I. HAKIKAT KURIKULUM
A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti jarak yang harus ditempuh. Dari dunia
atletik istilah ini dipakai dalam dunia pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran tertentu
yang harus ditempuh atau sejumlah pengetahuan yang harus dikuasai untuk mencapai suatu
tingkat atau ijazah (Nasution,1986)
2. UU Pendidikan No 2 tahun 1989 menyebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
3. Wiryokusumo mengungkapkan bahwa kurikulum disusun sedemikian rupa agar memungkinkan
siswa melakukan berbagai ragam kegiatan. Kurikulum tidak terbatas hanya pada mata pelajaran
mata pelajaran saja, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan
siswa, seperti bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, karyawan tata
usaha, halaman sekolah dan lain lain
4. Tentang ragam kurikulum, Goodlad (dalam Kaber,1988) membedakan lima jenis kurikulum,
seperti berikut:
a. Kurikulum ideal, yang diharapkan oleh ahli dan guru yang mencerminkan pengetahuan yang
diakumulasikan berzaman-zaman
b. Kurikulum formal, yaitu kurikulum yang direstui dan disahkan oleh pemerintah
c. Kurikulum bayangan, kurikulum yang ada dalam pikiran yang diinginkan oleh orang tua dan
guru
d. Kurikulum operasional, yaitu kurikulum yang dilaksanakan di dalam kelas
e. Kurikulum pengalaman, yaitu kurikulum yang dialami oleh anak didik
5. Galthorn membedakan kurikulum menjadi tujuh jenis
a. Kurikulum rekomendasi
b. Kurikulum tertulis
c. Kurikulum dukungan
d. Kurikulum yang diajarkan
e. Kurikulum yang diuji
f. Kurikulum yang dipelajari
g. Kurikulum tersembunyi
dan seni
iv. Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan
bahasa Negara
ii. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi serta
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam macam tujuan, keperluan dan
keadaan
iii. Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial
iv. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)
KELAS 2
A. Mendengarkan
SK : mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan
pembacaan teks pendek, dan menyimak pesan pendek serta mendengarkan dongeng
B. Berbicara
SK: mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan melalui
kemampuan bertanya/menyapa, menceritakan kegiatan sehari hari, melakukan percakapan,
menceritakan pengalaman, melaporkan dan mendeskripsikan sesuatu serta mendeklamasikan
pantun, menceritakan kembali cerita dan bermain peran
C. Membaca
SK : mampu membaca dan meamahami teks pendek dengan cara membaca lancer (bersuara)
beberapa kalimat sederhana dan membaca puisi
D. Menulis
SK : mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf sambung, menulis
kalimat yang didikte guru, dan menulis melengkapi cerita, menulis rapi menggunakan huruf
sambung, dan menuliskan pengalaman tentang kesukaan dan ketidaksukaan