A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami pengertian kewirausahaan
Memahami macam- macam kualitas dasar
Memahami macam- macam kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
Memahami ciri-ciri seorang wirausahawan
Menganalisis hubungan antara pengetahuan kewiraushaan dan praktik/pengalaman wirausahawan
Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani dalam bentuk lisan dan tulisan
B. Materi Pembelajaran
• Kualitas dasar
• kualitas intrumental
• Pengembangan Kewirausahaan
• Ciri-ciri seorang wirausahawan
• Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami ide dan peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Memahami analisa peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Memahami sumber daya yang di butuhkan pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Memahami administrasi dan pemasaran pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Memahami komponen perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Memahami langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati
Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
D. Materi Pembelajaran
• Ide dan peluang usaha
• Analisa peluang usaha
• Sumber daya yang di butuhkan
• Administrasi dan pemasaran
• Komponen perencanaan usaha
• Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
G. Materi Pembelajaran
• Komponen biaya pengolahan
• Penentuan harga jual
• Perhitungan laba- rugi
I. Materi Pembelajaran
• Mengenal konsumen dan pesaing
• Strategi pemasaran
• Rencana pemasaran
J. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami komponen evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Menganalisis permasalahan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan solusinya
Menganalisis pengembangan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati
Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi dalam berbagai bentuk media
(lisan/tulisan)
K. Materi Pembelajaran
• Komponen evaluasi hasil usaha
• Permasalahan usaha dan solusinya
• Pengembangan usaha
L. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami ide dan peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Memahami analisa peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Memahami sumber daya yang di butuhkan untuk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani
Memahami administrasi dan pemasaran usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Memahami komponen perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Memahami langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani
Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Menyajikan hasil perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide
dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran dalam bentuk lisan dan tulisan
M. Materi Pembelajaran
• Ide dan peluang usaha
• Analisa peluang usaha
• Sumber daya yang di butuhkan
• Administrasi dan pemasaran
• Komponen perencanaan usaha
• Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
N. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Mengidentifikasi macam-macam makanan awetan dari bahan pangan hewani
Menganalisis teknik pengolahan/pengawetan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Menganalisis tahapan proses pengolahan/pengawetan makanan dari bahan pangan hewani
Menganalisis jenis dan kegunaan bahan kemas makanan awetan dari bahan pangan hewani
Menganalisis teknik penyajian dan pengemasan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Mengolah makanan awetan dari bahan pangan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
Menyajikan hasil pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
O. Materi Pembelajaran
• Jenis dan Karakteristik bahan dan alat pengolahan
• Macam-macam makanan awetan
• Teknik pengolahan/pengawetan
• Tahapan proses pengolahan/pengawetan
• Jenis dan kegunaan bahan kemas
• Teknik penyajian dan pengemasan
Q. Materi Pembelajaran
• Komponen Biaya Produksi
• Perhitungan laba rugi
• Penentuan Harga Jual
R. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami mengenal konsumen dan pesaing pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani secara langsung
Memahami strategi pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara
langsung
Memahami rencana pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara
langsung
Memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
Membagikan pengalaman memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani secara langsung di depan kelas secara lisan
S. Materi Pembelajaran
• Target konsumen
• Pesaing Usaha
• Perencanaan
• Pemasaran langsung/ direct selling)
T. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami komponen evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Menganalisis permasalahan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan solusinya
Menganalisis pengembangan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan hewani
Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi dalam berbagai bentuk media
(lisan/tulisan)
U. Materi Pembelajaran
• Komponen evaluasi hasil usaha
• Permasalahan usaha dan solusinya
• Pengembangan usaha
W. Materi Pembelajaran
Ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani
Analisa peluang usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan
hewani
Sumberdaya yang dibutuhkan untuk usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan
pangan nabati dan hewani
Administrasi dan pemasaran produk usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan
pangan nabati dan hewani
Komponen dan langkah-langkah penyusunan perencanaan/proposal/usulan usaha pengolahan makanan
khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani
Y. Materi Pembelajaran
Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani
Macam-macam makanan khas daerah
Teknik pengolahan dan pengawetan makanan khas daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
Tahapan proses pengolahan/pengawetan makan khas daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
Teknik pengemasan makanan khas daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan X
b. Semester :4
c. Kompetensi Dasar : 3.6 dan 4.6
3.6.1 Memahami konsep penghitungan titik impas /BEP (Break Event Point) usaha
pengelolaan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide
dan peluang usaha, sumber daya administrasi, dan pemasaran
4.6.1 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan daribahan pangan nabati
meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,administrasi, dan pemasaran
4.6.2 Melalui pemahaman materi dan praktik yang akan dijalani dalam bab ini, peserta didik
dapat memahami dan menerapkan bagaimana merancang dan melaksanakan
penghitungan titik impas /BEP (Break Event Point) usaha pengelolaan makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewani, sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar merancang
usaha pengolahan makanan internasional dari bahan nabati dan hewani,
mengembangakan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).
