Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN

Dosen:

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Moh. Rifki Musa C 301 17 140

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI S1
TAHUN AJARAN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah
sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk
selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga
sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan
perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak yang
berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi
keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu apa saja yang harus menjadi
perhatian penting dari pelaporan dan laporan keuangan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tujuan dari pelaporan keuangan dan pemakai laporan
keuangan dan kepentingannya
2. Apa saja yang menjadi elemen-elemen laporan keuangan dan
definisinya
3. Apa saja yang menjadi ruang lingkup pelaporan keuangan dan
laporan keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan adalah kearah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan
dicurahkan. Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan langkah yang
paling kruasial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan, yang akhirnya menentukan
bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Dengan demikian diharapkan
tujuan yang lebih luas (tujuan ekonomik dan social Negara) akan tercapai pula.
Kepentingan pemakai juga beragam tidak hanya antar kelompok pemakai
tetapi juga didalam kelompok pemakai. Beragam kepentingan antara lain adalah
pertanggungjawaban, kebermanfaatan, keputusan, riset keuangan dan pasar,
penentuan tarif, penentuan pajak, pengendalian social, pengendalian alokasi
sumber daya ekonomik, dan pengukuran kinerja entitas, jadi penentuan tujuan
merupakan suatu proses yang kompleks. Masalah penyusunan tujuan adalah
menentukan siapa yang dituju, apa saja kepentingannya, seberapa luas (banyak)
informasi yang diinginkan, apa saja sumber informasi yang telah tersedia, dan
seberapa banyak informasi dapat dilayani melalui statemen keuangan.
Most menunjukkan dua pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan
infornasi (pelaporan keuangan), yaitu
1. Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang
mempunyai bermacammacam kepentingan keputusan.
2. Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang
mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui.
Dengan pendekatan (1) pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan
satu set data (satu set statemen keuangan) untuk berbagai pemakai dan
kepentingan. Pendekatan (2) berasumsi bahwa kebutuhan informasi dan model
pengambilan keputusan para atau kelompok pemakai diketahui dengan pasti
sehingga dapat disusun berbagai statemen/laporan khusus untuk melayani
berbagai keperluan pengambilan keputusan tiap kelompok pemakai.

Standar Akuntasi Keuangan


Menurut Standar Akuntasi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia 2002:4)
tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, seta


perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dan kejadian di masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggunggjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.

Tujuan Pelaporan Entitas Non Bisnis


Tujuan utama adalah pelaporan keuangan organisasi non bisnis harus
menyediakan informasi yang bermafaat bagi para penyedia dana dan pemakai
lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan-keputusan
rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut. Tujuan spesifik • Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana
dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai jasa-jasa yang
disediakan organisasi dan kemampuannya untuk menyediakan jasa-jasa tersebut.
 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,
dalam menilai bagaimana para manajer organisasi nonbisnis telah
melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya dan aspek-aspek lain
kinerjanya.
 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya
kewajiban, dan sumber daya bersih perusahaan dan akibat dari transak-
transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas
sumber daya tersebut.
 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja
organisasi selama suatu periode..
 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi bagaimana organisasi
mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang
pinjaman dan pelunasannya, dan factor lain yang dapat mempengaruhi
likuiditas organisasi.
 Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan
interprestasiinterprestasi untuk membantu para pemakai memahami
informasi keuangan yang disediakan.

FASB mengidentifikasi cirri-ciri nonbisnis yang menjadikan tujuan pelaporan


organisasi non bisnis berbeda dengan organisasi bisnis. Cirri-ciri tersebut adalah
SFAC No. 4 prag. 6:

 Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia dana yang
tidak mengharapkan untuk menerima imbalan atau manfaat yang proposional
dengan sumber ekonomik yang diserahkan.
 Tujuan operasi selain menyediakan/menjual barang dan jasa untuk
mendatangkan laba atau setara laba.
 Tidak terdapatnya hak pemilikan dengan proporsi tertentu/pasti yang dapat
dijual, dipindahtangankan, atau ditarik, atau mengandung hak yuridis atas
bagian dari sisa kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi.
2.2. Elemen-elemen Laporan Keuangan
Asset Adalah manfaat ekonomik masa dating yang cukup pasti yang diperoleh
dan dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Kewajiban Adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa dating yang cukup
pasti yang timbul dari keharusan (obligasi) sekarang suatu entitas untuk
menstransfer asset atau menyerahkan jasa kepada entitas lain dimasa datang
sebagai akibat dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Ekuitas atau Asset Bersih Adalah hak residual terhadap asset suatu entitas
yang masih tersisa setelah mengurangi asset dengan kewajibannya.
Investasi oleh pemilik Adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha
sebagai akibat dari transfer ke tia dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk
mendapatkan atau menaikkan hak pemilikan didalamnya. Distribusi ke Pemilik
Adalah penurunan dari ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat pentransferan
asset, penyerahan jasa dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha tersebut
kepada pemilik.
Laba Komprehensif Adalah perusahaan dalam ekuitas suatu badan usaha
selama suatu periode yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi
dari sumber-sumber non pemilik.
Pendapatan Adalah aliran masuk asset atau kenaikkan asset lainnya pada
suatu entitas atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari
penyerahan atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa atau kegiatan lain
yang membentuk operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
Biaya Adalah aliran keluar asset atau penyerapan asset lainnya pada suatu
entitas atau penimbulan kewajiban entitas tersebut (atau kombinasi keduanya)
dari penyerahan atau produksi barang atau kegiatan lain yang membentuk
operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
Untung Adalah kenaikan dalam ekuitas yang berasal dari transaksi peripheral
atau insedental suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan
lain yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali kenaikan sebagai akibat dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi Adalah penurunan dalam ekuitas yang berasal dari transaksi peripheral
atau insedental suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan
lain yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali penurunan sebagai akibat dari
biaya atau distribusi ke pemilik.
Aliran Kas Dari Kegiatan Operasi Adalah aliran kas bersih yang berkaitan
dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan
termasuk dalam kegiatan investasi dan pendanaan
. Aliran Kas dari Kegiatan Investasi Adalah aliran kas bersih yang berkaitan
dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan
pemerolehan dan penjualan instrument hutang atau ekuitas, gedung, pabrik,
perlengkapan, dan asset produktif lainnya yaitu asset yang dipelihara atau
digunakan dalam produksi barang atau jasa oleh badan usaha.
Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan Adalah aliran kas bersih yang berkaitan
dengan kegiatan yang meliputi pemerolehan dana dari pemilik dan pemberian
imbalan dan kembalian investasinya; peminjaman uang dan pengembalian
jumlah uang yang dipinjam atau penyelesaian utang tersebut dengan cara lain;
pemerolehan dan pembayaran sumber dana lain yang diperoleh dari kreditor atas
kredit jangka panjang.

2.3. Ruang Lingkup Pelaporan Keuangan


Pokok Bahasan Ruang Lingkup Laporan Keuangan:
1. Pengertian Laporan Keuangan
2. Pengertian Dasar Analisis Laporan Keuangan
3. Syarat - Syarat Laporan Keuangan
4. Keterbatasan Laporan Keuangan
5. Peranan Pemeriksaan Akuntan Publik

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut.

2. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Bernstein (1983 : 3): “Analisis laporan keuangan mencakup


penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data
lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu
yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan” .

Agar Laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami


dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan
keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan
keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.
Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan
keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai
target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang


kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui
kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan
tersebut. Kemudian kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki, akan tergambar kinerja manajemen selama ini.

Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui


posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat
tentang apa yang harus dilakukan ke depan. Perencanaan ke depan dengan
cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai
dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi kekuatan yang
sudah diperolenya selama ini.
Analisis laporan keungan perlu dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang
diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau
rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai.
Kemudian, hasil perhitungan tersebut, dianalisis dan diinterpretasikan
sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini
harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan jujur.

3. Syarat - Syarat Laporan Keuangan

Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :

 Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan


dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
 Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun
berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
 Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan
konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang
dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
 Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum,
objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
 Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat
pada waktunya .
 Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat
diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan
tahun sebelumnya atau laporan - keuangan perusahaan tertentu dengan
perusahaan lain pada tahun yang sama.
 Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus
memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan
pembaca.
4. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain :

Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan


intern report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya
sementara) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah –
jumlah atau hal – hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak
menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung
pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang
bersangkutan.

Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya


bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
standar nilai mungkin berbeda atau berubah.

Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi


keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya
beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun – tahun
sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam
rupiah belum tentu menunjukan unit yang terjual semakin besar, mungkin
kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang
mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga – harga.

Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat


mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor –
faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.

5. Peranan Pemeriksaan Akuntan Publik

Dalam pemeriksaan akuntan publik hasus berpedoman pada standar


nasional akuntansi publik agar pemeriksaan dapat dilakukan akuntansi secara
sistematis maka akuntan harus merencanakan pemariksaannya sebelum proses
pemeriksaan akuntansi dimulai dengan membuat auditplan (rencana
pemeriksaan).

Tujuan pemeriksaan akuntansi adalah untuk dapat memberikan pendapat


mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. laporan keuangan yang
wajar adalah yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara
umum di indonesia dikodivikasi dalam standar akuntansi keuangan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh :
1. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian,
laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dan kejadian di masa lalu.
2. Elemen-elemen laporan keuangan :
a. Asset
b. Kewajiban
c. Ekuitas
d. Investasi oleh pemilik
e. Distribusi pemilik
f. Laba komprehensif
g. Pendapatan
h. Biaya
i. Utang
j. Dan lain-lain
Daftar Pustaka

Budi Harto, Yanharyo. 2019. Rerangka Konseptual Suatu Model

Anonim. 2016. http://perempuansenja25.blogspot.com/2016/03/ruang-lingkup-


laporan-keuangan.html ( Diakses pada tanggal 14 Februari 2020)

Anonim. 2016. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3872420/tujuan-laporan-


keuangan-menurut-para-ahli-dan-tips-membuatnya-selalu-rapi (Diakses
pada tanggal 14 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai