Anda di halaman 1dari 8

Biodik Vol 3 No.

1 Juni 2017 27
Hal 27 – 34

PENGEMBANGAN MAJALAH BIOLOGI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


PADA POKOKBAHASAN PROTISTA KELAS X MIA
DI SMA N 7 KOTA JAMBI

DEVELOPMENT OF BIOLOGY MAGAZINE AS A LEARNING MEDIA ON


PROTIST TOPIC MATERIAL FOR X MIA CLASS IN SENIOR HIGH
SCHOOL 7 JAMBI CITY

Nurjannah Pratiwi1), Gardjito2), Afreni Hamidah2)


e-mail:nurjannahpratiwi@ymail.com
Staf Pengajar Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unja

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa Majalah Biologi
Sebagai Media Pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan
menggunakan model pengembangan ADDIE. Subjek ujicoba dalam penelitian ini adalah 12
orang siswa untuk ujicoba kelompok kecil. Instrumen pengumpulan data diperoleh dari angket
validasi ahli media pembelajaran, validasi materi, dan ujicoba kelompok kecil. Jenis data
dalam penellitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari angket
yang berisi tentang saran untuk perbaikan media sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
instrument angket tertutup. Hasil pengembangan produk yang sudah dikembangkan divallidasi
oleh ahli media dengan persentase 78,75% dengan kategori baik dilakukan 3 kali revisi
sedangkan hasil validasi ahli materi diperoleh persentase 82,5% dengan kategori sangat baik
dengan 2 kali revisi. Pada ujicoba kelompok kecil dilaksanakan kepada siswa kelas X SMA N
7 Kota Jambi yang memperoleh tanggapan 81,80% yang tergolong kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa majalah biologi sebagai media
pembelajaran pada pokok bahasan protista ini layak digunakan pada proses pembelajaran.

ABSTRACT The type of the research is development research using ADDIE development
model. Subject test in this research are 12 students for small group test. The instrument of data
collection obtained from validation questionare from media expert, material expert, and
subject small group test. Data type of this research are quatitative and qualitative. Qualitative
data was obtained from questionare which containing of suggestion for media repaired, and
quantitative data obtained from questionare close instrument. The result product of
development validated by media expert is 78,70% include good categories with three times
revision, also been validation by material expert with 82,5% very good categories with two
times revision. In the small group test at Senior Highscool 7 Jambi gained the result 81,80%
that classified very good categories.Based on the results Biology magazine as learning media
on protist subject can be use in learning process.

