Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA TN. ASROBI LANSIA DENGAN HIPERTENSI PEROKOK


DI RT 03 PEDUKUHAN DADAPAN DESA TIMBULHARJO
KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu


Pada Praktik Kebidanan Holistik Dengan Pendekatan Keluarga

Disusun Oleh :
ZUHARNI
P07124319010

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA TN. ASROBI LANSIA DENGAN HIPERTENSI PEROKOK
DI RT 03 PEDUKUHAN DADAPAN DESA TIMBULHARJO
KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

Tugas Individu Praktik Kebidanan Holistik dengan Pendekatan Keluarga


telah mendapat persetujuan pada tanggal :..................................

Menyetujui,

NO NAMA PEMBIMBING TANDA TANGAN

1 Sumirah, SKM, SST


NIp. 197201041992032004 .........................................
(Pembimbing Lahan)

2 Dwiana Estiwidani, SST.MPH


Nip. 197904182002122001 ..........................................
(Pembimbing Pendidikan)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kebidanan Kaprodi Sarjana Terapan Kebidanan

DR. Yuni Kusmiyati, SST, M.PH Yuliasti Eka P, SST. MPH.


NIP 197606202002122001 NIP. 198107052002122001
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA TN. ASROBI LANSIA DENGAN HIPERTENSI DAN
PEROKOK
DI RT 03 PEDUKUHAN DADAPAN DESA TIMBULHARJO
KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

Tanggal Pengkajian : 25 November 2019


Nama Mahasiswa : Zuharni
Dusun/ Kelompok : Dadapan RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul

I. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Berdasarkan hasil pendataan, identifikasi kepala keluarga di keluarga Tn.
Asrobi disajikan dalam semi tabel berikut ini :
Nama : Tn. Asrobi
Umur : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Buruh lepas Harian
Alamat : Dadapan RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul
No. Telp/HP :-

B. ANGGOTA KELUARGA
Rincian anggota keluarga Bp. Asrobi disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Anggota Keluarga
Nama
Umur Hubungan
No Anggota L/P Agama Pendidikan Pekerjaan
(Th) Keluarga
Keluarga
Buruh Lepas Kepala
1 Asrobi L 64 th Islam SMA
Harian Keluarga
2 Supiyem P 59 th Islam SD IRT Istri

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA


1. Pekerjaan Pokok : wiraswasta
2. Pekerjaan Sampingan :-
3. Pendapatan : + Rp 1.000.000/ bln
4. Perincian Pengeluaran Per-Bulan
a. Kebutuhan pokok (makan) : Rp 700.000,-/bl
b. Kebutuhan rutin (sekolah, arisan, iuran2, sewa, listrik, PAM,
telepon/HP, cicilan, dll) : Rp 100.000,-/ bl
c. Tabungan :-
d. Biaya Kesehatan : Tidak ada
5. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS) : Ya / Tidak*

D. KEADAAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN


1. Rumah
a. Status kepemilikan : milik sendiri
b. Dinding rumah : tembok
c. Langit-langit : ada
d. Atap rumah : genting
e. Lantai : semen
f. Ventilasi : cukup
g. Jenis ventilasi : jendela
h. Penerangan : listrik
i. Ukuran rumah : 6 x 7 m2
j. Pembagian ruangan : ruang tamu 1, kamar tidur 2,
dapur 1, kamar mandi 1
k. Kebersihan : bersih

