Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PENGAMPU
Lailatul Fadilah,S.Kep,Ners,M.Kep
(NIP: 197508042002122002)
DISUSUN OLEH
Ahmad Fikri Perangin Angin
(NIM: P27905118001)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “INTERPROFESSIONAL EDUCATION DAN
INTERPROFESSIONAL COLLABORATION”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah
ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan
yang lebih luas bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki
untuk penulisan makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang ..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)
A. Pengertian Interprofessional Education...........................................................................2
B. Tujuan Interprofessional Education.................................................................................2
C. Kompetensi Interprofessional Education.........................................................................3
D. Peran dan Tanggung Jawab Profesi Perawat Terkait Interprofessional
Education (IPE)................................................................................................................5
E. Pengertian Interprofessional Collaboration.....................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Interprofessional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah
inovasi yang sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan profesi kesehatan.
Interprofessional Education is when two or more profession learn with from
an about each other to improve collaboration and the quality of Care”
(CAIPE, 2011).
Berdasarkan American Association of College of Nursing (2011)
kompetensi yang dapat dicapai dalam interprofessional education di antara
lain nilai/etik yang berkembang dalam praktek interprofessional education,
peran dan tanggung jawab, komunikasi interprofesional dan kerjasama tim.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
perawatan pasien. Proses perawatan pasien secara interprofessional akan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan kepuasan
pasien. Menurut cooper (2001) tujuan pelaksanaan IPE antara lain : 1)
meningkatkan pemahaman interdisipliner dan meningkatkan kerjasama 2)
membina kerjasama yang kompeten 3) membuat penggunaan sumber daya
yang efektif dan efisien 4) meningkatkan kualitas perawatan pasien yang
komprehensif
3
3. Komunikasi interprofesional terdiri dari 1) membina hubungan
komunikasi dengan prinsip kesetaraan antar profesi kesehatan. 2)
mampu untuk menjalin komunikasi dua arah yang efektif antar petugas
kesehatan yang berbeda profesi dalam 3) berinisiatif membahas
kepentingan pasien bersama profesi kesehatan lain. 4) pembahasan
mengenai masalah pasien dengan Tujuan keselamatan pasien bisa
dilakukan antar individu maupun antar kelompok profesi kesehatan
yang berbeda. 5) mampu menjaga etika saat menjalin hubungan kerja
dengan profesi kesehatan yang lain. 6) mampu membicarakan dengan
profesi kesehatan yang lain mengenai proses pengobatan ( termasuk
alternatif atau tradisional) 7) informasi yang bersifat komplementer/
saling melengkapi: kemampuan untuk berbagi informasi yang
appropriate dengan petugas kesehatan dari profesi yang berbeda ( baik
tertulis di medical record verbal maupun nonverbal). 8) paradigma
saling membantu dan melengkapi tugas antar profesi kesehatan sesuai
dengan tugas peran dan fungsi profesi masing-masing. 9) Negosiasi:
kemampuan untuk mencapai persetujuan bersama antar profesi
kesehatan mengenai masalah kesehatan pasien. 10) kolaborasi:
kemampuan bekerja sama dengan petugas kesehatan dari profesi yang
lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan pasien. 11) memahami
keunikan masing-masing profesi, 12) mendengarkan secara aktif ide-
ide dan opini dari masing-masing profesi, 13) saling memberikan
umpan balik instruktif masing-masing anggota tim
4. Kerjasama tim terdiri dari:
1. Adanya peran masing-masing dari tim profesional
2. Adanya pengembangan tim dalam pelibatan tim yang efektif
3. Terlibat aktif dalam penyelesaian masalah pasien yang spesifik
yang berpusat pada pemecahan masalah
4. Mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman masing-masing
profesi dalam pengambilan keputusan perawatan
4
5. Terlibat dalam secara konstruktif dalam tindakan penyelesaian
masalah pasien
Koordinator
5
Mengarahkan merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan
kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien
Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapi ahli gizi dan lain-
lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi Atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. (Aziz alimul Hidayat,
2010).
