Anda di halaman 1dari 4

1.

Pemeriksaan Dokunen
a. Spesifikasi generator
1) Periksa name plate generator.
2) Periksa katalog mesin.
b. Buku manual operasi generator
1) Periksa kesesuaian buku dengan tipe generator yang ada di name plate.
c. Gambar pengawatan sistem pengaman
1) Periksa dibagian casing badan mesin.
d. Jaminan/garansi pabrik
1) Periksa manual book.
e. Data uji emisi
1) Periksa hasil uji emisi dengan meggunakan gas analyser.
2) Sesuaikan hasil data uji dengan standar.

2. Pemeriksaan Kesesuaian Desain

3. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual dilakukan secara visualisasi pada objek yang berada pada
permukaan dan dapat terlihat.
a. Kelengkapan peralatan proteksi
1) Periksa bagian sistem kelistrikan mesin.
2) Periksa isolasi kabel.
b. Pengawatan peralatan listrik
1) Periksa bagian sistem pengawatan listrik mesin.
c. Sistem pembumian
1) Periksa pada instalasi mesin.
d. Kebocoran bahan bakar minyak
1) Periksa kebocoran pada bagian sistem bahan bakar, adakah tetesan dari bahan bakar
minyak atau tidak.
e. Kebocoran pelumas
1) Periksa kebocoran pada bagian sistem pelumas, adakah tetesan dari oli pelumas atau
tidak dibagian mesin.
f. Ketersediaan alat pemadam kebakaran
1) Periksa bagian di sekitar sistem mesin, apakah tersedia peralatan pemadam kebakaran
seperti APAR ataupun hydrant.
g. Tanda-tanda bahaya listrik
1) Periksa adakah gambar tanda arahan bahaya listrik di beberapa komponen maupun
lokasi sekitar mesin.
2) Periksa menyeluruh sistem dan peralatan untuk melihat potensi bahaya listrik.
h. Pengolahan limbah minyak bekas
1) Periksa kondisi minyak bekas secara visual penglihatan.
2) Periksa keadaan sekitar mesin apakah ada tetesan limbah minyak yang terjatuh.

4. Evaluasi Hasil Uji Peralatan dan Sistem


a. Pengukuran tahanan isolasi
1) Persiapkan alat ukur uji tahanan isolasi (megger).
2) Persiapkan alat yang akan diukur.
3) Melakukan pengecekkan baterai megger.
4) Melakukan mekanikal zero check.
5) Melakukan elektrikal zero check.
6) Pastikan kabel yang akan diukur tidak terhubung dengan sumber listrik.
7) Pasang kabel test ke peralatan yang akan diukur.
8) Pilih tegangan ukur sesuai dengan tegangan kerja alat yang akan diukur.
9) Nyalakan megger dan baca hasil pengukuran.
10) Catat hasil pengukuran.
b. Pengujian pengaman elektrik
1) Persiapkan alat ukur uji pengaman elektrik (Portable Relay Tester).
2) Persiapkan pengaman elektrik (MCB).
3) Rangkai Portable Relay Tester dengan MCB.
4) Atur arus yang akan diberikan pada MCB.
5) Melakukan pengujian MCB dengan arus yang diberikan.
6) Nilai waktu trip MCB akan muncul pada layar Portable Relay Tester.
7) Catat hasil pengukuran.
c. Pengujian pengaman mekanik
1) Persiapkan alat ukur uji pengaman mekanik (NDT : Ultrasonic).
2) Persiapkan pengaman mekanik yang akan diukur (casing).
3) Bersihkan dahulu pengaman mekanik yang akan di ukur dan keringkan.
4) Lakukan pengujian terhadap bagian yang berlubang/berkeluk pada pengaman
mekanik dengan Ultrasonic.
5) Baca hasil ukur pengujian pada layar Ultrasonic.
6) Catat hasil pengukuran.

5. Pengujian Unit
a. Uji tanpa beban (no lead test)
1) Pastikan semua alat sudah dipersiapkan (Alat Ukur).
2) Pastikan APD sudah digunakan (Safety Helmet, Wearpack, dll).
3) Siapkan catatan untuk mencatat hasil pengujian mesin ketika tanpa beban.
4) Nyalakan mesin sesuai prosedur Start-up Mesin.
5) Untuk pengujian pertama, dilakukan pengujian tanpa beban yang artinya mesin belum
diberi beban (0 kW).
6) Catat data-data yang diperlukan untuk analisa pengujian mesin ketika beban nol (0
kW).
b. Uji pembebanan
1) Setelah pengambilan data untuk beban nol sudah selesai, kemudian dilanjut untuk
pengujian mesin dengan beban (5 kW).
2) Untuk pengujian mesin dengan beban (5 kW), sebelumnya siapkan catatan untuk
mencatat hasil pengujian mesin ketika beban (5 kW).
3) Beri beban pada mesin dengan cara menaikkan ke posisi off pada MCB yang terletak
pada generator, pilih beban 5 kW.
4) Catat data-data yang diperlukan untuk analisa pengujian mesin ketika beban (5 kW).
c. Uji kapasitas mampu
1) Setelah pengambilan data untuk beban (5 kW) sudah selesai, lanjut untuk pengujian
mesin dengan full beban (11 kW).
2) Untuk pengujian mesin dengan full beban (11 kW), sebelumnya siapkan catatan untuk
mencatat hasil pengujian mesin ketika full beban (11 kW)
3) Beri beban pada mesin dengan cara menaikkan ke posisi off pada MCB yang terletak
pada generator, pilih beban 11 kW (untuk full beban, pastikan MCB untuk beban 5
kW dalam keaadaan ON)
4) Catat data-data yang diperlukan untuk analisa pengujian mesin ketika full beban (11
kW).
5) Ketika data-data yang diperlukan sudah dicatat, stop mesin sesuai prosedur STOP
MESIN.

Anda mungkin juga menyukai