Kamar
sumur mandi dapur
Kamar 2

Ruang tamu
&
Kamar 1
Septic
teras tank

Gambar 1: Denah Lokasi


2. Sarana Masak
a. Bahan bakar : kompor gas
b. Tempat penyimpanan alat dapur : terbuka
c. Ventilasi dapur : cukup
d. Kebersihan dapur : cukup
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : ada
b. Tempat pembuangan sampah : di tempat sampah
c. Letak Pembuangan sampah : di samping rumah
d. Pengelolaan sampah : di angkut oleh pengelola
sampah dan dibakar dengan digali dalam tanah
4. Sumber air
a. Sumber air minum : air sumur yang dimasak
b. Jarak sumber air dengan WC : 12 meter
c. Pencemaran air : tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : warna jernih, tidak berbau,
tidak berasa
5. Jamban Keluarga
a. Status kepemilikan jamban : milik sendiri
b. Jenis : wc jongkok
c. Letak : Di dalam rumah
d. Kebersihan : cukup
e. Jumlah Jamban :1
6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Jenis Limbah : limbah rumah tangga
b. Bak Limbah : septic tank
c. Saluran Limbah : pipa
d. Jarak limbah dengan sumber air : 15 meter
7. Kandang ada/tidak : Tidak Ada
8. Pemanfaatan Pekarangan : tanaman Buah
Menurut KEPMENKES RI No. 829/Menkes/SK/VII/1989
setidaknya rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria memiliki
ventilasi baik, memiliki jamban sehat, memiliki sarana air bersih, memiliki
sarana pembuangan sampah, lantai rumah tidak terbuat dari tanah, dan
kepadatan hunian rumah yang sesuai. Berdasarkan data dari semi tabel
di atas dapat disimpulkan bahwa rumah keluarga Tn.Arsobi termasuk
rumah sehat, karena telah memiliki jamban dan sarana pembuangan
sampah sendiri. Selain itu, ventilasi dalam rumah juga dianggap
mencukupi. Namun demikian, kandang yang letaknya terlalu dekat
dengan rumah berpotensi untuk membuat keluarga rentan terhadap
penyakit.

E. KESEHATAN KELUARGA
1. Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Penyakit Anggota Keluarga:
ibu tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, Kolesterol, Asam
Urat, ataupun infeksi menular seksual.
suami tidak memiliki riwayat DM, Kolesterol, Asam Urat, ataupun
infeksi menular seksual, tapi memiliki riwayat penyakit hipertensi, dan
rutin memeriksakan kesehatannya secara terut, dan suami meminum
obat secara teratur.
b. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
1) Anggota keluarga yang merokok : Ada (KK Tn Asrobi)
2) Minum-minuman keras : tidak
3) Kebiasaan minum obat-obatan : tidak
4) Kebiasaan minum jamu : Tidak
1. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan : Ya/tidak*
2. Pengetahuan tentang kesehatan
a Pengetahuan tentang Hipertensi : Kurang tahu
b Pengetahuan tentang Merokok : kurang tahu
c Pengetahuan tentang JKN : Cukup
3. Kebiasaan berolah raga : kadang - kadang
4. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Kebiasaan tidur : malam 8 jam
b. Kebiasaan makan : 3x sehari
c. Pola eliminasi :
1) BAK : 6 x sehari, tidak ada
keluhan
2) BAB : 1x sehari, tidak ada keluhan
c. Kebersihan perorangan :
1) Mandi : 2x sehari
2) Ganti baju dan pakaian dalam : 2x sehari

DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda
vital
A.TD : 150/100 mmHg
b. N : 80x/mnt
c. T : 36,5 oC
d. Rr : 20x/menit
4. BB : 60 Kg
5. TB : 150 cm
6. Lila : 29 cm
7. Muka : Tidak ada odema
8. Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
9. Hidung : Bersih tidak ada sekret, tidak ada benjolan
10 Mulut : Bersih, bibir lembab, tidak ada gigi berlubang, mulut tidak
. berbau
Masalah yang ditemui dalam keluarga Tn. Asrobi antara lain
Hipertensi salah satu faktor penyebab hipertensi yaitu usia. Menurut buku
insidensi hipertensi meningkat dengan bertambahnnya usia. Prevalensi
hipertensi ringan sebesar 2 % pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat
menjadi 25 % pada usia 50 dan 50 % pada usia 70tahun. kurangnya
pengetahuan tentang Hipertensi dan Bahaya merokok. (Patrick, Davey
2006) .Dalam pelaksanaan terhadap keluarga Tn. Asrobi diperlukan kerja
sama yang baik antara tenaga kesehatan dengan keluarga Tn. Asrobi
serta sektor lain untuk memikirkan alternatif pemecahan masalah.
Dalam intervensi yang dapat diberikan bidan sebagai langkah awal
konseling informasi kesehatan sehingga diharapkan keluarga bisa
menyelesaikan masalah yang timbul secara tepat.

