Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA OPERASIONAL

TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2016-2018

Disusun oleh:
Elisabeth Maryani Nauk
142160176

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
1. Latar Belakang Penelitian
1

Didirikannya suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan laba

bagi pemiliknya. Suatu perusahaan harus memiliki produk yang dapat

dijual kepada masyarakat untuk dapat menghasilkan laba. Produk yang

dapat dihasilkan perusahaan antara lain berupa bahan mentah, atau barang

jadi yang siap dikonsumsi. Setiap perusahaan harus memiliki berbagai

sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut. Tanpa

adanya sumber daya dan produk perusahaan tidak dapat beroperasi

sehingga perusahaan tersebut tidak dapat menghasilkan laba.

Laba merupakan tujuan umum keberadaan setiap perusahaan, maka

laba usaha adalah elemen penting yang menggerakkan seluruh aktivitas

produktif di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan untuk menghasilkan laba

usaha tersebut menjadi faktor penggerak utama seluruh aktivitas ekonomi

yang dilakukan perusahaan mulai dari menentukan produk yang akan

dihasilkan perusahaan, mencari dan mengumpulkan sumber daya yang

diperlukan sehingga menggerakkan dan mengarahkan setiap sumber daya

yang dimiliki tersebut mencapai tujuan umum perusahaan (Rudianto,

2009).

Unsur-unsur yang mempengaruhi laba adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan perusahaan pada saat proses produksi baik biaya produksi

maupun biaya operasional. Biaya produksi (cost of production) adalah

biaya yang dikeluarkan untuk membuat sejumlah barang atau jasa. Biaya

produksi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Hanggana, 2009)


2

Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar

di dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai

tujuannya yaitu memperoleh laba usaha. Produk yang telah dihasilkan

perusahaan melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan

kepada konsumen melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang.

Biaya operasional terbagi menjadi dua, yaitu biaya pemasaran dan biaya

administrasi umum.

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan

informasi bagi perusahaan manufaktur dalam mengambil keputusan

mengenai biaya produksi dan biaya operasional terhadap laba bersih.

Dari literatur di atas penulis melakukan penelitian dengan judul

“PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA OPERASIONAL

TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2016-2018”. Dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh biaya produksi dan biaya operasional terhadap laba bersih.

2. Rumusan Masalah:

 Apakah biaya produksi berpengaruh terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016-2018?
3

 Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016-2018?

3. Tujuan Penelitian:

 Untuk menemukan bukti secara empiris pengaruh biaya produksi

terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

 Untuk menemukan bukti secara empiris pengaruh biaya

operasional terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

4. Batasan Penelitian

Pada penelitian ini, kami membatasi obyek penelitiannya adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2016-2018 pada sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan

minuman yaitu Campina Ice Cream Industry Tbk, Sariguna Primatirta

Tbk, PT Buyung Poetra Sembada Tbk, Prima Cakrawala Abadi Tbk.

5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah sebagai tambahan

informasi dalam mengambil keputusan sehubungan dengan biaya produksi

dan biaya operasional terhadap laba bersih. Bagi peneliti selanjutnya

sebagai bahan acauan atau pembanding dalam penelitian mengenai objek

masalah yang sama di masa mendatang. Sedangkan bagi investor sebagai

bahan pertimbangan untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut.


4

6. Tinjauan Pustaka

a. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik (Bustami, 2009). Biaya produksi

merupakan sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan

keluaran, nilai keluaran diharapkan lebih besar daripada masukan yang

dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut sehingga kegiatan

organisasi dapat menghasilkan laba.

Menurut Harahap (2008) biaya produksi merupakan biaya yang

dikeluarkan suatu perusahaan pada saat proses produksi dan

merupakan biaya yang sangat mempengaruhi pencapaian laba bersih,

semakin meningkatnya biaya produksi, maka semakin kecil laba bersih

yang diraih atau dicapai suatu perusahaan. Unsur-unsur biaya produksi

meliputi:

1. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membeli bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan

suatu produk jadi tertentu.

2. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan

untuk membayar pekerja yang terlibat secara langsung dalam

proses produksi.
5

3. Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya selain biaya

bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi

juga dibutuhkan dalam proses produksi.

b. Biaya Operasional

Rudianto (2009) mendefinisikan pengertian dari biaya operasional

adalah komponen biaya perusahaan diluar biaya produksi yaitu biaya

untuk memasarkan produk perusahaan hingga sampai ke tangan

konsumen beserta keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan

dengan proses administratif yang dilakukan perusahaan.

Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2013) biaya operasional

adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi tetapi

hanya mencakup biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Rudianto (2009) menyatakandan barang-barang sudah siap dan

barang-barang sudah siap dan barang-barang sudah siap dan barang-

barang sudah siap bahwa biaya operasional terdiri dari dua bagian,

yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

1. Biaya pemasaran adalah biaya yang digunakan pada saat

memasarkan produk. Biaya pemasaran dimulai pada saat biaya

produksi selesai, yaitu pada saat proses produksi selesai dan

barang-barang sudah siap untuk dijual. Biaya pmasaran

mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pemesanan.

a) Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivitas yang

berkaitan dengan upaya untuk mencari dan memperoleh


6

penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup biaya

iklan, pemberian contoh produk, komisi wiranaga, biaya

demo dan lain sebagainya.

b) Biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang

dikeluarkan berkaitan dengan upaya untuk memenuhi

pesanan sesuai keinginan konsumen, yang mencakup biaya

pemenuhan pesanan, yaitu pergudangan, pengepakan dan

pengiriman, pemberian kredit dan penagihan serta

administrasi pemasaran.

2. Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang jumlahnya

relatif tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivitas perusahaan.

Biaya ini tergolong biaya yang tidak berubah dari waktu ke

waktu, kecuali memang direncanakan untuk berubah. Biaya

administrasi dan umum cenderung memiliki sifat tetap,

sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat

aktivitas tertentu dan cenderung dialokasikan dalam jumlah

yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat rencana kerja

yang khusus pada bulan tertentu.

c. Laba Bersih

Laba bersih (net profit) merupakan laba yang telah dikurangi

biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode

tertentu termasuk pajak (Kasmir, 2012).


7

Menurut Harahap (2008) laba adalah naiknya nilai equity dari

transaksi yang bersifat insidentil dan bukan kegiatan utama equity dan

dari transaksi atau kegiatan lainnya yang mempengaruhi entity selama

satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari

pemilik.

Stice et al (2009) mendefinisikan laba terdiri dari empat unsur

utama, yaitu; pendapatan (revenue), beban (eXpense), keuntungan

(gain), dan kerugiaan (loss).

a) Pendapatan (revenue)

Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva

suatu entitas atau pelunasan kewajiban (atau kombinasi dari

keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang,

pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha

terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas

tersebut.

b) Beban (eXpense)

Beban adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau

timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari

penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau

pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau

usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.


8

c) Keuntuangan (gain)

Keuntungan adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih)

dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali

dari suatu entitas dan dari semua transaksi, keja dian dan

kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali

yang berasal dari pendapatan atau entitas pemilik.

d) Kerugian (loss)

Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari

transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari

suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian dan kondisi

lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang

berasal dari pendapatan atau entitas pemilik.

7. Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi

terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

Berdasarkan penelitian Felicia (2018) menyatakan bahwa biaya produksi,

biaya kualitas dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap laba

bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2015. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengajukan

sebuah hipotesis yang akan diuji kebenarannya dengan melakukan

penelitian ini yaitu:


9

H1 = Biaya produksi berpengaruh terhadap laba bersih.

Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Operasional terhadap

Laba Bersih pada PT Mayora Indah Tbk di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

Berdasarkan penelitian Oktapia, dkk (2017) menyatakan bahwa biaya

operasional PT Mayora Indah Tbk mempunyai pengaruh signifikan

terhadap laba bersih PT Mayora Indah Tbk. Berdasarkan uraian tersebut

penulis mengajukan sebuah hipotesis yang akan diuji kebenarannya

dengan melakukan penelitian ini yaitu:

H2 = Biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih.

8. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas maka dapat

digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Biaya Produksi

Laba Bersih

Biaya Operasioanal
10

9. Metode Penelitian

9.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif dengan data sekunder. Metode kuantitatif merupakan

pendekatan ilmiah yang memandang sesuatu realitas itu dapat

diklasifikasikan secara konkret, teramati dan terukur hubungannya dengan

Pvariabel yang bersifat sebab akibat di mana data penelitiannya berupa

angka-angka dan analisisnya menggunaka statistik (Sugiyono, 2011).

