Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YUMITA MARISA USRI

NIM : 1705110797

• Jelaskan hubungan antara input dan output?


Jawab :
Hubungan antara input dan output ini menunjukkan pola hubungan penggunaan berbagai
tingkat input untuk menghasilkan tingkat output tertentu Jadi semakin banyak input yang di
keluarkan maka itu akan mempengaruhi tingkat output yg di hasilkan, Namun bisa saja output
yang di hasilkan tidak sesuai dengan yang di harapkan oleh perusahaan atau koperasi

2. Jelaskan bagaimana pengukuran input dan output?


Jawab:

Kebanyakan input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dapat dinyatakan dalam
ukuran-ukuran fisik, seperti jam kerja, liter minyak, rim kertas, dan kwh listrik. Lalu, satuan-
satuan kuantitas tersebut kemudian diterjemahkan ke satuan moneter; uang merupakan penyebut
umum yang memungkinkan nilai dan berbagai sumber daya yang beragam untuk digabungkan
dan dikombinasikan. Nilai uang dari input tertentu biasanya dihitung dengan mengalikan
kuantitas fisik dengan harga per unit (yaitu, jumlah jam kerja dikalikan dengan tarif per jamnya).
Jumlah moneter yang dihasilkan dari perhitungan tersebut yang disebut sebagai “biaya”; dengan
cara ini biasanya input dan pusat tanggung jawab dinyatakan. Biaya adalah suatu ukuran moneter
dan jumlah sumber daya yang digunakan oleh suatu pusat tanggungjawab. Jadi input adalah
sumber daya yang dipergunakan oleh pusat tanggung jawab.

Untuk pengukuran output biasanya lebih sulit. Pada organisasi berorientasi laba,
pendapatan merupakan ukuran dari outputnya tapi output sebenarnya tidak sebatas pendapatan
saja. Contoh: 1.5 meter kain dapat menhasilkan 1 buah blus/baju lengan pendek dewasa. Input
adalah 1.5 meter kain. Proses pengerjaan dilakukan dengan menjahit. Outputnya adalah baju.
Proses di atas dapat kita lihat pada usaha manufaktur berupa garmen/konveksi.

3. Jelaskan konsep dan cara perhitungan efisiensi dan efektivitas?


Jawab:

• EFEKTIVITAS
Secara umum, pengertian efektivitas ini merupakan suatu keadaan yang menunjukkan tingkat
keberhasilan atau juga pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas, serta juga
waktu, sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Rumus : Efektivitas = (Output Aktual / Output Target) ≥ 1

Apabila hasil perbandingan output aktual itudengan output target < 1 maka efektivitas itu tidak
tercapai. Apabila hasil perbandingan output aktual itu dengan output target ≥ 1 maka efektivitas
itu tercapai.

• EFISIENSI
Efisiensi adalah rasio antara output terhadap input atau jumlah output per unit di bandingkan
input. Di beberapa pusat pertanggung jawaban ukuran efisiensi dikembangkan dengan
menghubungkn antara biaya yang sesungguhnya dengan biaya standar yang telah ditetapkan
sebelumnya.

4. Bagaimana konsep penyusunan anggaran ?


Jawab:

Penyusunan anggaran merupakan suatu keputusan manajer untuk menentukan anggara


biaya kebijakan berbeda dari keputusan yang diambil untuk pusat biaya teknik. Dimana manajer
memutuskan apakah anggaran biaya yang diusulkan menunjukkan biaya yang memungkinkan
untuk terjadinya efisiensi. Dalam penyusunan anggaran terbagi tugas menjadi dua hal, yaitu
tugas kontinu dan tugas khusus.

Konsep penyusunan anggaran harus terdiri dari, perencanaan, kegiatan, kesatuan dan
waktu. Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai
gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-
hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Tujuan
utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan maju (feedforward) agar dapat
memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-
hari.

5.Bagaimana konsep dan penerapan perhitungan kinerja?


Jawab :

Menurut hasil diskusi kelompok kami (konsep) Pengukuran kinerja dapat ditujukan untuk
mengukur kinerja unit organisasi ataupun kinerja managernya. Jika disiapkan untuk mengukur
kinerja unit organisasi sebagai entitas ekonomik, pengukuran kinerja mencakupi seluruh biaya
yang terjadi di unit tersebut-tanpa memandang terkendali atau takterkendali. Namun, apabila
disiapkan untuk mengukur kinerja managernya, pengukuran kinerja hanya mengukur elemen-
elemen yang dapat manager kendalikan. Faktor-faktor yang tidak dapat ia kendalikan harus
dieliminasi dari pengukuran.

Manajemen puncak melakukan penelitian tentang efektif tidaknya sebuah proyek penelitian tidak
hanya dari laporan perkembangan keuangan tetapi juga dari diskusi dengan melakukan tatap
muka.

Perhitungan kinerja keuangan manager produksi, misalnya, hanya mengukur biaya produksi
yang dapat dikendalikan (controllable cost) olehnya. Biaya tersebut meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel, serta sebagian biaya overhead tetap.

perhitungan kinerja tidak boleh mengukur biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manager
yang disiapkan laporannya. Memasukkan biaya takterkendali (uncontrollable cost) akan
mengaburkan perhatian manager kepada biaya terkendali yang seharusnya dia perhatikan. Bagi
manager produksi, elemen biaya produksi tak terkendali, antara lain, adalah biaya overhead tetap
yang berupa penyusutan gedung pabrik. Mengapa? Sebab, besar kecilnya penyusutan tersebut
tidak ditentukan oleh manager produksi. Managemen teras lah yang harus bertanggung jawab
atas penyusutan gedung pabrik sebab dialah yang dahulu mengambil keputusan untuk
membangun gedung tersebut.

Anda mungkin juga menyukai