bedah IB 8 4
7 Ilmu Kebidanan dan Kandungan OBG 8 4
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran
8 IKM-KP 8 4
Pencegahan
9 Kedokteran Keluarga PDK 4 2
10 Neurologi NEURO 4 2
11 Ilmu Kesehatan Jiwa IKJ 4 2
12 Ilmu kesehatan Mata IKM 4 2
13 Ilmu THT IKTHTKL 4 2
14 Ilmu Kesehatan Kulit & Veneorogi IKKK 4 2
15 Kedokteran Emergensi dan Disaster EM 3 1,5
16 Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi IKFR 2 1
17 Radiologi RAD 4 2
18 Anestesi AN 3 1,5
19 Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal IKF 4 2
20 Ujian Komprehensif (termasuk libur akademik) 2 0
JUMLAH 96 47
8.6 Evaluasi
a. Evaluasi terhadap mahasiswa pendidikan tahap tahap profesi meliputi
domain kognitif, afektif dan psikomotor serta disiplin, norma dan etika
kedokteran yang berlaku.
b. Evaluasi dilaksanakan selama dan pada akhir masa rotasi klinik.
98
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
c. Evaluasi pendidikan tahap profesi berupa ujian tulis, CEx, mini-CEx, OSCE
laboratorium, OSCE komprehensif.
d. Evaluasi selama masa pendidikan tahap profesi di suatu laboratorium,
dilaksanakan oleh Kepala Laboratorium yang bersangkutan berserta staf
pengajar yang berwewenang untuk itu.
e. Evaluasi akhir program pendidikan tahap pendidikan tahap profesi
dilaksanakan oleh Jurusan bersama Kepala Laboratorium dan Penanggung
Jawab Pendidikan.
f. Nilai akhir pendidikan tahap profesi merupakan fungsi dari seluruh hasil
evaluasi selama menjalani masa kepaniteraan klinik, dan dinyatakan dalam
nilai huruf.
g. Mahasiswa dinyatakan lulus pendidikan tahap pendidikan tahap profesi bila
mencapai sekurang-kurangnya nilai C untuk seluruh mata kuliah pada rotasi
klinik yang dijalaninya.
h. Bagi mahasiswa yang bermaksud memperbaiki nilai untuk meningkatkan
IPK, diberi kesempatan mengikuti Ujian Khusus (UK) yang diadakan
menjelang yudisium dengan nilai perolehan maksimum 80 atau B+. Dalam
hal hasil UK lebih rendah dari nilai sebelumnya, maka diambil nilai yang
terbaik.
i. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus pendidikan tahap pendidikan tahap
profesi berhak menyandang gelar ‘dokter (dr.)’ tanpa lisensi setelah
mengucapkan lafal sumpah dokter pada upacara yang diselenggarakan
untuk maksud itu. Untuk mendapatkan lisensi dokter, lulusan selanjutnya
harus mengikuti program magang (internship).
99
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
100
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab IX
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
9.1 Umum
a. Evaluasi Hasil Belajar Program Studi merupakan bagian dari siklus
Manajemen Pembelajaran Jurusan yang terdiri dari 6 proses, yaitu:
Perancangan Pembelajaran, Penyelenggaraan Pembelajaran, Monitoring
Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Umpan Balik Pembelajaran, dan
Umpan Balik bagi Pengembangan Pembelajaran dalam Insitusi Jurusan.
b. Variabel Evaluasi Pembelajaran dalam siklus diatas meliputi: Kurikulum,
Dosen, Mahasiswa, Proses Interaksi Belajar Mengajar, Atmosfir Akademik,
dan Sarana/Prasarana serta Media Pembelajaran. Variabel-variabel ini
merupakan variabel institusional utama yang sangat mempengaruhi hasil
pembelajaran yang dilakukan institusi secara menyeluruh.
c. Evaluasi yang dimaksud dalam Bab ini adalah menyangkut Evaluasi Hasil
Belajar mahasiswa.