Kata Kunci :Majalah Biologi, Media Pembelajaran, Protista

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
28

PENDAHULUAN mengajar dapat membangkitkan keinginan


Kemajuan media komunikasi dan dan minat yang baru, membangkitkan
informasi memberi arti tersendiri bagi motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
kegiatan pendidikan. Teknologi informasi dan bahkan membawa pengaruh psikologis
dan komunikasi berkembang sejalan terhadap siswa. Oleh karena itu, media
dengan perkembangan teori yang berperan penting bagi proses pembelajaran.
menunjang pada kegiatan pembelajaran. Salah satu bentuk media yang dapat
Kegiatan pembelajaran merupakan digunakan adalah media cetak berupa
kegiatan pokok dalam proses pendidikan. majalah.
Pada proses pendidikan terdapat tujuan Majalah merupakan media berbasis
pendidikan yang harus dicapai. Pentingnya cetak berisi konten-konten beserta gambar,
pendekatan teknologis dimaksudkan agar dikemas secara menarik dan ditampilkan
dapat membantu proses pendidikan dalam dengan sederhana agar memudahkan dalam
pencapaian tujuan pendidikan. memahami konsep.
Tujuan pendidikan menurut Selain konten tersebut, majalah ini
implementasi Kurikulum 2013 diharapkan berisi informasi-informasi edukatif yang
dapat menghasilkan insan yang produktif, dapat menambah wawasan. Menurut
kreatif, dan inovatif (Mulyasa, 2013:163). Munandi (2013:100) majalah adalah media
Dengan adanya pendekatan ilmiah yang informasi dengan tugas utamanya
sistematis dan rasional sebagaimana menyampaikan berita aktual. Dalam
dituntut oleh teknologi pendidikan, tujuan konteks pendidikan memacu kreativitas
pendidikan yang efektif dan efisien akan siswa sebagai lingkungan yang kondusif
tercapai. Oleh karena itu, tidak lepas dari dalam pembelajaran.
peran guru dalam proses pembelajaran Hasil observasi di SMA Negeri 7
yang menuntut kemampuan guru untuk Kota Jambi bertujuan untuk mengetahui
menggunakan media sebagai salah satu pembelajaran Biologi yang dianggap sulit
bentuk penyampai informasi pada siswa. oleh siswa kelas X dan media
Penggunaan media sangat membantu pembelajaran yang umumnya digunakan
aktivitas proses pembelajaran di dalam oleh guru pada proses pembelajaran. Media
maupun di luar kelas, terutama membantu pembelajaran yang digunakan oleh guru
peningkatan prestasi belajar siswa. umumnya hanya satu jenis yakni media
Menurut Arsyad (2013:19) pemakaian cetak berupa buku Biologi. Sarana
media pembelajaran dalam proses belajar penunjang lain seperti komputer maupun

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
29

internet belum tersedia, sehingga sulit karena berbentuk media cetak. Media
untuk menampilkan gambar-gambar pembelajaran ini sama halnya dengan
menarik melalui media selain buku. Karena media pengembangan lain yang terdapat
ukuran protista yang mikroskopik, maka petunjuk, indikator, evaluasi.
siswa mengalami kesulitan dalam Kelebihan dari media yang
memahami materi tersebut dan untuk dapat dikembangkan ini adalah pada penyajian
melihatnya hanya dapat dilakukan dengan konten dilengkapi dengan gambar yang
bantuan mikroskop. dibuat semenarik mungkin. Selain itu
Kelemahan media yang digunakan terdapat konten tambahan berupa
sebelumnya yaitu media cetak berupa buku informasi-informasi edukatif yang dapat
dalam menampilkan materi Protista adalah menambah wawasan siswa, dilengkapi
halaman yang tebal. Selain itu, siswa juga dengan evaluasi dalam bentuk teka-teki
kesulitan dalam memahami konsep yang terdiri atas pertanyaan yang dijawab
protista, pengklasifikasian Protista dan pada sebuah kolom. Hal ini bertujuan
contoh-contoh Protista yang terdapat pada untuk membantu siswa memahami materi
buku karena penjelasan yang terlalu dan meningkatkan motivasi siswa setelah
panjang. Untuk mengatasi permasalahan menggunakan majalah Biologi.
tersebut maka diperlukan pengembangan
suatu media pembelajaran yang dapat METODE PENELITIAN
membantu siswa dalam memahami konsep Penelitian ini tergolong ke dalam
dan dapat meningkatkan motivasi siswa penelitian dan pengembangan atau dike-
dalam belajar sehingga dapat nal dengan Research and Development.
meningkatkan pemahaman materi. Menurut Sugiyono (2013:407) metode
Pengembangan sebuah media penelitian dan pengembangan adalah
pembelajaran berupa majalah Biologi yang metode penelitian yang digunakan untuk
membantu siswa meningkatkan menghasilkan produk tertentu, dan menguji
kemampuan dalam memahami konsep keefektifan produk tersebut. Selain itu
serta meningkatkan motivasi belajar siswa menurut Setyosari (2012:214) penelitian
dalam mempelajari Protista. Majalah pengembangan adalah suatu proses yang
biologi ini diharapkan dapat membantu dipakai untuk mengembang- kan dan
guru dalam menyampaikan materi dan memvalidasi produk pendidikan.
menambah variasi media untuk mengatasi Menurut Pribadi (2009:125) model
keterbatasan sarana dan prasarana desain pembelajaran ADDIE memiliki
penunjang berupa komputer dan internet tahapan-tahapan desain sistem yang