II. ANALISA
A. PERUMUSAN MASALAH
Tn A 64 tahun dengan hipertensi dan kurang pengetahuan tentang
merokok.
Berdasarkan data diatas, maka Tn. A membutuhkan
1. Konseling mengenai hipertensi
2. Konseling mengenai merokok

III. PRIORITAS MASALAH


A. Berdasarkan Kuesioner Keluarga Sehat PIS-PK
Pertanyaan
Nilai
No Indikator Rumah Ayah Ibu
Keluarga
Tangga
1 Keluarga mengikuti program KB N N N
2 Ibu Hamil melahirkan di fasyankes N N N
3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap N
4 Pemberian Asi eksklusif bayi 0-6 bulan N
5 Pemantauan pertumbuhan balita N
6 Penderita TB paru yang berobat secara teratur N N N
7 Penderita hipertensi berobat secara teratur Y N 1
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok T Y 0
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y 1

10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y 1


11 Menggunakan jamban keluarga Y 1
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar N N

Jumlah indikator bernilai 1 /(12-jumlah N) 4/(12-7)


Indikator Keluarga Sehat 0,8
Berdasarkan Indeks Keluarga Sehat PIS-PK keluarga Bapak Asrobi termasuk dalam kategori keluarga
sehat
B. Metode Hanlon Kuantitatif
Tujuan penggunaan metode ini adalah dijelaskan dalam buku Public
Health: Administration and Practice (Hanlon and Pickett, Times
Mirror/Mosby College Publishing) dan Basic Health Planning (Spiegel and
Hyman, Aspen Publishers) memiliki tiga tujuan utama:
1. Memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor eksplisit yang harus diperhatikan dalam menentukan
prioritas
2. Untuk mengorganisasi faktor-faktor ke dalam kelompok yang memiliki
bobot relatif satu sama lain
3. Memungkinkan faktor-faktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan dan dinilai secara individual.
Untuk keperluan metode hanlon kuantitatif ini digunakan 4 indikator
criteria :
a. Indikator Besarnya masalah
Untuk menetapkan besarnya masalah kesehatan diukur dari
besarnya penduduk yang terkena efek langsung. Semakin besar
efek yang ditimbulkan maka semakin besar nilai skor. Dalam Skor
1-10.
b. Indikator Keseriusan masalah
Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah untuk
diatasai melalui intervensi kebidanan dan kesehtan. Semakin
berat akibatnya maka skor yang diberikan semakin tinggi. Dalam
skor 1-20. (Wahyuningsih, 2009)
c. Indikator kemudahan penanggulangan
Untuk menilai kemudahan dalam penanggulangan masalah
digunakan likert Rating scale. Semakin sulit dalam
penanggulangan maka semakin sedikit skor yang diberikan.
Berdasarkan prakiraan kemudahan penanggulangan masing –
masing masalah dapat dilihat berdasarkan tingkat kesulitan
masalah yaitu 1 :amat sulit,2 : sulit, 3 : cukup sulit/cukup mudah, 4
: mudah, 5 : sangat mudah
d. Indikator PEARL aktor
Indikator criteria PEARL terdiri dari beberapa indicator yang saling
menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan.
Jika dapat diberi skor 1 dan jika tidak diberi skor 0.Indicator
tersebut adalah :
Propiety : Kesesuaian
Economic : Murah secara ekonomi
Acceptability : Dapat diterima
Resources avaibility : Tersedianya sumber
Legality : Legalitas terjamin
Penetapan Nilai
Setelah dilakukan penilaian setiap criteria didapatkan nilai criteria
A, B, C dan D. Nilai A, B, C, dan D tersebut kemudian dimasukkan
kedalam formula sebagai berikut :
NPD ( nilai prioritas Dasar) : (A+B) C
NPT ( nilai Prioritas total ) : (A+B) C x D
Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka
ditemukan beberapa masalah yang ada di keluarga bapak Harun
maka dari itu masalah - masalah tersebut diprioritaskan untuk
mendapatkan urutan masalah yang paling penting. Prioritas
masalah yang di lakukan berdasarkan metode hanlon kuantitatif
dengan masalah sebagai berikut :

No Masalah
1 Kurangnnya pengetahuan tentang hipertensi
2 Kurangnya pengetahuan tentang Bahaya
merokok

1) Berdasarkan besarnya masalah

No Besar Kerugian Persentase Total


Masalah Biaya (1-10)
1 3 5 2 10
2 2 5 2 9
2) Berdasarkan keseriusan masalah

No Total
Keganasan Urgensi Kecenderungan
Masalah
1 5 5 5 15
2 5 5 5 15

3) Berdasarkan Kemudahan Penanggulangan Masalah


Kemudahan
No Masalah
Penanggulangan
1 4
2 2

C. Indikator PEARL aktor


No Nilai
P E A R L
Masalah PEARL
1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1

Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif


ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Prioritas Masalah
Kriteria dan Bobot Maksimal
No Massalah A B C NPD PEARL NPT
Besar Kegawatan Kemudahan
Kurangnnya
1 pengetahuan 10 15 4 100 1 100
tentang hipertensi
Kurangnnya
pengetahuan
2 9 15 2 48 1 48
tentang bahaya
merokok
Berdasarkan penghitungan prioritas masalah di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa urutan prioritas masalah pada keluarga Bp. Asrobi sebagai
berikut adalah:
Prioritas I : Kurangnnya pengetahuan tentang Hipertensi
Prioritas II : Kurangnnya pengetahuan bahaya merokok
P
O Indikator/ Pelaksan
Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu
A Target a
No
1 Kurangnnya Konseling Tn. Adan Tn. A Tn. A Zuharni Kediama 30
penegtahua tentang Tn. A Mengetahui n Tn. A Novem
n tentang Hipertensi mengetahui hipertensi dan r 2019
Hipertensi tentang pengobatannya
Hipertensi

2 Kurangnya Konseling
Tn. A mau Tn. A Zuharni Kediama 30
pengetahua tentang
Mengetahui mengurangi n Tn. A Novem
n tentang merokok
tentang untuk merokok r 2019
Bahaya danmerokok
merokok bahaya
dan
merokok
dampak
yang
ditimbulkan
3 Evaluasi Melakukan Keluarga Keluarga Tn. A Keluarg Zuharni Kediama 2
asuhan evaluasi Tn. A mau melakukan a Tn. A n Tn. A Desem
kepada KK terhadap melakukan kegiatan yang r 2019
binaan asuhan kegiatan telah
yang telah yang telah dianjurkan
diberikan dianjurkan dalam
dalam konseling
konseling sebelumnya
sebelumny berlanjut
a secara terus
menerus
6. PENATALAKSANAAN
A. Tanggal 30 November 2019, jam 16.00 WIB
1. Kurangnnya pengetahuan tentang hipertensi
a. Masalah :
Tn. A kurang mengetahui cara maintenance hipertensi
b. Tujuan :
Tn. Adan Tn. A mengetahui tentang hipertensi dan pentingnnya
pengobatan untuk hipertensi dan cara maintenance hipertensi
c. Tindakan
Konseling tentang Hipertensi
d. Evaluasi
Tn. Adan Tn. A melakukan pengobatan teratur untuk penderita
hipertensi dan tahu cara maintenance hipertensi
2. Kurangnya pengetahuan tentang dampak merokok
a. Masalah :
Tn. A tidak mengetahui dampak panjang yang ditimbulkan dari
merokok
b. Tujuan :
Tn M mampu mengurangi merokok setiap harinnya
c. Tindakan
Konseling bahaya dan dampak dari merokok
d. Evaluasi
Tn M mau mengurangi merokok
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / Pokok Bahasan : Hipertensi


