NIM : 223180025
TEKNIK INFORMATIKA-S1
UNIVERSITAS AKI
2019
SEJARAH RISET OPERASI DAN PERUSAHAAN
A. SEJARAH
Menurut Tjuju Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati (2009:1-2) menyatakan, sejak
revolusi industri, dunia usaha tampaknya telah diwarnai pertumbuhan dalam hal ukuran
(besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami
perubahan yang cukup mencolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan
segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut.
Perkembangan spesialisasi ini, bagaimanapun juga telah menciptakan masalah-
masalah baru yang sekarang masih terjadi diberbagai organisasi. Salah satu masalah
kecendrungan unit-unit suatu organisasi tumbuh secara relative menjadi “kerajaan” yang
otonomi dengan tujuan-tujuan dan system-sistem nilai sendiri, oleh sebab itu kehilangan
pandangan bagaimana kegiatan-kegiatan dan tujuan-tujuan mereka disatukan pada
keseluruhan organisasi. Di samping itu, kompleksitas dan spesialisasi dalam suatu
organisasi menimbulkan kesulitan yang semakin besar untuk mengalokasikan sumber
daya-sumber daya yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan organisasi yang bermacam-
macam dengan cara yang paling efektif sebagai organisasi keseluruhan. Masalah-
masalah ini dan kebutuhan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
memecahkannya, telah menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik riset operasi.
Senada dalam Siang (2011: 1-2) menyatakan, bahwa masalah Riset Operasi
(Operation Research) pertama kali muncul di inggris selama perang dunia II. Inggris
mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam pemakaian radar selama
perang. Mereka menamakan pendekatan itu sebagai Operation Research karena mereka
menggunakan ilmuwan (scientist) untuk meneliti (Research) masalah-masalah
operasional selama perang. Ternyata pendekatan sangat berhasil dalam pemecahan
masalah operasi konvoi, operasi kapal selam, strategi pengeboman dan operasi
pertambangan. Aplikasi ini menyebabkan riset operasi didefinisikan sebagai : ”seni
memenangkan perang tanpa berperang” (Whitehouse, 1976).
Setelah perang usai, para praktisi riset operasi kemudian berkonsentrasi untuk
memformalkan ilmu/pendekatan yang mereka kembangkan selama perang dan mencari
aplikasinya dalam sektor industri. Beberapa pendekatan sudah dimulai dalam bidang
industri oleh Frederick W. Taylor, yang menimbulkan ilmu tersendiri dalam bidang
teknik industri, kebanyakan bisnis adalah bisnis-bisnis mikro yang dikelola oleh satu
orang saja. Akan tetapi dengan otomatisasi maka manajemen dan spesialisasi dapat
dikembangkan. Otomatisasi tersebut menyebabkkan timbulnya permasalahan baru dalam
manajemen. Akibatnya, munculnya ilmu-ilmu disiplin baru seperti reiset pasar,
manajemen keuangan, dll. Masing-masing ilmu tersebut menyelesaikan permasalahan
tanpa memperhatikan organisasi secara keseluruhan. Seorang manajer harus menentukan
penyelesaian secara keseluruhan, bukan pada bagian masing-masing. Penyelesaian
bagian masing-masing mudah dicari tetapi optimum secara keseluruhan sulit ditemukan.
Riset Operasi membantu manajer dalam menyelesaikan masalah yang terkait interaksi
seluruh obyek terhadap solusi terbaik pada seluruh item.
Riset operasi berhubungan dengan prinsip optimisasi, yaitu bagaimana cara
menggunakan sumber daya (waktu, biaya, tenaga, dll) untuk mengoptimalkan hasil.
Mengoptimalkan hasil bisa berarti memaksimukan (menguntungkan/ hasil yang
didapatkan) atau meminimumkan (merugikan/hasil yang dikeluarkan).
Beberapa contoh kasus dalam sehari-hari yang berhadapan dengan riset operasi
dalam Siang (2009:2) antara lain:
a. Ada berapa jalur darat yang bisa dilalui dari Jakarta ke Yogyakarta? Jalur mana yang
paling optimal dari segi darat? Dari segi waktu? Dari segi biaya?
b. Pembuatan kaleng untuk menyimpan makanan, berapa ukuran kaleng (volume dan
diameter) agar volume tertentu membutukan bahan seminimum mungkin?
c. Pengaturan traffic light. Berapa lama lampu hijau harus menyala pada setiap sisi agar
antrian kendaraan seminimum mungkin?
d. Operations Research Society of America mendefinisikan Riset Operasi sebagai
berikut: “Riset Operasi berhubungan dengan keputusan ilmiah tentang bagaimana
mengoptimalkan rancangan dan operasi mesin SDM yang biasanya menjadi
kendala/keadaan tertentu dimana sumber terbatas.”