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
30

sederhana. Model ini sesuai dengan sarana komputer dan prasarana internet
namanya terdiri dari lima fase atau tahap jarang digunakan karena keterbatasan
utama, yaitu (A)nalysis, (D)esain, jumlah. Sedangkan pada SMA N 7 Kota
(D)evelopment, (I)mplementation, dan Jambi penggunaan sarana dan prasarana
(E)valuation. Adapun langkah-langkah berupa komputer dan internet tidak dapat
pengembangan dalam model ADDIE berlangsung karena tidak tersedianya
ditunjukkan pada gambar berikut: fasilitas tersebut.
Hasil wawancara dengan guru
Biologi rata-rata menyatakan bahwa materi
Anal ysis
Protista merupakan materi yang sulit
dipahami siswa karena kebanyakan siswa
Evaluation Design
sulit membedakan antara kingdom monera
dan kingdom protista. Wawancara terhadap
Implementation Devolement siswa juga menyatakan bahwa materi
t
Gambar 1. Pengembangan Model ADDIE protista sulit dipahami. Siswa sering
(Pribadi,2009:127).
menyatakan bahwa organisme yang
tergolong kingdom protista adalah
Analisis (Analysis)
kingdom monera. Selain itu siswa
Analisis (Analysis) adalah
mengalami kesulitan dalam memahami
melakukan analisis kebutuhan melalui
konsep pengklasifikasian Protista dan
observasi lapangan dan studi literatur.
penggunaan istilah sulit yang banyak
Menurut Multyaningsih (2013:200)
ditemukan. Penggunaan media
menyatakan pada tahap ini, kegiatan utama
pembelajaran yang kurang bervariasi
adalah menganalisis perlunya
dalam hal ini hanya terbatas pada buku
pengembangan pada pembelajaran yang
pelajaran menjadikan motivasi membaca
baru dan menganalisis syarat
kurang dan kesulitan dalam memahami
pengembangan. Berdasarkan observasi
konsep pembelajaran.
yang dilakukan di SMA N 7 Kota Jambi,
SMA N 8 Kota Jambi, SMA N 10 Kota Rancangan (Design)
Jambi salah satu sumber belajar yang Desain dan isi media disesuaikan
banyak digunakan adalah berupa buku dengan silabus Biologi SMA kelas X pada
yang merupakan media cetak. Pada SMA Kompetensi Dasar 1.3 dan 3.5 dengan
N 8 Kota Jambi dan SMA N 10 Kota Jambi karakteristik pembelajaran meliputi
penggunaan media pembelajaran berbasis kegiatan mengamati dan menanya.

