D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 1
1. Darman S. Mendrofa
2. Febri warni Hulu
3. Lia permata sari Siregar
4. Mardiati. S
5. Novi Claudia
Puji dan Syukur kelompok ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Kasih dan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA MENANTIKAN KELAHIRAN ANAK (CHIKD BEARING) / MENYUSUI”
Dalam proses penyelesaian Makalah, saya banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini, kelompok menyampaikan
terimakasih yang setulusnya kepada yang terhormat Bapak/Ibu :
1. Perlindungan purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M,Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia
3. Taruli Sinaga, SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
4. Ns, Rinco Siregar, S.Kep. MNS, selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas Farmasi Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
5. Ns, Rinco Siregar, S.Kep. MNS selaku dosen pengajar yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari isi
maupun susunanya, untuk tim penulis membuka diri terhadap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang keperawatan, akhir kata tim penulis mengucapkan
terimakasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
2.1 Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II TINJAU TEORITIS
2. 1 Konsep Keluarga Dalam Priode Child Bearing.................................................................2
PENDAHULUAN
Periode childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh
keluarga. Orang tua dan saudara sekandung harus beradaptasi terhadap perubahan struktur
karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem
dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan
Pada periode transisi, ibu membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan ibu menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi
dengan peran yang baru. Stres dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan
interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi.
Memahami bagaimana ibu yang beradaptasi dengan perubahan fisiologik, konsep diri,
fungsi peran, dan fungsi interdependen untuk menjadi orang tua sangat penting bagi perawat,
dimana perawat dalam hal ini dituntut mampu membantu dan memfasilitasi proses adaptasi
yang terjadi agar ibu dapat beradaptasi dengan secara positif dengan peran barunya. Untuk itu
diperlukan kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan ibu dalam masa
perinatal.
1.2 Tujuan
TINJAUAN TEORITIS
Adapun pengertian keluarga adalah sekumpulan orang yang terikat dengan perkawinan,
kelahiran serta adopsi yang saling ketergantungan, dimana mempunyai tujuan yaitu untuk
menciptakan serta mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan setiap anggota
keluarga. Sedangkan pengertian dari Child-Bearing adalah merupakan waktu transisi fisik
dan psikologis bagi ibu dan seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau
anggota keluarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena adanya
anggota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka sistem dalam
keluarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus dikembangkan.
Pada periode transisi ibu membutuhkan waktu yang sangat cepat sehingga kondisi itu
menempatkan ibu menjadi sangat rentan dan mereka memerluakan bantuan untuk beradaptasi
dengan peran yang baru. Stres dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan
interaksi ibu dengan bayidan keluarga,yang berdampak padakesehatan fisik ibu dan anak.
Dalam hal ini fungsi keluarga sangat penting dalam perkembangan anak, adapun
fungsi keluarga meliputi :
1) Faktor biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2) Faktor psikologis
3) Faktor sosialisasi
4) Faktor ekonomi
a) Moral
Moral merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan pada anak sejak dini, dimana moral
timbul dari hati tanpa ada paksaan dari luar, dan juga disertai pula dengan tanggung jawab
atas tindakan yang dilakukan. Oleh sebab itu keluarga sebagai pendidik pertama dan utama
bagi anak terutama dalam memberikan pendidikan moral.
b) Akhlak
Dalam hal ini setiap orang tua harus dapat memberikan bimbingan tentang akhlak kepada
anaknya sejak dini, karena dengan akhlak anak tersebut dapat mengatur pola sikap dan
tindakan ataupun perbuatan tanpa mengharapkan imbalan.
c) Etika
Dalam hal ini etika wajib diberikan kepada anak oleh orang tuanya baik melalui bimbingan
atau arahan agar anak tersebut dapat bertingkah laku sesuai dengan etika.
Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya. Dalam hal
ini masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu angota
keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya.
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap
berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya.
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan
masyarakat.
Tujuan khusus :
Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para, anggotanya dan saling memelihara. Freeman (2010) :
a. Pendidik
• Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar
• Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri.
• Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat
tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau
terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di
rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak
pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat
mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan
harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga
yang sakit
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan
rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan.
Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-
keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat
dipercaya
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal
g. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat
komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan)
h. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau
wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan
rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
1. Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan :
2. Persiapan menjadi orang tua
3. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan
kegiatan keluarga
4. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Dalam hal ini peran orang tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan semakin
kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode awal orang tua harus mengenali hubungan mereka
dengan anak. periode berikutnya orang tua dapat mencerminkan suatu waktu untuk
bersama-sama membangun kesatuan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini meliputi
peran negosiasi (suami istri, ibu-ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk menetapkan
komitmen . perode yang berlangsung akan membutuhkan waktu.
Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respons seksual atau kemampuan
oleh kedua pasangan dalam melakukan interaksi orangtua-anak.Respon sensual dan
kemampuan yang dipakai dalam komunikasi antara orangtua dan anak meliputi :
a. Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orangtua sebagai suatu sarana
untuk mengenali bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang ingin meraih anaknya yang baru
lahir dan tali pusatnya dipotong, mereka mengangkat bayi ke dada, merangkulnya
kedalam pelukan. Begitu anak dekat dengan ibunya maka anak akan mulai proses ekspoli
b. Kontak Mata
c. Suara
d. Aroma
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan hingga pulihnya rahim dan organ kewanitaan
yang umumnya diiringi dengan keluarnya darah nifas, berlangsung selama kurang lebih 6
pekan.
Pada masa nifas ini ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh maupun emosi.
Bagi yang belum mengetahui hal ini tentu akan merasa khawatir akan perubahan yang terjadi,
oleh sebab itu penting bagi ibu memahami apa saja perubahan yang terjadi agar dapat
menangani dan mengenali tanda bahaya secara dini.
1. Rahim
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan menurunnya
fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB (buang air besar).
Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah melahirkan, ini kemungkinan
karena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena sembelit berkepanjangan
sebelum dan setelah melahirkan. Dengan memperbanyak asupan serat (buah-sayur)
dan senam nifas insyaalloh akan mengurangi bahkan menghilangkan keluhan ambein
ini.
7. Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemoglobin (keeping
darah) akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu. Tekanan dan
jumlah darah ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hingga 2 pekan.
8. Penurunan berat badan
Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat badannya yang berasal dari bayi,
ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi melalui air kencing sebagai
usaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan cairan waktu hamil. Rata-rata ibu kembali
ke berat idealnya setelah 6 bulan, walaupun sebagian besar tetap akan lebih berat
daripada sebelumnya.
9. Suhu badan
Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah 12 jam akan
kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena dikhawatirkan
sebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.
10. Perubahan emosi
Emosi yang berubah-ubah (mudah sedih, khawatir, tiba-tiba bahagia) disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain adanya perubahan hormon, keletihan ibu, kurangnya
perhatian keluarga, kurangnya pengetahuan akan cara merawat bayi serta konflik
dalam rumah tangga. Perubahan ini memiliki berbagai bentuk dan variasi dan akan
berangsur-angsur normal sampai pada pekan ke 12 setelah melahirkan. Yang perlu
diingat, masa nifas bukan berarti ibu terlepas sama sekali dari nilai-nilai ibadah, dzikir
adalah salah satu ibadah lisan dan hati yang cukup efektif untuk membuat ibu merasa
tenang, sabar dan tegar menjalani masa nifas ini. Perbanyaklah berdoa kepada Alloh
agar dimudahkan dan diberi pahala atas kesabaran serta jerih payah ibu dalam
merawat sang buah hati.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. J dan Ny.A PADA TAHAP
KELUARGA (CHILD BEARING)
A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. J
b. Umur : 29 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : PNS
e. Alamat : Desa Perapat Hilir, Kutacane Aceh Tenggara
f. Komposisi Keluarga :
g. Genogram
h. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.J adalah nuclear family atau keluarga inti yang dimana di dalam
rumah tersebut terdapat suami, istri, dan anak.
Suami yang bekerja sebagai PNS, istri seorang ibu rumah tangga dan anak yang baru
lahir berumur 10 bulan.
i. Suku budaya
Keluarga Tn.J adalah suku Alas asli, menurut orang Alas kalau baru melakukan
persalinan wajah ibu harus di maskeri dengan ragi yang dicampur dengan kunyit
j. Agama
Keyakinan yang dianut keluarga Tn.J adalah islam, tidak ada perbedaan antara
anggota keluarga, keluarga Tn.J selalu selalu menjalankan ibadah sholat bersama
walaupun tidak 5 waktu.
k. Status sosial ekonomi
Status keluarga Tn.J adalah Menengah kebawah dilihat dari keadaan rumah Tn.J
merupakan keluarga Prasejahtera karena dinding rumah terbuat dari tembok dan lantai
plaster dan tinggal pisah dari keluarga besarnya.