Beberapa masalah dalam industri saat ini terus berkembang, sehingga penggunaan
komputer dalam RO continuous mengalami upgrading terutama dalam menghadapi
International rivalry dan productivity problem. Tanpa bantuan komputer terutama dalam
software khusus untuk RO sangat impossible untuk finishing problem yang cukup besar
dan complicated. Program aplikasi software yang support menganalisa dan biasa
digunakan antara lain adalah QM, QSB+, Tora, Mathematicha, LINDO (Linear,
Interactive and Discrete Optimizer), POM For Windows dan sebagainya.
B. PERKEMBANGAN RISET OPERASI
Ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi dalam pengembangan riset
operasional. Pertama yaitu kemajuan fundamental yang dibuat di pertama dalam
pengembangan metode yang ada terhadap riset operasional. Sesudah perang, banyak
ilmuwan yang berpartisipasi dalam tim riset operasional atau yang mendengarkan
keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan penelitian relevan terhadap suatu bidang,
yang mengatakan pengembangan penting dari sudut seni yang dihasilkan. Salah satu
referensi paling penting yaitu ditemukannya metode simpleks untuk menuntaskan
permasalahan pemrograman linear oleh George Dantzig tahun 1947. Banyak metode
riset operasional, menyerupai pemrograman linear, pemrograman dinamis, teori antrian
dan teori inventori sudah dikembangkan dengan baik di simpulan tahuan 1950- an.
Faktor kedua yaitu perkembangan teknologi komputer.
Perhitungan kompleks sering harus dilakukan untuk permasalahan kompleks. Jika
dilakukan dengan tangan (secara manual) sering menjadi masalah dan bahkan sering
mustahil dilakukan. Pengembangan komputer digital elektronik dengan kemampuan
melaksanakan perhitungan aritmetik tinggi sudah mempersembahkan penyelesian yang
ribuan atau jutaan kali lebih cepat daripada yang bisa insan lakukan dengan tangan.
Perkembangan disiplin operation research diawaili dari keberhasilan-keberhasilan
penelitian dari kelompok kelompok studi militer yang kemudian sudah menarikdanunik
kalangan Industriawan untuk memmenolong mempersembahkan banyak sekali solusi
terhadap masalah-masalah manajerial yang rumit. Dalam perkembangannya kini ini,
Operation Reseach (OR) banyak diterapkan dalam menuntaskan masalah-masalah
administrasi untuk meningkatkan produktivitas atau efisiensi. Operation Reseach sering
dinamakan sebagai Management Science.
o Pengertian Riset Operasional Secara harfiah kata operation sanggup didefenisikan
sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesis.
Sementara kata riset (research) yaitu suata proses yang terorganisasi dalam mencari
kebenaran akan masalah atau hipotesis tadi. Kenyataannya, sangat susah untuk
mendefenisikan Operation Research, terutama alasannya yaitu batas-batasnya tidak
jelas. Operation Reseach mempunyai bermacam- macam penjelasan, diberikut ini
beberapa kutipan defenisi operation research yang dikemukan oleh para andal
operation research dalam banyak sekali literature.
o Riset Operasi yaitu suatu aplikasi dari banyak sekali metoda ilmiah untuk tujuan
penguraian terhadap masala-masalah yang kompleks yang muncul dalam
pengarahan dan pengelolaan dari suatu sistem besar (manusia, mesin-mesin, bahan-
bahan, dan uang) dalam bidang perindustrian, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan.
Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari sistem,
menggabungkan banyak sekali faktor menyerupai peluang dan resiko, untuk
meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi, atau
pengawasan. Tujuannya yaitu memmenolong pengambil keputusan menentukan
kebijaksanaan dan tindakannya secara ilmiah. (Operation Research Society of Great
Britain).
Riset Operasi berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana
merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin secara terbaik, biasanya
membutuhkan alokasi sumber daya yang langka. (Dari buku Operation Reseach
Principiles and Practice, karangan A.Ravindram dan Don T. Phillips dan James J.