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
31

Materi pokok meliputi ciri umum telah di validasi oleh validator,


protista mirip jamur, ciri umum protista diujicobakan pada subjek ujicoba
mirip tumbuhan, ciri umum protista mirip kelompok kecil terhadap 12 responden
hewan yang dituangkan pada halaman sebagai pemakai produk yang telah
cover story, sedangkan peran protista dikembangkan.
dalam kehidupan dideskripsikan dengan
Evaluasi (Evaluation)
berita terbaru melalui halaman dampak
Evaluasi (evaluation) adalah
negatif, info protista, serta alga dan
proses untuk memperlihatkan produk yang
teknologi. Pada halaman teka-teki protista
dikembangkan berhasil dan sesuai dengan
dan tahukah kamu di bagian cover
yang ditargetkan pada tahap analysis. Hasil
belakang diharapkan dapat menjadi
dari evaluasi sangat berperan untuk
informasi tambahan bagi siswa. Langkah
perbaikan produk yang dikembangkan.
selanjutnya adalah pengumpulan materi
berdasarkan literature yang relevan dan Ujicoba Produk
dituangkan dalam bentuk story board yang Uji coba produk yang digunakan
digunakan sebagai acuan dalam pembuatan adalah ujicoba kelompok kecil. Subjek
media. ujicoba berjumlah 12 responden yang
merupakan siswa kelas X di SMA N 7
Pelaksanaan Pengembangan
Kota Jambi.
(Development)
Pelaksanaan pengembangan adalah Teknik Analisis Data
langkah menghasilkan desain yang Data yang didapat dari tim ahli dalam
dirancang menjadi sebuah produk berupa bentuk angket dianalisis secara deskriptif
majalah biologi. Selanjutnya produk ini dengan menggunakan skala Likert.
divalidasi validator media dan validator Menurut Riduwan (2013:12) bahwa skala
materi. Validasi ini dilakukan sebelum Likert digunakan untuk mengukur sikap,
produk diujicobakan, validasi ini dilakukan pendapat dan persepsi seseorang atau
beberapa kali jika ada yang belum layak, kelompok. Karena pada penelitian ini
maka dilakukan revisi hingga produk melihat sikap dan pendapat mahasiswa
dinyatakan layak diujicoba. terhadap kamus elektronik genetika
bergambar. Pertanyaan yang diajukan
Implementasi (implementation)
dalam skala Likert dinilai oleh mahsiswa
Tahap implementasi merupakan
dan dosen yang pernah mengampu mata
tahap untuk menerapkan produk yang
kuliah genetika dengan kriteria jawaban
sedang dikembangkan. Desain produk yang
Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
32

sangat baik, baik, tidak baik dan sangat media yang pertama diperoleh kategori
tidak baik Teknik analisis menggunakan tidak baik, validasi tahap kedua kategori
rumus rata-rata untuk menghitung baik, dan validasi tahap ketiga kategori
persentase tanggapan adalah : baik.

% = F x 100 % Tabel 1. Kategori tingkat validitas


N media pembelajaran
Keterangan : Skala Instrumen
Persentase
% = Persentase sub variabel Nilai Jawaban
F=Jumlah nilai tiap sub variabel 4 82≤skor≤100 Sangat baik
N = Jumlah skor maksimun 3 63≤skor≤81 Baik
2 44≤skor≤62 Tidak baik
HASIL DAN PEMBAHASAN Sangat tidak
1 25≤skor≤43
Penyajian Hasil Ujicoba baik
Ujicoba pada penelitian Riduwan (2012:89)
pengembangan ini diperoleh hasil berupa
media pembelajaran berupa majalah
Biologi edisi Protista untuk siswa Sekolah
Menengah Atas kelas X, hasil validasi oleh
ahli media dan ahli materi dalam bentuk
angket , persepsi siswa terhadap media
yang telah dikembangkan dengan
menyebarkan angket kepada responden
yaitu siswa SMA N 7 Kota Jambi kelas X
yang terdiri atas 12 orang siswa sebagai
Gambar 2 Hasil Validasi media.
subjek ujicoba kelompok kecil.

Hasil Validasi Media Hasil Validasi Media


Majalah Biologi sebagai media Majalah Biologi sebagai media
pembelajaran pada pokok bahasan protista pembelajaran pada pokok bahasan protista
kelas X yang telah dikembangkan, kelas X yang telah dikembangkan,
kemudian divalidasi oleh validator media kemudian divalidasi oleh validator materi
yaitu Ir. Bambang Hariyadi, M.Si., Ph.D. yaitu Retni.S. Budiarti, S.Pd., M.Si.
Validasi oleh validator media dilakukan Validasi oleh validator materi dilakukan
sebanyak tiga kali. Adapun hasil validasi sebanyak dua kali. Adapun hasil validasi