Hari/ Tanggal : Sabtu, 29 November 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Tn. Asrobi
Sasaran : Tn. Asrobi dan Ny. Supiyem
Penyuluh : Zuharni

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
ibu mengerti mengenai Hipertensi dan pengobatan yang benar
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, ibu diharapkan akan
mampu :
a. Menyebutkan pengobatan yang dilakuakan penderita hipertensi
b. Mau melakukan pengobatan hipertensi secara teratur
c. cara maintenance hipertensi
B. MATERI
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Pengobatan Hipertensi
Materi : Terlampir
C. PELAKSANAAN
No Tahap kegiatan Kegiatan penyuluh Peserta
1 Pembukaan Member salam, memperkenalkan Menjawab salam.
3 menit diri Memperhatikan.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjelaskan garis besar matei
penyuluhan
Menjelaskan waktu yang dibutuhkan
untuk penyuluhan
2 Isi 15 menit Menjelaskan materi mengenai Mendengarkan
Hipertensi, penyebab Hipertensi, Bertanya yang
pengobatan yang dilakukan untuk belum jelas
penderita hipertensi
Member kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan
3 Evaluasi 10 menit Menanyakan sesuai materi Menjawab
Member pujian/dukungan apabila
bisa menjawab dengan tepat, kalau
perlu diberi hadiah
4 Penutup 2 menit Menyimpulkan materi yang sudah Menyimpulkan
dibahas bersama peserta. bersama
RTL (Rencana Tindak Lanjut) penyuluh.

D. METODE
1. Konseling
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Flyer Keluarga sehat
F. SUMBER
1. Arif, Muttaqin., 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
SistemKardiovaskular dan hematologi. Salemba Medika, Jakarta.
2. Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Journal.unnes.ac.id
3. Sudjaswadi,Wiryowidagdo, M.Sitanggang. 2002. Tanaman Obat untuk
Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: AgroMedia Pustaka
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 80 mmHg, Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginnya tekanan darah (arif muttaqin,2009) Menurut
wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu
keadaan tekanandarah seseorang berada pada tingkatan di atas normal
Sedangkan menurut WHO,batas tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95
mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi (soperman,1999)

B. Klasifikasi hipertensi menurut etiologinnya:


Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan
klasifikasi WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di
Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7
Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)
Normal <120 Dan <80
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Klasifikasi Hipertensi menurut WHO


Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109

Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110


Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90
Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi
Indonesia

Kategori Diastole
Sistol (mmHg) Dan/atau
(mmHg)
Normal <120 Dan <80
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 Dan < 90

C. Manifestasi klinis
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang
menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran
menurun
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Sulit bernafas saat beraktivitas

D. Tanda dan gejala


Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi
bertahun – tahun, dan berupa :
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
2. Penglihatan kabur akibat keruskan retina karena hipertensi
3. Ayunan langkah yang tidak menetap karena kerusakan susunan saraf
pusat
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan
kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran
dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini
disebut onsefaloopati hipertensif, yang memerlukan penanganan
segera.(Elizabeth J. Corwin,2000)

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik


(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output
atau peningkatan tekanan perifer.  Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi
atau transport  Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang
mengakibatkan tekanan darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua
serta pelebaran pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:


1. Hipertensi Esensial (Primer)
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah
sebagai berikut :
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), Kegemukan
atau makan berlebihan,  Kurang olahraga, Stress, Merokok, Minum
alcohol, Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab hipertensi sekunder adalah Glomerulonefritis 
PielonefritisNekrosis tubular akut,Tumor, Aterosklerosis, Trombosis,
Aneurisma, Emboli kolestrol, DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme,
Stroke, Ensepalitis, Obat – obatan,  Kontrasepsi oral, Kortikosteroid

E. Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia


Terjadinya perubahan – perubahan pada    Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku, Kemampuan jantung memompa
darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh
darah perifer.

