Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca
mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara. (Medicastore, 2011).
2. Etiologi
Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung) dari wanita
dengan kanker payudara
Menarke dini
Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun
beresiko hamper 2 kali lipat
Kontrasepsi oral
Masukan alcohol
Karsinoma duktal menginfiltrasi (75%) karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang
melapisi saluran yang menuju puting susu.
Karsinoma lobular menginfiltrasi (5-10%) sinoma lobuler mulai tumbuh di dalam
kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause
tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips, Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras,
asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya
metastase. (Price dan Sylvia, 2006)
4. Pathway
5. Pemeriksaan penunjangan (lab ataupun penunjangan lain)
1) laboratorium meliputi:
Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma
Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar
spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi
Thermography, Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan
suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
Biopsi, Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,
dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan
berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi.
CT. Scan Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ
lain
Pemeriksaan hematologi Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada
peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
6. Penalaksanaan medic ( obat-obatan ataupun intervensi lainnya)
1) pembedahan
b. Mastectomy total Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan
otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding
dada tidak diangkat.
e. Ouadranectomy. Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
2) Radiotherapy Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang
pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya,
kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang
tenggorokan.
3) Chemotherapy Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran
darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat,
mudah terserang penyakit.
4) Manipulasi hormonal Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang
sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga
digabung dengan therapi endokrin lainnya.
7. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
1) Riwayat Kesehatan Sekarang, Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan
adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak dan nyeri.
4) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan
frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.
c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak
ikterik, tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan
tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
i. d’orange, dumpling,
1) Persepsi dan Manajemen Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang
terasa pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan
biasa.
2) Nutrisi
3) Metabolik Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah
dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan
mengandung MSG.
4) Eliminasi Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena,
nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
5) Aktivitas dan Latihan Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan
klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
6) Kognitif dan Persepsi, Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.
7) Istirahat dan Tidur Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
8) Persepsi dan Konsep Diri Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau
kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan
kehilangan haknya sebagai wanita normal.
9) Peran dan Hubungan Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan
dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.
10) Reproduksi dan Seksual Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan
pada tingkat kepuasan.
11) Koping dan Toleransi Stress Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan,
denial dan keputus asaan.
12) Nilai dan Keyakinan Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima
kondisinya dengan lapang dada.
b. Diagnosa
5) Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh
Alimul Aziz H, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data
Djaafar, Z.A., Helmi, Restuti, R.D., 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Revai, R, et al. 2007. Incidence of Acute Otitis Media and Sinusitis Complicating Upper
Respiratory Tract Infection.
Journal of The American Academy Pediatrics Rahajoe, N. 2012.Buku Ajar Respirologi Anak
Jakarta: Balai Penerbit IDAI