Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN

Dosen:

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Moh. Rifki Musa C 301 17 140

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI S1
TAHUN AJARAN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak
dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di
dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi itu sendiri
merupakan ilmu yang belum sempurna pada saat ini, karena itu akuntansi akan
terus berkembang dari waktu ke waktu. Akuntansi itu sendiri dapat
dipermudah dengan adanya teknologi, kemajuan teknologi di zaman modern
saat ini menyebabkan akuntansi terus semakin mudah untuk melakukan
standarisasi operasionalnya dalam bagian informasi keuangan. Akuntansi itu
sendiri bisa berupa fenomena sains dimana memiliki tuntutan kaidah
ilmiahnya yang terpisah dari yang lain dan memiliki kebijakan praktik
tersendiri. Hal inilah yang menyebabkan ilmu akuntansi tersebut akan terus
berkembang disetiap waktu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tujuan dari pelaporan keuangan
2. Apa saja yang menjadi elemen-elemen laporan keuangan dan
definisinya
3. Apa saja yang menjadi ruang lingkup pelaporan keaungan dan
laporan keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori Akuntansi


Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang memberikan gambaran
dari fenomena akuntansi secara sistematis. Tujuannya adalah untuk menjelaskan
hubungan dari berbagai variabel yang ada dalam struktur akuntansi sehingga
bisa memperkirakan fenomena yang mungkin terjadi.
Dalam melakukan sesuatu selalu ada teorinya entah itu yang kita sadari atau
pun tidak. Kebanyakan kita mengetahui praktek tanpa perlu ada teori, misalnya
seperti membuat adonan beton. Secara teori tukang bangunan mungkin kurang
tahu tapi mereka paham prakteknya. Tapi berbeda dengan ilmu pasti seperti
akuntansi.
Suwardjono (2014) menyebut bahwa teori akuntansi menjadi landasan untuk
memecahkan masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara
ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa
taktik cerdik memang memadai untuk menangani masalah yang sederhana.
Namun begitu, atas masalah-masalah yang kompleks serta memiliki implikasi
yang luas, pemecahan masalah akan kian bergantung pada wisdoms dan insights
yang terkandung dalam teori yang sehat. Adanya pengetahuan tentang teori akan
mengimbangi keterbatasan pengalaman dan kepentingan praktis yang sifatnya
jangka pendek. Wright (dalam Suwardjono, 2014) mengumpamakan teori
sebagai melihat dari atas dalam suatu teater. Melihat dari atas bertujuan untuk
menemukan pola, hubungan konsep, atau prinsip yang melandasi sebuah sistem
atau keadaan yang kompleks dengan tanpa terbawa ataupun terkecoh oleh
kompleksitas itu sendiri.
menurut Vernon Kam (1986) teori akuntansi merupakan suatu sistem yang
komprehensif. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat
atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur
atau metode-metode. Nah dari penjelasan diatas bisa kita rumuskan bahwa teori
akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang memberikan gambaran dari
fenomena akuntansi secara sistematis.
Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan dari berbagai variabel yang
ada dalam struktur akuntansi sehingga bisa memperkirakan fenomena yang
mungkin terjadi. Sedangkan Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu
susunan prinsip yang bisa memberi kerangka acuan secara umum darimana
sebuah praktek akuntansi bisa dinilai. Karena bersifat umum itu berarti teori
akuntansi ini juga bisa ikut berkembang sesuai waktu menyesuaikan perubahan
dalam lingkungan. Selain itu teori akuntansi yang ada saat ini merupakan hasil
dari seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling berbeda
antara satu dengan yang lain.

2.2. Teori Akuntansi Sebagai Teknologi, Sains dan Penalaran


Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Pada perkembangan selanjutnya, keterampilan akuntansi ini sudah bisa
didefinisikan dengan jelas sehingga membentuk seperangkat pengetahuan yang
utuh sehingga dapat diajarkan melalui institusi Pendidikan.
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi akan banyak
membahas gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan metode
akuntansi tertentu, faktor apa saja yang mendorong manajemen memanipulasi
laba, apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja
manajer devisi.
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu
(produk) yang bermanfaat dan pengertian teknologi sendiri tidak hanya fisis
(hard technology) tetapi juga teknolgi lunak (soft tecnology). Bila Akuntansi
dipandang sebagai teknologi karena akuntansi merupakan alat institusi sosial
untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan
kegiatan dan prilaku pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam
lingkup organisasi, perusahaan ataupun lembaga pemerintahan (negara).
Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan
mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau asersi. Penalaran
melibat inferensi yaitu proses penurunan konsekuensi logis dan melibatkan pula
proses penarikan simpulan/ konklusi dari serangkaian pernyataan tau asersi.
Paton dan Littleton mengemukakan bahwa tujuan teori akuntansi adalah
menyediakan gagasan-gagasan mendasar yang menjadi basis atau fundasi dalam
proses perekayasaan pelaporan keuangan. Hasil perekayasaan tersebut berupa
seperangkat doktrin yang berkaitan secara logis, terkoordinasi dan konsisten
yang mempunyai fungsi sebagai landasan untuk penurunan standar akuntansi.