F.  Komplikasi
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh
darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada
penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.
1. Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa
penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung
untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang
besar. Kondisi ini disertai dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri (
jantung koroner ) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung
dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan
menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan
kematian ( gagal jantung kongestif ).

2.    Sistem Saraf


Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian
dalam ) dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh –
pembuluh darah yang tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan
memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah retina yang akan
menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya pembuluh darah
dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan stroke.
3.   Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan
pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat
racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan
zat-zat berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama
otak.

G.   Penatalaksanaan Hipertensi


Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih dari
¼ sampai ½ sendok teh/ hari) Konsumsi garam perhari adalah:
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
c. Hipertensi berat : tanpa garam
d. Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
e. Penurunan berat badan
f. Menghidari minuman mengandung kafein

Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk
Penderita Hipertensi
No. Jenis makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
1. Karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti, biskuit dan kue-kue yang
terigu, hankwe, gula, makaroni, dimasak dengan garam dapur
mie, bihun, roti, biskuit, kue dan atau baking powder dan
kering yang dimasak tanpa soda
garam dapur atau baking
powder dan soda
2. Protein hewani Telur maksimal 1 butir / hari, Otak, ginjal, lidah sapi, sarden,
daging sapi, ayam dan ikan daging ,ikan, susu dan telor
maksimal 100 gram / hari ( 2 yang diolah dengan garam
potong kecil ) dapur. Contohnya : daging
asap, ham, Bachan, dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi atau udang
kering, telor asin dan telor
pindang.
3. Protein nabati Tempe, tahu,kacang tanah, Selai kacang, keju, kacang
kacang hijau, kacang kedele, tanah dan semua kacang-
kacang merah, dan kacang- kacangan yang dimasak dengan
kacangan lain yang dimasak garam dapur dan baking soda.
tanpa garam dapur, baking
powder dan soda.
4. Lemak Minyak goreng, mentega dan Margarin dan mentega biasa
margarin tanpa garam
5. Sayuran Semua sayuran segar dan Sayur dalam kaleng, sawi asin,
sayuran yang diawetkan tanpa asinan dan acar
garam dapur dan natrium
benzoat ( paria, labu siam,
seledri, bawang merah, bawang
putih )

6. Buah-buahan Semua buah-buahan segar dan Buah dalam kaleng, asinan


buah-buahan yang diawetkan buah dan manisan buah.
tanpa garam dapur dan natrium
benzoat ( contohnya : alpukat,
melon, semangka dll )
7. Minuman Air putih 8 gelas / hari. Minuman kaleng, kopi, teh,
1 gelas = 250 ml alkohol
8. Bumbu Semua bumbu yang Garam dapur ( untuk hipertensi
mengandung garam dapur berat ), baking powder, soda
kue, vetcin , kecap, terasi,
bumbu kaldu, saos, petis dan
tauco