h. Materi Pembelajaran
o Lihatdan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP):Prakarya dan Kewirausahaankelas
XI.
2. Peta Konsep
Pengusaha yang
seringkali mengalami
Peluang usaha
kerugian akibat
dibidang makanan
permintaan yang
yang ramai peminat
3. lebih sedikit dari
penawaran Kegiatan
Tingginya minat
masyarakat terhadap
makanan
internasional Break perencanaan usaha
yang baik dapat
Event menunjang
keberhasilan dalam
Point berwirausaha
Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah
ini
Dalam menjalankan bisnis, setiap pengusaha pasti mengalami yang nama nya rugi
maupun laba. Laba diperoleh ketika jumlah pendapat lebih besar daripada seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk proses produksi. Sedangkan, kerugian akan dialami oleh seorang
pengusaha jika seluruh hasil pendapatan nya tidak mampu menutup biaya produksi yang
ia keluarkan. Agar anda terhindar dari nama nya rugi, maka anda perlu mengenal yang
BEP atau Break Even Point
Pertanyaan:
a. Apa manfaat menghitung BEP?
b. Apa saja unsur-unsur pembentuk BEP?
c. Apa rumus untuk menghitung BEP?
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan
belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.
b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKB
a) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan XI Semester 4 bab 6.
b) Setelah memahami isi materidalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjutmelalui kegiatanayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar PKWU.kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatifagar kalian dapat
belajar ke UKB berikutnya.
2) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!
Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya
sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu
perusahaan.
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Contoh
Singkatnya, BEP digunakan untuk mengetahui kapan uang yang Anda dapat dari
hasil penjualan merupakan laba yang didapat, terlepas dari untuk menutupi modal awal
biaya produksi yang dikeluarkan.BEP secara efektif akan membuat Anda mendapat laba
lebih cepat setelah balik modal.Agar tidak bingung hanya dengan membaca penjelasan
tentang break even point (BEP), berikut contoh dari perhitungannya
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka Kita
akan memikirkan cara penghitungan titik impas /BEP (Break Event Point) usaha
pengelolaan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani
3.6.1 Perhatikan penjelasan kasus yang diberikan oleh guru, serta menyimak hasil diskusi dan
browsing kelompok. Berdiskusi dengan rekan sekelompok berkaitan dengan
penghitungan titik impas /BEP (Break Event Point) usaha pengelolaan makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewani
, dan bertanya dengan guru seandainya ada yang belum dipahami
Mencari bahan referensi dari buku paket maupun internet untuk dapat menjawab
permasalahan dan menjadi refernsi ide dalam penghitungan titik impas /BEP (Break
Event Point) usaha pengelolaan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan
hewani
1. Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi kelompok;
2. Membuat contoh kasus penghitungan Break Even Point terlebih dahulu, kemudian
menentukan hasil penghitungan Break Even Point dengan menggunakan rumus yang
ada pada sumber referensi (buku paket atau internet)
Kegiatan Belajar 2
Setelah kalian belajar tentang penghitungan titik impas /BEP (Break Event Point) usaha
pengelolaan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani, pada contoh
kegiatan belajar 1, sekarang perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut!
Ayo berlatih!!
1. Apakah Pengertian Break Even Point? Jelaskan beserta manfaat dan konsep nya!
2. Jelaskan 4 rumus dalam penghitungan Break Even Point!
3. Seorang akuntan manajer perusahaan ABC bertanggung jawab dalam operasional
produksi dan persediaan stok barang ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan
untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin mendapat
keuntungan sebesar Rp.20.000.000,- Berapakah besar penyabaran biaya yang
dikeluarakan untuk operasinya?
Ini adalah bagian akhir dari UKB materiperencanaan usaha pengolahan makanan
internasional, mintalah tes formatif kepada Gurukaliansebelum belajar keUKB berikutnya.
Sukses untuk kalian!!!
Jawaban
Kegiatan Belajar 1
1. Jelaskan 4 konsep penggunaan break even analysis!
-Fixed cost atau biaya tetap artinya biaya tetap atau tidak berubah meskipun volume
produksi berubah.
-Variabel cost atau biaya variabel, artinya biaya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
volume produksi.
-Penghasilan atau revenue, merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh penjual
barang.
-Laba atau profit, merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya
variable.
Kegiatan Belajar 2
1. Carilah contoh kasus penghitungan titik impas /BEP (Break Event Point) usaha
pengelolaan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani di buku/media
lain nya!
2. Analisis cara penyelesaian kasus tersebut!
Diketahui PT. Siapa aja suka mempunyai usaha yakni pada bidang kebutuhan alat
perkakas, seperti martil dengan data sebagai berikut :
Fixed Cost
Penyelesaian :
gambar
gambar
Catatan: Maka perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil untuk BEP.
gambar
Catatan: Maka perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 300.000.000,- supaya
terjadi BEP.
1. Apakah Pengertian Break Even Point? Jelaskan beserta manfaat dan konsep nya!
BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan kerugian
ada pada posisi 0 titik break even point yang artinya pada titik ini perusahaan tidak
mengalami kerugian atau mendapat keuntungan.
Break even analysis merupakan dasar dari seluruh metode break even. Fungsi break
even analysis untuk mengetahui volume penjualan akan menghasilkan keuntungan
atau kerugian. Ada tiga manfaat yang menjadi dasar break even analysis yaitu:
-Memberikan informasi banyaknya investasi yang butuhkan agar dapat
mengimbangi pengeluaran awal.
-memberi margin sebagai langkah pembatas supaya tidak mengalami kerugian
-Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual beli saham dan menganalisa budget
dari berbagai macam project yang dilakukan perusahaan.
Selain ketiga manfaat break even analysis berikut empat konsep penggunaan break
even analysis yang harus Anda ketahui:
-Fixed cost atau biaya tetap artinya biaya tetap atau tidak berubah meskipun volume
produksi berubah.
-Variabel cost atau biaya variabel, artinya biaya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan volume produksi.
-Penghasilan atau revenue, merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh penjual
barang.
-Laba atau profit, merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya
variable.
EP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )
Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus
dari margin kontribusi (contribution margin). Cara ini bisa digunakan untuk
mengetahui titik dimana jumlah beban setara dengan jumlah biaya dan jumlah unit
yang dikeluarkan.
BEP = Biaya tetap : Margin kontribusi per unit
BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika Anda sudah mengetahui
berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi Anda
dapat mengalikannya dengan biaya per unitnya.
Apabila diinginkan break even point dalam rupiah, maka dari formulasi rumus break
even point dalam unit dikalikan dengan harganya (P), sehingga :
BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
Setelah mengetahui rumus perhitungan BEP Anda juga harus mengetahui Margin
Contribution atau margin kontribusi. Margin kontribusi dapat mengetahui berapa
keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales
terhadap keuntungan. Cara menghitungnya hamper sama dengan break even point :
Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus perhatikan adalah
biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupu dengan total
sales suatu perusahaan.
Carilah nilai break even point terlebih dahulu, saat nilai break even point sudah
diketahui maka selanjutnya Anda dapat mengetahui juga nilan margin kontribusi.
Artinya perusahaan harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi
jika hanya menjual 2500 unit perusahaan ABC juga tidak akan memperoleh
keuntungan.
Poin penting selanjutnya bagi akuntan manajer yang mengawasi produksi adalah
menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya. Kendalanya semua biaya
baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dengan jenis mata uang.
4.Identitas
i. Nama Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan XI
j. Semester : Ganjil
k. Kompetensi Dasar : 3.2 dan 4.2
3.2. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi
pengawetan bahan nabati.
4.2. Mendesain proses produksi pengawetan bahan nabati berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
Indikator KD 3.2
Memahami sumberdaya perusahaan dikenal dengan istilah 6M, yakni Man, Money ,
Material, Machine, Method dan Market.
3.2.1. Menjabarkan tentang sumber Daya yang dibutuhkan
3.2.2. Memahami cara membuat karya/produk pengawetan bahan nabati berdasarkan
kebutuhan sumberdaya (bahan, peralatan, keterampilan bekerja & pasar) dan
prosedur yang ditetapkannya (jenis, manfaat, kandungan, teknik pengolahan, dan
penyajian/penge-masan)
3.2.3. Memahami prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Indikator kd 4.2
4.2.1. Menerapkan sumberdaya perusahaan dikenal dengan istilah 6M.
4.2.2. Menggunakan dengan tepat sumber daya yang dibutuhkan.
4.2.3. Membuat karya/produk pengawetan bahan nabati dan pengemasannya.
4.2.4. Melaksanakan prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Melalui pemahaman materi dan praktik yang akan dijalani dalam bab ini, peserta
didik dapat memahami dan menerapkan bagaimana merancang dan melaksanakan
produksi pengolahan makananan awetan dari bahan nabati, sehingga peserta didik
dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar
dan merancang produksi pengolahan makanan awetan dari bahan nabati,
mengembangakan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas
(4C).
p. Materi Pembelajaran
o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP) : Prakarya dan Kewirausahaan
kelas XI Bab 4 halaman 160-206.
5. Peta Konsep
Banyaknya bahan nabati yang melimpah ruah disekitar kita yang memerlukan
penanganan serta pengolahan menjadi bentuk lain yang dapat dikonsumsi membuka
peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati dan hewani
6. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah
ini.
Di daerah Pak Santoso terdapat banyak pohon nangka. Bulan ini panen melimpah. Nangka cepat
busuk kalau tidak segera diolah. Masing-masing memiliki pemikiran akan diapakan dan
kesukaan masing-masing berbeda-beda. Bu Santoso membuat kolak dari nangka tersebut dan
dodol nangka, Ani anak pertama ingin membuat manisan. Susi anak kedua ingin membuat es
teler. Pak Santoso ingin membuat kripik nangka. Hasan adik bu Santoso ingin membuat ketan
nagka. Burhan, adik pak Santoso menjual nangka murni yang masih belum diolah. Semuanya
memiliki cita rasa yang enak, banyak yang menyukai semua menu tersebut dan semua memiliki
nilai jual yang cukup tinggi.
Pertanyaan:
a. Menurut Anda manakah produk olahan nangka yang bernilai ekonomis lebih tinggi ?
b. Menurut Anda produk olahan nangka mana yang banyak ditemukan disekitar tempat
tinggal Anda?
c. Apakah produk olahan nangka tersebut dapat menunjang sektor pariwisata didaerah
kAnda ?
d. Produk olahan nangka mana yang memiliki jangka waktu penyimpanan paling lama
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan kegiatan belajar berikut
dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.
b. Kegiatan Intihan
3) Petunjuk Umum UKB
a) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan XI Semester 1 bab 4.
b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir
tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian
yang telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo
berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar PKWU. kalian boleh
sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
formatif agar kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.
4) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi
!!!
Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Bahan nabati melimpah di sekitar kita, konsumen menyukai aneka macam cita rasa produk
olahan bahan nabati tersebut. Banyak cara pengawetan bahan nabati tersebut dan dapat dipilih
untuk dikembangkan menjadi produk kewirausahaan kita.