2.3. Perspektif Teori Akuntansi


Pada dasarnya perspektif dalam teori akuntansi dapat dibedakan menurut :
1. Sasaran yang ingin di capai
2. Tataran semiotika dalam teori akuntansi
3. Pelaran yang digunakan

Menurut sasaran yang dicapai teori akuntansi dibedakan menjadi teori


akuntansi positif dan teori akuntansi normatif. Teori akuntansi positif mencakup
penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran
pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Dengan
kata lain, fakta sebagai sasaran. Sedangkan teori akuntansi normatif mencakup
penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan
akuntansi yang paling sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai sebagai
sasaran.

Menurut tataran dalam teori akuntansi, teori akuntansi itu sendiri dapat
dibedakan menjadi teori akuntansi semantik, sintaktik, dan pragmatik. Teori
akuntansi semantik membahas penyimbolan kegiatan atau realitas fisis menjadi
simbol-simbol (elemen-elemen) statemen keuangan. Selanjutnya teori akuntansi
sintaktik membahas pengukuran, pengakuan, dan penyajian elemen- elemen
dalam statemen keuangan serta struktur akuntansi. Dan yang terakhir teori
akuntansi pragmatik yang membahas apakah informasi keuangan efektif
(bermanfaat) bagi yang dituju dalam perekayasaan akuntansi. Apakah informasi
mempengaruhi perilaku pemakai.

Menurut penalaran yang digunakan, teori akuntansi dapat dibedakan menjadi


dua bagian, yang pertama adalah penalaran deduktif yang mana menurunkan
pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip atas dasar konsep umum/dasar
yang disepakati dan dianggap benar. Sedangkan yang kedua adalah penalaran
induktif yang mana menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip
umum atas dasar pengamatan beberapa kasus atau kejadian.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh :
1. Ilmu akuntansi adalah ilmu yang memerlukan perasaan, intuisi,
pengalaman, bakat dan pertimbangan seseorang dalam menyajikan
informasi keuangan. Ilmu akuntansi itu sendiri memiliki record
kejadian dilapangan yang berupa catatan transaksi antar belah pihak.
Dengan perkembangan teknologi dizaman sekarang ini
menyebabkan akuntansi tersebut terus berkembang dari metode
pencatatan hingga menganalisis setiap transaksi keuangan bersifat
online perkembangan inilah yang menyebabkan akuntansi itu sendiri
menjadi bagian dari teknologi zaman sekarang ini.
2. Pembagian perspektif teori akuntansi pada dasarnya berdasar pada
apakah pernyataan atau fenomena akuntansi itu sendiri sesuai fakta
ataupun sesuai kesepakatan bersama. Adapun pembagiannya
berdasarkan apakah informasi keuangan tersebut ditujukan agar
berpengaruh pada perilaku pemakai ataupun harus sesuai dengan
struktur akuntansi
Daftar Pustaka

Doni. 2018. https://accuratecloud.id/2017/10/18/pengertian-teori-akuntansi/


(Diakses pada tanggal 29 Januari 2020)

Rara. 2012. http://raraagha30.blogspot.com/2012/11/teori-akuntansi.html (Diakses


pada tanggal 29 Januari 2020)

Reza. 2016. http://mihok.my.id/perspektif-teori-akuntansi/ (Diakses pada tanggal


29 Januari 2020)

Meryana. 2008. https://meryna.wordpress.com/2008/10/14/akuntansi/ (Diakses


pada tanggal 29 Januari 2020)

Limasotti. 2015. https://microsses.wordpress.com/2015/01/14/definisi-akuntansi-


sebagai-seni-sains-atau-teknologi/ (Diakses pada tanggal 29 Januari
2020)

Anda mungkin juga menyukai