Jtptunimus GDL Anawahyuni 5249 2 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL Anawahyuni 5249 2 Bab2 PDF
KONSEP DASAR
A. Pengertian
fosfat;namun asam urat dan kristal lain juga pembentuk batu. Meskipun
kalkus ginjal dapat terbentuk dimana saja dari saluran perkemihan, batu ini
paling umum ditemukan pada pelvis dan kalik ginjal. (Marilynn, 2000; 686)
Batu ginjal adalah batu (kalkuli) di dalam nefron dan keberadaanya dapat
unit fungsional (nefron) ginjal. Selain itu dapat menyebabkan nyeri yang luar
Gambar 2.1
Potongan koronal melalui ginjal kanan
Keterangan:
1
Fungsi ginjal terdiri dari:
sisa metabolisme hasil akhir dari protein, ureum, kretinin dan amonia.
ultra filtrasi, pada simpai bowmen berfunfsi untuk menampung hasil filtrasi
dari glomerolus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-
zat yang sudah disaring pada glomerolus, sisa cairan akan dioteruskan piala
ginjal terus berlanjut ke ureter. Urine berasal dari darah yang dibawa arteri
renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain,
2
reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal
Gambar 2.2
Unit nefron dengan pembuluh darahnya
(Syaifuddin,1997)
Keterangan:
mempunyai percabangan arteria renalis, arteA ini berpasangan kiri dan kanan,
3
arteria renalis bercabang menjadi arteria intelubaris dan kemudian menjadi
arteria akuarta, arteria interlubaris yang berada di tepi ginjal yang bercabang
Glomerolus ini dikelilingi alat yang disebut simpai bowmen, disini terjadi
(vasomotor) saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke
ginjal, saraf ini berjalan bersaman dengan pembuluh darah yang masuk ke
ginjal.
kelenjar ini merupakan sebuah kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam
illeh medulla.
C. Etiologi
Batu kalsium (kalsium oksalat atau kalsium fosfat) menurut ( Balai Penerbit
1. Hiperkalsiuria
ginjal tipe I.
4
2. Hiperoksaluria
3. Hiperurikosuria
4. Hipositraturia
predisposisi metabolik).
sekunder).
7. Batu stuvit
8. Batu sistin
D. Pathofisiologi
1460) adalah:
5
Batu dalam perkemihan berasal dari obstruksi saluran kemih.
merupakan kristalisasi dari mineral dari matrik seputar, seperti pus, darah,
jaringan yang tidak vital, tumor atau urat. Komposisi mineral dari batu
ginjal bervariasi kira-kira tiga perempat bagian dari batu adalah kalsium,
fosfat, sam urin dan custine. Peningkatan konsentrasi larutan urin akibat
dari intake cairan rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat
Batu juga juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu,
seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urin. Kondisi
kemih dan ukurannya bervariasi dan deposit granuler yang kecil, yang
disebut pasir atau krikil, sampai batu membesar kandung kemih berwarna
6
orange. Faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu, mencakup
infeksi, statis urin, periode immobilisasi (drainase renal yang lambat dan
usus dan pada individu dengan ileustomi atau reseksi usus, karena individu
E. Manifestasi Klinis
pada adanya obsrtuksi, infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran
distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Iritasi batu yang terus-menerus
kostovertebral
7
b. Nyeri yang berasal dari daerah renal menyebar secara anterior dan
testis
d. Kolik renal : bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan
a. Menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa, akut dan kolik yang
b. Sering merasa ingin berkemih, namun hanya sedikit urin yang keluar,
c. Jika infeksi berhubungan dengan adanya batu, maka kondisi akan lebih
F. Penatalaksanaan
8
1. Pengurangan nyeri
Morfin atau meperiden untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri yang
luar biasa, mandi air panas atau hangat di area panggul, pemberian cairan
2. Pengangkatan batu
kalsium dari tulang. Tujuan dari pemberian terapi diit rendah protein,
Setelah batu pecah menjadi bagian kecil seperti pasir, sisa batu akan
9
dikeluarkan secara sepontan. Kebutuhan anestesi bergantung pada tipe
dapat diangkat dengan forseps atau jaring, tergantung dari ukuran. Alat
6. Uretroskopi
menggunakan laser.
7. Pelarutan batu
dan menolak metode lain atau mereka yang memiliki batu yang mudah
larut (struvit).
8. Pengangkatan bedah
10
Dilakukan pada 1%-2% pasien dengan indikasi batu tersebut tidak
G. Komplikasi
1. Gagal ginjal
Terjadinya kerusakan neuron yang lebih lanjut dan pembuluh darah yang
disebut kompresi batu pada membran ginjal oleh karena suplai oksigen
2. Infeksi
Dalam aliran urin yang statis merupakan tempat yang baik untuk
pada peritoneal.
3. Hidronefrosis
penumpukan urin.
4. Avaskuler iskemia
kematian jaringan.
11
H. Pengkajian fokus
2. Sirkulasi
Adanya peningkatan tekanan darah atau nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal),
3. Eliminasi
Adanya gejala mual muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin,
12
Gejalanya episode akut nyeri berat, nyeri kolik, lokasinya tergantung pada
lokasi batu. Dengan tanda melindungi, perilaku distraksi, nyeri tekan pada
6. Keamanan
abdomen sebelumnya.
1) Urinalisis
meningkat.
3) Kultur urin
klebsiela, pseudomonas).
13
4) Survei biokimia
elektrolit.
atau septicemia.
9) Hormon paratiroid
kalsium urin).
14
Menunjukkan adanya kalkuli dan perubahan pada area ginjal dan
kalkuli.
12) Sistoureteroskopi
13) CT scan
I. Pathways keperawatan
Di halaman berikutnya
15
Pathways keperawatan
Pembentukan batu
Intoleransi aktivitas
16
J. Fokus intervensi dan rasional
meningkatkan koping
relaksasi otot.
spasme
17
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
terpenuhi
malnutrisi
diet.
18
Kriteria hasil: Mempertahankan mobilitas/ fungsi optimal
yang dilakukan
nyeri
Kriteria hasil : Klien menyatakan paham kondisi dan hubungan tanda gejala
bertambah
19
20