Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“MENCARI GAGASAN DAN KEBERANIAN MENGAMBIL RESIKO”


DOSEN PENGAMPU : RICES JATRA, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK :


1. NIA KRISTIANA
2. RIO NALDI
3. KRISMON ROBERTO
4. MUHAMMAD FAISAL TANJUNG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Ta’ala penguasa langit dan bumi beserta isinya.
Kepada-Nya segala ilmu pengetahuan bersumber dan atas kehendak-Nya pula makalah ini
dapat disusun. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah kewirausahaan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan.
Oleh karena itu, penulis mengharapakan saran yang bersifat membangun agar penulisan
makalah selanjutan bisa lebih baik.

Pekanbaru, 14 April 2020

Penuyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Resiko..................................................................... 3


B. Berani Mengambil Resiko.............................................................................. 4
C. Mengambil Risiko dalam Peluang Usaha...................................................... 6
D. Pengambilan Resiko Karakretistik Entrepreuner........................................... 6
E. Risiko Dan Ketidakpastian............................................................................. 7
F. Klasifikasi Risiko Usaha................................................................................ 8
G. Jenis-Jenis Risiko Usaha................................................................................ 8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.............................................................................................. 10
B. SARAN.......................................................................................................... 10

DAFTAR FUSTAKA............................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang enterpreuneur tidak cukup mengandalkan gagasan kreatif dalam pembuatan
produk saja, dia memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat. Keberhasilan
ditentukan banyak hal, tetapi yang paling penting apakah Anda benar-benar mengenali
karakter Anda dan berada pada bidang yang Anda sukai dan minati? Bukan tidak mustahil
keberhasilan hanya soal waktu saja bagi orang-orang yang benar-benar menyukai
pekerjaannya. Kata para pengusaha, produk itu betapapun sederhananya harus dikeloni-diajak
bicara, diberi perintah, dan diberikan sentuhan pribadi Anda.
Gagasan atau ide merupakan hal yang kadang dirasa sangat sulit untuk ditemukan dan
terkadang gagasan yang berhasil ditemukan tidak sesuai dengan tujuan utama yang ingin
dituju atau dicapai. Akan lebih sulit lagi jika gagasan tersebut diperoleh dari pemikiran
bersama. Diperlukan pemikiran yang lebih matang untuk memilih atau menggabungkan
gagasan yang dicetuskan setiap individu agar nantinya diperoleh suatu gagasan yang bisa
digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
Ide bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba. Salah besar apabila memiliki anggapan
bahwa ide bisnis itu hanya ditunggu saja dan akan datang secara tiba-tiba tanpa kita pusing-
pusing untuk mencarinya. Ide bisnis itu datang apabila kita berusaha mencarinya dengan
menggali informasi dan pandai membaca peluang yang memungkinkan untuk membuat suatu
usaha baru. Terkadang suatu ide itu muncul pada saat kita sedang berfikir keras menentukan
bidang bisnis yang akan kita buat. Sebagai contohnya adalah seseorang sedang berjalan jalan
di suatu taman dan kebetulan ditaman tersebut ada pohon buah, orang tersebut melihat
beberapa buah berjatuhan dan memungut salah satunya. Orang tersebut mencium baunya dan
berfikir ternyata buah itu memiliki sari buah yang mungkin bisa dijadikan sirup sari buah atau
agar buah itu tidak busuk maka bisa dibuat manisan denagn cara buah itu diawetkan. Dari
kejadian sederhana inilah terkadang suatu gagasan/ide itu dapat muncul.
Biasanya seseorang dalam mencari gagasan atau ide usaha diawali dari bisnis kecil
terlebih dahulu. Misalnya pada awalnya hanya membuka usaha seperti rumah makan kecil
dan lama kelamaan rumah makan kecil itu akan berkembang menjadi restoran yang besar.
Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu ide yang sederhana justru akan menjadi suatu
bisnis yang besar dan berkembang serta dapat memberikan keuntungan yang sebesar-
besarnya.

1
Mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan adalah kerja otak, maksudnya adalah
yang kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir kita bukan tenaga kita yang
digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis,
mengamati kondisi sekitar, berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin
banyak diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih
berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis
muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.
Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas dengan kondisi yang
dialami saat ini. Seorang entrepreneur biasanya merasa kondisi saat ini belum cukup dan
belum sesuai dengan impiannya. Biasanya mereka selalu berusaha mengembangkan
bisnisnya dengan membuat bisnis yang telah ada menjadi bisnis yang lebih bervariasi dan
lebih banyak diminati oleh konsumen. Ketika suatu bisnis sekiranya tidak menguntungkan,
mereka biasanya akan langsung mencari penyebab mengapa bisnis tersebut menjadi tidak
menguntungkan. Kemudian akan membuat suatu keputusan bisnis tersebut akan
diberhentikan atau akan tetap dijalankan tetapi membuat variasi terhadap bisnis tersebut. Hal
inilah yang mendorong seorang entrepreneur untuk selalu berusaha memanfaatkan kerja otak
dengan selalu melatih kemampuan berfikir cepatnya dalam menghadapi segala kondisi dan
resiko yang akan timbul pada bisnis yang sedang dijalankan. Sama halnya dalam menentukan
ide atau gagasan pertama kali. Tentunya sangat memerlukan adanya kerja otak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Pengambilan Resiko Adalah ?
2. Pengambilan Resiko Karakretistik Entrepreuner Adalah ?
3. Klasifikasi Risiko Usaha Adalah ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pengambilan Resiko.
2. Untuk Mengetahui Pengambilan Resiko Karakretistik Entrepreuner.
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Risiko Usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengambilan Resiko
Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya sendiri
dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan
merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru
dalam berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang
berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan
tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-
hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko
menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang
tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.
Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang
keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri.
Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam
mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut
orang lain penuh dengan resiko.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan dalam
pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman
dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan,
bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati.
Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan
resiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, balap mobil milik orang tuanya.
Tetapi, contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olahraga beresiko yang positif ialah panjat
tebing, mendaki gunung, arum jeram karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga penuh resiko dan
tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun
semua tantangan ini harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah

3
matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak
lupa berlindung kepada-Nya.
B.       Berani Mengambil Resiko
Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (uknown).
Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan
akibat daripada resiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka setiap orang akan bertindak
sebgai risk manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung resiko itu
banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama resiko yang dihadapi oleh business
firm dan selanjutnya resiko yang dihadapi oleh keluarga. Beberapa jenis resiko:
1.Objective risk  :      ialah resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua
orang dan cara mengatasinya pun sama.
2 Subjective risk  :      adalah resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai
akibat objective risk.
3.Uncertainty         :      adalah kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi
sulit untuk memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi. Tidak seperti
halnya kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat diukur dengan alat apa pun yang dapat
diterima.
Reaksi terhadap resiko; adalah reaksi seseorang atau tindakan seorang dalam situasi
yang tidak pasti. Reaksi ini antara lain disebabkan karena ketidakpastian ini. Reaksi orang
terhadap resiko tidak sama, tergantung pada hal yang berikut:
a.       Jenis kelamin
b.      Pendidikan
c.       Umur
d.      Intelegensi
e.       Kondisi ekonomi
Kerugian potensial dalam sistem yang mengandung resiko dapat digolongkan ke dalam
bidang: ekonomil, sosial, politik dan psikologi, fisik, legal atau kombinasi dari
semuanya. Three Classes of Economic Risk:

1.   Pure speculative risk (A. H. Mowbray)


Pure risk terjadi bila kemungkinan rugi ada tetapi kemungkinan yang menguntungkan tidak
ada. Contoh: kecelakaan pada mobil
Speculative risk, timbul bila kesempatan adanya rugi maupun untung (gain) sama-sama ada.
Contoh: dalam ekspansi perusahaan.
4
2.   static or dynamic risk (A. H. Willet)
static risk, selalu dihubungkan dengan kerugian yang disebabkan irregular actionkarena
peristiwa alam atau karena kesalahan dari human being (manusia). Statistic losses, biasanya
menyebabkan kerugian pada masyarakat dalam periode tertentu dan pengaruhnya terhadap
individual selalu berupa pure risk.
Dinamic risk, biasanya dihubungkan dengan perubahan kehendak manusia. Contoh:
umpamanya ada perkembangan machinery dan organisasi.
3.   Fundamental or particular risk (C. A. Kulp)
Fundamental risk, adalah resiko yang dihubungkan dengan adanya uncertainty,
ketidakcermatan, bencana alam. Particular risk, adalah resiko yang sifatnya personal yang
kadang-kadang dapat dicegah, seperti kehilangan pekerjaan. Sedangkan fundamental risk.

Risk managemen procces terdiri dari lima langkah sebagai berikut:


1.  Harus adanya pembinaan prosedur dan komunikasi dalam organisasi secara baik, supaya
dapat menyusun serta menemukan kemungkinan adanya resiko yang akan terjadi.
2.  Selalu melakukan identifikasi pada risk. Pengukuran kerugian ini mencakup:
a. Penetapan probilitas pada kerubian yang akan terjadi
b. Penetapan pengaruh terhadap aspej fiansial
c. Kemampuan memperkirakan (predicting)
3. Pengambilan keputusan (decision maker), keputusan mana yang diangga paling baik dan
paling tepat untuk mengatasi masalah, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.       Avoiding the risk
b.      Reducng the loss
c.       Transfering the risk
d.      Retaining the risk internally (risk retention)
4.      Implementasi daripada metode yang sudah dipilih
5.      Evalusi terhadap keputusan yang telah diambil.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko menempatkan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau megambil resiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani
menanggung resiko ialah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan
cara yang baik.” Wirausaha ialah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan ketimbang usaha yang kurang
menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau yang
5
terlalu tinggi. Wirausaha akan menyukai resiko yang paling seimbang (moderat). Dengan
demikian, keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik.
Bahwa pengambil resiko berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin
besar keyakinan seorang kepada kemampuan sendiri, semakin besar keyakinan orang tersebut
akan kesanggupan untuk mempengaruhi hasil dan keputusan. Dan semakin besar pula
kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain sebagai resiko. Oleh sebab
itu, pengambil resiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan
bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan.
Dalam perusahaan besar, manajemen senior biasanya mengambil keputusan data dan
dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan dan anjungan komite. Informasi
ini, biasanya telah dihimpun dengan cara yang baku, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan
persoalan. Sebuah persoalan utama dapat dibagi-bagi sehingga sebagian daripadanya dapat
dipecahkan dengan segera. Biasanya karena ada kebutuhan mendesak yang hasilnya cukup
pasti. Biasanya keputusan dicapai melalui prosedur tetap, yang dimengerti dengan baik oleh
manajemen, dan mungjin ini hasil musyawarah karena banyak orang yang bersedia memikul
tanggung jawab pribadi atas keputusan tadi.
C.    Mengambil Risiko dalam Peluang Usaha
Seorang wirausahawan adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko. Ducker
mengatakan bahwa ketika wirausawan menetapkan sebuah keputusan, sudah memahami
secara sadar risiko yanga bakal di hadapinya. Selanjutnya wirausaha tersebut akan
memperkecil risiko - risiko itu. Dalam hal ini,penerapan inovasi dalam usaha merupakan
usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko. Dalam berwirausaha
praktiknya penuh risiko. seperti adanya persaingan, harga turun naik, barang tidak laku
dijual,serta adanya resesi dan inflasi.
D.     Pengambilan Resiko Karakretistik Entrepreuner
Ada tujuh ciri-ciri seorag wirausahawan menurut Meredith ( 1996 ) adalah harus
memiliki percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan,
keorisinilan, berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun. Sementara menurut Kuratko dan
Hodgetts menyebutkan ada sembilan karakteristik dari entrepreneur, yaitu:
1.      Entrepreneur adalah pelaku
2.      Entrepreneur itu dilahirkan, bukan di buat atau diciptakan
3.      Entrepreneur selalu menjadi penemu atau pencipta sesuatu
4.      Entrepreneur adalah akademis
6
5.      Entrepreneur harus memenuhi the profile
6.      Kebutuhan entrepreneur adalah keberuntungan
7.      Ketidak tahuan merupakan keberuntungan bagi entepreniur
8.      Entrepreneur menginginkan keberhasilan dan pengalaman menyatakan tingkat kegagalan
cukup tinggi
9.      Entrepreneur adalah seorang pengambil resiko
Wirausaha sukses harus cermat dalam mengkalkulasi resiko, Kecermatan, ketelitian,
kehati-hatian merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
Penggabungan dari ketiga sifat diatas memberi dampak yang positif untuk kemajuan usaha
dimasa datang. Seorang wirausaha harus bisa mengkalkulasikan hal-hal yang menghambat
pada kemajuan usahanya, meskipun hal yang peling kecil sekalipun. Ia tidak boleh ceroboh
dalam mengambil sikap maupun mengambil suatu keputusan, apalagi dianggap sepeleh,
karena itu semua juga akan menghambat perkembangan bisnis dan juga harus tetap
mengontrol emosi.
E.      Risiko Dan Ketidak Pastian
Ketika anda terjun ke dunia usaha, Anda juga harus siap menghadapi segala bentuk
perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidakpastian. Inilah perbedaan yang paling
mendasar antara belajar di  sekolah, yang penuh teori dankepastian, dengan
berwirausaha,yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko.

1.      Ketidakpastian (Unexpected risk)


Ketikdakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan
kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering di sebut “unexpected risk” atau
risiko tak terduga dari sebuah kejadian.
Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian Ada beberapa penyebab
kegagalan usaha :
·         Perencanaan yang kurang matang
·         Kurangnya modal
·         Bakat yang tidak cocok
·         Kurang pengalaman
·         Lemahnya pemasaran
·         Tidak mempunyai semangat berwirausaha
·         Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

7
Ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
·         Tidak bisadi duga sebelumnya.
·         Sulit di rencanakan.
·         Bersifat tiba-tiba.
·          Biasa digolongkan “force majeure”(bencana alam).
2.      Risiko ( expected risk)
Risiko merupakan informasi, kejadian,kerugian atau pekerjaanyamg terjadi sebagai akibat
dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat besifat pasti maupun
tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara kuantitatif.Kunci untuk mengetahui seberapa besar
risiko yang akan Anda hadapivadalah seberepa nda mandapatkan informasi.Semakin
sempurna Anda mengetahui seberepa besar risikonya.
F.      Klasifikasi Risiko Usaha
Secara umum, risiko usaha dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.   Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan
keuntungan. Risiko mutni menjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat diecgah.
2.  Risiko Spekularif
Risiko sprkulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha
dan memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
Berdasarkan jenis dampaknya, resiko usaha bisa diklasifikasikan sebagai berikut.
·         Risiko Sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang mampunyai dampak lebih komleks dibandingkan risiko
murni dan risiko spualatif.
·         Risiko spesifik
Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi
bisa diminimalisasi tingkat risikonya.
G.     Jenis-Jenis Risiko Usaha
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak
mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi
risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
Jenis-jenis risiko yang sering erjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai
berikut.

8
1.   Risiko perusahaan
Risiko perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha Anda yang akan berdampak pada
kelangsungan hidup atau saham perusahaan Anda.
2.   Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan perusahaan.
3.   Risiko Likuiditas (ketersediaan uang tunai)
Risiko likuiditas terjadi ketika ada tagihan mecet dari pelanggan yang menyebabkan alam
ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Hal ini bisa berdampak pada kerugian tingkat
suku bunga dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan.
4.   Risiko Permodalan
Risko permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian,penjualan,likuiditas,dan
keuangan yang membuat  modal usaha Anda mengalami penurunan yang signifikan (rugi
besar). Hal ini harus segera diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi faktor penyebabnya.
5.   Risiko Pasar
Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan,
daya hidup pelanggan,maupun munculnya pesaing baru yang potensial di pasarproduk Anda.
6.  Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko dari penyimpangan hasil yang di prediksikan karena tidak
sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, tegnolovasi,  produktivitas,
inovasi, proses dan mutu produk.
7.   Menurut sifat
·         Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misalnya : kebakaran, bencana alam, pencurian dan sebagainya
·         Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan
bagi pihak tertentu.

9
BAB III

PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak
mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi
risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
1. Di dalam berwira usaha kita harus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan
munculnya risiko usaha
2. Seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi
nantinya misalnya metode Analisa Dari Pengalaman dan Metode Pengamatan dan Survei
B.   SARAN
Berdasarkan kesimpulan mengambil resiko usaha di atas tersebut diatas, maka dapat di
sarangkan senbagai berikut.
1. Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu permasalahan.
2. Carilah kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3.  Pikiran risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbadingan sebab akibat.
4.  Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
5. Tanya terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil
keputusan.
6.  Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun rencana Anda dengan sangat baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://niswiulfini.blogspot.com/2014/03/makalah-kewirausahaan-mencari-
gagasan.htmlhttp://shellaryana05.blogspot.com/2017/04/makalah-kewirausahaan-
tentang.htmlhttp://asdarft.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kewirausahaan-mengambil-
resiko.htmlhttps://www.scribd.com/document/322403060/Makalah-Berani-Mengambil-
Resiko-Dalam-Perusahaan

11

Anda mungkin juga menyukai