6
Manfaat kolaborasi
Kolaborasi dilakukan dengan beberapa alasan sebagai manfaat dari kolaborasi
yaitu antara lain:
1. sebagai pendekatan dalam pemberian asuhan keperawatan klien
dengan tujuan memberikan kualitas pelayanan yang terkait bagi klien
2. Sebagai penyelesaian konflik untuk menemukan penyelesaian
masalah atau isu
3. Memberikan model yang baik riset kesehatan
Penelitian yang dilakukan pada kolaborasi interprofesional pada perawat di
Yunani, di menunjukkan hasil bahwa pentingnya dilakukan kolaborasi.
Fenomena yang dipaparkan pada penelitian ini di mana perawat mengalami
ketegangan antara dokter dan perawat yang merupakan faktor yang signifikan
stres perawat di tempat kerja. Lingkungan yang tegang dan perilaku yang
kasar secara verbal menjadikan status kerja dan kondisi kerja yang buruk di
tempat kerja. Selain itu tujuan dari kolaborasi pada pelayanan kesehatan ini,
untuk perawat dan pasien yang lebih baik akan beresiko tinggi untuk
kesalahan dalam penyediaan pelayanan. Fenomena tersebut menarik minat
peneliti sehingga penelitian ini dilakukan yang menunjukkan hasil bahwa
kolaborasi di rumah sakit di Yunani sebagai tempat penelitian sangat tidak
efektif di mana dokter melihat kolaborasi sebagai kegiatan yang melibatkan
antar profesi bukan interprofessional.
7
2. Service koordinasi: pendekatan umum yang digunakan untuk
menjamin asuhan dan pelayanan dalam disiplin ilmu yang sama dan
beberapa disiplin ilmu dalam bidang kesehatan
3. Communication: berkomitmen untuk saling memberikan informasi
pada group pemberi pelayanan kesehatan
Kolaborasi keperawatan merupakan bekerjasama dalam tim kesehatan dalam
upaya perawat mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang dibutuhkan
termasuk diskusi Atau tukar pendapat dalam menentukan bentuk pelayanan
keperawatan yang memiliki prinsip-prinsip kolaborasi yaitu: menguasai
memahami masalah pasien mampu melakukan komunikasi efektif, memiliki
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah pasien, mampu berpikir kritis
dan mampu mengambil keputusan.
Proses Kolaboratif
Proses kolaboratif dengan sifat interaksi antara perawat dengan dokter
menentukan kualitas praktik kolaborasi Ana 1998 dalam Siegler & Whitney
2000 menjabarkan kolaborasi sebagai hubungan rekan yang sejati dimana
masing-masing pihak menghargai kekuasaan pihak lain dengan mengenal dan
menerima lingkup kegiatan dan tanggung jawab masing-masing dan adanya
tujuan bersama. Sifat kolaborasi tersebut terdapat beberapa indikator yaitu
kontrol kekuasaan lingkup praktik kepentingan bersama dan tujuan bersama.
BAB III
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interprofessional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah inovasi
yang sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan profesi kesehatan. Tujuan
interprofessional education menurut Freth dan Reeves (2004) adalah untuk
mempersiapkan profesi kesehatan dengan ilmu, keterampilan, sikap dan
perilaku profesional yang penting untuk praktik kolaborasi interprofessional.
Menurut Canadian Interprofessional Heealth Collaborative (CIHC)
Interprofessional Collaboration adalah kemitraan antara tim penyedia layanan
kesehatan dan klien dalam pendekatan kolaboratif untuk pengambilan
keputusan bersama seputar masalah-masalah kesehatan dan social
B. Saran
Sebagai calon perawat professional kelak kita harus memiliki pendidikan yang
professional dan berkualitas. Kita juga harus memiliki kemampuan kolaborasi
yang baik antara profesi perawat dengan dokter,bidan, dan profesi kesehatan
yang lainnya. Itulah makna dari Iterprofessional Education dan
Interprofessional Collaboration.
9
Daftar Pustaka
Triana, Neny. 2018. Interprofessional Education di Institusi dan Rumah Sakit. Yogyakarta : Deepublish.
Jurnal
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50143/Chapter
%2520II.pdf%3Fsequence%3D4%26isAllowed
%3Dy&ved=2ahUKEwiXvoz_i5reAhUPVysKHdITCD4QFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw1ZRaz9VsHjv5vhVcfvN
5CO
10