Baruan penjualan (sales mix) adalah kuantitas berbagai produk (atau jasa) yang memwakili unit
penjualan total perusahaan. Misalkan saat ini Mary merencanakan untuk mengikuti pameran
berikutnya di Boston. Mary bermaksud akan menjual dua jenis produk perangkat lunak yang
berbeda—Do-All dan Superword—dan menyusun anggaran berikut ini:
Biaya variabel, $120 dan $70 per unit 7.200 2.800 10.000
Marjin kontribusi, $80 dan $30 per unit $4.800 $1.200 6.000
Untuk menghituk titik impas, kita menghitung marjin kontribusi rata-rata tertimbang per unit
untuk kedua produk secara bersama-sama.
Kita juga dapat menghitug titik impas pendapatan untuk kasus multiproduk dengan
menggunakan presentase marjin kontribusi rata-rata tertimbang.
Persentase marjin kontribusi = Marjin kontribusi total = $6.000 = 0,375 atau 37,5%
rata-rata tertimbang Pendapatan total $16.000
Kita berasumsi bahwa jumlah unit output merupakan satu-satunya pemicu pendapatan (revenue
drive) dan pemicu biaya (cost driver). Kita akan menguraikan bagaimana beberapa aspek analisis
CVP dapat digunakan pada kasus umum dengan multi kasus biaya.
Analisis CVP hanya berfokus pada perusahaan dagang. Analisis CVP juga dapat diterapkan
dalam pengambilan keputusan pada perusahaan manufaktur, jasa, dan organisasi nirlaba. Untuk
meneraokan analisis CVP pada organisasi jasa dan nir laba, kita perlu berfokus pada ukuran
output organisasi, yang sifatnya berbeda dari unit berwujud yang dijual perusahaan manufaktur
dan perusahaan dagang. Contoh ukuran output pada berbagai organisasi jasa dan nirlaba adalah:
Mari kita bedakan marjin kontribusi, yang menyediakan informasi untuk analisis CVP, dengan
marjin kotor.
Perusahaan sektor jasa dapat menghitung marjin kontribusi namun tidak dapat menghitung
marjin kotor. Hal ini karena perusahaan sektor jasa tidak mempunyai pos harga pokok penjualan
dalam laporan laba ruginya.
1. Sektor Perdagangan
Perbedaan paling umum antara marjin kontribusi dengan marjin kotor untuk perusahaan
di sektor perdagangan adalah pos biaya variabel yang tidak termasuk dalam harga pokok
penjualan. Marjin kontribusi dihitung dengan mengurangakan semua biaya variabel dari
pendapatan, sementara marjin kotor dihitung dengan mengurangkan hanya harga pokok
penjualan dari pendapatan. Contoh berikut (angka-angka diasumsikan dan dalam ribuan)
menggambarkan perbedaan tersebut:
Laporan Laba-Rugi Kontribusi Menekankan Laporan Laba-Rugi Akuntansi Keuangan
Marjin Kontribusi Menekankan Marjin Kotor
Pendapatan $200 Pendapatan $200
Harga pokok penjualan variabel $120 Harga pokok penjualan 120
Biaya operasi variabel 43 163 —
Marjin kontribusi 37 Marjin Kotor 80
2. Sektor Manufaktur
Untuk perusahaan pada sektor manufaktur, marjin kontribusi dan marjin kotor berbeda
dalam dua hal: biaya manufaktur tetap dn biaya nonmanufaktur variabel. Contoh berikut
ini (angka-angka diasumsikan dan dalam ribuan) menggambarkan perbedaan tersebut: