Anda di halaman 1dari 27

MODEL TRANSPORTASI

Bab 6
Model Transportasi adalah pengalokasian pengiriman
sejumlah barang (satu macam barang) yang berasal dari sejumlah
sumber pengiriman menuju sejumlah tujuan pengiriman yang
memberikan biaya pengiriman total terendah.
Barang yang akan dikirim dari setiap sumber pengiriman dan
jumlah permintaan yang diminta oleh setiap tujuan pengiriman, serta
biaya pengiriman dari setiap sumber menuju setiap tujuan adalah
berbeda.
➢ Model Transportasi adalah bentuk khusus dari model
Programa Linier.
➢ Oleh karena adalah model Programa Linier maka dapat
diselesaikan dengan metode simpleks.
➢ Bentuk khusus → disusun metode penyelesaian yang lebih
sederhana.
Penggunaan model Transportasi antara lain untuk :
➢ Persoalan pengiriman barang
➢ Persoalan perancangan produksi
➢ Penugasan mesin-orang
➢ Penugasan mesin-pekerjaan

103
sumber tujuan
x11: c11
a1 1 1 b1
x12: c12

a2 2 2 b2
x1n: c1n
. .
. .
. .
am m n bn

Model Programa Linear dari persoalan di atas :


fungsi tujuan :
min Z = C11 X11 + C12X12 + … C1n X1n  C1jX 1j +
j

C21 X21 + C22X22 + … C2n X2n  C 2 jX 2 j +


j
.
.
.
Cm1 X11 + Cm2Xm2 + … Cmn Xmn  CmjXmj +
j

Kendala sumber:
X11 + X12 + . . . X1n  a1  X 1 j  a1
j

X21 + X22 + . . . X2n  a2  X 2 j  a2


j
.
.
.
Xm1 + Xm2 + . . . Xmn  am  Xmj  am
j

Kendala tujuan:
X11 + X21 + . . . Xm1 > b1  Xi 1  b1
i

X12 + X22 + . . . Xm2 > b2  Xi 2  b2


i
.
.
.
X1n + X2n + . . . Xmn > bn  Xin  bn
i

104
Model di atas dapat diringkas menjadi
f.t min Z =   CijXij i = 1,2, . . . m
i j
j = 1,2, . . . n
dk:  Xij  ai i = 1,2, . . . m
j
 Xij  b j j = 1,2, . . . n
i
Xi  0 i = 1,2, . . . m
j = 1,2, . . . n

Syarat penyelesaian tersebut dengan model transportasi adalah


model dalam keadaan seimbang, yaitu : Jumlah total suplai = jumlah
total permintaan →  ai =  b j
i j
Dengan demikian jika  ai =  b j maka semua suplai yang ada akan
terdistribusi habis, dani semua
j
permintaan tujuan terpenuhi. Maka
kendala sumber dan kendala tujuan menjadi dalam bentuk
persamaan.

Model transportasi dari persoalan:


f.t min Z =   CijXij
i j
dk  Xij = ai i = 1,2, . . . m
j
 Xij = bj j = 1,2, . . . n
i
 ai =  b j
i j
Xij  0 i = 1,2, . . . m
j = 1,2, . . . n
Contoh :
Sebuah perusahaan mempunyai tiga buah tempat perakitan mobil di
A, B, dan C. Perusahaan tersebut mempunyai 2 buah pusat
distribusi di D dan E. Kapasitas produksi A, B, dan C untuk periode
yang akan datang adalah 1000, 1500, dan 1200 unit, sedangkan
permintaan pusat distribusi D dan E untuk periode yang akan datang
adalah 2300 dan 1400 unit. Biaya pengangkutan per unit dari A, B,
dan C ke D dan E adalah seperti pada tabel.

105
D E
A 80 215
B 100 108
C 102 68

Total Suplai = 1000 + 1500 + 1200 = 3700


Total permintaan = 2300 + 1400 = 3700 → model dalam
keadaan seimbang
Model Programa Linear dari persoalan tersebut :
Fungsi tujuan :
min. Z = 80X11+215X12+100X21+108X22+102X31+ 68X32
Kendala Sumber :
X11 + X12 = 1000
X21 + X22 = 1500
X31 + X32 = 1200
Kendala Tujuan :
X11 + X21 + X31 = 2300
X12 + X22 + X32 = 1400
Xij  0 i = 1,2,3
j = 1,2
Jika kita selesaikan dengan metode simpleks maka kita membuat
tabel simpleks yang jumlah kolomnya adalah sebanyak i x j (jumlah
variabel keputusan) + i + j (jumlah variabel buatan), sedangkan
jumlah baris kendala dan baris tujuan dan i + j baris kendala

106
V.D. x11 x12 x21 x22 x31 x32 R1 R2 R3 R4 R5 R.K.
Z -80 -215 -100 -108 -102 -68 0 0 0 0 0 0
2M 2M 2M 2M 2M 2M 0 0 0 0 0 7400M
R1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1000
R2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1500
R3 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1200
R4 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 2300
R5 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1400

Kita selesaikan model tersebut dengan teknik transportasi


Sekarang kita tulis persoalan tersebut dengan tabel transportasi. Kita
jadikan kotak yang besar tempat variabel Xij dan kotak yang kecil
tempat biaya transportasi Cij.
Jumlah
suplai:
80 215
X11 X12 1000
100 108
X21 X22 1500
102 68
X31 X32 1200
Jumlah 2300 1400
permintaan

Kita tidak selalu mempunyai jumlah sumber yang sama dengan


jumlah tujuan. Agar kita dapat menyelesaikan dengan teknik
transportasi maka model dibuat seimbang.
 Jika kelebihan suplai maka tambahan tujuan semu yang
akan menampung kelebihan suplai yang permintaannya =
 ai −  b j

107
 Jika kekurangan suplai maka tambahan tujuan semu yang
akan menyuplai kekurangan tersebut yang kapasitasnya =
 b j −  ai

Contoh 1.a :
Seperti halnya contoh 1 akan tetapi sumber 2 jumlah suplainya 1300
dan bukan 1500.
Contoh 1.b :
Seperti halnya contoh 1 akan tetapi tujuan 1 jumlah permintaannya
1900 dan bukan 2300.
1.a 1.b
80 215 80 215 0
X11 X12 1000 X11 X12 X13 1000
100 108 100 108 0
X21 X22 1300 X21 X22 X23 1500
102 68 102 68 0
X31 X32 1200 X31 X32 X33 1200
0 0 1900 1400 400
X41 X42 200
2300 1400

Sebenarnya tidak ada barang yang dikerjakan dari Sumber Semu ke


semua Tujuan atau dari semua Sumber ke Tujuan Semu. Dengan
demikian biaya transportai dari Sumber Semu atau ke Tujuan Semu
adalah nol, kecuali :
❑ Jika ada penalti atas pengiriman dari sumber semu atau
pengiriman ke tujuan semu.
❑ Biaya tersebut dapat berupa biaya persediaan pada sumber
yang mengirim ke tujuan semu atau biaya penalti atas
kekurangan suplai.

108
Model Produksi Persediaan
Model transportasi dapat digunakan untuk memecahkan persoalan
produksi-persediaan.
Contoh : PT untuk 4 bulan yang akan datang memperoleh
permintaan sebanyak 200, 400,300,150. Oleh karena peralatan
produksinya juga dipakai untuk memproduksi barang lain, maka
jumlah produksi untuk 4 bulan yang akan datang adalah 100, 350,
400, 200. Permintaan pada suatu bulan dapat dipenuhi oleh:
❑ Produksi pada bulan tersebut
❑ Kelebihan produksi dari bulan sebelumnya yang disimpan
sebagai persediaan.
❑ Produksi dari bulan berikutnya. Di sini merupakan suplai yang
terlambat.

Pada persoalan ini :


❑ Biaya produksi adalah $4/unit
❑ Biaya persediaan adalah $0.5/unit/bulan
❑ Biaya penalti adalah $2/unit/bulan

Persoalan di atas dapat diselesaikan dengan model transportasi.


Model Transportasi Model Produksi Persediaan
i sumber tujuan bulan produksi i
j tujuan j bulan permintaan j
cij biaya transportasi biaya produksi + penalti + persediaan / unit
ai jumlah suplai jumlah produksi bulan produksi i
bj jumlah permintaan jumlah permintaan bulan persediaan j

109
Bulan produksi Bulan permintaan

100 200
1 1
X21:C21

350 X22:C22 400


2 2
X23:C23
400 300
3 3
X24:C24

200 150
4 4

Xij = jumlah jumlah suplai bulan produksi i untuk memenuhi


permintaan bulan permintaan j
Cij = biaya produksi + persediaan + penalti
Jika i = j Cij = biaya produksi
i>j Cij = biaya produksi + biaya penalti
i<j Cij = biaya produksi + biaya persediaan

4 4.5 5 5.5
x11 x12 x13 x14 100
6 4 4.5 5
x21 x22 x23 x24 350
8 6 4 4.5
x131 x32 x33 x34 400
10 8 6 4
x41 x42 x43 X44 200
200 400 300 150

110
PEMECAHAN MODEL TRANSPORTASI
Langkah-langkah pemecahannya sama dengan langkah metode
simpleks:
Langkah 1 : Penentuan variabel dasar awal (VDA).
Langkah 2 : Penentuan variabel masuk. Jika tidak ada variabel
masuk maka optimal.
Langkah 3 : Penentuan variabel keluar
Langkah 4 : Penyusunan penyelesaian yang baru, dilanjutkan ke
langkah 2.

LANGKAH 1: PENENTUAN VARIABEL DASAR AWAL


Terdapat 3 cara:
1. Aturan Pojok kiri atas / North West Corner Rule
2. Metode Berbiaya Terendah / Least Cost Methode
3. Metode Penalti / Penalty Method
Methode Vogel / Vogel’s Approximation Method

Aturan Pojok Kiri Atas


Kotak besar menentukan posisi variabel. Jika pada metode simpleks
variabel dasar (VD) ditempatkan oleh posisi kolom VD dan nilainya
dilihat/diperoleh pada kolom ruas kanan.
Pada model transportasi VD ditunjukkan oleh angka pada kotak dari
variabel tersebut. Jika kotaknya kosong, berarti Variabel Non Dasar
(VND).
Jika kotaknya mempunyai nilai misalnya 30 maka variabel yang
ditunjukkan oleh kotak tersebut adalah VD dengan nilai = 30.

111
Contoh:

10 0 20 11
X11 X12 X13 X14 15
12 7 9 20
X21 X22 X23 X24 25
0 14 16 18
X31 X32 X33 X34 5
5 15 15 10

Langkah-langkah aturan pojok kiri atas:


1. Tempatkan barang sebanyak mungkin pada sel/kotak pojok kiri
atas
2. Coret baris/kolom yang sudah terpenuhi
3. Baris/kolom yang tidak dicoret jumlahnya dikurangi dengan
pengisian sel/kotak
4. Isi sel terdekat dari sel yang diisi sebelumnya sebanyak
mungkin, lanjutkan ke langkah 2. Demikian seterusnya sampai
semua barang terdistribusi.

10 0 20 11
5 10 15 10
12 7 9 20
5 15 5 25 20 5
0 14 16 18
5 5 0
5 15 15 10
5 5

112
V. D. adalah X11=5; X12=10; X22=5; X23=15;
X24=5; X34=5
Variabel kotak kosong adalah V. N. D.
Nilai Z harus dihitung → Z = 5.10 + 10.0 + 5.7 + 15.9 + 5.20 + 5.18
= $410

Metode Biaya terendah


Sama dengan aturan pojok kiri atas. Bedanya urutan pengisiannya
bukan dimulai dari pojok kiri atas, melainkan dimulai dari sel yang
mempunyai biaya terendah, kemudian di isi sel dengan biaya
terendah berikutnya yang tidak dicoret.

10 0 20 11

15 15
12 7 9 20

0 15 10 25 10
0 14 16 18
5 0 5 0
5 15 15 10
0
Nilai Z = 15.0 + 0.7 + 15.7 + 10.20 + 5.0 + 0. 18 = $ 335

113
Metode Penalti
❑ Pada setiap baris dan kolom diberi penalti sebesar selisih antara
sel dengan biaya terendah dan terendah berikutnya pada baris
atau kolom tersebut.
❑ Pilih baris/ kolom yang mempunyai penalti terbesar
❑ Isi barang sebanyak mungkin pada sel dengan biaya terendah
pada baris/kolom yang dipilih.
❑ Coret baris/kolom yang sudah terpenuhi yang tidak dicoret atau
dikurangi dengan pengisian sel.
❑ Buat penalti yang baru. Sel yang jika diisi, isinya nol tidak
diperhitungkan dalam menentukan penalti.
❑ Jika tinggal 1 baris/kolom yang mempunyai penalti, maka isi sel
berdasarkan urutan biaya terendah.

1) Penalti :
10 0 20 11
15 0 15 10 11 _
12 7 9 20
15 10 25 2 2 11
0 14 16 18
5 0 5 14 _ _
5 15 15 10
Penalti : 0
10 7 7 7
_ 7 11 9
_ _ _ _

Z = 15.0 + 0.11 + 15.9 + 10.20 + 5.0 + 0.18 = $ 335

114
2)
penalti
10 0 20 11
15 0 15 10 11 11 11
12 7 9 20
10 15 25 2 2 13 -
0 14 16 18
5 0 5 14 - - -
5 15 15 10
penalti 10 7 7 7
- 7 11 9
- 7 - 9
- - - -

Z = 5.0 + 10.11 + 10.7 + 15.9 +5.0 +0.18 = $ 315

Jika diselesaikan nanti akan diperoleh Z optimal = $ 315


APKA → Z = 410
Penyelesaian ini baru penyelesaian awal
MBT → Z = 335 jadi perlu dilakukan sejumlah langkah
penyelesaian.
MP → Z = 335
Z= 315
APKA → paling sederhana, namun paling jauh dari keadaan optimal
MP → paling kompleks, namun paling dekat pada keadaan
optimal

115
Langkah 2 : PENENTUAN VARIABEL MASUK
Menggunakan faktor pengali
 Pada setiap baris diberi pengali Ui , pada setiap kolom diberi
faktor pengali Vj
 Pada variabel dasar berlaku hubungan: Ui + Vj = Cij
C pq = Up + Vq − Cpq
 Pada VND berlaku
 VND mempunyai C pq yang palig positif adalah Variabel Masuk.

V1 V2 V3 V4
10 0 20 11
U1 5 10
12 7 9 20
U2 5 15 5
0 14 16 18
U3 5

VD : Ui + Vj = Cij VND : C pq = Up + Vq – Cpq


X11 : U1 + V1 = C11 = 10 X13 : C 13 = U1 + V3 – C13
X12 : U1 + V2 = 0 X14 : C 14 = U1 + V4 – 11
X22 : U2 + V2 = 7 X21 : C 21 = U2 + V1 – 12
X23 : U2 + V3 = 9 X31 : C 31 = U3 + V1 – 0
X24 : U2 + V4 = 20 X32 : C 32 = U3 + V2 – 14
X34 : U3 + V4 = 18 X33 : C 33 = U3 + V3 – 16

Untuk menghitung mulai C pq , kita harus mempunyai nilai Up dan


Vq → terdapat 6 persamaan dengan jumlah variabel = i + j = 3 + 4 =
7.
Oleh karena jumlah variabel lebih banyak dari jumlah persamaan
maka kita tidak dapat menyelesaikan persamaan tersebut. Untuk itu
kita tentukan saja mulai salah satu variabel Up dan Vq. Biasanya kita
tentukan mulai U1 = 0.

116
VD : VND :
X11 : 0 + V1 = 10 V1 = 10 X13:C 13 = 0 + 2 – 20 = -18
X12 : 0 + V2 = 0 V2 = 0 X14: C 14 = 0 + 13 – 11 = +2
X22 : U2 + 0 = 7 U2 = 7 X21: C 21 = 7 + 10 – 12 = +5
X23 : 7 + V3 = 9 V3 = 2 X31: C 31 = 5 + 10 – 0 = +15
X24 : 7 + V4 = 20 V4 = 13 X32: C 32 = 5 + 0 – 14 = -9
X34 : U3+13 = 18 U3 = 5 X33: C 33 = 5 + 2 – 16 = -9
Variabel masuk adalah X31 yang mempunyai C 31 = +15 positif
terbesar
Perhitungan variabel faktor pengkali dan C pq dapat langsung ditulis
pada tabel transportasi seperti di bawah ini :
V1=10 V2=0 V3=2 V4=14
10 0 20 11
U1=0 5 10 -18 2
12 7 9 20
U2=7 5 5 15 5
0 14 16 18
U3=5 15 -9 -9 5

LANGKAH 3 : PENENTUAN VARIABEL KELUAR


10 0 20 11
-5 10 15
12 7 9 20
5 15 5 25
0 14 16 18
X31 _ 5
5 15 15 10
X31 adalah variabel masuk

117
Variabel Masuk nilainya akan naik dari nol menjadi positif. Variabel
Keluar adalah salah satu dari V.D. yang ada. V.K. nilainya akan
turun dari suatu nilai positif menjadi nol / kosong.
Nilai total baris dan kolom adalah tetap (misalnya nilai total baris
1=15 dan kolom 4=10). Jika nilai X31 naik dari nol menjadi positif
baris 3 (posisi baris X31) harus tetap 5
kolom 1 (posisi kolom X31) harus tetap 5

Misalnya nilai X31 naik 1 unit.


Agar nilai pada baris/kolom tersebut yang nilainya turun sebanyak
kenaikan nilai X31 = 1 unit. Kita lihat jika suatu sel nilainya naik/turun
1 unit, maka harus ada sel pada baris/ kolom yang sama dengan sel
yang naik/turun tersebut nilainya turun/naik 1 unit. → Akan terbentuk
‘loop’ tertutup yang nilainya naik dan turun secara bergantian.
Hanya akan terbentuk 1 loop. Pada titik sudut loop yang nilainya naik
kita beri tanda (+) sedangkan pada titik sudut loop yang turun
nilainya kita beri tanda (-). variabel masuk nilainya akan naik sebesar
angka pada titik sudut – yang terkecil. variabel keluar hanya 1 buah.
Jika lebih dari 1 titik sudut negatif yang mempunyai nilai terendah
yang merupakan variabel keluar adalah yang mempunyai biaya
tertinggi.
Oleh karena X34 mempunyai biaya tertinggi maka X34 adalah
variabel keluar.
Semua titik sudut dengan tanda positif (+) nilainya naik sebesar nilai
VK sedangkan titik sudut dengan tanda negatif (-) nilainya turun
sebesar VK. Sedangkan VK nilainya menjadi kosong/ menjadi
variabel dasar.

118
V1=10 V2=0 V3=2 V4=13

- 10 + 0 20 11
U1=0 0 15

12 7 9 20
U2=7 0 15 10

0 14 16 18
U3=-10 5 -24 -24 -15

5 0 2 13

10 0 20 11

0 -5 15 -18 x14

12 7 9 20

7 0 0 15 10

0 14 16 18
-5 5 -19 -19 -10

5 0 2 11

10 0 20 11
0 -5 5 -18 10

12 7 9 20
7 0 10 15 -2

0 14 16 18
-5 5 -19 -19 -12

119
Oleh karena tidak ada yang positif maka tidak ada variabel masuk
sehingga keadaan optimal
X12 = 5; X14 = 10; X21 = 0;
X22 = 10; X23 = 15; X31 = 5;
Z = 5.0+10.11+0.12+10.7+15.9+5.0
= 315

Latihan Soal :
1. Sebuah perusahaan memiliki 3 buah pabrik yang berada di kota
D, E dan F. Produk dari ketig pabrik tersebut selanjutnya dikirim
ke gudang yang terletak di kota A, B dan C.
Berikut adalah biaya transportasi untuk mengirimkan satu unit
produk jadi dari tiap-tiap pabrik ke tiap-tiap lokasi gudang.
Dari Ke A B C
D $5 $4 $3
E $8 $4 $3
F $9 $7 $5
Kapasitas produksi untuk pabrik D, E dan F masing-masing
adalah 100, 300 dan 300 unit. Sedangkan permintaan dari
gudang A, B dan C masing-masing adalah 300, 200 dan 200
unit.
Tentukan solusi layak awal dari persoalan di atas menggunakan
metode northwest-corner ?.

120
2. Tektukan solusi layak awal dari persoalan no. 1 menggunakan
metode biaya termurah ?.

121
3. Tentukan solusi layak awal dari persoalan no. 1 menggunakan
metode pinalti ?.

4. Tentukan solusi optimal dari persoalan no. 1 !.

122
MODEL PENUGASAN
Persoalan pengalokasian sejumlah mesin untuk mengerjakan
sejumlah pekerjaan
Bentuk khusus dari model transportasi
Dipecahkan dengan Teknik Transportasi
Bentuk khusus →dikembangkan cara pemecahan yang lebih
sederhana
Sejumlah mesin/ orang akan dialokasikan untuk mengerjakan
sejumlah pekerjaan yang masing-masing mempunyai biaya
pengerjaan yang berbeda.

1 2 ... n
C11 C12 C1n
1 1
C21 C22 C2n
2 1
C31 C32 C3n
3 1
.
.
.
Cm1 Cm2 Cmn
m 1
1 1 1

Agar dapat diselesaikan dengan teknik transportasi model harus


dalam keadan seimbang.
Jika pada setiap baris dan setiap kolom terdapat sel yang biayanya
nol, maka kita tempatkan mesin yang mengerjakan pekerjaan
berbiaya nol, dengan demikian jika semua mesin telah dialokasikan
mengerjakan pekerjaan dengan biaya nol mk biaya total adalah nol.
Pada model Penugasan dibuat model baru sedemikian rupa pada
setiap baris dan kolom terdapat sel yang biayanya nol dengan cara

123
mengurangi biaya-biyaa pada baris / kolom dengan biaya terendah
pada baris / kolom tersebut.

Tabel Biaya Transportasi


1 2 ………… n f.t min Z =   CijXij
i j
1 C11 C12 ………… C1n 1
d.k  Xij = 1; i = 1,2,...n
2 C21 C22 ………… C2n 1 j

. .  Xij = 1; j = 1,2,...n
i
. .
Xij = 1
. .
0
n Cn1 Cn2 ………… Cnn 1

1 1 ………… 1

Agar setiap baris dan kolom terdapat sel dengan biaya nol, maka
pada baris i biaya dikurangi dengan p i (pi = biaya terendah pada
baris i) dan kolom j biaya dikurangi dengan q j (biaya terendah pada
kolom j).

Tabel Biaya Transportasi model baru menjadi:


pekerjaan
1 2 ………… n
1 c11' c12' ………… c1n'
2 c21' c22' ………… c2n'
mesin . .
. . cij’ pi cij'=cij-pi-qj
. .
n cn1' cn2' ………… cnn'
qj

124
Fungsi tujuan baru:
f.t min Z’ =   Cij ' Xij =   [Cij − pi − q j ] Xij
i j i j
=   CijXij −   pi Xij −   q j Xij
i j i j i j
Z’= Z -  pi −  q j
i j
Oleh karena pada model baru pada setiap baris dan kolom terdapat
biaya transportasi = 0, maka kita alokasikan setiap mesin
mengerjakan pekerjaan dengan biaya nol → Dengan demikian Z’=0.
Jadi Z’ = Z -  pi −  q j = 0 → Z =  pi +  q j
i j i j
Contoh
Penugasan 3 mesin pada pekerjaan
5 7 9 p1 =5
1
14 10 12 p2 =10
1
15 13 16 p3 =13
1
1 1 1

Setiap baris biaya transportasinya dikurangi dengan biaya terendah


pada baris tersebut
Tabel Biaya menjadi

0 2 4
4 0 2
2 0 3
Setiap biaya pada kolom dikurangi dengan
q3=2 biaya terendah pada kolom tersebut.

125
Tabel biaya menjadi
X11=1; X23=1; X32=1
0 2 2 Z=  pi +  q j = 5 + 10 + 13 + 2 = 30
i j
Jika dihitung dari tabel transportasi
4 0 0 terlihat
Z = 5 + 12 + 13 = 30

2 0 1
Suatu saat pada setiap baris dan setiap kolom telah terdapat sel
dengan biaya nol, namun belum dapat dialokasikan setiap mesin
mengerjakan setiap pekerjaan dengan biaya nol.
Untuk itu dilakukan pencoretan pada setiap baris dan kolom yang
mempunyai biaya nol yang lebih dari 1 buah. Tujuan kita agar semua
nol dicoret. Usahakan nol tidak dicoret 2 kali.
Kurangi semua sel yang tidak dicoret dengan angka terendah yang
tidak dicoret sedangkan sel yang dicoret 2 kali ditambah dengan
angka terendah tersebut.
Sekarang kita alokasikan setiap mesin mengerjakan pekerjaan
dengan biaya nol.
Jika masih belum dapat mengalokasikan semua mesin mengerjakan
pekerjaan dengan biaya nol, pencoretan sama dengan atas
dilakukan lagi sampai semua pekerjaan oleh mesin dengan biaya
nol.
Z=  pi +  q j di mana pi dan qi termasuk angka terendah pada
i j
pencoretan diatas.

126
Contoh 2 :
Tabel biaya Penugasan
1 4 6 3 p1=1 0 3 5 2 0 3 2 2
9 7 10 9 p2=7 2 0 3 2 2 0 0 2

4 5 11 7 p3=4 0 1 7 3 0 1 4 3
8 7 8 5 p4=5 3 2 3 0 3 2 0 0
q3=3

0 2 1 1
3 0 0 2

0 0 3 2

4 2 0 0

X11=1 X23=1 X32=1 X44=1 Z = 1 + 7 + 4 + 5 + 3 + 1 = 21

MODEL TRANSSHIPMENT
Model Transportasi standar mengasumsikan bahwa rute langsung
dari sumber menuju tujuan.
Kadang-kadang kita dapat mengirimkan barang dari sumber menuju
tujuan melalui pelabuhan antara. Pelabuhan antara di satu sisi
merupakan pelabuhan tujuan karena dia menerima pengiriman
barang, namun juga merupakan pelabuhan pemberangkatan karena
dia mengirim barang/meneruskan pengiriman barang yang
diterimanya. Untuk itu pelabuhan transshipment kita beri persediaan
penyangga untuk dapat mengirim barang dan juga meminta barang
sebanyak persediaan penyangganya.
Model setelah ditambahkan pelabuhn transshipment (sebagai
sumber dan sebagai tujuan diselesaikan dengan model transportasi
biaya)

127
Persediaan penyangga B =  a =  b
800
6

1200 1 7 900

4
1500 600
2 8

1000 750
3 9

650
10
Tujuan
4 5 6 7 8 9 10
c14 c15 c16 c17 c18 c19 c110
1 1200
c24 c25 c26 c27 c28 c29 c210
2 1500
c34 c35 c36 c37 c38 c39 c310
Sumber 3 1000
c44 c45 c46 c47 c48 c49 c410
4 3700
c54 c55 c56 c47 c58 c59 c510
5 3700
3700 3700 800 900 600 750 650

128
Di sini pelabuhan transshipment berfungsi sebagai pelabuhan
pemberangkatan dengan jumlah persediaan sebesar persediaan
penyangga. Oleh karena pelabuhan transshipment juga berfungsi
sebagai pelabuhan tujuan, maka permintaannya adalah juga
sebesar persediaan penyangga.
Biaya dari sumber (termasuk pelabuhan transshipment) menuju
semua tujuan (termasuk pelabuhan transshipment) diberikan sesuai
dengan keadaannya, sedangkan biaya dari pelabuhan trans-
shipment menuju pelabuhan transshipment yang sama adalah nol.
Setelah itu model diselesaikan sebagai model transportasi biasa.

129

Anda mungkin juga menyukai