Solberg, dikutip dari Operation Reseach Society of America). Riset Operasional
berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana merancang dan
menjalankan sistem manusia-mesin secara terbaik, biasanya membutuhkan alokasi
sumber daya yang langka. Operations research yaitu pendekatan dalam pengambilan
keputusan yang ditandai dengan penerapan pengetahuan ilmiah melalui perjuangan
kelompok antar disiplin yang bertujuan menentukan penerapan terbaik sumberdaya
yang terbatas. (Churchman, Ackoff dan Arnoff, 1957). Operations research
dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan, seperangkat metode,
sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu ekspansi dari
disipilin-disiplin utama (matematika, metode, ekonomi), suatu disiplinbaru, suatu
lapangan kerja, bahkan suatu agama. OR mungkin beberapa dari tiruana hal ini.
(S.L. Cook dalam Little Chid, 1977) Berbagai defenisi diatas yang muncul dari
banyak sekali andal operation research alasannya yaitu begitu luasnya bidang dan
kajian yang sanggup dimasuki oleh disiplin ilmu operation reseach, banyak sekali
defenisi diatas paling tidak ada rangkuman yang bisa diambil terkena arti kata riset
operasional, yaitu : 1. Riset Operasional meliputi beberapa aspek dua kata yaitu riset
yang harus memakai metode ilmiah dan operasional yang berafiliasi dengan proses
atau berlangsungnya suatu kegiatan (proses produksi, proses pengiriman barang /
militer / senjata, proses pemdiberian pelayanan melalui suatu antrian yang panjang).
Definisi lain yaitu : Riset Operasional yaitu aplikasi metode ilmiah terhadap
permasalahan yang kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang
luas terkena kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintahan dan pertahanan.
o Tahapan Studi Riset Operasional yaitu Kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama
terdiri dari penentuan tujuan optimasi, identifikasi alternatif keputusan dan sumber
daya yang membatasi kegiatan atau aktifitas untuk mencapai tujuan. Merumuskan
atau mendefinisikan duduk masalah yang akan dipecahkan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai berdasarkan keadaan adil. Biasanya harus memperhatikan tiga hal
yaitu :Pertama, uraian yang tepat terkena tujuan yang akan dicapai,kedua,
identifikasi daripada adanya alternatif dalam keputusan yang menyangkut suatu
sistem, ketiga, mengenali adanya pembatasan- pembatasan (limitation, restriction
dan juga persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan sistem yang bersangkutan dengan
pemecahan persoalan). Tahapan ini akan dilakukan secara bahu-membahu antara
analis Riset Operasional dengan pengguna atau pengambil keputusan. Jika
identifikasi permasalahan sudah terperinci dan lengkap, model keputusan sanggup
dibangun Salah satu alasan pembentukan model dalam riset operasional yaitu untuk
menemukan variabel-variabel apa yang penting dan menonjol yang berkaitan erat
dengan penyelidikan relasi yang ada diantara variabel-variabel itu.
Teknik-metode kuantitatif menyerupai statistik dan simulasi bisa digunakan.
Model sanggup diklasifikasikan dalam banyak cara, contohnya berdasarkan
jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajatnya. Kriteria
yang paling biasa yaitu jenis model yang meliputi iconoc (physical), analogue
(diagramatic) dan symbolic (mathematical). Model yang paling tepat harus
digunakan, alasannya yaitu kesalahan pembentukan model akan menimbulkan
kesalahan pencapaian solusi optimum. Pemilihan model juga akan didasarkan pada
waktu dan biaya yang tersedia. Tahapan penyelesaian model dilakukan dengan
menentukan salah satu metode yang tersedia di RO. Penyelesaian sanggup dilakukan
memakai perangkat lunak komputer alasannya yaitu cukup tersedia perangkat lunak
dengan banyak sekali kemampuan di pamasukan. Untuk model yang sederhana
tentunya dengan mudah sanggup diselesaikan secara manual dengan atau tanpa
menolongan kalkulator. Model ditetapkan valid kalau sanggup mempersembahkan
prediksi yang masuk budi akan kinerja sistem. Metode umum yang dipakai untuk
mengusut validitas model yaitu membandingkan solusi yang diperoleh dengan data
kemudian yang tersedia dari system nyata. Model dikatakan valid kalau pada kondisi
input yang sama dengan sistem konkret menghasilkan kinerja sistem yang sama
dengan sistem nyata. melaluiataubersamaini kata lain bahwa model sah (valid)
apabila sanggup mempersembahkan prediksi yang sanggup mengemban amanah dari
hasil proses suatu sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari model
tersebut untuk mewakili keadaan yang bekerjsama terjadi (real world) Tahap
terakhir ialah implementasi. Tahapan ini meliputi beberapa aspek penerjemahan
solusi optimal yang diperoleh pada tahap penyelesaian model ke dalam instruksi
operasional yang sanggup dimengerti oleh individu yang menjalankan sistem.