Anda di halaman 1dari 6

Tata kelola unit Pembangkitan

Penjelasan

Dalam rangka mencapai visi misi perusahaan , diperlukan pengelolaan yang sistematis , terstruktur dan
terukur sehingga dapat memenuhi Rencana Jangka Panjang Perusahaan ( RJPP) dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan ( RKAP)

Pengelolaan tersebut dijabarkan dalam tata kelola unit pembangkitan dengan menerapkan
management asset yang mengadopsi praktek terbaik ( best practices )

Maka diperlukan juga Identifikasi risiko untuk Proses dan Mekanisme Tata kelola Unit Pembangkitan

1. Dilakukan Businese proses


Meliputi implementasi di beberapa program sbg berikut :
- Kesiapan unit pembangkit
- Keandalan UP
- Eficiency Management
- Sistem management terpadu

2. Generating plan, yaitu penjabaran dari corporate strategic map RJPP dan RKAP pada level
operasional unit pembangkit.

Kesiapan Unit pembangkit

Work Planning & Control (WP&C) Management

 Menekankan pada optimalisasi peran fungsi perencanaan & pengendalian pemeliharaan dalam
daily planning , weakly planning , monthly planning dan annual planning

Pokok

1. Menjamin safety
2. Mengelola resiko
3. Identifiksi dampak pekerjaan terhadap unit dan kelompok kerja
4. Mengoptimalisasi efisiensi dan evektifitas sumber daya

Proses WP&C

1. Mengoptimalkan kinerja dan meningkatkan kesehatan equipment dan system


2. Meningkatkan kinerja safety
3. Meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya dari resources scr efisien
4. Meyediakan perencanaan jangka panjang
5. Mengintegrasi semua organisasi unit

Output WP&C

1. Proses bisnis yang menjelaskan setiap aspek dari fungsi perencanaan & pengendalian pekerjaan
pemeliharaan
2. Menetapkan budaya kerja yang sesuai proses bisnis

Perencanaan pemeliharaan

1. 5 tahunan
2. Tahunan
3. 3 bulanan
4. Mingguan
5. Harian

Dalam proses perencanaan pemeliharaan dilakukan proses

1. identifikasi serta memasukkan tugas2 yang relevan yang dibutuhkan rendal


2. Menjadwalkan outage untuk mengidentifikasi sumberdaya , peralatan dan spesialis yang
diperlukan, dan termasuk pembiayaan yang tidak terbatas pada:
- Consumable
- Suku cadang
- Identifikasi peralatan kritis dan strategis
- Layanan dari subkontraktor dan penyedia layanan
- Negosiasi tahunan kontrak pemeliharaan pihak ke 3 dengan mitra dan sub kontraktor untuk
pekerjaan pemeliharaan outsourced
- Kontrak pengawasan dan pengelolaan pihak ke 3
- Personil pemeliharaan
- Jadwal dan kerja shift

A. Rencana 5 tahunan (jangka panjang)


 Untuk menyediakan baseline kerangka kerja dari kegiatan pemeliharaan utama yang akan
dilakukan dalam periode 5 tahun kedepan,
 Berlaku sebagai Roadmap yang memberikan petunjuk bilamana kegiatan pemeliharaan lainnya
bisa dilakukan
 Berfungsi sebagai baseline untuk menentukan “dependable capacity” dari unit pembangkit

Materi yang dibutuhkan untuk membuat

1. Rencana terakhir produksi 5 tahunan dari dispatcher untuk masing2 unit pembangkitan
2. Rencana terakhir pemeliharaan 5 tahunan dari unit pembangkitan
3. Perkiraan planned outage untuk berbagai unit pembangkitan
4. Sejarah forced outage selama 5 tahunan kebelakang
5. Sejarah derating 5 tahun kebelakang
6. Kapasitas produksi untuk masing2 unit pembangkitan
7. Project yang dilakukan
- Modifikasi besar/ upgrading (capital budget)
- Kegiatan Penting lain yang dilakukan
8. Jadwal shutdown untuk major , intermediate dan minor inspection dalam bentuk tanggal
kalender
9. Kebutuhan bahan bakar selama 5 tahun kedepan
10. Kebutuhan peralatan keselamatan kerja
11. Persyaratan asuransi
12. Kebutuhan / persyaratan lingkungan hidup

Fungsi bidang perencanaan dan pengendalian operasi dan pemeliharaan ( rendal ops dan har) harus
mampu melakukan koordinasi dengan baik dalam melakukan review rencana 5 tahunan dan updates
dengan menambahkan perencanaan untuk tahun ke 5 yang baru dengan pekerjaan sbg berikut

1. Kompilasi jadwal 5 tahunan


 Mengetahui seluruh kebutuhan planned outage ( major , intermediate , minor inspection)
 Modifikasi besar dan kejadian penting lainnya yang akan dibuat perencanaannya

2. Menghitung dependable capacity untuk setiap entitas dengan cara:


- menghitung total jam produksi yang tersedia
- menghitung perkiraan jam derating
- menghitung perkiraan rata2 derating
- menghitung depandable capacity untuk setiap unit pembangkit (a x kapasitas unit)-(b x c)
3. Membandingkan depandable capacity
4. Jika rencana produksi tidak terpenuhi , dilakukan negosiasi ulang rencana produksi
5. Melakukan estimasi biaya untuk pelaksanaan outage
6. Melakukan kalkulasi perkiraan konsumsi bahan bakar setiap bulan untuk masing2 unit
pembangkit
7. Identifikasi suku cadang dan kebutuhan material outage , yang membutuhkan waktu pengadaan
12 bulan atau lebih
8. Membuat kompilasi draft rencana pemeliharaan 5 tahunan ( jadwal outage , kebutuhan sumber
daya)
9. Membuat kompilasi draft rencana operasi 5 tahunan ( jadwal outage)

Yang dilibatkan

1. Kantor wilayah
2. Manajer unit
3. Deputy manager pemeliharaan
4. Deputy manager operasi
5. Supervisor bidang pemeliharaan
6. Supervisor bidang operasi
7. Supervisor bidang enjinering

B. Rencana Tahunan
 Identifikasi sedini mungkin puncak beban kerja dapat diperkirakan
 Sedini mungkin menjawab permasalahan puncak beban kerja dengan:
- Mengatur jadwal yang memiliki frekuensi lebih rendah , misalnya tahunan atau 6 bulanan
- Menunda perkerjaan yang memiliki frekuensi tinggi seperti tugas harian atau mingguan
- Mengeliminasi kegiatan yang tidak perlu
- Alokasi kegiatan2 yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja yang lebih rendah kualifikasinya
- Melakukan rev iew terhadap persyaratan tenaga kerja
3. Untuk melakukan kerangka kerja baseline dalam periode satu tahun , sebagai roadmap dimana
corrective maintenance dilakukan

Rencana tahunan harus di review dan diperpanjang setiap tiga bulan

Yang dilibatkan untuk menyusun rencana

1) Kantor wilayah
2) Manajer unit
3) Deputy manager pemeliharaan
4) Deputy manager operasi
5) Supervisor bidang pemeliharaan
6) Supervisor bidang operasi
7) Supervisor bidang enjinering

C. Rencana 3 bulanan
 Untuk merencanakan dan menjadwalkan outage untuk overhaul dan project besar lain yang
akan dilakukan dalam 3 bulan kedepan/ peride 3 bulanan

Yang dilibatkan :

1) Manajer unit
2) Deputy manager pemeliharaan
3) Deputy manager operasi
4) Supervisor bidang pemeliharaan
5) Supervisor bidang operasi
6) Supervisor bidang enjinering

D. Rencana Mingguan
 Untuk menyiapkan jadwal pekerjaan , diluar dari planned outage , untuk setiap bagian
pemeliharaan di minggu berikutnya
- Kegiatan rencana mingguan dilakukan setiap hari senin , ekstrak seluruh WO ( Work order)
normal ( baru dikerjakan setelah 7 hari didepan dan tidak tergolong planned outage

Yg dilibatkan :

1) Deputy manager pemeliharaan


2) Deputy manager operasi
3) Supervisor bidang pemeliharaan
4) Supervisor bidang operasi
5) Supervisor bidang enjinering
E. Rencana harian
 Untuk mereview dan mengidentifikasi work order yang perlu segera ditindak lanjuti , serta
membahas service request yang terbit setiap hari untuk dilakukan planning and schedulling

Fungsi agenda :

- Bidang perencanaan dan pengendalian operasi menyampaikan kondisi unit terakhir


- Membahas backlog emergency repair
- Tidak untuk mendiskusikan incident log sheet
- Untuk menentukan urgensi dan tindakan pemeliharaan yang dibutuhkan
Urgent , normal , outage
- Menentukan tanggal tindakan pemeliharaan diharapkan selesai
- Review pekerjaan urgent untuk backlog
- Review pekerjaan urgent yang hampir backlog

Yang dilibatkan:

1) Deputy manager pemeliharaan


2) Deputy manager operasi
3) Supervisor bidang pemeliharaan
4) Supervisor bidang operasi
5) Supervisor bidang enjinering

Eksekusi pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dibahas dalam WO dan WP&C management sbg berikut :

1. Non tactical maintenance yaitu pemeliharaan tidak terencana yang mencakup pemeliharaan
emergency dan pemeliharaan corrective
2. Tactical maintenance yaitu pemeliharaan terencana mencakup preventive maintenance , project
/ modifikasi , pemeliharaan predictive dan run to failure

Pemeliharaan corrective

 Kegiatan pemeliharaan yang tidak terjadwal , yang dilakukan untuk mengembalikan


( memperbaiki dan adjustment) peralatan yang tak bekerja atau berfungsi .dapat dilakukan saat
beroperasi, standby atau tidak beroperasi

Pemeliharan Emergency

 Pemeliharaan yang harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau akibat
lain yang serius, kasus terjadi dimana unit mengalami force outage . perbedaan antara
corrective terletak pada tingginya dampak terhadap operasional unit maupun keselamatan kerja
dan keselamatan instalsai.

Pemeliharaan Modifikasi

 Pemeliharaan yang dilakukan untuk suatu proyek atau modifikasi peralatan atau unit , baik
mengembalikan atau menambahkan kemampuan dan keandalan peralatan maupun unit
pembangkit. Pelaksanaan ini bersifat menambah asset atua menyempurnakan kinerja
peralatan/unit . kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari problem solving yang
direkomendasikan bidang ENJ berupa tes Failure Defense Task atau Engineering change
management. Kegiatan ini termasuk tindak lanjut dari corrective dan repair, pekerjaan ini diluar
standard inspection meskipun pengerjaannya pada waktu inspection.

Anda mungkin juga menyukai