Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MATA KULIAH : ASUHAN KEHAMILAN

TOPIK : FISIOLOGI KEHAMILAN DAN


PERUBAHAN PSIKOLOGI DAN FISIOLOGI

DOSEN PENGAMPU : DIYAN MARIA KRISTIN, SST, M. Kes

OLEH :

NAMA : NINING DJU BIRE

NIM : PO530324019531

TINGKAT :1C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Pada akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang.
Demikian saya ucapkan terima kasih.

Kupang, 29 Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Fisiologi kehamilan...............................................................................................4
B. Perubahan fisiologi dan psikologi.......................................................................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................25
B. Saran....................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan,
keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan
mempengaruhi kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam
arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu. Asuhan
yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga
keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian integral/ tak terpisahkan dari ibu hamil.
Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial dan dapat memberikan dukungan yang
kuat. Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Selama minggu akhir kehamilan,
tubuh ibu hamil mengalami perubahan yang mempersiapkan diri ibu untuk
menghadapi persalinan dan memberi makan bayi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang terjadi pada fisiologi kehamilan ?
2. Apa saja perubahan psikologis dan fisiologis kehamilan ?

C. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui tentang fisiologi kehamilan dan perubahan psikologi
dan fisiologi kehamilan !

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fisiologi Kehamilan
1. Fertilisasi
a. Ovum
1) Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis
2) Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid
dan akan habis jika sudah masuk masa menopause
3) Ovum mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium
4) Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulosa dan zona
pellusida yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi
suatu kehamilan
b. Sperma
1) Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut
spermatogenesis
2) Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum
dan tetap berproduksi meskipun pada lansia
3) Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari, rata-rata 3 hari
4) Terdapat 100 juta sperma setiap militer air mani yang dihasilkan, rata-
rata 3 cc tiap ejakulasi
5) Mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melunakkan korona radiata
atau sel-sel granulosa
6) Mempunyai morfologi yang sempurna, yaitu kepala : berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nukleus), diliputi lagi oleh alkrosom
dan membran plasma. Leher : menghubungkan kepala dengan bagian
tengah. Ekor : panjang kurang lebih 10 kali bagian kepala dan dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

4
c. Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel
sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah di daerah
ampula tuba. Selanjutnya keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu
sebagai berikut :
1) Tahap penembusan korona radiata
2) Penembusan zona pellusida
3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel plasma

Fertilisasi terjadi di ampula tuba, hanya satu sperma yang telah mengalami
proses kapasitasi dapat melintasi zona pellusida masuk ke dalam vitellus
ovum. Setelah itu zona pellusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat
di lalui sperma lain.

d. Konsepsi
Nidasi/implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi
(pada stadium blastokista) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan.
Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel besar yang banyak
mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula
dengan bagian yang berisi massa sel dalam akan mudah masuk ke dalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya, terkadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau
belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
e. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Sebelum lahir ke dunia, anak akan tumbuh dan berkembang di dalam
rahim ibunya, selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Setiap bulan janin
mengalami proses perkembangan yang berbeda-beda. Untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik, sang ibu membutuhkan asupan makanan dengan
gizi tertentu. Ketika hamil seorang wanita mengalami peningkatan kebutuhan
asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan dua orang (sang ibu dan janin
bayinya), yaitu antara lain seperti energi, protein, mineral, kalsium, air, omega
3, vitamin, asam folat, zat besi dan lain sebagainya.

5
Pertumbuhan dan perkembang janin dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa
faktor dan sub faktor antara lain :
1) Faktor ibu
a. Keadaan kesehatan ibu saat hamil
b. Penyakit yang menyertai kehamilan
c. Penyulit kehamilan
d. Kelainan pada uterus
e. Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
f. Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
2) Faktor janin
a. Jenis kelamin janin
b. Penyimpangan genetik : kelainan kongenital, pertumbuhan
abnormal
c. Infeksi intrauterine
3) Faktor plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik dalam rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya
untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim, yang ditetapkan
dengan indeks plasenta. Indeks plasenta = Berat plasenta.

TRIMESTER I

MINGGU 1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan


pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil di hitung
berdasarkan hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan antara sperma
dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon
bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah
kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang
dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

6
MINGGU 2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah
dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel
telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah
menjadi 32, sel telur di sebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke 12 jumlahnya telah
bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.

MINGGU 3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, ibu mungkin belum sadar jika


sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disebut blastocyst. Ukurannya sangat kecil,
bediameter 0,1-0,2 mm.

MINGGU 4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan,


sehingga apabila anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke
jantung).

MINGGU 5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm.


Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk sistem saraf
pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit
serta rambut. Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan
membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus,
hati, pankreas dan pundi kencing.

7
MINGGU 6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala


hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Pada
minggu ini sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk. Pucuk-pucuk
kecil yang akan berkembang menjadi lengan kakipun mulai tampak.

MINGGU 7

Akhir minggu ke-7, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8


gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah
menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi
bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di
dalam paru-paru.

MINGGU 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada


bayi, ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga.
Bronchi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai
bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku, bayi sudah mulai
terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut, serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

MINGGU 9

Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak dengan
Dopplerbisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini panjangnya sekitar 22-
30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

8
MINGGU 10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerja sama.


Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru
diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan
panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

MINGGU 11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. baik rambut, kuku, jari
tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan mengggeliat,
meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Janin
kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi
sensasi kebahagiaan tersendiri.

MINGGU 12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan
dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga
perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi
meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses
penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa milimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak
mata.

TRIMESTER II

Ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi


seluruh jaringan dan organ tubuh. Agar proses tumbuh kembang janin tak
terganggu hindari penyakit kronis sebelum kehamilan maupun penyakit
infeksi yang mungkin terjadi saat kehamilan.

9
Gangguan penyakit-penyakit tersebut berpeluang menimbulkan
ketidaksempurnaan pada tumbuh kembang tulang belulang janin, klep paru-
paru, lever ataupun gangguan perkembangan otak dan ginjal. Bahkan demam
yang merupakan gejala infeksi/penyakit, seringan apa pun, bisa menyebabkan
gangguan pada iar ketuban maupun fungsi lain akibat ada gangguan
metabolisme tubuh janin.

MINGGU 13

Panjang janin(dari puncak kepala sampai sakrum/bokong) ditaksir


sekitar 65-78 mm. Berat kira-kira 20 gram. Rahim dapat teraba kira-kira 10
cm dibawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat ini kira-kira separuh
panjang janin mengalami perlambatan dibanding bagian tubuh lainnyya.
Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di akhir kehamilan akan tampak
proporsional, yakni kira-kira tinggal sepertiga panjang tubuhnya.

MINGGU 14

Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm, berat sekitar 25 gram.


Telinga janin menempati posisi normal disisi kiri dan kanan kepala, mata
mengarah keposisi sebenarnya. Leher terus memanjang sementara dagu tak
lagi menyatu ke dada. Alat-alat kelamin bagian luar juga berkembang lebih
nyata, hingga lebih mudah membedakan jenis kelaminnya.

MINGGU 15

Panjang janin sekitar 10-11 cm, berat kira-kira 80 gram. Kehamilan


maikn terlihat, dianjurkan untuk tidak menggunakan jeans. Diperkenankan
menggunakan lotion untuk strie namun dianjurkan tak memakai krim jenis
steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan bakal terserap ke dalam
sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan kerja hormonal.

10
MINGGU 16

Kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm, berat kira-kira 100 gram.


Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya
terasa sebagai kedutan. Rambut halus diatas bibir atas dan alis mata juga
tampak melengkapi lanugo yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-
jemari kaki dan tangannya dilengkapi dengan sebentuk kuku.

MINGGU 17

Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya,


menjadi 13 cm, berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan
bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah
ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati,
hingga kerap terasa menusuk ulu hati.

MINGGU 18

Taksiran panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram. Rahim
dapat diraba tepat di bawa pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka.
Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu.

MINGGU 19

Panjang janin diperkirakan 13-15 cm, taksiran berat 200 gram. Sistem
saraf janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna
perkembangannya, yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang
mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.

11
MINGGU 20

Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm berat sekitar 260 gram. Kulit
yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni
lapisan epidermis yang terletak dipermukaan dan lapisan dermis yang
merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola
tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan
lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan
sejumlah besar lemak.

MINGGU 21

Beratnya sekitar 350 gram, panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini,
berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan
perkembangan. Dengan perut yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh
yang terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak seperti basket
yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga peregangan atau
pun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba lari.

MINGGU 22

Berat mencapai taksiran 400-500 gram , panjang sekitar 19 cm. Ibu


kian mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi
keguguran juga sudah pupus. Keluhan mual muntah sudah berlalu dan kini
nafsu makannya justru sedang menggebu, mesti berhati-hati agar tak terjadi
pertambahan berat badan yang berlebih.

MINGGU 23

Tubuh janin tak lagi terlihat kelewat ringkih karena bertambah montok
dengan berat hampir mencapai 550 gram, panjang sekitar 20 cm. Kulitnya
masih tampak keriput karena kandungan lemak di wajah kulitnya tak sebanyak
saat ia dilahirkan kelak. Wajah dan tubuhny secara keseluruhan amat mirip
dengan penampilannya sewaktu dilahirkan nanti. Rambut lanugo yang
menutup sekujur tubuhnya, kadang berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.

12
MINGGU 24

Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai


600 gram, panjang sekitar 21 cm. rahim terletak sekitar 5cm diatas pusar atau
sekitar 24 cm diatas simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak
matanya kian sempurna dilengkapi bulu mata.

MINGGU 25

Berat bayi kini mencapai sekitar 700 gram, panjang dari puncak kepala
sampai bokong kira-kira 22 cm. jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis
sekitar 25 cm. bila ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri
seminggu 2 kali untuk melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau
tidak. Diantaranya hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh
darah mengencup, hingga suplai nutrisi jadi terhambat.

MINGGU 26

Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram, panjang
dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas
terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar
denyut jantung harus dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala
ada keluhan serius. Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri
pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih sering dirasakan si ibu.

MINGGU 27

Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram, panjang totalnya mencapai 34


cm dengan panjang bokong kepuncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini
kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian
belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya
dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.

13
MINGGU 28

Puncak rahim berada kira-kira 8 cm diatas pusar. Gerakan janin makin


kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun
kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat
sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding
minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak
dibawah kulitnya yang terlihat kemerahan.

TRIMESTER III

MINGGU 29

Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran


prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan
perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan diminggu ini, ia
mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa menangis, kendati
masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis
karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan
perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait,
kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.

MINGGU 30

Beratnya mencapai 1400 gram, kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim


yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman,
terutama pada panggul dan perut seiring bertambah besar kehamilan. Mulai
denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang
menimbulkan rasa nyeri.

14
MINGGU 31

Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila
pada ibu muncul gejala nyeri dibawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala
maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah
tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan
tekanan darah rutin dilakukan setiap kunjungan ke bidan/dokter.

MINGGU 32

Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram, panjang tubuh
42 cm. Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2
minggu sekali.

MINGGU 33

Beratnya lebih dari 2000 gram, panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu


ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding
rahim.

MINGGU 34

Berat bayi hampir 2275 gram, panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di


minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara
umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama
evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain.

MINGGUU 35

Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm, berat 2450 gram. Mulai
minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat
penting karena pematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau
kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini
sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai.

15
B. Perubahan Fisiologi dan Psikologi
1. Perubahan fisiologis
a. Sistem reproduksi
1) Vagina dan vulva
2) Serviks uteri
3) Uterus
4) Ovarium
b. Sistem payudara
Pada minggu-minggu awal kehamilan, wanita sering merasakan
parestesia dan nyeri payudara. Setelah bulan kedua, payudara
membesar dan memperlihatkan vena-vena halus dibawah kulit. Puting
menjadi lebih besar, berwarna lebih gelap dan lebih tegak. Setelah
beberapa bulan pertama, pemijatan lembut pada puting sering
menyebabkan keluarnya cairan kental kekuning-kuningan. Selama
bulan-bulan tersebut, areola menjadi lebih lebar dan lebih gelap, serta
munculnya sejuml ah tonjolan kecil kelenjar Mongomery yaitu
kelenjar sebasea hipertrofik.
Jika peningkatan payudara berlebihan dapat terbentuk striae
seperti yang terjadi di abdomen. Meskipun jarang, payudara dapat
membesar secara berlebihan dan patologis-disebut juga gigantomastia-
yang memerlukan intervensi bedah. Yang menarik, ukuran payudara
pra kehamilan tidak berkaitan dengan volume air susu yang dihasilkan.
c. Sistem endokrin
1) Trimester I
Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin,
dan nifas. Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat
menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6
minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan
terutama akibat reproduksi estrogen dan progesteron plasenta
dan juga hormon-hormon yang dikeluarkan oleh janin.

16
2) Trimester II
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
3) Trimester III
Kelenjar tiroid akan mengalami perbesaran hingga 15,0 ml
pada saat persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan
peningkatan vaskularisasi.
d. Sistem perkemihan
1) Trimester I
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehingga sering timbul kencing. Fungsi ginjal berubah karena
adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah, postur
wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan. Ginjal pada
kehamilan sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-1,5
cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang
tidak hamil. Protein urin disekresikan 200-300 mg/hari, bila
melebihi 300 mg/hari maka harus di waspadai terjadi
komplikasi.
2) Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.
Kandungan kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati
ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena
kandung kemih bergeser kearah ke atas.
3) Trimester III
Kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kembali. Pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdelatasi dan pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang
berat ke kanan.

17
e. Sistem pencernaan
1) Trimester I
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan
motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan
sekresi asam hidroklorid dan peptin dilambung sehingga akan
menimbulkan gejala berupa pyrosis yang disebabkan oleh
refleks asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat
perubahan posisi lambung dan menurunnya tongus sfingter
esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai
akibat penurunan motilitas usus besar. Mual yang sering terjadi
dipagi hari disebut “morning sickness”.
Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompenisasi dari
mual dan muntah yang terjadi, pada beberapa wanita ditemukan
adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah. Epulis selama kehamilan
akan muncul, tetapi setelah persalinan akan berkurang secara
spontan. Hemoerid juga merupakan satu hal yang sering terjadi
sebagai akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada
bagian bawah karena pembesaran uterus.
2) Trimester II
Biasanya terajdi konstipasi karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan
lateral. Wasir cukup sering pada kehamilan sebagian besar
akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena dibawah
uterus termasuk hemorhoid. Panas perut terjadi karena
terjadinya aliran balik asam gas ke dalam esofagus bagian
bawah.

18
3) Trimester III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan
lateral.
f. Sistem muskuloskeletal
Lordosis progresif adalah gambaran khas kehamilan normal.
Lordosis sebagai kompensasi posisi anterior uterus yang membesar,
menggeser pusat gravitasi kembali ke ekstremitas bawah.
Selama kehamilan, sendi sakroiliaka, sakrokoksigeus, dan
pubis mengalami peningkatan mobilitas. Peningkatan kelenturan sendi
selama kehamilan tidak berkaitan dengan peningkatan kadar estradiol,
progesteron atau relaksin serum ibu. Mobilitas sendi mungkin berperan
dalam perubahan postur ibu dan sebaliknya dapat menyebabkan rasa
tidak nyaman dipunggung bawah. Hal ini mengganggu pada kehamilan
tahap lanjut, saat wanita hamil kadang merasa pegal, baal dan lemah di
ekstemitas atasnya. Hal ini dapat terjadi akibat lordosia hebat disertai
fleksi leher anterior dan melorotnya gelang bahu, yang pada gilirannya
menimbulkan tarikan pada saraf ulnaris dan medianus.
g. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan dan masa nifas, jantung dan sirkulasi
mengalami adaptasi fisiologis yang besar. Perubahan pada fungsi
jantung mulai tampak selama 8 minggu pertama kehamilan. Curah
jantung meningkat bahkan sejak minggu kelima dan mencerminkan
berkurangnya resistensi vaskuler sistemik dan meningkatnya kecepatan
jantung.

19
Kecepatan nadi meningkat sekitar 10 denyut/menit selama
kehamilan. Antara minggu ke-10 dan 20, volume plasma mulai
bertambah dan preload meningkat. Kinerja ventrikel selama hamil
dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskuler sistemik dan perubahan
aliran denyut darah arteri.
h. Sistem integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Jika terjadi
perubahan warna kulit, misalnya pucat hal itu menandakan anemis,
jaudince menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi
seperti cloasma gravidarum serta linea nigra berkaitan dengan
kehamilan dan strie. Sementara itu, penampang kuku berwarna merah
muda menandakan pengisian kapiler baik.
i. Sistem metabolisme
Sistem metabolisme adalah istilah untuk menunjukkan
perubahn-perubahan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk
pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Dengan terjadinya kehamiilan,
metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi mulai makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan memberikan ASI.
Sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan janin dan
plasenta yang tumbuh pesat, wanita hamil mengalami perubahan-
perubahan metabolik yang besar dan intens. Pada trimester ke-3, laju
metabolik basal ibu meningkat 10-20% dibandingkan dengan keadaan
tidak hamil. Hal ini meningkat lagi sebanyak 10% pada wanita dengan
gestasi kembar. Dari sudut pandang lain, tambahan kebutuhan total
energi selama kehamilan mencapai 80.000 kkal atau sekitar 300
kkal/hari.

