Tugas Kedua S Korporasi
Tugas Kedua S Korporasi
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG 2020
1|
Berdasarkan berbagai pengertian sebelumnya terdapat tiga konsep modal kerja. Tiga konsep
tersebut sebagai berikut :
1. Konsep Kuantitatif
Kuantitatif fokus pada kuantum yang dibutuhkan dalam memenuhi keperluan perusahaan
pada pembiayaan operasi rutin. Selain itu menunjukkan jumlah dana yang ada dalam sasaran
operasi jangka pendek. Konsep ini menyatakan m0dal kerja merupakan jumlah aktiva lancar.
2. Konsep Kualitatif
Kualitatif menyatakan pengertian modal kerja adalah selisih aktiva lancar dengan hutang
jangka pendek. Definisi tersebut berarti jumlah aktiva lancar dari pemilik perusahaan atau
pinjaman jangka panjang. Kualitatif pada intinya menitikberatkan pada m0dal kerja.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dana yang ada untuk menciptakan laba dari usaha
pokok perusahaan.
Manajemen modal kerja adalah manajemen pada aktiva dan pasiva lancar. Menurut Muslich
(2005) modal kerja memberitahu terkait besaran investasi yang dijalankan perusahaan pada
aktiva lancar dan hutang lancar yang di klaim oleh perusahaan.
Selain itu hal penting lainnya adalah investasi pada piutang barang atau aktiva liquid yang
sangat sensitif pada tingkat Produktivitas dan penjualan.
Manajemen modal kerja memiliki beberapa tujuan (kashmir, 2012) yang perlu diketahui,
yaitu :
2|
2. Adanya ketersediaan m0dal kerja maka perusahaan akan mampu membayar
kewajiban sesuai dengan waktu yang ditentukan
3. Bila rasio keuangan menunjukkan trend positif maka perusahaan dapat memperoleh
suntikan dana dari kreditor
4. Untuk mengoptimalkan aktiva lancar dalam peningkatan penjualan dan profit.
5. Sebagai proteksi bila krisis m0dal kerja melanda dikarenakan nilai aktiva lancar yang
fluktuatif
Terdapat dua jenis modal kerja yang dikemukakan oleh Munawir (2010) :
1. Bagian permanen (tetap) yang merupakan minimum jumlah yang seharusnya tersedia
supaya perusahaan dapat beroperasi tanpa masalah keuangan.
2. Jumlah m0dal kerja variabel dengan jumlah yang bergantung kepada kegiatan secara
musiman dan keperluan selain kegiatan biasa.
Manulang (2005) menyatakan mengenai peranan dan fungsi m0dal kerja khususnya pada
perusahaan yang bergerak di industri. Fungsinya adalah sebagai berikut :
M0dal kerja dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Adapun kegunaannya antara lain :
3|
Pemanfaatan yang digunakan untuk biaya operasional beserta gaji yang diberikan kepada
karyawan. Beberapa perusahaan memanfaatkan untuk penambahan atau kenaikna gaji atau
bonus bagi karyawan yang berprestasi.
Adanya kelebihan dalam aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang jangka pendek dapat
digunakan untuk penambahan inventaris. Selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam
pembelian barang baku atau barang dagangan.
Sebagai dana cadangan ataupun dana antisipasi untuk meminimalisir kerugian perusahaan.
Biasanya kerugian yang diatasi adalah akibat dari penjualan surat berharga namun terjadi
kerugian. Kelebihan m0dal kerja digunakan untuk menutupi kerugian tersebut.
4. Pembentukan dana
Pembentukan dana atau anggaran yang dimaksud adalah digunakan untuk jangka panjang.
Sebagai contoh membentuk dana pensiun, dana ekspansi atau melunasi obligasi.
Pembentukan ini merubah aktiva lancar menjadi tetap.
Kelebihan aktiva lancar dapat dipergunakan untuk membeli aktiva tetap. Aktiva tetap untuk
jangka panjang seperti tanah, bangunan, dan mesin.
Pada intinya rumus modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Namun ada
beberapa tahapan pada cara menghitung modal kerja. Berikut tahapan dalam menghitung
m0dal kerja :
4|
Aktiva lancar dalam perusahaan merupakan aktiva yang dikonversi sebagai uang tunai pada
periode setahun. Selain uang tunai aktiva lancar dapat berupa akun jangka pendek seperti
piutang dagang, persediaan dan biaya yang dibayar di muka.
Hutang lancar merupakan kewajiban yang memiliki batas waktu satu tahun. Akun pada
hutang lancar seperti hutang dagang, wesel bayar, dan hutang yang perlu dibayar.
Pada neraca hutang lancar perlu ditampilkan. Apabila tidak ditemukan maka dapat
diketahui dengan penjumlahan setiap akun hutang lancar seperti hutang pajak, hutang
jangka pendek, dan hutang dagang.
Tahap terakhir adalah menghitung m0dal kerja bersih. Caranya cukup mudah yaitu dengan
mengurangkan aktiva lancar dengan hutang lancar yang telah diketahui sebelumnya.
Sebagai contoh, perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp 50.000.000 dan hutang
lancar Rp 24.000.000. Berdasarkan rumus m0dal kerja, maka perusahaan memiliki
m0dal kerja sebesar Rp 26.000.000. M0dal kerja ini dapat dipakai untuk membayar
hutang lancar. Apabila terdapat kelebihan maka dapat digunakan untuk memenuhi
5|
keperluan lain seperti aktivitas operasional, membayar hutang jangka panjang atau
menjadi deviden.
Apabila ditemukan aktiva lancar lebih kecil dibandingkan hutang lancar. Maka hal ini
dikatakan sebagai defisit m0dal kerja. Kondisi ini menunjukkan kondisi perusahaan
insolven. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penambahan hutang jangka panjang.
Keadaan ini juga sebagai pertanda bahwa bukan saat yang tepat dalam menanamkan
investasi pada perusahaan.
Contoh modal kerja yang defisit : perusahaan mempunyai hutang lancar sebesar Rp
120.000.000 namun hanya mempunyai aktiva lancar Rp 100.000.000. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki kemampuan dalam pembayaran
hutang jangka pendek. Lebih lanjut perusahaan perlu menjual aktiva tetap sebesar Rp
20.000.000 atau sumber modal kerja lainnya untuk menutup defisit.
Dibawah ini terdapat beberapa Konsep dasar yang terdapat didalam manajemen, yaitu
sebagai berikut :
6|
Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut
menjadi produk, komersial dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan
usaha yaitu :
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental
. a. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang
ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-
benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang
sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel
anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et
Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian
pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong
mampu menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup
organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti,
distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran
produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan
teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau
dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.
7|
Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi
hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber
dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya
adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M &
A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum
pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen
budaya.
8|
2. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti :
9|