2.    Perubahan Pola hidup


a. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
1) Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari, jogging,
bersepeda, berenang dan lain-lain
2) Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik
atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) yang disebut
zona latihan.
3) Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona
latihan
4) Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x
perminggu
5) Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100 mmhg
6) Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol
7) Menghentikan kebiasaan merokok
8) Istirahat Dianjurkan untuk istirahat 6 – 8 jam sehari. Hindari untuk
begadang.
9) Mengendalikan stress
10) Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi (napas dalam) dan juga meditasi
untuk menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan untuk berpikir positif.
Teknik napas dalam dengan cara menarik napas dari hidung secara
perlahan dan menahannya selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui
mulut secara perlahan dengan mulut membentuk huruf O. Saat pagi dan
sore hari, selama lima menit tarik nafas secara dalam dan buang secara
perlahan. Hal tersebut bisa menurunkan renin, yaitu enzim pada ginjal
yang bisa meningkatkan tekanan darah
11) Kontrol teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan
H. Pengobatan tradisional
1. Dua buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore.
Ada sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang
menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat
mengurangi tekanan darah. Dengan dikombinasikan dengan diet yang
sehat, makanan tersebut akan mampu menurunkan tekanan darah sistolik
sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik sebesar 3,5 poin. Mentimun
tidak hanya mengandung tinggi tiga nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga
merupakan sumber Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain
itu juga mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat
membantu untuk menurunkan tekanan darah. Salah satu alasan lain
penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena ia hanya sedikit
mengandung sodium.
Asupan sodium berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi,
serta menyulitkan untuk diturunkan kembali. Dengan demikian, membantu
menurunkan tekanan darah tinggi dengan mentimun adalah pilihan yang
tepat. Kalium merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol
tekanan darah. Mentimun adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan
sekitar 442 mg kalium. Asupan kalium yang direkomendasikan setidaknya
adalah 4.700 mg per hari. Selain itu, Sayuran lain dan berbagai jenis buah-
buahan, kacang-kacangan , ikan dan yogurt juga merupakan sumber kalium
yang baik.
Mentimun sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat
badan atau obesitas, karena faktor darah tinggi Anda mungkin karena akibat
kegemukan. Jika Anda berhasil menurunkan berat badan menjadi normal,
makan kemungkinan besar darah tinggi yang Anda alami juga akan
membaikLebih dari 95 persen dari berat mentimun adalah air, yaitu yang
merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat menekan nafsu makan alami.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / Pokok Bahasan : Bahaya Merokok


Hari/ Tanggal : Sabtu, 30 November 2019
Waktu : 25 menit
Tempat : Rumah Tn. Asrobin
Sasaran : Ny. Supiyem
Penyuluh : Zuharni

I. TUJUAN:
A. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Bahaya Merokok selama 60
menit, diharapkan peserta dapat memahami tentang Bahaya merokok
dan diharapkan dapat mengurangi merokok dan berhenti untuk menjadi
preokok aktif.
B. Tujuan Khusus:
Diharapkan peserta penyuluhan mengerti dan memahami tentang:
1. Mengetahui tentang apa itu rokok.
2. Mengetahui bahaya merokok.
3. Mengetahui tipe-tipe perokok.
4. Mengetahui zat kimia yang terdapat di dalam rokok.
5. Mengetahui penyakit yang dapat ditimbulkan dari rokok
II. GARIS BESAR MATERI
A. Pengertian Rokok
B. Bahaya dari Rokok
C. Tipe – tipe perokok
D. Bahan Kimia pada rokok
E. Penyakit yang disebabkan oleh perokok

III. PELAKSANAAN
No. TahapKegia KegiatanPenyuluhan Keterangan
tan
1. Pembukaan 1. Mengucap salam (3 menit)
2. Memperkenalkan diri Ibu menyambut salam
3. Menjelaskan tujuan dari dan mendengarkan
penyuluhan penjelasan yang
4. Menjelaskan garis besar diberikan dengan
materi penyuluhan tenang.
5. Kontrak waktu
2 Isi 1. Menanyakan kepada Ibu apa (10 menit)
itu pap smear 1. Peserta penyuluhan
2. Penyampaian materi: memperhatikan
a. Menjelaskan pengertian penjelasan materi
Kanker leher rahim yang diberikan.
b. Menjelaskan Faktor risiko 2. Peserta penyuluhan
kanker leher rahim menanyakan hal
c. Menjelaskan cara yang belum jelas
mencegah kanker leher
rahim
d. Menjelaskan cara deteksi
dini kanker leher rahim
3. Memberi kesempatan peserta
penyuluhan untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan
3 Evaluasi 1. Menanyakan kembali materi (10 menit)
yang telah diberikan Peserta penyuluhan
2. Memberi pujian/dukungan dapat menjelaskan
apabila peserta dapat kembali tentang materi
menjawab dengan tepat penyuluhan yang
diberikan dengan tepat

