Manajemen Pemasaran Menentukan Strategi Produk
Manajemen Pemasaran Menentukan Strategi Produk
Disusun oleh :
Kelompok 1 ( Satu)
PAITON PROBOLINGGO
MANAJEMEN PEMASARAN MENENTUKAN STRATEGI PRODUK
Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
B. Klasifikasi Produk
a. Bahan dan suku cadang (material and parts) adalah barang yang
seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Bahan dan suku cadang
dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1. Bahan mentah, dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu :
a. Produk pertanian (gandum, kapas, ternak, buah-buahan). Produk
pertanian dipasok oleh banyak produsen, yang menyerahkan
produknya ke perantara pemasaran, selanjutnya perantara
pemasaran ini menyediakan jasa pengumpulan, pemeringkatan,
penyimpanan, transportasi, dan penjualan. Sifat produk pertanian
yang dapat musnah dan musiman menimbulkan praktik pemasaran
khusus, dimana karakter komoditas mereka menghasilkan kegiatan
iklan dan promosi yang relatif sedikit.
b. Produk alami (ikan, kayu, minyak mentah). Pasukan produk alami
terbatas, produk alami biasanya mempunyai volume yang besar
dan nilai unit yang rendah serta harus dipindahkan dari produsen
ke pengguna.
2. Bahan dan suku cadang manufaktur, dibagi menjadi dua kategori yaitu :
a. Bahan komponen (besi, benang, semen, kabel). Bahan komponen
biasanya diproses lagi, misal : bijih besi diolah menjadi baja,
benang ditenun menjadi pakaian.
b. Suku cadang komponen, memasuki produk jadi tanpa perubahan
bentuk lagi, seperti ketika motor kecil dipasang pada penyedot
debu, dan ban dipasang pada mobil.
b. Barang modal (capital items) adalah barang tahan lama yang memfasilitasi
pengembangan/pengelolaan produk jadi. Barang modal mencakup dua
kelompok yaitu :
Diferensiasi
b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi Jasa
a. Kemudahan pemesanan (ordering ease), mengacu pada seberapa mudah
pelanggan menempatkan pesanan dengan perusahaan.
b. Pengiriman (delivery), mengacu pada seberapa baik produk atau jasa
dibawa ke pelanggan. Pengiriman meliputi kecepatan, akurasi, dan
perawatan sepanjang proses.
c. Instalasi (instalation), mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk
membuat produk beroperasi dilokasi yang direncanakan. Kemudahan
instalasi menjadi titik penjualan sebenarnya, terutama ketika pasar sasaran
masih awam dengan teknologi.
d. Pelatihan pelanggan (customer training), mengacu pada pelatihn karyawan
pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan
efisien.
e. Konsultasi pelanggan (customer consulting), mengacu pada data, sistem
informasi, dan layanan nasihat ynag ditawarkan penjual kepada pembeli.
f. Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair), menggambarkan
program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk
yang dibeli dalan kondisi yang baik. Jika terjadi maaalah layanan,
pelanggan dapat menggunakan berbagai sarana online untuk menemukan
solusi.
g. Pengembalian, meski pengembalian produk pasti merisaukan pelanggan,
produsen, pengecer, dan distributor, pengembalian juga menjadi realitas
tak terhindarkan dari bisnis, terutama pembelian online. Pengembalian
produk dalam dua cara yaitu :
1. Pengembalian yang dapat dikendalikan yang dihasilkan dari
masalah, kesulitan, atau kesalahan penjual atau pelanggan dan
sebagian besar dapat dihilangkan dengan strategi dan program
yang tepat oleh perusahaan atau mitra rantai pasokannhya.
2. Pengembalian yang tidak dapat dikendalikan tidak dapat
dihilangkan oleh perusahaan dalam jangka panjang melalui sarana
apapun.
Salah satu strategi pengembalian dasar yang dapat diterapkan perusahaan adalah
berusaha menghilangkan akar penyebab pengembalian yang dapat dikendalikan
sementara pada saat yang sama mengembangkan proses penanganan untuk
pengembalian produk yang tidak dapat dikendalikan. Tujuan strategi
pengembalian produk ini adalah membuat produk yang dikembalikan menjadi
lebih sedikit dan persentase tingkat pengembalian yang dapat dikembalikan ke
saluran distribusi untuk dijual kembali lebih tinggi.
3. Analisis lini-produk
2. Profil pasar
Manajer lini produk harus menganalisis bagaimana lini tersebut
diposisikan terhadap lini pesaing. Perlu dilakukan pemetaan produk yaitu
mengidentifikasi segmen pasar untuk mengetahui posisi produk yang
ditawarkan perusahaan.
4. Panjang lini-produk
Tujuan perusahaan adalah mempengaruhi panjang lini produk. Lini produk
cenderung makin memanjang lama-kelamaan. Kelebihan kapasitas produksi
menimbulkan tekanan bagi manajer lini produk untuk mengembangkan jenis-
jenis produk baru. Suatu perusahaan dapat memperpanjang lini produknya
dengan dua cara; merentangkan lini dan mengisi lini.
a. Perpanjangan lini
Terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya melampaui
cakupannya sekarang.
1)Perpanjangan ke pasar bawah.
Suatu perusahaan yang berada di pasar menengah ingin
memperkenalkan lini dnegan harga yang lebih rendah karena
salah satu dari ketiga alasan berikut;