Raslina-Analisis Kasus Covid

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KASUS COVID-19 VERSI MAHASISWA

(Bagian II-IV)

A. Petunjuk Pengerjaan
Assalaamu'alaikumwr.wb!
Pertanyaan ini dilakukan sebagai lanjutan dari survey pertama dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu menganalisis dan bersikap kritis terhadap masalah
Covid-19. Pertanyaan ini berbentuk essay dan penjelasan lebih banyak. Silahkan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan
pengetahuan kondisi yang anda alami. Yang dipentingkan adalah pendapat orisinil mahasiswa
bukan copy paste dari pikiran orang lain apalagi menjiplak dari internet. Sedikit banyaknya akan
ketahuan oleh aplikasi. Oleh sebab itu, jawablah dengan jujur pendapat anda, karena kejujuran
adalah hiasan diri seorang muslim yang mulia. Wassalaamu'alaikum wr.wb!

B. Data Personal

Nama : Raslina
NIM : 19010101078
Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Semester : 2 ( Dua )
Alamat asal : Ds. Mumundowu, Kec. Pondidaha, Kab. Konawe, Prov. Sultra
Alamat tinggal di Kendari : Jl. Sanggoleo, Kel. Watubangga, Kec. Baruga, Kab. Kota, Prov.
Sultra

C. Aspek Natural Sains


1. Menurut anda Covid-19 berasal dari mana dan dari apa?

Jawaban:

Berdasarkan berita yang beredar bahwa Covid-19 berasal dari China. Sebab, awal muncul
dan mewabahnya virus ini dimulai dari negara tersebut. Dan pada saat itu China adalah satu-
satunya negara yang pertama terjangkit Covid-19.
Masih berdasarkan berita yang beredar, bahwa Covid-19 berasal dari hewan-hewan yang
dikonsumsi masyarakat yang mana hewan tersebut diharamkan dalam Islam untuk dikonsumsi,
seperti Kelelawar, Ular, Kucing, dan lain-lain. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa virus ini
adalah buatan China itu sendiri yang secara tidak sengaja bocor sehingga menyebar dinegaranya
sendiri.

2. Menurut anda bagaimana mekanisme penyebaranya?

Jawaban :

Menurut saya mekanisme penyebarannya yaitu melalui benda mati ataupun hidup, virus
ini juga menyebar apabila orang yang terjangkit virus berkontak langsung atau berkomunikasi
dengan orang yang tidak terjangkit.

3. Menurut anda bagaimana cara mencegah dan menghentikan penyebaranya?

Jawaban :

Menurut saya cara mencegah penyebaran virus tersebut yaitu, dengan memakai masker
saat keluar rumah, melakukan social distancing, mencuci tangan sesering mungkin menggunakan
sabun. Adapun cara menghentikan penyebaran virus tersebut yaitu pemerintah harus
menghimbau masyarakat agar tetap berdiam diri dirmuah dan menghentikan aktivitas diluar
rumah, kemudian pemerintah memberikan logistic kepada masyarakat sehingga para kepala
rumah tangga tidak perlu lagi keluar rumah mencari nafkah. Sehingga dengan itu In Syaa Allah
penyebaran akan berkurang dan berhenti, tentunya atas izin Allah Ta’ala.

4. Menurut anda bagaimana cara pasien dapat sembuh?

Jawaban :

Menurut pengetahuan saya, bahwa obat khusus untuk virus corona ini belum ada dan belum
ditemukan. Akan tetapi pihak rumah sakit tetap memberikan perawatan kepada pasien dengan
memberikan oksigen dan obat-obatan lainnya sebagai upaya penyembuhan.

5. Menurut anda, apakah ada alternative pencegahan/penyembuhan di tengah kelangkaan stok


pelindung diri (masker, hand sanitizer, cairan antiseptic, cairan densifektan, dll)
Jawaban :

Menurut saya alternative pencegahan yang dapat dilakukan di tengah kelangkaan stok
pelindung diri yaitu dengan berdiam diri dirumah sebab, jika berdiam dirumah kita tidak perlu
lagi menggunakan masker tetapi kalaupun terpaksa harus keluar rumah maka harus melakukan
social distancing. Kemudian ditengah kelangkaan hand sanitizer maka kita bisa menggantinya
dengan sabun cuci tangan.