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menguji teori, membangun

fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi

statistik, menafsir dan meramalkan hasilnya. Penelitian ini untuk menguji

pengaruh variabel X1 (Biaya Produksi) dan X2 (Biaya Operasional)

terhadap Y1 (Laba Bersih). Untuk menganalisis pengaruh dari masing-

masing variabel teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear

sederhana.

9.2 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan dipilihnya perusahaan

manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur

merupakan perusahaan yang berskala besar jika dibandingkan perusahaan

lain. Perusahaan manufaktur juga memiliki saham yang tahan terhadap

krisis ekonomi. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar produk


11

manufaktur tetap dibutuhkan, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk

rugi.

9.3 Sampel dan Metode Pemilihan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 pada sektor industri

barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yaitu Campina Ice

Cream Industry Tbk, Sariguna Primatirta Tbk, PT Buyung Poetra Sembada

Tbk, Prima Cakrawala Abadi Tbk.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling dimana pengambilan sampel perusahaan dilakukan berdasarkan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2002). Adapun kriterianya adalah

sebagai berikut:

1.) Laporan keuangan per Desember 2016 s.d 2018 dalam rupiah

(Rp)

2.) Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan

dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember.

3.) Data yang tersedia lengkap dan jelas.

9.4 Variabel dan Oprasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau

objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam
12

kelompok itu (sugiyono, 2002). Variabel-variabel dalam penelitian ini

adalah:

a. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas yakni variabel yang mempengaruhi variabel terkait.

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah Biaya

Produksi (X1) dan Biaya Operasioanl (X2). Biaya produksi adalah

biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

(Bustami, 2009). Biaya operasional adalah komponen biaya

perusahaan diluar biaya produksi yaitu biaya untuk memasarkan

produk perusahaan hingga sampai ke tangan konsumen beserta

keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan proses

administratif yang dilakukan perusahaan (Rudianto, 2009).

Rumus menghitung biaya produksi:

Biaya Produksi = Rasio Biaya Bahan Baku

Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung +

Biaya Overhead Pabrik

Rumus menghitung biaya operasional menurut Munawir (2010):

Biaya Operasional = Biaya Penjualan/Pemasaran

+ Biaya Administrasi Umum


13

b. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah Laba

Bersih (Y1). Laba bersih (net profit) merupakan laba yang telah

dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu

periode tertentu termasuk pajak (Kasmir, 2012).

Rumus menghitung laba bersih menurut Harmono (2011):

Laba Bersih = Pendapatan – Biaya/Beban Pajak

9.5 Model Penelitian

Untuk mencari hubungan antar variabel maka

digunakan metode regresi sederhana. Analisis Regesi

Sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk

permodelan hubungan antara 1 variabel dependen dengan

1 variabel independen. Secara sederhana dapat

digambarkan oleh model berikut.


Y = A + BX + e

Keterangan:

Y = variabel dependen.

A = konstanta.

B = Koefisien regesi.

X = Variabel Dependen.
14

E = residu atau error.

DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Bastian dan Nurlela, Akuntansi Biaya. Edisi 4. Mitra Wacana Media.

Jakarta: 2013.

Bustami, Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi. Mitra Wacana Media.

Jakarta: 2009.

Felicia, Gultom Robinhot. 2018. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan

Biaya Promosi terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015”, Jurnal Ilmu Manajemen

METHONOMI 1 (1) : 1-4.

Harahap, Sofyan Safri, Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta: 2008.

Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis (Edisi 1). Bumi Aksara. Jakarta: 2011.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2012.

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta:

2010).

Oktapia Nuripa, Manullang Rizal, Hariyani. 2017. “Analisis Pengaruh Biaya

Produksi dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih pada PT Mayora Indah

Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis dan

Keuangan 11 (2) : 37-38.


15

Rudianto, Penganggaran. Erlangga. Jakarta: 2009.

Stice et al, Akuntansi Keuangan. Buku 1. Edisi 16. Penerjemah Safrida R.

Parulian dan Ahmad maulana. Salemba Empat. Jakarta: 2009.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan

R & D, Bandung, CV Alfabeta.2002. Metode Penelitian

Administrasi, Bandung, CV Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai