Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hartami Dwi Saputri

NIM : PO.62.20.1.18.093

Kelas : C REG XXI

Matkul : Metodologi Keperawatan

1. Sebuah study kasus “Penerapan Terapi psikoedukasi dalam menurunkan kecemasan


pada pasien hemodialisa” , Coba saudara membuat rumusan masalah untuk judul
tersebut diatas
2. Tulliskan 2 contoh judul penelitian kualitatif usulan anda
3. Jelaskan 3 buah tehnik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitan kualitatif
4. Sebutkan syarat Teknik penarikan/pengambilan sample simple random sampling
( penarikan sample secara Random/Acak sederhana ) dan berikan contohnya

JAWABAN

1. Sugiyono ( 2011 : 55 ) menyatakan bahwa rumusan masalah adalah “ suatu


pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas maka rumusan
masalah dalam penelitian adalah :

Bagaimana Penerapan Terapi Psikoedukasi dalam Menurunkan Kecemasan Pada


Pasien Hemodialisa ?

2. Dua contoh Penelitian kualitatif adalah :

1. Hubungan Tingkat Pengatahuan dengan Motivasi untuk Memeriksa Diri


Pasien Hipertensi pada Lanjut Usia Di Desa Rodok,Kabupaten Barito
Timur.

2. Hubungan antara persepsi tentang penyakit TBC dengan sikap anak remaja
yang mempunyai oaring tua menderita TBC paru.

3. Tiga buah tehnik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif sbb :

1.    Perpanjangan  Keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.


Keikutertaan tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan
perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian. Perpanjangan
keikutsertaan peneliti akan memungkinkan meningkatkan derajat kepercayaan
data yang dikumpulkan. Hal tersebut penting artinya karena penelitian
kualitatif berorientasi pada situasi,sehingga dengan perpanjangan
keikutsertaaan dapat memastikan apakah kontek itu dipahami dan dihayati.
Disamping itu membangun kepercayaan antara subjek dan peneliti memerlukan
waktu yang cukup lama

2.    Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dimaksudkan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur


dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata
lain jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan
pengamatan menyediakan kedalaman.

3.    Trianggulasi

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabahan data yang memanfaatkan


sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak
digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainya. Denzim(1978)
membedakan empat macam trianggulasi sebagi teknik pemeriksaaan yang
memanfaatkan sumber, metode, penyidik dan teori.

a. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik


derajat kepercayaan suatu informasi yag diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton 1987:331) hal tersebut dapat
dicapai melalui:1). Membandingkan data hasil pengamatan dengan data
hasil wawancara,2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan
umum dengan apa yang dikatakanya secara pribadi,3) membandingkan apa
yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakanya sepanjang waktu,4)mem bandingkan keadaan dan prespektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat
biasa, orang yang berpendidikan menegah atau tinggi , orang berada , orang
pemerintahan;5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan.

b.  Trianggulasi degan metode , menurut (Patton 1987:331) terdapat dua


strategi,yaitu:1) pengecekkan derajat kepercayaaan menemukan hasil
penelitian beberapa teknik penggumpulan data dan 2) Pengecekan derajat
kepercayaan bebrapa sumber data dengan metode yang sama.

c. Trianggulasi dengan penyidik Adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti


atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat
kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainya membantu menggurangi
kemencengan dalam pegumpulan data.

d. Trianggulasi dengan teori, menurut Lincon dan Guba(1981:307),


berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaanya dengan satu atau lebih teori. Dipihak lain Patton juga
berpendapat yaitu, bahwa hal itu dapat dilakukan dan hal itu dinamakan
penjelasan banding (rival exsplanations)

4. syarat Teknik penarikan/pengambilan sample simple random sampling ( penarikan


sample secara Random/Acak sederhana )

1. teknik ini digunakan jika elemen populasi bersifat homogen, sehingga elemen
manapun yang terpilih menjadi sampel dapat mewakili populasi.
2. Dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum.

Contohnya :

Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di Ampah yang akan diberikan
bantuan. Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui undian, tabel
bilangan random atau dengan acak sistematis.

Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu
populasi tidak terlalu besar. Misal, populasi terdiri dari 100 orang siswa IPA.
Untuk memperoleh sampel sebanyak 30 orang dari populasi tersebut, digunakan
teknik ini, baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.

Dalam teknik sampling acak sederhana ini, perbedaan karakter yang mungkin ada
pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi
rencana analisisnya. Misalnya, dalam populasi ada laki-laki dan perempuan, atau
ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-
perbedaan lainnya.

Selama perbedaan perbedaan-perbedaan tersebut bukan merupakan sesuatu hal


yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian,
maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Maka dengan
demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk
bisa dipilih menjadi sampel.

Contoh lain :

Seseorang melakukan penelitian untuk tujuan tertentu, peneliti memiliki daftar


100 orang populasi di suatu daerah, dan ingin memilih beberapa orang untuk jadi
sampel, semisal 50. Dengan cara pengacakan dengan metode model arisan,
pertama-tama dengan menandani semua daftar populuasi 1-100. Setelah itu
mengacak dengan aplikasi atau manual mengeluarkan satu persatu. 50 orang yang
keluar maka akan menjadi sampel penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai