A. Sejarah Singkat
Alat peraga diperlukan sekali di dalam memberikan pelajaran kepada siswa
untuk memudahkan di dalam memberikan pelajaran dan memahami pelajaran
dengan jelas. Tentunya setiap alat peraga yang akan digunakan disesuaikan
dengan pelajaran yang akan diberikan kepada siswa menurut kadar
keperluannya saja. Alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau
tulisan, namun alat peraga sebagai pelengkap agar pelajaran dapat tahan lama
dalam ingatan siswa. Mempelajari materi matematika berbeda dengan
mempelajari materi yang lain karena objek kajian matematika berupa benda
pikiran yang bersifat abstrak yang tidak langsung diamati dengan pancaindera
sehingga siswa sulit memahami materi matematika yang dipelajarinya. Untuk
memudahkan siswa belajar matematika diperlukan alat peraga sebagai
perantara atau visualisasi bagi siswa untuk berpikir abstrak. Alat peraga
merupakan bagian dari media pembelajaran. Alat peraga matematika adalah
seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat dihimpun atau disusun
secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.
Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-
model yang berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputar
balikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami.
Sering kali banyak siswa yang sulit untuk membedakan konsep relasi dan
fungsi. Perbedaan antara relasi dang fungsi juga tidak terlalu banyak sehingga
siswa kerap kali sulit membedakannya.
Alat peraga digunakan guru dan siswa untuk memberi kesan nyata melalui
benda konkrit dalam pembelajaran agar siswa lebih mendalami konsep serta
dapat membedakan relasi dang fungsi.
Oleh karena itu perlunya di kembangan alat peraga Papan Relasi dan Fungsi,
sebagai alternatif dalam memahami konsep relasi dan fungsi.
B. Varian
Relasi Dan Fungsi
fungsi Injektif :
Fungsi f: A → B disebut fungsi Injektif jika setiap anggota himpunan B
hanya memiliki satu pasangan dengan anggota himpunan A.
fungsi Surjektif :
Fungsi f: A → B disebut fungsi surjektif jika setiap anggota himpunan B
merupakan pasangan dari himpunan B merupakan pasangan dari anggota
himpunan A. Dengan kata lain, setiap anggota himpunan B atau kodomain
merupakan range.
fungsi Bijektif :
Fungsi f: A → B disebut fungsi bijrktif jika fungsi f merupakana fungsi
injektif seklaigus surjektif. Artinya, setiap anggota himpunan B mempunyai
pasangan dari anggota himpunan A dan masing-masing anggotanya hanya
memiliki satu pasangan.