Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN

“Anggaran Penjualan”

Tugas ini dibuat untuk memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Anggaran Penjualan

Yang Diampu oleh Bapak Muh.Hamzah, MM.

Oleh :

1. Putri Ananda Sayekti 1842400026


2. Wildatul Aluf 1842400023

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Anggara Perusahaan dengan judul makalah “Anggaran
Penjualan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kraksaan, 25 Februari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya dibidang ekonomi memerlukan
pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan
sebagai salah satu komponen didalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan pengelolaan dan
pengoperasian perusahaan maupun manajemennya, karena manajemen sangat menentukan proses
pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan


kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal tersebut, manajemen harus berupaya sebaik-baiknya
agar seluruh kegiatan opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan
pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi-
fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana terinci dan
menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu
dimasa yang akan datang, agar angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan
terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan. Pada umumnya angaran perusahaan disusun
dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub masalah
sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Anggaran Penjualan ?


2. Apa itu Konsep Anggaran Penjualan ?
3. Bagaimana Politik Harga dalam Anggaran Penjualan ?
4. Bagaimana Pengaruh Upaya Marketing terhadap Volume Penjualan ?
5. Apa saja Langkah dalam Menyusun Rencana Penjualan ?
C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan.


2. Mengetahui Konsep Anggaran Penjualan.
3. Mengetahui Politik Harga dalam Anggaran Penjualan.
4. Mengetahui Pengaruh Upaya Marketing terhadap Volume Penjualan.
5. Mengetahui Langkah dalam Menyusun Rencana Penjualan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Penjualan

Berikut ini beberapa pengertian anggaran penjualan baik secara umum maupun secara khusus
banyak dikemukakan oleh para pakar ekonomi baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal
dari luar negeri adalah sebagai berikut :

Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut: anggaran
penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah
(kuantitas) harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.

Sedangkan menurut Moekijat (2000) menyatakan bahwa: Anggaran penjualan adalah suatu
perkiraan yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan. Berdasarkan dua definisi di atas, penulis
memberikan kesimpulan bahwa pada dasarnya anggaran itu merupakan sebuah rencana yang dinyatakan
dalam bentuk kuantitatif pada periode tertentu yang biasanya dinyatakan dalam periode tahun.

B. Konsep Anggaran Penjualan

Komponen-Komponen Pokok Konsep Anggaran Penjualan adalah sebagai berikut :

1. Dasar-dasar penyusunan anggaran:


a) Menyusun tujuan perusahaan
b) Menyusun strategi perusahaan
c) Menyusun forcast perusahaan

2. Menyusun anggaran penjualan:


a) Anggasran promosi dan advertensi
b) Anggaran biaya-biaya penjualan
c) Rencana pemasaran

Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan (approach). Masing-


masing cara pendekatan mempunyai konsekuensi yang berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan
cara pendekatan mana yang paling menguntungkan. Dalam melakukannya perlu dipertimbangkan
beberapa faktor, seperti:
 Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan seperti :
1. Luas pasar
 Bersifat local
 Bersifat regional
 Bersifat nasional
2. Keadaan persaingan
 Bersifat monopoli
 Bersifat persaingan bebas
 Bersifat persaingan monopolistis
3. Kemampuan pasar untuk menyerap barang
4. Keadaan/ sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan
 Konsumen akhir
 Konsumen industry

 Kemampuan financial
a. Kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan.
b. Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan (modal kerja).
c. Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan.

 Keadaan personalia
a. Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau berlebihan
b. Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas-tugasnya agar target yang
ditentukan tercapai

 Dimensi waktu Forecast penjualan, dapat dikatakan sebagai suatu teknik untuk memproyeksikan
tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu dengan berbagai asumsi yang
berbeda pula. Forecast penjualan merupakan suatu alat yang penting, yang dapat mempengaruhi
manajer dalam membuat perencanaan penjualan. Perencanaan penjualan adalah juga meliputi
perencanaan advertensi dan promosi, perencanaan biaya-biaya penjualan dan rencana pemasaran.
Rencana pemasaran inilah yang kemudian sering dianggap sama dengan rencana penjualan, yakni
mengkuatifisir penjualan salam rupiah dan unit untuk periode waktu yang tertentu.

D. Politik Harga dalam Anggaran Penjualan


E. Pengaruh Upaya Marketing terhadap Volume Penjualan
F. Langkah dalam Menyusun Rencana Penjualan
a. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang
akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya
seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-
masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.

b. Rincian daerah pemasaran.


Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai
daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam
penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk
perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta
memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini
akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai
dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis
dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau
kelompok kota tujuan pemasaran.

c. Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang
menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran
yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan
yang menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk
perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-masing
daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui dan diawasi
pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah pemasaran ini
tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa
kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara
satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.

d. Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai
adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah
tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan
perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk
perusahaan ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa
banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian
dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan
pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam
anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan
pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu
pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi
dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat
disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan
dengan anggaran penjualan yang ada.

e. Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun.
Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan
tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian
penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan
anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun
perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan
perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada.
Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya
pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola
penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola
ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang
bersangkutan.

Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjualan
produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan,
semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan
pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.

Anda mungkin juga menyukai