Tn.J menempuh pendidikan SMA, kini Tn.J bekerja sebagai PNS, penghasilan Tn.J
perbulan >2.500.000,- kebutuhan sehari-hari semua yang membiayai Tn.J seperti
membayar listrik, air makan sehari-hari dsb.
l. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.J sering bepergian ketempat keluarga besar atau kerumah nenek dari
anaknya setiap hari minggu, mereka menganggap berkumpul dengan keluarga besar
sudah termasuk rekreasi, jika ada waktu luang keluarga Tn.J melihat Tv atau istirahat
dirumah.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. J berukuran 6 x 17 m2 terdiri dari 1 ruang tamu , 2 kamar tidur , 1 ruang dapur
dan 1 kamar mandi . Rumah bentuk semi permanen lantai di plaster , 2 ventilasi 3 jendela
kaca di dalam rumah , pencahayaan dari luar kurang karena tidak ada jendela yang dibuka
sehingga ruangan tampak gelap dan lembab .
Perabotan tidak tertata rapi dan barang-barang berserakan dimana-mana . air yang digunakan
untuk air minum dan mandi sehari hari dari air sumur
Ruang depan : Tampak kotor, terlihat jejak ban sepeda motor yang tidak
dibersihkan, karen menjadi tempat parkir.
Ruang tamu : terlihat kotor dan banyak mainan berserakan tidak dirapikah sehabis
dipakai.
Ruang tidur : tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur berbahan kapas . Kamar
tampak berantakan, baju digantung sembarangan dan pakaian kotor
tergeletak dilantai
Ruang dapur : dapur tampak kotor karena peralatan masak yang ditaruh
sembarangan dan banyak piring yang belum dicuci .
Kamar mandi : terdapat 1 bak mandi dan 1 wc duduk, keadaan air keruh dan bak
mandi jarang di kuras.
Jendela : Jendela rumah hanya ada 3 , ventilasi kurang dan jendela terbuat
kaca sehingga tidak dapat dibuka.
2. Denah Rumah
Kamar T
mandi E
Dapur
T
A
R. Tidur
R. Tidur
Ruang Tamu
Keluarga Tn. J berada pada lingkungan yang berbeda mata pencaharian nya seperti,
wiraswasta, PNS dan pedagang. Mayoritas penduduk desa perapat hilir adalah asli orang
Aceh dan mayoritas agama nya Islam. Tn. J jarang mengikuti kegiatan dikampung nya seperti
pengajian, arisan . di daerah tersebut mempunyai aturan yaitu tidak boleh berjudi dan minum
alkohol.
Tn. J baru pindah di desa P.Hilir selama menikah, jarak diantara rumah Tn. J dan
puskesmas lumayan jauh. Jika ingin ke puskesmas, Tn. J biasanya menggunakan sepeda
motor.
D. Struktur Keluarga
Komunikasi sehari-hari yang biasa digunakan keluarga Tn.J adalah Alas, itu karena keluarga
Tn.J orang asli Aceh Tenggara, komunikasi diantara mereka sangat terbuka, bila ada masalah,
selalu didiskusikan bersama untuk mendapatkan jalan keluar.
Antara anggota keluarga saling menghormati dan menghargai bila ada masalah keluarga
selalu mendiskusikan bersama
3. Struktur Peran
Tn. J berperan sebagai kepala keluarga suami dan pencari nafkah. Tn. J bekerja
sebagai PNS
Ny. A berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus ibu dari anaknya , pekerjaan
Ny.A sehari-hari memasak dan mengurus anaknya
An. R berperan sebagai anak
Kebiasaan makan keluarga Tn.J biasanya menggunakan tangan keluarga Tn.J selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan keluarga Tn.J sangat santun dan ramah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya infeksi (penularan penyakit) b/d Lingkungan rumah yang kurang
bersih, kurangnya pencahayaan dan lingkungan yang lembab.
2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d Kesulitan mempertahankan
kebersihan dan menjaga lingkungan rumah.
3. Perubahan menjadi orangtua b/d Ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan
yang mendukung dalam tumbuh kembang anggota keluarga.
ANALISA DATA
SKORING MASALAH
INTERVENSI/IMPLEMENTASI
3. Perubahan menjadi
Jelaskan dan ajarkan tentang: jelaskan dan ajarkan tentang:
orangtua b/d Bagaimana menyediakan Bagaimana menyediakan
Ketidakmampuan lingkungan yang lingkungan yang
keluarga mendukung mendukung mendukung mendukung
menyediakan pertumbuhan dan pertumbuhan dan
lingkungan yang perkembangan anggota perkembangan anggota
mendukung dalam keluarga. keluarga.
tumbuh kembang Pentingnya mengetahui Pentingnya mengetahui
anggota keluarga. tumbuh kembang keluarga. tumbuh kembang
keluarga.