6. Menurut anda bagaimana cara mengadakan alternative tersebut (sebagaimana dimaksudkan


pada pertanyaan nomor 5)

Jawaban:

Menurut saya, cara mengadakan alternative yang saya sebutkan tadi yaitu, untuk
alternative yang pertama maka pemerintah langsung yang harus menghimbau kepada masyarakat
untuk berdiam diri dirumah hal ini juga merupakan salah satu cara mencegah dan memutuskan
rantai virus. Kemudian untuk alternative ke-dua yaitu sabun cuci tangan sejauh ini tidak
mengalami kelangkaan, masih banyak terdapat ditoko-toko ataupun warung, sehingga alternative
ini dapat dengan mudah dilakukan oleh masyarakat.

D. Aspek Sosial Budaya


1. Menurut anda, mengapa masyarakat menjadi panik karena Covid-19?

Jawaban:

Menurut saya, masyarakat menjadi panik terhadap Covid-19 karena melihat penyebaran
virus ini yang begitu cepat, dampaknya yang membuat seseorang sakit parah dan bahkan bisa
menyebabkan kematian.

2. Menurut anda apa saja yang harus dilakukan untuk membuat masyarakat menjadi tenang dan
tidak panik?

Jawaban:

Menurut saya, hal yang harus dilakukan untuk membuat masyarakat tenang dan tidak
panik yaitu para da’i ataupun ustadz memberikan nasihat agama bahwa setiap manusia telah
ditetapkan takdirnya jauh sebelum kita ada didunia, Allah menetapkan takdir bagi setiap manusia
dan tidak ada yang bisa lari dari takdir Allah. Sehingga dalam situasi seperti ini kita harus
senantiasa melakukan do’a dan ikhtiar lalu selepas itu barulah kita bertawakkal kepada Allah
Ta’ala menyerahkan segalanya kepada-Nya. Dan kalaupun kita sudah berdo’a dan berikhtiar
semaksimal mungkin namun nyatanya kita terjangkit virus tersebut maka itulah takdir Allah.
Kemudian kita harus yakin bahwa virus itu menyebar atas izin Allah, jika Allah berkehendak
maka terjadilah dan jika tidak maka tidak akan terjadi.

3. Menurut anda apa saja yang harus dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga?

Jawaban :

Menurut saya, hal yang harus dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga yaitu berdo’a
kepada Allah meminta untuk dijauhkan dan dilindungi dari Covid-19 dan berikhtiar dengan
mengikuti himbauan pemerintah yakni melakukan social distancing, tidak keluar rumah jika
tidak berkepentingan, mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun, dan memakai
masker jika keluar rumah.

4. Menurut anda apa yang harus dilakukan untuk membuat virus tidak makin menyebar?

Jawaban :

Menurut saya, hal yang harus dilakukan untuk membuat virus tidak makin menyebar
yaitu dengan cara pemerintah harus menghimbau masyarakat agar tetap berdiam diri dirmuah
dan menghentikan aktivitas diluar rumah, kemudian pemerintah memberikan logistic kepada
masyarakat sehingga para kepala rumah tangga tidak perlu lagi keluar rumah mencari nafkah.
Kemudian juga masyarakat harus menjaga imun tubuh dengan mengkonsumsi buah-buahan
sayuran dan lainnya. Sehingga dengan itu In Syaa Allah penyebaran akan berkurang dan
berhenti, tentunya atas izin Allah Ta’ala.

5. Bagaimana anda bersikap terhadap berita-berita yang simpang siur tentang Covid-19?

Jawaban:

Terkait berita tentang Covid-19 saya pribadi tidak langsung menelan mentah-mentah
berita tersebut, yang pertama saya lihat adalah sumber berita tersebut apakah valid atau tidak.
Adanya berita-berita yang simpang siur tentang Covid-19 hanya akan membuat masyarakat
semakin panik dan resah, terlebih pada masyarakat yang mudah termakan hoax.