9.2 Tujuan
Evaluasi Hasil Belajar bertujuan untuk:
a. Menentukan keberhasilan belajar berdasarkan pencapaian kompetensi
dokter sebagaimana ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI),
yang secara komprehensif meliputi: aspek kognitif, dan keterampilan
bertindak serta bersikap/berperilaku sebagai seorang dokter. Keberhasilan
dinyatakan dengan diberikannya Transkrip Kompetensi dan Sertifikat
Kompetensi sebagai pengakuan atas dicapainya standar kompetensi profesi
dokter.
b. Menentukan keberhasilan belajar setiap Disiplin Ilmu Kedokteran.
Keberhasilan dinyatakan dengan diberikannya Transkrip Akademik sebagai
bentuk pengakuan kesarjanaan dibidang kedokteran.
c. Menentukan boleh tidaknya mahasiswa peserta evaluasi melanjutkan pada
tahap pendidikan selanjutnya di Program Studi Pendidikan Dokter FKUB.
101
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
102
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UJIAN MKDI-A
PADA BLOK-BLOK
LAIN TRANSKRIP AKADEMIK
MKDI-A
UJIAN MKDI-A
(TERMASUK PRAKTIKUM )
ASESMEN SKILL
SERTIFIKAT
ASSESSMEN KOMPETENSI
SKILL LAINNYA
103
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
104
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
105
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
106
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Nilai Akhir MKK = 1 x Skor MKDI (Topik) + 2 x Skor UAB + 2 x Skor UAS
5
107
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
108
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
109
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
110
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
111
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
112
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
9.7.3 Besarnya beban studi pada setiap semester ditentukan sama untuk
setiap mahasiswa. Hal ini disebabkan karena dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi, digunakan sistim end block. Tiap blok terdiri atas sejumlah
Matakuliah Kompetensi dengan beban studi masing-masing. Mahasiswa
tidak dapat mengambil matakuliah tertentu melainkan mengambil
seluruh blok dalam 1 semester. Dengan perkataan lain, besarnya IP
113
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
114
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
115
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
9.11 Yudisium
Nilai akhir kelulusan ditetapkan dalam proses yudisium. Yudisium diadakan pada
akhir pendidikan tahap kompetensi klinik (Sarjana Kedokteran) dan tahap
clerkship (Dokter).
9.12.1 Sarjana Kedokteran
a. Dalam yudisium seorang mahasiswa dinyatakan layak
menyandang gelar Sarjana Kedokteran apabila lulus dalam
transkrip kompetensi dengan nilai sekurang-kurangnya C, memiliki
sertifikat kompetensi.
b. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus sebagai Sarjana
Kedokteran apabila telah memenuhi seluruh ketentuan pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Pedoman Akademik ini dan tidak
melampaui maksimum masa studi 11 (sebelas) semester.
116
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
9.12.2 Dokter
a. Mahasiswa yang telah mengikuti seluruh putaran rotasi klinik dan
dinyatakan lulus oleh laboratorium masing-masing berarti telah
dapat mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia yang
dipersyaratkan sebagai exit exam bagi seluruh calon dokter di
Indonesia.
b. Mahasiswa yang akan mengikuti UKDI diharuskan mengikuti
bimbingan yang diselenggarakan oleh PSPD dan lulus dari Try out
yang diselenggarakan olen tim pembina UKDI.
c. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus sebagai “dokter”
apabila telah memenuhi seluruh ketentuan pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Pedoman Akademik ini dan tidak
melampaui maksimum masa studi profesi 8 (delapan) semester,
termasuk Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang meliputi
ujian berbasis komputer (Computer Based Test = CBT) dan OSCE,
yang diselenggarakan secara nasional setiap tahun 4 (empat) kali.
d. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu ‘memuaskan’, ‘sangat
memuaskan’, dan ‘dengan pujian’.
e. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan
predikat kelulusan:
117
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Alur proses pendidikan dokter di PSPD FKUB secara ringkas dapat dilihat pada
Gambar 9.2 berikut ini
118
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Gambar 9.2. Alur Proses Pendidikan Dokter di PSPD Fakultas Ked0kteran Universitas Brawijaya
119
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Bab X
BIMBINGAN KONSELING, KEPENASEHATAN AKADEMIK,
SERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
120
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
121
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
122
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
123
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Lampiran 1.