4 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang (2 menit)


telah dibahas Peserta penyuluhan
2. Melakukan rencana tindak akan melakukan
lanjut pemeriksaan pap smear
di Puskesmas

IV. METODE
A. Ceramah
B. Tanya Jawab
C. Flyer Keluarga Sehat
V. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet dan Video

VI. SUMBER
Dianawati, Ajen. 2003. Pendidikan Seks. Jakarta: Kawan Pustaka.
VII. EVALUASI
A. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian Rokok
B. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan Dampak bahaya dari rokok
C. Peserta penyuluhan mengurangi aktifitas merokok baik di dalam
ataupun di dalam rumah
LAMPIRAN MATERI
BAHAYA MEROKOK
A. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah di cacah (Jaya, 2009). Rokok merupakan salah satu produk industri dan
komoditi internasional yang mengandung sekitar 300 bahan kimiawi. Unsur-
unsur yang penting antara lain : tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton,
amonia, dan karbon monoksida (Bustan, 2007).
B. Bahaya merokok
Selain itu sebatang rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun
yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik
(Aditama, 2013). Dengan komponen utama adalah nikotin suatu zat
berbahaya penyebab kecanduan, tar yang bersifat karsinogenik, dan CO yang
da
C. Tipe-tipe perokok
1. Sangat berat Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari
2. Berat Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang per hari
3. Sedang Menghabiskan rokok  sekitar 11-21 batang per hari
D. Bahan Kimia Pada Rokok
1. Karbon Monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsur ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat
ini sangat beracun, racun carbon monoksida akan membuat seseorang
gampang cape dan gerogi
2. Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa
perih yang sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu
sebabnya seseorang bisa merasakan tidak lapar karena merokok
3. Ammonia
Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang.begitu
kerasnya racun yang terdapat pada amoniaitu, sehingga kalau
disuntikkan sedikitpun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan
seseorang pingsan atau koma.
4. Hydrogen cianida
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
mempunyai rasa.zat ini sangat efisien untuk menghalangi pernapasan.
Cianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat
berbahaya. Sedkit saja cianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh
dapat mengakibatkan kematian.
5. Formaldehyde
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini
adalah tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini
sangat beracun keras terhadap semua organism hidup.
6. Tar
Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna
coklat tua atau hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau
arang.ter terdapat dalam rokok yang terdir dari ratusan bahan kimia yang
dapat menyebabkan kanke paru-paru.
7. Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah
terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan
kebutaan, bahkan kematian.
E. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Rokok
1. Penyakit kanker
Kanker mulut dan bibir lebih banyak diderita perokok dibanding
dengan mereka yang tidak merokok.ini disebabkan oleh panas dari asap
rokok itu, dan disebabkan karena adanya ter pada asap rokok yang
merupakan zat penyebab kanker. Perokok juga dapat menderita kanker
kerongkongan dan usus Karena unsur carsinogenik, arsenic dan
bengopirene yang terdapat pada rokok.Penyakit kanker paru-paru telah
menyebabkan kematian 40.000 orang per tahun di inggris. Penelitian
menunjukkan bahwa yang meninggal karna kanker paru-paru ini hamper
semuanya perokok atau bekas perokok.
2. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah merupaka penyebab kematian yang umum di
Negara-negara yang sudah maju. Karena penyakit ini terdapat dua kali
lebih banyak pada orang-orang perokok dibandingkan pada orang yang
tidak merokok.
3. Emphysema
Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan rokok alah
empisema. Emphysema adalah sejeis penyakit paru-paru di mana si
penderita sukar bernafas, sering penderita itu batuk-batuk, kerongkongan
berlendir banyak, pencernaan yang kurang beres serta nafas yang
pendek.

Anda mungkin juga menyukai