Contoh
Berikut adalah contoh produk singkong dapat kita olah dan awetkan dengan
berbagai macam cara dan produk olahan, seperti : getuk, keripik, krupuk, kolak, tape,
singkong keju, singkong goring, lemet, utri, gatot, dan lain-lain. Reaksi kimia dalam
bahan akan terjadi, maka perlu pengawetan yang tepat disesuaikan produk yang
dihasilkan tepat sasaran. Agar lebih memahami, ayo berlatih berikut.
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka:
Kita akan memikirkan keanekaragaman bahan nabati dan macam-macam bentuk
pengolahan serta pengawetannya.
4 Buatlah tabel yang berisi nama bahan makanan nabati dan cara-cara pengawetan yang
memungkinkan dilakukan pada bahan nabati tersebut, minimal 20 bahan.
Didalamnya ada bahan makanan nabati antara lain : sayuran, buah-buahan, umbi-umbian,
kacang-kacangan, padi dan sereal serta bahan nabati lainnya.
5 Sebutkan 10 contoh produk olahan makanan awetan!
Apabila kalian telah mampu menjawab pertanyaan diatas, jika telah memahami, maka
kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar 2
Setelah kalian belajar tentang sumberdaya bahan nabati yang ada dan dapat diolah
serta macam pengolahan pengawetannya, pada contoh kegiatan belajar 1, sekarang
perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut!
Ayo berlatih!!
Setelah memahami contoh di atas, maka selesaikanlah latihan soal berikut di buku kerja kalian di
UKB ini!
6. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, dan kelompok lain
memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan ataupun memberikan masukkan.
7. Membuat kesimpulan bersama tentang konsep, teknik, prosedur Pengolahan makanan
awetan dari bahan nabati berdasarkan hasil pengamatan terhadap beberapa sumber
informasi yang diperoleh.
8. Melakukan evaluasi/ tes akhir (UH ) berkaitan dengan materi yang telah dipelajari yaitu
tentang Pengolahan makanan awetan dari bahan nabati
Apabila kalian sudah mampu melaksanakan kegiatan ini, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 3 berikut.
Kegiatan Belajar 3
Ayo…sekarang perhatikan lagi praktik pengawetan bahan nabati berikut ini dengan baik !
1. Belilah bahan-bahan praktik, yaitu kedelai, singkong dan ragi secara berkelompok.
2. Rebuslah kedelai dan singkong tadi.
3. Memperiapkan bahan-bahan dan alat praktik pembuatan tape singkong dan
tempe berupa singkong rebus dan kedelai rebus dan ragi sebagai bahannya.
4. Praktik peragian atau fermentasi pada singkong dan kedelai.
5. Mengemas lalu menyimpan produk setengah jadi yang akan diamati pada hari ke
2 dan ke 3 untuk tempe dan hari ke 2- 7 untuk tape singkong..
Dari contoh penyelesaian di atas, apakah ada hal yang belum kalian pahami? Jika
kalian sudah paham kerjakanlah soal pada bagian Ayoo berlatih berikut!
Ayoo berlatih!!
…………………………………….
Dari ilustrasi tersebut, maka tentukan pengolahan yang tepat untuk singkong
dan kedelai! Bagaimana cara kalian bisa menemukan cara dan jenis pengolahan
pengawetan yang baik ? Konsep mana yang kalian gunakan untuk menemukan
jawaban tersebut? Dapatkah kalian memberikan contoh permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang penyelesaiannya menggunakan teknik fermentasi
tersebut? Kerjakan bersama teman kalian di buku kerja masing-masing! Periksakan
seluruh pekerjaan kalian kepada Guru agar dapat diketahui penguasaan materi
sebelum kalian diperbolehkan belajar ke UKB berikutnya.
c. Penutup
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang
kegiatan belajar perencanaan pengolahan makanan awetan dari bahan nabati yang
sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Pengolahan makanan awetan dari bahan
nabati dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi Pengolahan makanan
awetan dari bahan nabati, maka kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja
kalian masing-masing.