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
33

materi yang pertama diperoleh kategori Jumlah persentase keseluruhan yang


baik, validasi tahap kedua kategori sangat diperoleh dari hasil ujicoba kelompok kecil
baik. pada angket persepsi adalah 81,80%.
Jumlah yang diperoleh menunjukkan
Tabel 2. Kategori tingkat validitas media
bahwa media pembelajaran yang
pembelajaran
dikembangkan tergolong kategori “baik”.
Skala Instrumen
Persentase Hal ini menunjukkan Majalah Biologi
Nilai Jawaban
sebagai media pembelajaran pada pokok
4 82≤skor≤100 Sangat baik
bahasan Protista kelas X sudah baik dan
3 63≤skor≤81 Baik
layak digunakan.
2 44≤skor≤62 Tidak baik
1 25≤skor≤43 Sangat tidak KAJIAN DAN SARAN
baik Kajian Produk
Riduwan (2012:89) Kajian dari penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan ini


menghasilkan produk berupa majalah
Biologi sebagai media pembelajaran
pada pokok bahasan protista kelas X di
SMA N 7 Kota Jambi dengan
menggunakan pengembangan ADDIE.
2. Produk yang dikembangkan kemudian
Gambar 3 Hasil Validasi media. divalidasi oleh ahli media dan ahli
materi. Hasil validasi oleh ahli media
Hasil Ujicoba Produk setelah revisi sebanyak tiga kali adalah
Ujicoba produk dilakukan pada kelas 78,75% dengan kategori baik,
X di SMA N 7 Kota Jambi dengan jumlah sedangkan hasil validasi oleh ahli
responden dua belas orang. Responden materi yang dilakukan sebanyak dua
diminta untuk mengisi angket persepsi kali adalah 82,5% dengan kategori baik.
dengan jumlah butir soal sebanyak 15. Kemudian produk yang telah divalidasi
Angket persepsi yang diisi oleh responden selanjutnya diujicobakan pada
kemudian dianalisis menggunakan kelompok kecil. Ujicoba produk
pengukuran skala likert. dilaksanakan di SMA N 7 Kota Jambi

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
34

dengan jumlah responden 12 orang. sehingga memerlukan lebih banyak


Persentase tanggapan responden waktu.
81,80% dengan kategori baik.
Saran Pemanfaatan
3. Kelebihan majalah Biologi sebagai
1. Kepada peneliti selanjutnya dapat
media pembelajaran pada pokok
mengembangkan majalah biologi
bahasan protista yaitu pertama, siswa
dengan pokok bahasan lainnya.
dapat menggunakan secara langsung
2. Produk majalah Biologi pada pokok
tanpa menggunakan perangkat
bahasan protista dapat dijadikan media
komputer karena majalah Biologi ini
pembelajaran alternatif bagi siswa pada
berupa media cetak. Selain itu dapat
proses pembelajaran mandiri dengan
menambah variasi media pembelajaran
pokok bahasan protista.
yang dapat menunjang proses belajar
3. Sebagai bahan pembanding untuk
siswa secara mandiri. Kedua, secara
menghasilkan media pembelajaran yang
keseluruhan media ini berisi materi
lebih baik sehingga dapat menambah
pokok protista mengenai klasifikasi, ciri
ragam variasi media pembelajaran yang
dan peran dalam kehidupan yang
dapat menarik minat siswa dalam proses
disajikan dalam bahasa yang lebih
pembelajaran.
mudah dipahami dengan informasi
terbaru yang berkaitan. Selain itu DAFTAR RUJUKAN
media dilengkapi dengan evaluasi Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persabda.
berupa teka teki silang mengenai materi Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan
protista. Ketiga, majalah disajikan Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Rosda.
dengan tampilan penuh warna dengan Munandi, Y. 2013. Media Pembelajaran.
penggunaan kertas kilap (glossy) agar Jakarta: GP Press Group.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian
dapat menarik minat siswa dalam untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
membaca. Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
4. Kelemahan atau hambatan yang Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
ditemukan pada waktu media Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
dikembangkan adalah pada proses
pembuatan dan desain, menggunakan
lebih dari satu aplikasi komputer yaitu
paint dan adobe photoshop agar
menghasilkan kualitas yang baik

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor I Juni 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922

Anda mungkin juga menyukai