Bukti Dalam Matematika
Bukti Dalam Matematika
Bukti Dalam Matematika
Pemakaian kata dan istilah yang tepat, artinya kata dan istilah yang tidak
memiliki makna ganda dan tidak mewakili penafsiran yang dapat
menimbulkan kesalahpahaman dalam pengartian
Konsep tata permainan bahasa didasarkan atas dua analogi.
1. Aturan suatu bahasa (tata bahasa, grammar) adalah analog dengan aturan suatu
permainan, memberi makna pada sesuatu dalam bahasa adalah analogi itu untuk
membuuat perubahan permainan.
2. Analogi antara bahasa dan permainan memberi fakta bahwa hanya dalam berbagai
macam bentuk kegiatan manusia suatu kata mempunyai makna.
B. Bukti dalam Matematika
Bukti memberikan kepastian matematis. Oleh karena itu bukti bersifat jelas,
logis, mudah dilihat, serta dapat ditulis kembali
2. Bukti dan Proporsi
Contoh :
Pembuktian √2 merupakan bilangan irrasional
Berikut langkah membuktikan proposisi H ⇒ C benar
• Dimulai dengan mengandaikan bahwa kesimpulan yang akan dibuktikan adalah salah.
Kita sebut pengandaian tersebut sebagai hipotesis R. Hipotesis R tersebut merupakan
hipotesis sementara yang kita gunakan untuk menurunkan suatu pernyataan
yang absurd (maksud dari “absurd” di sini adalah bertentangan dengan sesuatu yang telah
diketahui valid).
• Pernyataan tersebut bisa bertentangan dengan suatu aksioma, teorema ataupun hipotesis
R. Sehingga, karena pengandaian negasi C mengarah ke pernyataan yang tidak benar,
maka C haruslah benar. Hal ini disebut sebagai kesimpulan R.
Contoh:
Proposisi: Jika l dan m adalah garis-garis yang berbeda dan tidak sejajar,
maka l dan m memiliki titik potong yang tunggal
6. Bukti dan Eksperimen
eksperimen merupakan tindakan percobaan dan pengamatan yang dilakukan untuk membuktikan
suatu hipotesis, teori dan pertanyaan tertentu.
Bukti dalam matematika berangkat dari sejumlah proposisi dan dengan penalaran logis
menghasilkan suatu proposisi yang benar tanpa melalui langkah-langkah eksperimen. Kebenaran
proposisi diturunkan dari proposisi-proposisi yang lain semata-mata dengan penalaran logis.
Proposisi matematika adalah suatu proposisi gramatik, oleh karena itu proposisi matematika tidak
dapat disangkal disangkal dengan eksperimen.
Bukti melalui eksperimen tidak dapat diamati atau ditinjau ulang dan oleh karena itu tidak
menghilangkan kemungkinan keraguan. Suatu bukti yang tidak dapat ditinjau ulang, berarti ada
ruang keraguan atau bukti telah rusak.
C. Kesepakatan dalam Matematika
Kriteria kesepakatan dalam matematika tidak hanya merujuk kepada definisi
tetapi juga kesepakatan dalam rangka pengesahan satu bukti. Definisi merupakan
kesepakatan untuk menentukan makna suatu istilah. Hukum-hukum logika
disepakati sebagai alat untuk menguji keabsahan suatu bukti.
Makna adalah penggunaan, yang berarti memahami aturan adalah termasuk sudah memiliki
kemampuan menggunakan aturan pada praktisi matematika.
Melalui praktisi matematika dapat ditentukan apa yang harus dihitung dengan aturan.
Matematika terlihat dalam praktisi manusia, berarti bahwa aturan yang dipelajari dan diikuti
dalam matematika adalah bukan jenis aturan yang dapat diterapkan tanpa berpikir.
Pentaatan aturan adalah tentang melakukan sesuatu untuk penalaran, yang hanya mungkin
untuk suatu kreativitas bagi siapa yang dapat menyusun tujuan yang akan dicapai.
Matematika berdasarkan pada konsepsi pentaatan aturan dan penarikan kesimpulan dapat
dipandang sebagai pelaksanaan aturan.