PENDAHULUAN
~1~
Puskesmas tersebar hampir di berbagai daerah biasanya selalu ada di tiap
kecamatan dengan jangkauan luas daerah operasional yang sesuai.
~2~
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2) Penyimpanan resep
3) Pemusnahan resep
~3~
aktivitasnya sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman
mengenai pelayanan kefarmasian di puskesmas, memperoleh
bekal kemampuan profesional, manajerial, pengalaman praktis
dan keterampilan dalam hal pengelolaan sediaan farmasi di
puskesmas.
c. Untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi
dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lainnya
sehingga tercapai tujuan dari pengobatan yaitu peningkatan
kualitas hidup pasien.
d. Sebagai salah satu bentuk pendidikan yang berupa pengalaman
belajar secara nyata dan komprehensif yang sangat penting dan
bermanfaat bagi siswa untuk mencapai suatu keberhasilan
pendidikan, sehingga nantinya mahasiswa dapat lebih siap dan
mandiri dalam menghadapi dunia kerja.
2. Bagi Pihak Institusi :
~4~
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Azas Penyelenggaraan:
~5~
b. Puskesmas pembantu (pustu) :
1) Biasanya ada satu di setiap desa/kelurahan.
2) Pelayanan medis sederhana oleh perawat atau bidan, disertai
jadwal kunjungan dokter.
c. Puskesmas keliling (pusling):
1) Kegiatan pelayanan khusus ke luar gedung, di wilayah kerja
puskesmas.
2) Pelayanan medis terpadu oleh dokter, perawat, bidan, gizi,
pengobatan dan penyuluhan.
d. Pondok bersalin desa (polides) :
1) Pos pelayanan kesehatan ini sebaiknya ada setiap
desa/kelurahan, sebagai penunjang pelaksana desa/kelurahan
SIAGA.
2) Beberapa pos yang berfungsinya sejenis antara lain :
a) Pos kesehatan desa (poskesdes).
b) Pos kesehatan kelurahan (poskeskel).
c) Balai kesehatan masyarakat (bakesra).
e. Pos pelayanan terpadu (posyandu)
1) Lumrahnya selalu ada satu atau lebih di setiap
RW/desa/kelurahan.
2) Hal ini sangat tergantung kepada peran serta aktif para RT, RW,
lurah, tokoh masyarakat setempat, bersama para kades kesehatan
yang telah dibentuk dan ditunjuk.
3) Dari segi sasaran pelayanan jenis posyandu, dibagi menjadi :
a) Posyandu bayi – balita.
b) Posyandu lansia/ manula.
~6~
2.3 Tugas, Fungsi, dan Wewenang Puskesmas
Pukesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
~7~
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanakan pencatatan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
~8~
2. Permintaan
1) Permintaan rutin
2) Permintaan khusus
~9~
Menentukan jumlah permintaan obat :
3. Penerimaan obat
Penerimaan obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-
obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada
unit pengelolaan di bawahnya, tujuannya agar obat yang diterima
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh
puskesmas. Setiap penyerahan obat oleh UPOPPK (unit pengelolaan
obat publik dan perbekalan kesehatan), kepada puskesmas
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota atau pejabat yang diberi wewenang untuk
itu. Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat
yang bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan,
pemeliharaan dan penggunaan obat berikut kelengkapan catatan yang
menyertainya. Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada
puskesmas pembantu dan sub unit kesehatan lainnya merupakan
tanggung jawab kepala puskesmas induk.
Petugas penerima obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-
obatan yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan, nama dan jenis
~ 10 ~
obat, waktu kadaluarsa, nomor batch dan ditanda tangani oleh petugas
penerima atau diketahui kepala puskesmas. Bila tidak memenuhi
syarat, petugas penerima dapat menolak atau mengajukan keberatan.
Jika terdapat kekurangan, penerima obat wajib melaporkan jumlah
obat yang kurang. Setiap penambahan obat, dicatat pada kartu stok
dan dimasukkan dalam buku penerima obat.
4. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamatan terhadap obat-
obat yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan
fisik atau kimia dan mutunya tetap terjamin. Tujuan penyimpanan
adalah agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan mutunya
dapat dipertahankan.
Kondisi penyimpanan
Untuk menjaga mutu obat perlu diperhatikan faktor-faktor di
antaranya: kelembaban ,sinar matahari langsung,
temperatur/panas, kerusakan fisik kontaminasi bakteri dan
pengotor.
~ 11 ~
Tata cara menyimpan dan menyusun obat
a. Pengaturan penyimpanan obat
Pengaturan obat dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis berdasarkan
nama generiknya. Contoh kelompok sediaan tablet, kelompok
sediaan sirup dan lain-lainnya.
b. Penyimpanan obat berdasarkan sistem FIFO dan FEFO
Penyimpanan obat dilakukan dengan sistem First In
First Out (FIFO) untuk masing-masing obat, artinya obat
yang datang pertama kali harus dikeluarkan terlebih dahulu
dari obat yang datang kemudian, dan First Expired First
Out (FEFO) untuk masing-masing obat artinya obat yang
lebih awal kadaluarsanya harus dikeluarkan lebih dahulu dari
obat yang kadaluarsanya kemudian. Hal ini sangat penting
karena:
1) Obat yang sudah terlalu lama biasanya kekuatan atau
potensinya berkurang.
2) Beberapa obat seperti antibiotik mempunyai batas waktu
pemakaian artinya batas waktu dimana obat mulai
berkurang efektifitas nya.
3) Obat yang sudah diterima, disusun sesuai
pengelompokkan untuk memudahkan pencarian,
pengawasan, dan pengendalian stok obat.
4) Pemindahan obat harus hati-hati supaya obat tidak pecah
atau rusak.
5) Golongan antibiotik harus disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat.
6) Vaksin dan serum harus dalam wadah yang tertutup
rapat, terlindung dari cahaya dan disimpan dalam lemari
es. Kartu temperatur yang terdapat dalam lemari es harus
selalu di isi.
~ 12 ~
7) Obat injeksi disimpan dalam tempat yang terhindari dari
cahaya matahari.
8) Bentuk dragee (tablet salut) disimpan dalam wadah
tertutup rapat dan pengambilannya menggunakan
sendok.
9) Untuk obat yang mempunyai waktu kadaluarsa supaya
waktu kadaluarsanya dituliskan pada kotak luar
obat dengan menggunakan spidol.
10) Penyimpanan tempat untuk obat dengan kondisi khusus,
seperti lemari tertutup rapat, lemari pendingin, kotak
kedap udara.
11) Cairan diletakkan pada rak paling bawah.
5. Pendistribusian
Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan
kesehatan antara lain sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan
puskesmas.
Tujuannya memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan
tepat waktu. Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan
penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan
sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain :
1) Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan puskesmas (kamar
obat, laboratorium).
2) Puskesmas pembantu.
3) Puskesmas keliling
4) Posyandu dan Poskesdes
Kegiatan :
~ 13 ~
a. Menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan kan
jarak sub unit pelayanan dan biaya distribusi yang tersedia.
b. menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan, yang perlu
dipertimbangkan, pemakaian rata-rata per jenis obat, sisa stok,
pola penyakit, dan jumlah kunjungan sub unit.
c. Melaksanakan penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
bagian gudang obat puskesmas menyerahkan ke sub unit atau di
ambil sendiri oleh sub unit pelayanan.
6. Pengendalian
Pengendalian penggunaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan
tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan
program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan atau kekosongan obat di Puskesmas, dengan harapan
menghindari terjadinya kekosongan obat.
~ 14 ~
7. Pencatatan dan pelaporan obat
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan
rangkaian kegiatan pengelolaan obat dan BMHP. Petugas bertanggung
jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan obat yang tertib
dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksana seluruh
pengelolaan obat.
Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah :
• Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan.
• Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.
• Sumber data untuk pembuatan laporan.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas meliputi
pencatatan harian pemakaian obat, rekapan penerimaan, kartu stok,
rekapan penulisan obat generik, indikator penggunaan obat rasional,
rekapan pemberian informasi obat, LPLPO, laporan stok opname,
laporan triwulan, laporan semesteran, dan laporan akhir tahun.