A. UMUM
1. Nama/Tema dari Blok/MKK
2. Semester/ Beban Studi
3. Tim Blok
a. Koordinator / Penanggung Jawab matakuliah (PJMK)
b. Sekretaris
c. Laboratorium yang terintegrasi
1) Laboratorium Utama
2) Laboratorium Pendukung
d. Daftar Fasilitator (kontributor)
e. Daftar Tutor
4. Pendahuluan
a. Overview
b. Kompetensi yang akan dicapai (termasuk 7 area kompetensi yang
akan dicapai)
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Blok
a. Matakuliah Disiplin Ilmu
b. Praktikum MKDI (jika ada)
c. Modul
d. Keterampilan klinik
7. Skill Station
B. MODUL
1. Learning Objective Mapping
2. Topic and Topic Tree
3. Modul Overview
4. Modul Tasks
5. References
C. HUBUNGAN DENGAN BLOK LAIN
D. JADWAL PEMBELAJARAN BLOK
E. ASESMEN BLOK
124
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Lampiran 2.
Pedoman Tutorial
125
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
B. Melakukan Tutorial
1. Memulai diskusi
a. Ciptakan suasana kelompok menjadi relaks
b. Sampaikan “ aturan main “ dalam diskusi
c. Sampaikan review tentang hal-hal pokok yang menjadi materi inti diskusi
2. Memelihara kesinambungan diskusi
a. Dengar dan catat ide-ide yang muncul
b. Minta komentar peserta lain terhadap pendapat seorang peserta
3. Menjaga “ fokus “ diskusi “
a. Jika diskusi “menyimpang” catat hal-hal yang menyimpang
b. Lakukan interupsi tanpa mengoreksi, misalnya, tutor mengatakan :
126
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
1) Sebaiknya hal itu kita kesampingkan dulu dan dibicarakan lain kali
2) Coba kita bicarakan kembali tentang (fokus) .
3) Bagaimana jika kita perjelas yang kita bicarakan sebelumnya
(fokus)?
4. Menutup Tutorial :
a. Review hasil diskusi
b. Ingatkan tugas diskusi berikutnya
c. Bila perlu sampaikan catatan khusus anda terhadap setiap peserta
127
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Lampiran 3.
Tanggungjawab
1) Hadir tepat waktu dan menyelesaikan tugas modul yang diminta
2
2) Aktif memelihara dinamika kelompok:
3) Menyampaikan Informasi yang benar dan jelas sumbernya
4) Mengembangkan diskusi dengan isu-2 yang relevan
128
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Rentang Skor Kasar Skor ekivalen terhadap Nilai Konversi Skor kedalam Nilai
<7 60 C
7–8 70 C+
8,5 – 9,5 75 B
10 – 11 80 B+
≥11,5 85 A
6. Nilai Akhir Modul diperhitungkan dari Skor Ujian Modul dan Skor Tutorial
dengan pembobotan tertentu. Skor diskusi/tutorial diberikan dengan mengingat
bahwa proses pembelajaran dalam KBK ini terutama melalui diskusi kelompok.
Bila diskusi diberi nilai rendah akan mengurangi motivasi mahasiswa mengikuti
tutorial. Sebaliknya Nilai terlalu tinggi dapat menjadi bias mengingat subjektivitas
antar tutor dalam menilai sekalipun sudah dupayakan membuat alat ukur yang
sederhana dan mampu mengeliminasi subjektivitas tersebut.
129
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Untuk Semester I s/d II, kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan melatih
belajar aktif maka Nilai Akhir Tutorial adalah Nilai Tutorial x pembobotan 10%,
sedang pada semester III sampai dengan VII mahasiswa dipandang sudah cukup
terlatih belajar aktif berdiskusi maka pembobotan nilai akhir Tutorial adalah 20%
nilai tutorial.
