Anda di halaman 1dari 5

TEORI EVALUASI PROGRAM

Stufflebearn dan “a program evaluation theory is a coherent set of conceptual, hypothetical,


Shinkfield pragmatic, and ethical principles forming a general framework to guide the
study and practice of program evaluation.”
Evaluasi program adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan suatu obyek yang dilakukan secara terencana, sistematik
dengan arah dan tujuan yang jelas.
Hal ini berarti bahwa evaluasi program dilakukan sebagai upaya untuk
mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menganalisis fakta, data dan
informasi untuk mengumpulkan harga nilai evaluasi yang merupakan
bagian terpenting dalam setiap kegiatan ataupun program, sehingga tidak ada
satu kegiatan pun yang dapat terlaksana dengan baik tanpa evaluasi.
Nanang Evaluasi program adalah pembuatan pertimbangan menurut perangkat
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rutman Evaluasi program adalah penerapan metode-metode ilmiah untuk
mengukur implementasi dari hasil program untuk mengambil keputusan.
Brinkerhoff Evaluasi program adalah :
1. Proses menentukan sejauh mana tujuan dan sasaran program telah
terealisasi.
2. Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan
3. Perbandingan kinerja dengan patokan-patokan tertentu untuk
menentukan apakah terdapat kesenjangan
4. Penilaian tentang harga dan kualitas
5. Ukuran, pilih yang dikembangkan, dengan itu masing-masing tujuan
ditentukan
6. Ivestigasi sistematis mengenai nilai atau kualitas suatu objek.
Isaac dan William Evaluasi program menyandarkan dan mewujudkan tiga rangkaian tahapan
yaitu :
1. Tujuan, nyatakan secara jelas dan spesifik masing-masing tujuan satu
term yang bisa diukur dan diamati.
2. Sarana, rencanakan sebagai strategi dan aktivitas yang akan
dilaksanakan untuk mencapai masing-masing tujuan.
3. Ukuran, pilih dan kembangkan ukuran-ukuran yang dengan itu masing-
masing tujuan akan ditentukan.
Bigman Beberapa pemakaian evaluasi program, yaitu:
1. Untuk menemukan apakah tujuan dapat dicapai dan seberapa jauh
dapat dicapai
2. Untuk menemukan alasan keberhasilan dan kegagalan secara
khusus tujuan suatu program
3. Untuk menemukan prinsip yang melandasi keberhasilan program
4. Untuk melakukan eksperimen - eksperimen dengan teknik-teknik
tertentu guna meningkatkan efektifitas
5. Untuk meletakan dasar guna melakukan penelitian lanjutan atas dasar
keberhasilan alternatif teknik yang digunakan
6. Untuk merumuskan kembali cara yang akan digunakan dalam
mencapai tujuan dan bahkan merumuskan kembali sub tujuan sesuai
dengan temuan penelitian
TEORI CITY BRANDING
(Yananda. 2014. h.1) City Branding adalah perangkat pembangunan ekonomi perkotaan.

City Branding merupakan perangkat yang dipinjam dari praktik -praktik


pemasaran oleh para perencana dan perancang kota beserta semua
pemangku kepentingan. Sebagaimana produk, jasa dan organisasi, kota
membutuhkan citra dan reputasi yang kuat dan berbeda demi mengatasi
persaingan kota memperebutkan sumber daya ekonomi di tingkat lokal,
regional, nasional dan global.

Pada city branding dalam hal ini pemerintahan yang membuat kebijakan
awal mengenai identitas itu sendiri. Kemudian bagaimana ide itu dirumuskan
menjadi sebuah pesan yang akan disampaikan kepada publik melalui
saluran-saluran komunikasinya yakni pembuatan rancangan program city
branding yang akan dilaksanakan oleh dinas pemerintahan.

Konsep atau teori yang mendukung perancangan strategi city branding


adalah teori komunikasi dalam hal ini komunikasi pemasaran serta merek
yang kemudian dikenal dengan istilah branding.
Anholt (2007) City branding sebagai bagian dari kajian ilmu komunikasi terutama
sebagai fungsi public relations yaitu dengan mengartikan city branding
sebagai manajemen citra suatu destinasi melalui inovasi strategis serta
koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural, dan peraturan
pemerintah.
Kavaratzis (2008. h.8) City branding umumnya memfokuskan pada pengelolaan citra, tepatnya apa
dan bagaimana citra itu dibentuk serta aspek komunikasi yang dilakukan
dalam proses pengelolaan citra.

Dalam city branding, yang diutamakan adalah dengan memfungsikan seluruh


potensi kota agar bernilai dan fungsional. Konsep city branding ini
kemudian berbanding lurus dengan salah satu aspek pembangunan yang
ada di suatu wilayah.

Sehingga dalam fenomena city branding ini, peneliti akan merancang


bagaimana penyampaian pesan (city branding itu sendiri) dari
komunikator (yakni pemerintah) kepada komunikan (yakni publiknya),
melalui saluran apa dan bagaimana efeknya.
TEORI KUNJUNGAN WISATA
TEORI KAMPUNG WISATA

Anda mungkin juga menyukai