~ 15 ~
tanggal, penulisan resep, nama obat, jumlah obat,cara penggunaan,
nama pasien, umur pasien, dan jenis kelamin pasien
b. Pemeriksaan kesesuaian farmasetik, yakni bentuk sediaan dosis,
potensi stabilitas, cara dan lama penggunaan obat.
c. Pertimbangan klinik, seperti alergi, efek samping, interaksi dan
kesesuaian dosis.
d. Konsultasi dengan dokter apabila ditemukan keraguan pada resep
atau obat tidak tersedia.
3. Pemberian etiket
Pemberian etiket warna putih untuk obat per oral dan etiket warna biru
untuk obat non oral, serta menempelkan label “kocok dahulu” pada
sediaan obat dalam bentuk larutan.
4. Peracikan Obat
Setelah memeriksa resep, dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengambilan obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
menggunakan alat, dengan memperhatikan nama obat, tanggal
kedaluarsa dan keadaan fisik obat.
2. Penyiapan obat biasanya obat yang tersedia kebanyakan tidak perlu
diracik hanya tinggal menghitung dan membaginya saja. Dalam
menghitung jumlah obat perlu ketelitian, jumlah obat yang akan
diberikan harus sesuai yang ditulis di resep. Jumlah obat yang
diberikan umumnya untuk pemakaian selama 3 hari. Kecuali untuk
penderita Tuberkulosis, Diabetes Melitus, Hipertensi, dan
Kolesterol.
3. Memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk
obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang
salah.
~ 16 ~
5. Penyerahan Obat
Setelah peracikan obat, dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan
kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara
penggunaan serta jenis dan jumlah obat.
b. Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara
yang baik dan sopan, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat
mungkin emosinya kurang stabil.
c. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau
keluarganya.
d. Memberikan informasi cara penggunaan dan hal-hal lain
yang terkait dengan obat tersebut, antara lain manfaat obat,
makanan dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek
samping, cara penyimpanan obat.
~ 17 ~
d. Efek yang akan timbul dari penggunaan obat yang akan dirasakan,
misalnya berkeringat, mengantuk, kurang waspada, tinja berubah,
air kencing berubah warna dan sebagainya.
e. Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya efek samping obat,
interaksi obat dengan obat lain atau makanan tertentu, dan
kontraindikasi obat tertentu dengan diet rendah kalori, kehamilan,
dan menyusui.
f. Cara penyimpanan obat, misalnya disimpan pada lemari pendingin,
disimpan terlindungi dari cahaya matahari langsung dan sinar
langsung.
~ 18 ~
BAB III
TINJAUAN UMUM PUSKESMAS KRAMATMULYA
~ 19 ~
3.3 Struktur Organisasi
1. Unsur pemimpin
Sebagai unsur pemimpin di puskesmas adalah kepala UPTD
Puskesmas yang dijabat oleh seseorang yang bertugas memimpin,
mengawasi, mengendalikan, mengkoordinasikan pelaksanaan
pelayanan kesehatan, pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
2. Urusan pelayanan
a. Urusan tata usaha
Tata usaha melaksanakan pengelolaan, kepegawaian keuangan,
perlengkapan, surat menyurat dan urusan umum.
b. Urusan keuangan
Bertugas menerima hasil atau pendapatan puskesmas,
menyimpan dan melakukan penyetoran ke dinas kesehatan.
3. Urusan pelaksana
a. Bagian unit Pencegahan, Pemberantasan Penyakit (P2p) dan PL
Bertugas sebagai penanggung jawab program:
1) Survailance : pengumpulan data epidemiologi pengolahan
data dan evaluasi data penyakit.
2) P2ML : pemantauan pemeriksaan dan pengobatan kasus
penyakit menular langsung
3) P2 BB : rabies, malaria, filariasis, dll
4) Penyehatan Lingkungan
Bertugas sebagai penanggung jawab program penyehatan
lingkungan yang merupakan tugas melaksanakan pengawasan
kualitas air dan lingkungan pemukiman, penyehatan tempat-
tempat umum dan penyehatan makanan dan minuman
5) Bagian unit Peningkatan dan YANKESDAS
~ 20 ~
Bagian ini terdiri dari :
1) Sub bagian KIA / KB
Bertugas sebagai koordinator program peningkatan dan
kesehatan keluarga, pemegang program KIA dan
penanggung jawab program KB
2) Sub bagian Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Bertugas sebagai penanggung jawab program usaha
kesehatan usia lanjut yang meliputi pembinaan, kunjungan
rumah dan merujuk ke PKMS/RS
3) Sub bagian UKS / APRAS / RMJ
Bertugas sebagai penanggung jawab program UKS /
APRAS / RMJ yang meliputi : penjaringan anak sekolah,
pemeriksaan berkala, penyuluhan dan konseling kesehatan
remaja, pembinaan dokter kecil /TK.
4) Sub bagian BP Umum
Bertugas sebagai penanggung jawab medis baik di
puskesmas maupun puskesmas pembantu meliputi
pemeriksaan, menegakkan diagnosa, pengobatan, dan
rujukan
5) Sub bagian BP Gigi dan Mulut
Bertugas sebagai penanggung jawab medis kasus gigi dan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan gigi masyarakat dan
sekolah
6) Bagian Gizi dan Promkes
1. Sub bagian Gizi
Bertugas sebagai pelaksana gizi, memberikan
pelayanan gizi di luar maupun di dalam gedung
2. Promkes
Bertugas sebagai pemegang program PKM,
melaksanakan pembinaan dan penyusunan petunjuk
teknis usaha Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di
~ 21 ~
sarana kesehatan dan metode serta menyebarluaskan
informasi kesehatan
7) Bagian unit Penunjang
Bagian ini terdiri dari :
1) Sub bagian Farmasi / Obat
Bertugas sebagai penanggung jawab pengelolaan
obat-obatan yang meliputi: perencanaan, distribusi,
pencatatan dan pelaporan obat
2) Sub bagian Laboratorium
Bertugas sebagai penanggung jawab Lab
(pengambilan, pemeriksaan atau rujukan Spesimen )
8) Bagian unit Pelaksana Khusus (JPS – BK)
~ 22 ~
menjadi 49 Dusun, 60 Rw, 219 Rt dengan jarak Desa terjauh 5
Km dari Ibu Kota Kecamatan dengan waktu tempuh ½ jam
menggunakan roda empat. Luas wilayah sebesar 15,88 Km².
Secara administrasi kec. kramatmulya berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kec. Jalaksana
Sebelah Timur : Kec. Sindangagung
Sebelah Barat : Kec. Cigugur
Sebelah Selatan : Kec. Kuningan
3.4.2 Sarana
~ 23 ~
yakni dari Dinas dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Perencanaan
dilakukan berdasarkan pola konsumsi selama satu tahun. Perencanaan
ini mengacu kepada Fornas (Formularium Nasional) dan DOEN
(Daftar Obat Esensial Obat).
2. Permintaan
Permintaan di Puskesmas Kramatmulya dilakukan ke Dinas setiap
satu bulan sekali lewat format LPLPO (Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat). Dimana petugas Puskesmas mengajukan ke
Dinas sesuai dengan ketentuan dan kebijakan pemerintah daerah
setempat yang kemudian dari dinas dilakukan verifikasi dan penjatahan
setelah itu di kirim ke Gudang Farmasi. Permintaan ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan obat dan BMHP di puskesmas.
3. Penerimaan
Pada saat penerimaan obat dan BMHP, petugas puskesmas wajib
mengadakan pengecekan terhadap obat dan BMHP yang diterima
dengan mengecek LPLPO dan SBBK (Surat Bukti Barang Keluar)
serta bentuk fisik obat tersebut, yang meliputi jenis obat, jumlah obat
dan tanggal kadaluarsa obat. Dimana pengadaan pengecekan ini
bertujuan agar obat dan BMHP yang diterima sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas, apabila ada
ketidaksesuaian antara LPLPO dan SBBK serta bentuk fisik obat dan
BMHP segera konfirmasi ke Gudang Farmasi.
4. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-
obatan yang diterima agar tidak terjadi kehilangan, dan terhindar dari
kerusakan baik kerusakan fisik maupun kimia serta menjamin
ketahanan mutu obat.
~ 24 ~
Kondisi Gudang Obat di Puskesmas
pada dasarnya semua ruangan yang berada di lingkungan
Puskesmas sudah memiliki lantai yang tersandar, begitu pun di
gudang obat. Gudang dilengkapi dengan pintu beserta teralis yang
terkunci, memiliki tempat penyimpanan khusus untuk obat – obat
psikotropika atau obat keras tertentu.
5. Distribusi
Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan
obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas Pembantu ( Pustu ) dan Balai
Pengobatan di desa. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan obat pada
tiap - tiap sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas. Hal yang harus diperhatikan pada saat distribusi
diantaranya menentukan jumlah obat yang mengacu kepada pemakaian
rata – rata, sisa stok, pola penyakit dan jumlah kunjungan. Proses
~ 25 ~
penyerahan obat dilakukan bersama dengan dokumen Surat Bukti
Barang Keluar.
6. Pengendalian
Pengendalian penggunaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan
tercapainnya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan
program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan atau kekosongan obat di Puskesmas, dengan harapan
menghindari terjadinya kekosongan obat.
7. Pelaporan
Kegiatan pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas meliputi
pencatatan harian pemakaian obat, rekapan penerimaan, kartu stok,
rekapan penulisan obat generik, indikator penggunaan obat rasional,
rekapan pemberian informasi obat, LPLPO,laporan stok opname,
laporan triwulan, laporan semesteran, dan laporan akhir tahun.
~ 26 ~
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Praktek kerja lapangan di Puskesmas Kramatmulya merupakan
pengalaman bagi mahasiswa dalam memberian pelayanan kefarmasian
dan pengelolaan obat serta pemahaman mengenai tugas, fungsi dan
kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian di puskesmas.
2. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas Kramatmulya dikoordinasi oleh 2 orang asisten apoteker
meliputi: perencanaan, permintaan, penerimaan obat, penyimpanan,
distribusi, pengendalian penggunaan, pencatatan dan pelaporan.
3. Pelayanan kefarmasian berjalan cukup baik meliputi penerimaan resep,
skrining, pemberian etiket, peracikan/pengambilan obat, penyerahan
obat, dan pemberian informasi obat.
4. Pengelolaan resep dilaksanakan sesuai alur pelayanan resep yang
ditetapkan dan penyimpanan resep diatur agar menjadi salah satu
bagian dalam dokumentasi permintaan obat pada apotek.
5. Sumber alokasi obat di Puskesmas berasal dari DINAS dan JKN. Obat
JKN yaitu obat yang berasal dari dana Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), sedangkan obat dari dinas yaitu obat yang berasal dari Dana
Alokasi Khusus (DAK).
6. Pada Puskesmas Kramatmulya, memiliki sub unit pelayanan kesehatan
sebagai fasilitas penunjang yang dilakukan diluar gedung puskesmas
Kramatmulya, meliputi :
a. Puskesmas Pembantu yang berada di desa Cilaja dan desa
Ragawacana
b. 12 BP Desa yang terdiri dari desa : Cikubangsari, Cibentang,
Bojong, Widarasari, Pajambon, Gandasoli, Kalapagunung, Gereba,
Cikaso, Karangmangu, Kramatmulya, dan Cilowa.
~ 27 ~
B. SARAN
~ 28 ~
DAFTAR PUSTAKA
http://fharmashit.blogspot.co.id/2014/01/laporan-pkl-di-
puskesmas.html
UPTD Puskesmas Kramatmulya, Laporan Hasil Kegiatan UPTD
Puskesmas Kramatmulya, Kuningan 2016
Peraturan Menteri Kesehatan NO 30 tahun 2014 , Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
UU. No. 36 tahun 2009
~ 29 ~