Contoh : Seorang mahasiswa semester I mendapat nilai tutorial 60 dan hasil Ujian
Modul 80, maka Nilai Akhir Modul yang bersangkutan adalah: (10% x 60)
+ (90% X 80) = 6 + 72= 78. Untuk nilai yang sama, seorang mahasiswa
semester V akan mendapatkan Nilai Akhir Modul: (20% x 60) + (80% x
80) = 12 + 64 = 76
7. Berbeda dengan skor tutorial Modul yang diberi bobot seperti diatas, skor untuk
tutorial PBL diberi pembobotan 2x karena diskusi kelompok PBL mempunyai
tujuan utama membentuk keterampilan belajar sehingga tidak mengutamakan
output dari diskusi itu sendiri. Skor Ujian PBL dibobotkan 1x mengingat output
bukan prioritas.
Contoh : seorang mahasiswa memperoleh skor 70 untuk tutorial PBL dan 60 untuk
Ujian PBL, maka Nilai Akhir PBL adalah 2 x 70 + 1 x 60 = 66,6
3
130
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Lampiran 4.
Evaluasi Mahasiswa Terhadap Tutor
Nama fasilitator/tutor :
Topik :
Kelas : A / B / KBI
Isilah borang evaluasi ini dengan sejujur-jujurnya! Pengisian bersifat rahasia. Lembar
ini tidak perlu diberi nama dan tidak mempengaruhi nilai anda. Setelah diisi,
serahkan lembar ini kepada penanggung jawab PBL (dikumpulkan per kelompok).
Terima kasih atas partisipasi anda.
Keterangan:
Skala penilaian: 1 2 3 4
(Sangat tidak setuju) (Sangat setuju)
No. ASPEK YANG DI EVALUASI 1 2 3 4
1. Tutor hadir tepat waktu.
2. Tutor mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti diskusi
3. Tutor dapat memotivasi keingintahuan dan penalaran kritis
dengan memberikan pertanyaan yang relevan
4. Tutor dapat memotivasi mahasiswa untuk mengutarakan
pendapat tanpa rasa takut
5. Tutor mampu mengaktifkan proses diskusi (interaksi antar
mahasiswa)
6. Tutor menghargai pendapat mahasiswa
7. Tutor dapat memberikan umpan balik saat diperlukan
8. Tutor memberikan perhatian penuh selama diskusi berjalan
9. Tutor r memfasilitasi semua anggota kelompok untuk berperan
aktif dalam diskusi
10. Tutor memotivasi tanggung jawab kepemimpinan mahasiswa
Berikan saran anda untuk peningkatan kualitas tutor (bila lembar tidak mencukupi,
tuliskan pada lembar di baliknya)
Lampiran 5.
131
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Sdr/Sdri Mahasiswa,
Kami memerlukan komentar anda tentang kinerja dan “performance” dosen dalam
mengajar (memberi kuliah). Komentar anda akan menjadi umpan balik untuk
memperbaiki kualitas proses belajar-mengajar di Jurusan Kedokteran. Silahkan anda
mengisi lembar evaluasi ini dengan memberikan tanda “√” pada kotak yang sesuai
dengan pendapat anda, Pada lembar evaluasi ini tidak perlu dituliskan nama anda.
Terima kasih, kami sangat menghargai partisipasi anda.
No PARAMETER 1 2 3 4 Σ
1 Keterampilan berkomunikasi:
a. Mampu dan lancar menggunakan bahasa
b. Presentasi
Inggris jelas dan mudah dimengerti
Subtotal
2 Perhatian terhadap mahasiswa:
a. Membantu mahasiswa apabila mahasiswa
kesulitan dalam memahami materi kuliah
b. Memotivasi mahasiswa untuk berani bertanya
dan menyampaikan pendapat
c. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan termotivasi
Subtotal
3 Pengorganisasian materi kuliah:
a. Materi kuliah disusun secara sistematik dan
runtut
Subtotal
4 Keterampilan mengajar:
a. Menggunakan berbagai teknik instruksional
132
PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UIVERSITAS BRAWIJAYA 2013-2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Catatan: Skor 1 = kurang ; Skor 2 = cukup ; Skor 3 = baik; Skor 4 = sangat baik
133