20
j. Berat badan dan tinggi tubuh
Setiap wanita hamil mengalami penambahan berat badan yang
berarti, janin juga tumbuh dan berkembang. Secara umum kenaikan
berat badan berkisar 11 kg. Lebih tepatnya kehamilan bulan ke 0-3, 3-
5, 5-7, 7-9 maka persentase penambahan berat badan sekitar 10%,
25%, 45%, dan 20%. Penambahan berat badan menyebar kebagian
tubuh yaitu berat janin, plasenta, cairan ketuban, darah, rahim,
payudara dan cadangan lemak dengan penambahan 2,5-3,5 kg, kurang
lebih 0,5 kg, 0,5-1 kg, kurang lebih 2 kg, 0,5-1 kg, kurang lebih 0,5 kg
dan kurang lebih 3-5 kg.
Untuk menghitung berat badan yang tepat saat hamil, dapat
dihitung berdasarkan kategori berat badan ibu sebelum hamil seperti
berikut.
Cara menghitung BMI (Body Mass Index)
Berat badan

(tinggi badanXtinggi badan)


k. Limfa
Menjelang akhir kehamilan normal, daerah limfa membesar
hingga 50 persen dibandingkan dengan tri semester pertama.
l. Darah dan pembekuan darah
1) Sistem darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian.
Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan
didalamnya terdapat unsur-unsur padat, sel darah. Volume
darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah
cairan sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Susunan
darah terdiri dari air 91,0%, protein 8,0% dan mineral 0,9%.

21
2) Pembekuan darah
Pembekuan darah adalah proses yang majemuk dan
berbagai faktor diperlukan untuk melaksanakan pembekuan
darah sebagaimana telah diterangkan. Trombin adalah alat
dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin
tidak ada dalam darah normal yang masih dalam pembuluh.
Tetapi yang ada adalah zat pendahulunya, protombin yang
kemudian diubah menjadi zat aktif trombin oleh kerja
trombokinase. Trombokinase atau trombokiplastin adalah zat
penggerak yang dilepaskan kedarah ditempat yang luka.
Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena terjadi
kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium
dalam darah, akan mengubah protombin menjadi trombin
sehingga terjadi pembekuan darah.
m. Sistem persyarafan
Sepanjang kehamilan banyak wanita sering mengeluhkan
adanya masalah dengan pemusatan pikiran, perhatian dan daya ingat.
Berdasarkan penelitian keenan, dkk (1998), mendapatkan adanya
penurunan daya ingat yang terkait dengan kehamilan yang terbatas
pada trimester ketiga. Penurunan ini tidak berkaitan dengan depresi,
rasa cemas dan keadaan kurang tidur atau perubahan fisik lain yang
berkaitan dengan kehamilan. Keadaan ini bersifat sementara dan cepat
pulih setelah kelahiran. Menurut penelitian Rana, dkk (2006),
perhatian dan daya ingat wanita membaik ketika hamil dengan
preeklamsia saat mendapatkan asupan kalsium sulfat, dibandingkan
dengan wanita hamil normal.

22
n. Sistem pernapasan
Selama kehamilan, diafragma terangkat sekitar 4 cm. Sudut
subkosta melebar secara bermakna karena diameter melintang sangkar
thoraks meningkat sekitar 2 cm. Lingkar toraks meningkat sekitar 6
cm, tetapi tidak cukup untuk mencegah pengurangan volume paru
residual yang terjadi akibat naiknya diafragma. Pergerakan diafragma
pada wanita hamil sebenarnya lebih besar daripada wanita tidak hamil.
2. Perubahan psikologis
1). Trimester I (penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberutahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada setiap
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

2). Trimester II (kesehatan yang baik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat

23
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan
persiapan untuk peran baru.

3). Trimester III (penantian dengan penuh kewaspadaan)

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan sudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang di lakukan
untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang di ikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang di temukan. Selama minggu akhir kehamilan,
tubuh ibu hamil mengalami perubahan yang mempersiapkan diri ibu untuk
menghadapi persalinan dan memberi makan bayi. Perubahan-perubahan yang di alami
oleh ibu merupakan perubahan yang terjadi selama masa trimester I sampai trimester
ke III. Dalam perubahan-perubahan yang di alami, ibu akan mengalami berbagai
keluhan yang terjadi selama masa kehamilan.

B. Saran
Bagi ibu hamil perlu mengetahui tentang perubahan perubahan fisiologis dan
psikologis selama kehamilan agar kehamilan, dan perlu untuk berkonsultasi kepada
bidan agar kehamilan ibu tetap dalam keadaan yang baik atau normal.

25
DAFTAR PUSTAKA

Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika

Sutanto, Andina Vita & Fitriana Yuni. Asuhan Pada Kehamilan. Yogyakarta: PUSTAKA
BARU PRESS

Anda mungkin juga menyukai