E. Aspek Sosial Keagamaan


1. Bagaimana tanggapan anda dengan pendapat dan penyataan orang yang mengatakan bahwa
larangan sholat berjama’ah di masjid itu berlebihan?

Jawaban:

Tanggapan saya tentang pernyataan tersebut yaitu larangan sholat berjama’ah dimasjid
tidaklah berlebihan karena mengingat adanya udzur yang mengharuskan hal itu dilakukan.
Dengan ditiadakannya sholat berjamaah maka itu sebagai bentuk ikhtiar kita dalam mencegah
penyebaran covid-19.

2. Bagaimana tanggapan anda dengan pendapat dan pernyataan orang yang mengatakan bahwa
larangan sholat berjama’ah di masjid membuat orang menjauhi agama?

Jawaban:

Tanggapan saya tentang pernyataan tersebut yaitu larangan sholat berjama’ah dimasjid
tidak berarti menjauhkan kita dari agama, kita hanya berpindah dari sholat dimasjid menjadi
sholat dirumah masing-masing, dan ini merupakan bentuk ikhtiar kita dalam mencegah
penyebaran Covid-19. Larangan sholat dimasjid juga hanyalah bersifat sementara, dan dilakukan
karena ada udzur. Jika kondisi telah kembali normal atau udzur telah hilang maka sholat
berjamaah dimasjid akan berlangsung kembali dan berjalan seperti biasa.

3. Bagaimana tanggapan anda dengan pendapat dan pernyataan orang yang mengatakan bahwa
terlalu takut Covid-19 itu tidak percaya dengan takdir Allah?

Jawaban:

Tanggapan saya tentang hal tersebut yaitu, takut secara berlebihan terhadap Covid-19
dapat menjadikan kita tidak percaya dengan takdir Allah. Karena dengan berlebihan maka kita
akan berfikir seolah kita akan terjangkit padahal itu belum tentu terjadi. Menghadapi wabah ini
kita tidak boleh panik dan harus selalu berdo’a serta berikhtiar untuk mencegah virus tersebut.
Sebagai manusia biasa rasa takut itu wajar akan tetapi tidak boleh berlebihan.
4. Bagaimana tanggapan anda dengan pendapat dan penyataan orang yang mengatakan bahwa
sekalipun wabah berbahaya, kita tidak perlu takut sebab jika Allah sudah menakdirkan segala
sesuatu?

Jawaban:

Tanggapan saya mengenai pernyataaan tersebut yaitu, iya memang benar segala sesuatu
telah Allah tetapkan, dan apa yang menjadi takdir kita maka kita tidak akan bisa lari darinya.
Akan tetapi, dengan begitu kita harus tetap berdo’a dan berikhtiar sebagai upaya pencegahan
virus, kita tidak semata-mata berdiam diri dan pasrah begitu saja. Bertawakkal haruslah
dibarengi dengan do’a dan ikhtiar.

5. Bagaimana tanggapan anda dengan fatwa MUI dan organisasi keagamaan terbesar di
Indonesia (NU dan Muhammadiyah) untuk tidak melakukan sholat Jum’at secara berjama’ah
di masjid?

Jawaban:

Tanggapan saya mengenai hal tersebut yaitu, jika sholat Jum’at secara berjamaah tidak
dilakukan pada daerah yang terjangkit Covid-19 (zona merah) maka wajar saja karena dengan
kondisi seperti ini kita perlu menghindari keramaian sebagai upaya pencegahan Covid-19. Kita
tidak tahu apakah orang-orang yang datang ke masjid itu bebas dari virus atau tidak, karena itu
perlunya kita mencegah hal tersebut, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

6. Bagaimana tanggapan anda dengan anjuran untuk menaati pemerintah?

Jawaban:

Tanggapan saya tentang anjuran untuk mentaati pemerintah yaitu, kita memang sudah
seharusnya taat kepada pemerintah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 59 yang
artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri
diantara kamu”.

Anda mungkin juga menyukai