Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATERI KEPERAWATAN RADIOLOGI

“ACTIVITY”

Dosen Pembimbing: Sri Utami Dwiningsih, MNS.

Disusun Oleh:

Nama : Anggraeni Mega Hapsari

NIM : P1337430119052

Kelas : 1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
2019 / 2020
ACTIVITY

A. Skeletal System
 Fungsi dari sistem skeletal :
- Menyokong jaringan lunak tubuh (menjaga bentuk dan posture tubuh).
- Melindungi struktur tubuh yang lunak (otak, paru, jantung, spinal cord).
- Melengkapi permukaan alat-alat tambahan dari otot, tendon, dan ligament, yang
mendorong tulang dan menghasilkan gerakan.
- Menjadi area penyimpanan garam mineral & lemak.
- Memproduksi sel-sel darah (hematopoiesis).
 Articulation dan joint (sendi) merupakan area dimana tulang mendekat atau
kontak dengan satu dan lainnya.
 Diarthroses atau synovial joints merupakan sendi yang dapat bergerak dengan
bebas.
 Gerakan - gerakan pada diarthric joints : abduction, adduction, flection, extension,
dan rotation.
 Gerakan - gerakan khusus pada lengan bawah, pergelangan kaki, dan klavikula:
supination, pronation, inversion, dan eversion.

B. Tipe-tipe sendi dapat bergerak bebas :


1. Ball-and-socket joint
Flexi-extensi, abduksi-adduksi, dan rotasi.
Contoh : Sendi bahu dan sendi pinggul.
2. Condyloid joint
Flexi-extensi, abduksi-adduksi,
Contoh : sendi pergelangan tangan.
3. Gliding joint
Flexi-extensi, abduksi-adduksi
Contoh : tulang carpal pada pergelangan tangan dan tulang tarsal pada kaki.
4. Hinge joint
Flexi-extensi
Contoh : sendi siku, lutut, dan sendi pergelangan
5. Pivot joint
2
Gerakan terbatas untuk rotasi
Contoh : sendi antara ujung proximal radius dan ulna.
6. Saddle joint
Gerakan adalah side to side dan back dst.
Contoh : trapezium dan metacarpal pada ibu jari
Contoh pergerakan pada Leher

a. Flexion d. Hyperextension

b. Rotation

c. Lateral Flexion

3
Contoh pergerakan pada Bahu

Contoh pergerakan pada Siku Contoh pergerakan pada Pergelangan

4
Contoh pergerakan pada Pergelangan

Radial Devitation Ulnar Deviation

5
Contoh pergerakan pada Jari-jari

Abduction

Adduction Apposition of thumb to finger

C. Muscular System

 Tulang dan sendi memberikan bentuk tubuh dan berguna sebagai penyangga dan
penyokong yang membuat tubuh bergerak → kontraksi dan relaksasi dari
muskuloskeletal.
 Excitability, contractility, extensibility, dan elasticity otot – yg dapat melakukan 3
fungsi penting dari tubuh melalui kontraksi, yaitu :
- Gerakan
- Menjaga posture (kontraksi muskuloskeletal mempertahankan posisi yg seimbang)

6
- Produksi panas (kontraksi muskuloskeletal memproduksi panas dan membantu
menjaga suhu tubuh)

 Ada 3 type otot


- Skeletal
- Cardiac
- Smooth atau visceral
 System muskuloskeletal termasuk :
- Skeletal muscle tissue
- Connective tissue yg terdiri dari organ-organ otot individual, seperti Bicep

D. Nervous System
 System skeletal dan muskular tidak dapat menghasilkan gerakan yang dimaksud tanpa
fungsi nervous system.
 Impuls2 syaraf yang menstimulasi otot2 untuk berkontraksi :
- Afferent nervous system membawa informasi dari reseptor2 di perifer tubuh ke
central nervous system (mis. Tekanan ringan pada hidung).
- Sel-sel syaraf disebut neuron yang bertanggung jawab memimpin impuls2 dari satu
bagian tubuh ke lainnya.
- Informasi ini diproses oleh central nervous system (CNS) dan respon diputuskan (mis.
Ada lalat di hidung saya. Saya ingin mengusirnya).

7
- Efferent system mengirim respon yg diinginkan dari CNS ke muskuloskeletal dengan
cara somatic nervous system (mis. Otot2 di lengan, pergelangan, dan tangan
berkontraksi dan jari2 mengusir lalat dari muka)

E. Body Mechanics
Body mechanic adalah penggunaan efisien dari tubuh sebagai mesin dan alat2
lokomotif. Penggunaan body mechanic harus benar pada setiap aktifitas dan bahkan
selama periode tidur.
Orthopedic artinya perbaikan atau pencegahan kerusakan pada struktur tubuh untuk
daya penggerak (lokomotif).
 Konsep Body Mechanic
Konsep-konsep yang sangat membantu dlm pemahaman body mechanic yaitu : body
alignment, balance, dan coordinated movement.
a. Body alignment atau posture
Body alignment yang baik adalah alignment pada bagian-bagian tubuh
membiarkan keseimbangan dan kerja yang optimal dari muskuloskeletal, dan
meningkatkan fungsi kesehatan fisik.
Seseorang dengan alignment yg benar – tdk terjadi ketegangan pada sendi, otot,
tendon, atau ligament jika keseimbangan dipelihara.
b. Balance
Objek menjadi seimbang ketika pusat gravitasi dekat dengan dasar penyokong,
garis gravitasi mengarah ke dasar penyokong, dan objek mempunyai dasar
penyokong yang lebar.
Pada manusia, Pusat gravitasi saat berdiri berada di
tengah pelvis sekitar dipertengahan antara umbilicus dan simphysis pubis.
Garis gravitasi adalah garis vertikal yang melewati pusatgravitasi.
Dasar penyokong adalah fondasi yang memberikan kestabilan objek.
“Makin lebar dasar penyokong dan makin rendah pusat gravitasi, makin besar
stabilitas objek.”

8
Efek dasar penyangga dan gravitasi pada keseimbangan

c. Koordinasi Gerakan Tubuh


Menggunakan kelompok otot utama—flexor, extensor, dan abductor dari paha;
flexor dan extensor dari lutut; flexor dan extensor lengan atas dan bawah.
Menggunakan tulang-tulang lengan sebagai pengangkat dan siku sebagai titik
tumpu menfasilitasi pengangkatan sebuah beban melawan kekuatan dorongan
gravitasi.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment and Mobility
1. Developmental Considerations
2. Kesehatan Fisik
3. Kesehatan Mental
4. Lifestyle
5. Attitude dan Value
6. Fatigue dan Stress
7. Faktor-faktor Eksternal

Anda mungkin juga menyukai